Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S52

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Pengujian pada rangkaian catu daya ini dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan voltmeter. Dari hasil pengujian pada saat baterai penuh, maka didapatkan tegangan keluaran pertama sebesar 6.2 volt dan tegangan keluaran yang kedua sebesar 5.1 volt. Pada saat baterai lemah, maka didapatkan tegangan keluaran pertama sebesar 5,3 volt dan tegangan keluaran yang kedua sebesar 4.5 volt. Walaupun tegangan keluaran pertama tidak tepat 6 volt, dan tegangan keluaran kedua tidak tepat 5 volt, robot tetap bekerja namun jalannya semakin lambat. Hal ini disebabkan karena kurangnya tegangan yang dibutuhkan untuk memutar motor. Dengan demikian rangkaian ini telah berjalan dengan baik. Vo 1 Volt Vo 2 Volt 6,2 5,1 6,2 5,1 6,2 5,1 6,0 5,0 5,8 4,9 5,5 4,7 5,3 4,5 Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Rangkaian Catu Daya Johannes Pandiangan : Perancangan Dan Penggunaan Photodioda Sebagai Sensor Penghindar Dinding Pada Robot Forklift, 2007. USU Repository © 2009

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S52

Untuk mengetahui rangkaian mikrokontroler ini sudah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan program sederhana pada mikrokontroler AT89S52. Programnya adalah sebagai berikut: loop: setb p2.7 acall tunda clr p2.7 acall tunda sjmp loop tunda: mov r7,0ffh tnd: mov r6,0ffh djnz r6, djnz r7,tnd ret Program ini ditujukan untuk menghidupkan LED yang terhubung pada p2.7, dan kemudian mematikannya kembali selama selang waktu tertentu secara terus menerus. Perintah setb p2.7 akan menyebabkan p2.7 akan berlogika high, yang akan menyebabkan transistor aktif. Aktifnya transistor akan memicu hidupnya LED. Perintah acall tunda akan menyebabkan LED tersebut akan menyala selama selang waktu tertentu. Setelah itu, Johannes Pandiangan : Perancangan Dan Penggunaan Photodioda Sebagai Sensor Penghindar Dinding Pada Robot Forklift, 2007. USU Repository © 2009 dengan perintah clr p2.7, p2.7 akan berlogika low. Hal ini menyebabkan LED mati. LED akan mati selama beberapa saat karena adanya pemanggilan waktu tunda kembali yang ditandai dengan perintah acall tunda. Keadaan ini akan berulang – ulang, sehingga LED akan terlihat kelap – kelip. Jika program tersebut diisikan, kemudian nyala LED terlihat kelap – kelip maka rangkaian tersebut telah bekerja dengan baik. p2.7 LED 1 Nyala Mati Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pada Port 2.7 Mikrokontroler

4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Dinding