Pertanyaan-pertanyaan di atas membutuhkan jawaban yang jelas. Untuk itu, penulis berusaha untuk menggali pemikiran Nurcholish Madjid tentang etika
beragama. Hal ini penulis anggap penting, karena banyak peristiwa kekerasan yang justru mengatasnamakan agama, dengan mengganggu ketentraman agama
lain. Dari hasil penelusuran penulis terhadap literatur karya Nurcholish Madjid,
memang tidak ditemukan secara spesifik karya yang membahas secara khusus mengenai etika beragama. Untuk itu, penulis berusaha menggali pemikiran-
pemikiran Nurcholish Madjid yang berkaitan dengan etika beragama dalam berbagai karyanya. Dengan penelaahan tersebut, penulis berharap dapat
menangkap pandangan Nurcholish Madjid mengenai etika beragama. Namun demikian, keterbatasan literatur tersebut tidak menjadikan penulis
menyerah untuk menggali pemikiran Nurcholish Madjid mengenai etika beragama. Dengan mengumpulkan berbagai karya yang dihasilkannya, kemudian
melakukan telaah terhadap karya-karya tersebut, penulis berharap menemukan garis besar pemikiran Nurcholish Madjid mengenai etika beragama.
Dari pemaparan tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian
dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “PANDANGAN NURCHOLISH MADJID DALAM ETIKA BERAGAMA.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Dalam rangka untuk membatasi agar tidak melebarnya pembahasan pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah ruang lingkup permasalahan
pada pandangan Nurcholish Madjid dalam etika beragama.
Etika yang dimaksud di sini adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada
lainnya, menyatakan tujuan apa yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan apa yang seharusnya diperbuat.
Adapun beragama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana menjalankan suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang
diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi respon terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang ghaib dan
suci. Selanjutnya rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: bagaimana
pandangan Nurcholis Madjid mengenai etika beragama?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalan untuk mengetahui pemikiran Nurcholis Madjid tentang etika beragama.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Sebagai bahan informasi bagi semua kalangan mengenai pandangan Nurcholis Madjid mengenai etika.
2. Untuk menambah khasanah keilmuan, khususnya di bidang filsafat
mengenai etika. 3.
Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Filsafat IslamS.Fil.I pada Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Tinjauan Pustaka
Sebagai seorang pemikir dan pembaharu di Indonesia, Nurcholish Madjid mempunyai karya-karya yang menjadi bahan penelitian oleh orang-orang yang
tertarik dengan beliau. Salah satunya adalah Sutisna dalam skripsinya Pluralisme dalam Pandangan Nurcholish Madjid
Skripsi, Akidah Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004. Dalam skripsinya tersebut, Sutisna menjelaskan
gagasan-gasan pluralisme sangat dominan dalam pemikiran Nurcholish Madjid. Jika dipahami lebih komprehensif tentang gagasan pluralisme yang dilontarkan
Nurcholish Madjid, akan didapati pemahaman yang sarat dengan nuansa inklusif. Inti dari gagasan pluralisme Nurcholish Madjid adalah untuk memandang positif
terhadap kemajemukan. Kemudian, Fauzi yang membahas Hubungan Islam dan Negara perspektif
Nurcholish Madjid Skripsi, Aqidah Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2008. Dalam skripsinya tersebut, Fauzi menjelaskan bahwa hubungan Islam dan Negara ada sejak adanya agama Islam. Selama itu pula hubungan antara keduanya
menunjukkan pola beragama. di era Nabi dan para sahabat khulafa al-Rasyidin, hubungan Islam dan Negara bersifat integral. Di mana Islam adalah aturan-aturan
dan hukum yang mengikat seluruh umatnya. Sedangkan Negara adalah bagian sarana untuk menjalankan hukum-hukum dan aturan itu. Setelah era Nabi dan
sahabatnya berlalu, hubungan yang bersifat integral sudah tidak ditemui lagi, termasuk di Indonesia.
Selanjutnya, Anwar Sodik dengan judul Tauhid dan Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Pandangan Nurcholish Madjid
Skripsi, Aqidah Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Dalam skripsinya tersebut, dapat
disimpulkan bahwa seseorang tidaklah dikatakan bertauhid, kecuali jika disertai dengan sikap pasrah Islam dan keimanan yang murni. Yaitu tidak menyekutukan
Tuhan kepada sesuatu yang pada dirinya tidak memiliki kualitas ilahiah. Dengan model pemahaman dan sikap bertauhid semacam itu, maka secaha inheren akan
berdampak pada kualitas makna tauhid itu sendiri, yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Lalu tulisan Muhammad Afifi dengan judul Teologi Islam Agama-agama; Analitis Kritis Pemikiran Nurcholish Madjid
Tesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003. Dalam tulisannya dapat diambil kesimpulan bahwa Afifi ingin
melihat sejauh mana keabsahan pandangan teologi Nurcholish Madjid tentang agama-agama, dilihat dari kacamata doktrin Islam al-Qur’an serta relevansi
dalam konteks saat ini. Pada pembahasan kali ini, penulis mencoba untuk membahas pandangan
Nurcholish Madjid dalam etika beragama. Hal ini penulis lakukan, karena tema ini belum pernah dibahas sebelumnya dalam skripsi terdahulu.
E. Metode Penelitian.