Pengamatan Parameter Data Pendukung

- Serangga dipelihara hingga beberapa hari, hingga diperkirakan serangga sudah meletakkan telur pada spikelet. - Lalu serangga diambil dan dipindahkan ke stoples yang lain sedangkan spikelet tetap berada di stoples. - Lalu dilakukan pengamatan terhadap terbentuknya telur yang di hasilkan, jumlah telur yang menetas, dan periode bertelur pada spikelet yang sudah terpisah dengan serangga. - Pengamatan dilakukan setiap hari.

5. Pengamatan Parameter

Untuk mengetahui beberapa aspek biologi serangga penyerbuk kelapa sawit E. kamerunicus, dilakukan percobaan selama 1 generasi, peubah yang diamati dalam percobaan ini adalah stadium telur, larva, pupa, imago, siklus hidup dan mortalitasnya. a. Stadium Telur Pengamatan pada stadium telur dilakukan terhadap ukuran, bentuk, warna, fertilitas telur, jumlah telur yang dihasilkan oleh tiap imago betina sampai mati. Untuk pengukuran telur dilakukan dengan mikroskop. Sedangkan untuk pengamatan fertilitas telur dilakukan terhadap jumlah seluruh telur yang dapat dihasilkan oleh tiap imago, dengan mengunakan rumus : X 100 Banyaknya Telur yg Menetas Banyaknya Telur yg Diletakkan Fertilitas Telur = Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008 b. Stadium Larva Pada stadium larva yang diamati adalah lama masing – masing instar, panjang tubuh, tipe dan mortalitas larva, dengan menggunakan rumus : X 100 Mortalitas Larva = Jumlah Larva yang Mati Jumlah Larva seluruhnya c. Stadium Pupa Pada stadium pupa, yang diamati adalah lama stadium, panjang pupa, warna, tipe pupa dan mortalitas pupa, dengan menggunakan rumus Mortalitas Pupa = Jumlah Pupa yang Mati Jumlah Pupa Selurunya X 100 d. Stadium Imago Pada stadium imago, yang diamati adalah lama stadium, panjang tubuh, warna, ciri – ciri tubuh, jenis kelamin, dan kemampuan bertelur dari imago. e. Daur Hidup Lamanya daur hidup masa perkembangan telur sampai imago dan masa pra peneluran dari hama ini dapat diketahui dengan menghitung lamanya stadium telur, larva, pupa dan imagodan lamanya masa prapeneluran imago betina. Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008

6. Data Pendukung

Data pendukung yang diamati dalam penelitian ini adalah pengukuran suhu o C dengan menggunakan Thermometer. Pengamatan dilakukan setiap pukul 09.00 dan 15.00 WIB. Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Serangga penyerbuk kelapa sawit Elaeidobius kamerunicus mengalami tipe metamorfosis holometabola yaitu dimulai dari stadia telur, larva, pupa dan imago. Ukuran stadium telur, larva, pupa dan imago disajikan pada Tabel 1. Masa inkubasi telur, lama stadia larva, pupa kepompong, imago, periode pra peneluran, peneluran, pasca peneluran dan daur hidup serangga E. kamerunicus disajikan pada Tabel 2.

1. Stadium Telur