mandible dan bakal kepalanya. Pupa berukuran panjang sekitar 5 – 7 mm 6,35 + 0,74 mm dengan lebar tubuh sekitar 2 – 3 mm 2,65 + 0,46 mm,
periode pupa diselesaikan dalam waktu 5 – 6 hari 5,5 + 0,51 hari. Tipe pupa tersebut termasuk dalam kelompok Eksarat yaitu pupa
tersebut dilengkapi dengan embelan bebas dan biasanya tidak melekat pada tubuh serta tidak memiliki kokon.
Gambar 6 : Pupa E. kamerunicus 30 X
4. Stadium Imago
Kumbang ini berwarna coklat kehitaman dengan bagian abdomen yang beruas – ruas, pada bagian sayap sayap dan abdomen terdapat bulu
– bulu halus. Imago ini memiliki sayap dengan kemampuan terbang yang tidak begitu baik, pada bagian tubuh atas terdapat bercak berwarna
kekuningan Secara makroskopis umumnya serangga Elaeidobius kamerunicus yang jantan memiliki tubuh yang lebih besar daripada
serangga betina. Selain dari ukuran tubuh, jantan dan betina dapat
Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008
USU Repository © 2008
dibedakan berdasarkan ciri-ciri morfologi seperti pada bagian mulut serangga pada serangga E. kamerunicus yang jantan memiliki mulut yang
lebih pendek daripada betina dan bagian tubuh serangga betina yang terlihat lebih ramping dari serangga jantan. Pada pangkal elytra serangga
jantan terdapat lekukan tubuh yang lebih jelas dibanding serangga betina.
Betina Jantan
Gambar 7 : Kumbang Dewasa E.Kamerunicus
kiri :betina, kanan :jantan 30 X Periode prapeneluran berkisar antara 2 – 3 hari 2,5 + 0,5 hari dan
periode peneluran berkisar antara 16 – 19 hari 17,3 + 1,05 hari. Menurut Lubis 1992, periode peneluran hingga menjadi imago berlangsung
selama 21 – 24 hari. Seekor imago betina E. kamerunicus selama hidupnya dapat menghasilkan telur berkisar antara 196 – 230 butir
218,85 + 13,04 butir. Sedangkan masa inkubasi telur berkisar antara 2 – 3 hari 2,4 + 0,5 hari dan periode sejak imago betina tidak meletakkan
telur hingga mati disebut periode pasca peneluran berkisar antara 3 – 5 hari 3,8 + 0,7 hari.
Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008
USU Repository © 2008
Serangga E. kamerunicus aktif pada pagi dan siang hari bila terjadi sentuhan serangga akan bergerak cepat dan terbang, serangga dapat
bersembunyi pada bagian bagian dalam spikelet dan ada juga yang menanam diri dengan serbuk bunga jantan hingga menutupi seluruh
tubuhnya. Kumbang E. kamerunicus memakan tangkai sari bunga jantan yang
sampai 3 hari setelah kumbang menjadi imago namun ada juga yang berkopulasi lebih awal. Kumbang E. kamerunicus tidak pernah ditemukan
pada bunga jantan yang belum mekar namun akan segera mengunjungi perbungaan apabila sudah ada bunga jantan yang mulai mekar.
Jumlah kumbang E. kamerunicus pada bunga jantan tergantung pada jumlah bunga mekar pada bulir spikelet, populasi kumbang akan
ditemukan sedikit pada hari pertama mekarnya bunga, namun akan segera meningkat jumlahnya pada hari kedua dan akan menapai
maksimum pada hari ketiga bertepatan dengan mekarnya semua bunga. Kemudian jumlah kumbang akan menurun cepat pada hari
keempat dan kelima, pada hari keenam kumbang sudah terlihat sedikit ditemukan pada perbungaan jantan.
Lama hidup imago betina lebih panjang lama dibanding dengan imago jantan, pada serangga jantan berkisar antara 35 – 43 hari 41 + 2,5
hari sedang betina berkisar antara 55 – 60 hari. 60,9 + 1,7 hari. Menurut Pardede 1992, lama hidup kembang betina dapat mencapai 65 hari dan
kumbang jantan berkisar 46 hari.
Romi Arfianto S Meliala : Studi Biologi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust Coleoptera : Curculionidae Elaeis guineensis Jacq. Di Laboratorium, 2008
USU Repository © 2008
5. Daur Hidup Elaeidobius kamerunicus Faust.