Marolop Nababan : Aplikasi Analisa Pelat Kontiniu Pada Bangunan, 2007. USU Repository © 2009
Dimana
1
f dan
2
f menggambarkan distribusi momen lentur sepanjang tepi
2 b
y ±
=
. Kita tulis persamaan a dalam bentuk deret:
∑
∞ =
=
1
sin
m m
a y
m y
π ω
d Setiap suku deret ini memenuhi kondisi batas b, seperti yang telah kita lakukan
sebelumnya, dan fungsi Y
m
kita tulis dalam bentuk,
+
+ +
= a
y m
a y
m a
y m
a y
m a
y m
a y
m
D C
B A
Y
m m
m m
m
π π
π π
π π
cosh sinh
cosh sinh
e Yang memenuhi persamaan a
Untuk menyederhanakan pembahasan ini, kita mulai dengan dua buah kasus yang khusus:
1. Kasus imetris dimana
2 2
b y
y b
y y
M M
= −
=
= 2.
Kasus antisimetris dimana
2 2
b y
y b
y y
M M
− =
=
− =
Kasus umum dapat diperoleh dengan mengkombinasikan kedua kasus khusus tersebut.
1. Kondisi simetris
Dalam kasus simetri Y
m
harus merupakan suatu fungsi yang genap dari y, dan di sini perlu untuk mengambil
= =
m m
D A
dalam persamaan e. kemudian, kita peroleh dari persamaan d,
a y
m a
y m
a y
m C
a y
m B
m m
m
π π
π π
ω sin
sinh cosh
1
∑
∞ =
+ =
f Agar memenuhi kondisi b, kita harus mengambil,
sinh cosh
= ∝
∝ +
∝
m m
m m
m
C B
g
Marolop Nababan : Aplikasi Analisa Pelat Kontiniu Pada Bangunan, 2007. USU Repository © 2009
Dimana:
a b
m
m
2
π α
=
Maka :
m m
m m
C B
∝ ∝
− =
tanh Dan lendutan pada kasus simetri ini adalah:
a x
m a
y m
a y
m a
y m
w
m m
m m
C
π π
α α
π π
sin cosh
tanh sinh
1
− =
∑
∞ =
h
kita pergunakan kondisi batas c untuk menetapkan konstanta-konstanta
m
C , dengan menggambarkan distribusi momen lentur sepanjang tepi
2 b
y ±
=
dalam bentuk trigonometrik, pada kasus simetri kita dapatkan,
a x
m E
x f
x f
m m
π
sin
1 2
1
∑ =
=
∞ =
dengan mensubsitusikan persamaan h dan i dalam kondisi c akan kita peroleh,
a x
m E
a x
m C
a m
D
m m
m m
m
π π
α π
sin sin
cosh 2
1 1
2 2
2
∑ =
∑ −
∞ =
∞ =
dari sinidapat
α π
m m
m
m D
E a
C cosh
2
2 2
2
− =
dan
− =
∑
∞ =
a y
m a
y m
a y
m E
a m
D a
m m
m m
m m
m E
w
π π
π πχ
α α
α π
sinh cosh
tanh cosh
sin
2 5
, 3
, 1
2 2
1
2
3.13
Marolop Nababan : Aplikasi Analisa Pelat Kontiniu Pada Bangunan, 2007. USU Repository © 2009
2. kondisi Antisimetris
Asumsi awal
a x
m x
x
m m
E f
f
π sin
1 2
1
∑
∞ =
= −
=
Dalam hal ini, permukaan lendutan merupakan suatu fungsi ganjil y, dan harus kita ambil
= =
m m
C B
pada persamaan e, oleh karena itu didapat:
a x
m a
y m
a y
m D
a y
m A
w
m m
m
π π
π π
sin cosh
sinh
1
+ =
∑
∞ =
Selanjutnya dengan kondisi batas b , cosh
sinh =
+
m m
m m
m
D A
α α
α Dimana :
m m
m m
A D
α α
tanh 1
− =
Maka didapat
a x
m a
y m
a y
m a
y m
A w
m m
m m
π π
π α
α π
sin sinh
tanh 1
sinh
1
− ∑
=
∞ =
Konstanta
m
A diperoleh dari kondisi c, yang selanjutnya memberikan
a x
m E
a x
m m
A a
D
m m
m m
m m
m
π π
α α
α π
sin sin
tanh sinh
2
1 2
1 2
2
∑ =
∑
∞ =
∞ =
Maka
m m
m m
m
m E
D a
A α
α α
π tanh
sinh 2
2 2
2
=
Dari sini didapat persaman,
a m
a y
m a
y m
a y
m m
E D
a
m m
m m
m
w
πχ π
π π
α α
α π
sin cosh
sinh sinh
sinh 2
2 5
, 3
, 1
2 2
1
− =
∑
∞ =
3.14
Marolop Nababan : Aplikasi Analisa Pelat Kontiniu Pada Bangunan, 2007. USU Repository © 2009
Kita dapat memperoleh permukaan lendutan pada kasus umum yang digambarkan oleh kondisi batas c, dari persamaan 3.13 dan 3.14 untuk kasus-kasus simetris dan
antisimetris. Untuk mencapai tujuan ini, kita pecah momen yang telah ditentukan atas distribusi momen simetri
y
M
dan distribusi momen tak simetris
y
M
seperti berikut :
[ ]
2 1
2 1
2 2
χ χ
f f
M M
b y
y b
y y
+ =
=
− =
=
[ ]
2 1
2 1
2 2
χ χ
f f
M M
b y
y b
y y
− =
− =
− =
=
Momen –momen ini dapat ditulis lagi seperti sebelumnya dengan deret trigonometrk sebagai berikut:
a x
m E
M
m m
b y
y
π sin
1 2
∑
∞ =
=
=
a x
m E
M
m m
b y
y
π sin
1 2
∑
∞ =
=
= i
dan lendutan total diperoleh dengan menggunakan persamaan 3.13 dan 3.14 serta mensuperposisikan lendutan lendutan yang dihasilkan oleh kedua distribsi momen
persamaan i, dan didapat,
+
− =
∑
∞ =
a y
m a
y m
a m
E m
a m
D a
m m
m m
m
π π
πχ α
α α
πχ π
ω
sinh cosh
tanh cosh
sin 2
2 1
2 2
− a
y m
a y
m a
y m
E
m m
m m
π π
π α
α α
cosh sinh
coth sinh
3.15
Jika momen lentur l
x m
E M
m m
y
π sin
1
∑
∞ =
= hanya didistribusi sepanjang tepi y =
b2, maka kita dapatkan
m m
m
E E
E f
2 1
,
2
= =
=
χ dan pada kasus ini lendutan menjadi:
Marolop Nababan : Aplikasi Analisa Pelat Kontiniu Pada Bangunan, 2007. USU Repository © 2009
+
− =
∑
∞ =
a y
m a
y m
a y
m m
a m
E D
a
m m
m m
m
π π
π α
α α
πχ π
ω
sinh cosh
tanh cosh
1 sin
4
2 1
2 2
− a
y m
a y
m a
y m
m m
m
π π
π α
α α
cosh sinh
coth sinh
1 3.16
3.1.2. Pelat Persegi Panjang yang Ditumpu Secara Terjepit