Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran tertentu, umumnya satu tahun. “ Keterbatasan sumberdaya sebagai pangkal masalah utama dalam
pengalokasian anggaran sektor publik dapat diatasi dengan pendekatan ilmu ekonomi melalui berbagai teori tentang teknik dan prinsip seperti yang dikenal
dalam Public expenditure management. Tuntutan untuk mengubah struktur belanja semakin kuat, khususnya pada daerah-daerah yang mengalami kapasitas
fiskal rendah Halim, 2001.
B. Otonomi Daerah
a. Pengertian Otonomi Daerah
Hakekat otonomi daerah adalah wewenang, hak dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Dasar Hukum Otonomi Daerah
Dasar hukum dari otonomi daerah adalah 1
UUD 1945 pasal 18A 2
TAP MPR No. XV MPR 1998 tentang Otonomi Daerah 3
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 4
UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Sumber : www. depkeu.co.id
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
c. Perkembangan Otonomi Daerah
Pada tahun 2001, Indonesia telah memasuki era Otonomi Daerah. Sejak periode tersebut, Kabupaten Kota terus meningkat jumlahnya. Sejak tahun 1999
sampai 2008, terbentuk 203 daerah otonom baru, yaitu tujuh provinsi dan 196 Kabupaten Kota. Dengan adanya Otonomi, banyak daerah-daerah yang telah
mengalami pemekaran. Pemekaran ini mempunyai tujuan mulia yakni agar tercapainya efisiensi, keadilan, kemandirian dan juga untuk meningkatkan kualitas
demokrasi Indonesia dan mencegah munculnya tuntutan separatisme. Tetapi dibalik tujuan mulia tersebut, pemekaran ini juga menyebabkan munculnya
tantangan-tantangan baru bagi pemerintah maupun masyarakat. Dari sudut politik, munculnya kepentingan elit politik daerah demi memperoleh kekuasaan, dan dari
sudut pandang ekonomi, terjadinya inefisiensi dalam produksi dan alokasi sumber daya ekonomi lokal.
d. Otonomi Daerah Di Sumatera Utara
Propinsi Sumatera Utara sebagai salah satu daerah otonomi yang terdiri atas beberapa kabupaten dan kota juga mengalami masalah-masalah yang timbul
akibat dari pemekaran. Masalah yang timbul yaitu kesenjangan fiskal, penyusunan anggaran belanja dan penetapan anggaran daerah. Sehingga masalah ini pun
terkadang tidak sesuai dan tidak memandang kepentingan orang banyak secara nyata. Dan juga masalah tersebut belum termasuk ketidaksesuaian antara program
pemerintah dengan Pemerintah Daerah.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.