Dana Bagi Hasil Pajak

Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010. Pemerintah Daerah ditinjau dari pendapatannya masih sangat tergantung atas dana transfer dari pemerintah padahal otonomi daerah sesungguhnya merupakan kemampuan daerah dalam mengurus rumah tangga pemerintahannya secara mandiri terlebih lagi soal pendapatan daerah.

C. Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dasar hukum Dana Bagi Hasil antara lain : a. UU No. 20 Tahun 2000 tentang Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. b. UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. c. UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. d. PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. e. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. f. UU No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Sumber : www. depkeu.co.id DBH yang berasal dari pajak adalah bagian daerah yang berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Penetapan Alokasi DBH Pajak Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010. ditetapkan oleh Menteri Keuangan. DBH Pajak s e nd ir i disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. a Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Penerimaan Negara dari PBB dibagi dengan imbangan 10 sepuluh persen untuk Pemerintah dan 90 sembilan puluh persen untuk daerah. Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan untuk daerah sebesar 90 sembilan puluh persen dibagi dengan rincian sebagai berikut: 16,2 enam belas dua persepuluh persen untuk provinsi yang bersangkutan, 64,8 enam puluh empat delapan persepuluh persen untuk kabupatenkota yang bersangkutan, dan 9 sembilan persen untuk biaya pemungutan. Bagian Pemerintah sebesar 10 sepuluh persen dialokasikan kepada seluruh kabupaten dan kota. Alokasi untuk kabupaten dan kota sebagaimana dimaksud dibagi dengan rincian sebagai berikut: 6,5 enam lima persepuluh persen dibagikan secara merata kepada seluruh kabupaten dan kota, dan 3,5 tiga lima persepuluh persen dibagikan sebagai insentif kepada kabupaten dankota yang realisasi penerimaan PBB sektor Pedesaan dan Perkotaan pada tahun anggaran sebelumnya mencapaimelampaui rencana penerimaan yang ditetapkan. Alokasi DBH PBB ditetapkan berdasarkan rencana penerimaan PBB dan Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan tahun anggaran bersangkutan; dan paling lambat 2 dua bulan sebelum tahun anggaran bersangkutan dilaksanakan. Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010. Penyaluran DBH PBB dilaksanakan berdasarkan realisasi penerimaan PBB tahun anggaran berjalan. Penyaluran DBH PBB dilaksanakan secara mingguan. Penyaluran PBB bagian Pemerintah dilaksanakan dalam 3 tiga tahap, yaitu bulan April, bulan Agustus, dan bulan Nopember tahun anggaran berjalan. Penyaluran PBB bagian Pemerintah dilaksanakan dalam bulan Nopember tahun anggaran berjalan. b Dana Bagi Hasil Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Penerimaan Negara dari BPHTB dibagi dengan imbangan 20 dua puluh persen untuk Pemerintah dan 80 delapan puluh persen untuk daerah. DBH BPHTB untuk daerah sebesar 80 delapan puluh persen dibagi dengan rincian sebagai berikut: 16 enam belas persen untuk provinsi yang bersangkutan; dan 64 enam puluh empat persen untuk kabupatenkota yang bersangkutan. Bagian Pemerintah sebesar 20 dua puluh persen dialokasikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupaten dan kota. Alokasi DBH PBB ditetapkan berdasarkan rencana penerimaan PBB dan BPHTB tahun anggaran bersangkutan; dan paling lambat 2 dua bulan sebelum tahun anggaran bersangkutan dilaksanakan. Penyaluran DBH BPHTB dilaksanakan berdasarkan realisasi penerimaan BPHTB tahun anggaran berjalan. Penyaluran DBH BPHTB dilaksanakan secara mingguan. Penyaluran BPHTB bagian Pemerintah dilaksanakan dalam 3 tiga tahap, yaitu bulan April, bulan Agustus, dan bulan Nopember tahun anggaran berjalan. Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010. c DBH PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Penerimaan Negara dari PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dibagikan kepada daerah sebesar 20 dua puluh persen. DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dibagi dengan rincian sebagai berikut : 8 delapan persen untuk provinsi yang bersangkutan; dan 12 dua belas persen untuk kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan. DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dibagi dengan rincian berikut: 8,4 delapan empat persepuluh persen untuk kabupatenkota tempat wajib pajak terdaftar; dan 3,6 tiga enam persepuluh persen untuk seluruh kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan dengan bagian yang sama besar. Alokasi DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 didasarkan atas rencana penerimaan DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21. Alokasi DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 didasarkan atas prognosa realisasi penerimaan DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21. Penyaluran DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dilaksanakan berdasarkan prognosa realisasi penerimaan PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 tahun anggaran berjalan. Penyaluran DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dilaksanakan secara triwulanan, dengan perincian sebagai berikut: penyaluran triwulan pertama sampai dengan triwulan ketiga masing-masing sebesar 20 dua puluh persen dari alokasi sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 1 huruf a dan penyaluran triwulan keempat didasarkan pada selisih antara Pembagian Definitif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 1 huruf b dengan jumlah dana yang telah Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010. dicairkan selama triwulan pertama sampai dengan triwulan ketiga. Dalam hal terjadi kelebihan penyaluran karena penyaluran triwulan pertama sampai dengan triwulan ketiga yang didasarkan atas pembagian sementara lebih besar daripada pembagian definitif maka kelebihan dimaksud diperhitungkan dalam penyaluran tahun anggaran berikutnya.

D. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

3 22 112

PENGARUH DANA BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA.

0 1 22

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 16

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 4

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 21

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 6

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 2

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Di Provinsi Sumatera Selatan

0 0 14

PENGARUH DANA BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KABUPATENKOTA PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2011-2015

0 0 14