4
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Menurut Anna Schnurer et al, 2009 [13] proses digestasi anaerobik dapat dilangsungkan pada kondisi ambient, mesofilik dan termofilik. Proses digestasi
anaerobik yang dilakukan oleh Sridevi V et al, 2014 [18] pada suhu ambient dan mesofilik 35
o
C memberikan hasil yang lebih baik pada suhu mesofilik. Sedangkan penelitian oleh Jeong et al, 2014 [19] pada suhu termofilik 55
C dan mesofilik 37
o
C menunjukkan hasil yang lebih baik pada suhu termofilik. Dari penelitian diatas menunjukkan hasil yang lebih baik pada suhu yang lebih tinggi,
sehingga pada penelitian ini temperatur yang digunakan adalah diantara mesofilik dan termofilik yaitu 45
o
C. Pemilihan suhu 45 C ini dapat menghemat energi
yang digunakan daripada suhu termofilik. Untuk meningkatkan proses digestasi anaerobik dua tahap pada suhu 45
o
C kondisi optimum operasi seperti pH dan HRT harus diketahui.
Oleh karena itu, beberapa masalah yang perlu diselesaikan dalam penelitian ini adalah: i Bagaimana pengaruh variasi HRT pada proses asidognesis LCPKS
untuk pada temperatur 45
o
C ii Bagaimana pengaruh variasi pH dan pH terbaik pada proses asidognesis LCPKS pada temperatur 45
o
C.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan pengaruh variasi HRT dan mendapatkan HRT target untuk
proses asidognesis LCPKS pada temperatur 45 C.
2. Mendapatkan pengaruh pH dan pH terbaik pada proses asidognesis LCPKS pada temperatur 45
C.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan antara lain yaitu : 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh variasi HRT pada proses
asidognesis LCPKS pada temperatur 45 C.
2. Memberikan informasi mengenai pengaruh pH dan pH terbaik pada proses asidognesis LCPKS pada temperatur 45
C.
Universitas Sumatera Utara
5 3. Memberikan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis
atau yang berhubungan.
1.4 RUANG LINGKUP PENELITIAN