7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS
Kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati yang paling banyak diproduksi di dunia saat ini, pertumbuhan produksinya ini di dorong dengan
perluasan penggunaannya dalam pembuatan biodiesel. Tetapi, produksi ini juga menjadi ancaman karena sejumlah besar residu biomassa dari pengolahannya
menjadi ancaman bagi lingkungan. Secara khusus limbah cair pabrik kelapa sawit memberikan dampak yang lebih besar [24]. Indonesia pada tahun 2014 memproduksi
29,35 juta ton minyak sawit kasar [1], tiap ton sawit akan menghasilkan 2,5 m
3
limbah cair[2]. Tabel 2.1 Pertumbuhan Produksi Kelapa Sawit Indonesia [1]
Tahun Luas Areal Ha
Produksi Minyak Sawit Ton
2005 5.453.817
10.375.792 2006
6594.914 10471.915
2007 6.66.836
11.875.418 2008
7.363.847 14.290.687
2009 7.873.294
16.829.205 2010
8.385.394 16.291.856
2011 8.992.824
16.436.202 2012
9.572.715 18.850.836
2013 10.465.020
20.577.976 2014
10.956.231 29.340.000
Palm oil mill effluent POME adalah limbah cair kelapa sawit yang kental, berwarna coklat pekat dan mengandung bahan tersuspensi yang tinggi. POME segar
adalah kombinasi dari 95-96 air, 0,6-0,7 minyak dan 4-5 total padatan [25]. POME mengandung COD sekitar 50.000 mgL total solids 40.500 mgL BOD
25.000 mgL, minyak dan lemak 4.000 mgL [26] memiliki kandungan amino berkarbon rendah dan asam lemak terlarut yang sedikit [19]. POME sebagian besar
berasal dari sterilisasi air kondensat, limbah separator dan limbah hydrocyclone . POME memiliki bahan organik yang tinggi, POME tidak beracun tetapi menjadi
Universitas Sumatera Utara
8 sumber polusi terhadap biota air dengan mengurangi kandungan oksigen terlarut
dalam air ketika dibuang langsung tanpa pengolahan [27]. Lemak adalah polutan organik terbesar dalam POME. Lemak berupa senyawa gliserol, alkohol, dan
beberapa jenis lain dengan ikatan ester . Komposisi limbah cair pabrik kelapa sawit ditunjukkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.2 Komposisi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit [6] Komponen
Komposisi Protein
Minyak dan Lemak 12,5
10,2 Abu
14,6 Karbohidrat
29,5 Nitrogen
26,3 Karoten
0,019 Air
6,9
Potensi biogas yang dihasilkan oleh beberapa substrat ditunjukkan pada table 2.3 Tabel 2.3 Potensi Biogas Yang Dihasilkan Oleh Beberapa Substrat [4]
Komponen Reaksi Metanogenik
Biogas lg
-1
CH
4
Lemak C
50
H
90
O
6
+ 24,5 H
2
O 34,75 CH
4
+ 15,25 CO
2
1,425 69,5
Karbohidrat C
6
H
10
O
5
+ H
2
O 3 CH
4
+ 3 CO
2
0,830 50,0
Protein C
16
H
24
O
5
N
4
+ 14,5 H
2
O 8,25 CH
4
+ 3,75 CO
2
+ 4NH
4 +
+ 4HCO
3 -
0,921 68,8
Kementerian lingkungan hidup telah mengeluarkan peraturan tentang baku mutu limbah pengolahan minyak sawit sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Baku mutu limbah pengolahan minyak sawit menurut kementerian lingkungan hidup diperlihatkan pada table 2.4
Universitas Sumatera Utara
9 Tabel 2.4 Baku Mutu Limbah Pengolahan Kelapa Sawit [28]
No Parameter
Kadar Maksimum MgL
Beban Pencemaran Maksimum KgTon
1 BOD
100 1,5
2 COD
350 3,0
3 TSS
300 1,8
4 Minyak dan lemak
30 0,18
5 Ammonia total
20 0,12
6 Ph
6,0-9,0 6,0-9,0
Adapun karakteristik limbah cair pabrik kelapa sawit mentah diperlihatkan pada table 2.5
Tabel 2.5 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit [6]
No. Parameter
Satuan Nilai
1. Suhu
C 80-90
2. pH
- 4,7
3. BOD
mgL 25.000
4. COD
mgL 50.000
5. TS
mgL 40.000
6. TSS
mgL 18.000
7. TVS
mgL 34.000
8. Minyak Dan Lemak
mgL 4.000
9. Amonia-Nitrogen
mgL 35
10. Total Nitogen
mgL 750
Ada beberapa inovasi metode yang telah dikembangkan dan diaplikasikan pada pengolahan limbah cair kelapa sawit . Digestasi anaerobik dianggap menjadi
proses yang efektif untuk pengolahan limbah cair kelapa sawit POME. Proses ini melibatkan mikroorganisme yang menguraikan bahan organik menjadi metana dan
karbondioksida .
Universitas Sumatera Utara
10
2.2 Digestasi anaerobik