TEMUAN DAN HASIL memaparkan

18 informasi, soft news juga bertujuan untuk menghibur penonton. Feature juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau juga menimbulkan simpati. Objeknya bisa manusia, hewan, benda, tempat atau apa saja yang dapat menarik perhatian pemirsa. Misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang, anjing menggit majikannya atau masyarakat kecil mendapatkan lotere milyaran rupiah. Sedangkan, investigative reports atau disebut juga laporan penyelidikan investigasi adalah jenis berita yang ekslusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Data dan fakta yang disajikan ke pemirsa, harus akurat, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama karena membutuhkan kejelian dan keuletan dalam mengumpulkan data. 9 Mengutip Steve Weinberg, Budayatna berpendapat bahwa apa yang disebut Reportase Investigat if adalah: “Reportase, melalui inisiatif sendiri dan hasil kerja pribadi, yang penting bagi pembaca, pemirsa dan pemerhati. Dalam banyak hal, subjek yang diberitakan menginginkan bahwa perkara yang berada dalam penyelidikan tetapi tidak tersingkap ”. 10 Tujuan kegiatan Jurnalisme Investigatif adalah bukan suatu pekerjaan membuka aib orang atau memburuk-burukan oknum atau institusi yang terlibat dalam sebuah kasus namun memberi tahu kepada masyarakat adanya pihak-pihak yang telah berbohong menutup-nutupi kebenaran. Liputan investigasi memberitahukan jalannya peristiwa secara mendalam sampai 9 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, cet ke-2, h. 40 10 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 cet ke-2, h. 258. 19 penyelesaian kasus tersebut tanpa ada kepentingan tertentu. Masyarakat diharapkan menjadi waspada terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan berbagai pihak, setelah mendapatkan bukti-bukti yang dilaporkan. 11 Pekerjaan Jurnalisme Investigatif tertuju untuk mengungkapkan dan mendapatkan sebuah berita yang penting dan menjaga masyarakat untuk memiliki kecukupan informasi dan mengetahui adanya bahaya di tengah kehidupan mereka. Pekerjaan ini juga membutuhkan kejelian dan keuletan dalam mencari data maupun mengejar narasumber. Karena itu, data dan fakta yang disajikan kepada pemirsa ataupun pembaca harus akurat, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. 12

B. Prinsip-prinsip Jurnalistik

Terkait dengan pemberitaan atas informasi yang disiarkan stasiun televisi, Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran P3SPS menyatakan bahwa media penyiaran dalam menanyangkan informasi harus senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip jurnalistik, di antaranya: 13 a. Akurasi; dalam program faktual lembaga penyiaran bertanggung jawab menyajikan informasi yang akurat dan sebelum menyiarkan sebuah fakta dan harus memeriksa ulang keakuratan dan kebenaran materi siaran. Dalam hal ini program berita harus mempertanggungjawabkan jika fakta yang disajikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. 11 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, cet ke-2, h.28. 12 Septiawan Santana K, Jurnalisme Investigasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004 cet ke-2, h.136. 13 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, cet ke-2, h.249.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PRINSIP – PRINSIP JURNALISME INVESTIGASI DALAM PEMBERITAAN TELEVISI (Analisis Isi Pada Tayangan ”Reportase Investigasi” di Trans TV edisi Obat Palsu dan ”Sigi 30 Menit” di SCTV edisi Kosmetik Palsu)

0 4 2

Aktivitas Produksi Berita Makanan Tidak Halal Dalam Reportase Investigasi Trans Tv

0 13 130

PENDAHULUAN ETIKA JURNALISME DALAM PROGRAM ACARA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (Studi Evaluatif Jurnalis dalam Memproduksi Tayangan Reportase Investigasi Episode “Bakso Ayam dan Ikan Busuk” dengan Memakai Kerangka Pemikiran Ralph Potter).

0 4 29

PENUTUP ETIKA JURNALISME DALAM PROGRAM ACARA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (Studi Evaluatif Jurnalis dalam Memproduksi Tayangan Reportase Investigasi Episode “Bakso Ayam dan Ikan Busuk” dengan Memakai Kerangka Pemikiran Ralph Potter).

0 4 48

SKRIPSIPENGARUH TERPAAN BERITA PENGARUH TERPAAN BERITA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP SIKAP PENONTON (Penelitian Eksperimental Mengenai Pengaruh Terpaan Berita Reportase Investigasi Episode “Jebakan Kawat Gigi Murah” di Trans TV Terhadap Sikap

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH TERPAAN BERITA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP SIKAP PENONTON (Penelitian Eksperimental Mengenai Pengaruh Terpaan Berita Reportase Investigasi Episode “Jebakan Kawat Gigi Murah” di Trans TV Terhadap Sikap Siswi SMA Santa Ma

2 13 36

PENUTUP PENGARUH TERPAAN BERITA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP SIKAP PENONTON (Penelitian Eksperimental Mengenai Pengaruh Terpaan Berita Reportase Investigasi Episode “Jebakan Kawat Gigi Murah” di Trans TV Terhadap Sikap Siswi SMA Santa Maria

0 3 26

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi

0 4 17

PENDAHULUAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi Trans TV Episode “Abon Ayam Limbah dan Ayam Tiren Rekondisi” terh

0 6 39

PENUTUP PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi Trans TV Episode “Abon Ayam Limbah dan Ayam Tiren Rekondisi” terhadap

0 6 28