Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Antara Dinas Bina Marga dan

C. Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Antara Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Pematangsiantar dengan CV. Sibange-bange Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dalam pengerjaan kontrak pemborongan ini, pengerjaan perbaikan jalan ini merupakan bentuk realisasi dari program rehabilitasipemeliharaan jalan dan jembatan Dinas Bina Marga dan Pengairan Pematangsiantar di jalan Perpasiran 05010 Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Simarimbun yang disebutkan dalam kontrak pemborongan antara Dinas Bina Marga dan Pengairan Pematangsiantar dengan CV. Sibange-bange. Pengerjaan program rehabilitasipemeliharaan jalan dan jembatan ini tertera dalam Rencana Kerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Pematangsiantar tahun 2012 dengan sumber dana yang berasal dari Bantuan Daerah Bawahan Tahun Anggaran 2012. Adapun para pihak yang terlibat dalam perjanjian ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Pematangsiantar yang beralamat di jalan Pdt. J. Wismark Saragih, Kelurahan Pondok Sayur Kecamatan Siantar Martoba, yaitu sebagai pihak yang memborongkan pekerjaan dengan penyedia jasa CV. Sibange-bange yang beralamat di jalan Nenas Gang Kana Nomor 18, Pematangsiantar, yaitu sebagai pemborong pekerjaan. Pengerjaan pemborongan dilakukan dengan berpedoman kepada prosedur-posedur yang diatur pada Pasal 45 ayat 3 Perpres No. 4 Tahun 2015, yaitu dilakukan dengan prosedur : a. Pelelangan umum; b. Pelelangan terbatas; c. Pemilihan langsung; d. Penunjukan langsung; atau e. Pengadaan langsung. Pemilihan atau penyaringan pemborong dalam pembangunan proyek ini dilakukan dengan metode pengadaan langsung.Pengadaan langsung maksudnya adalah pengadaan barangjasa langsung kepada penyedia barangjasa, tanpa melalui pelelanganseleksipenunjukan langsung. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pemilihan penyedia jasa pengerjaan kontruksi dengan metode pengadaan langsung, paling tidak harus mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut Pasal 57 poin 5 Perpres No. 4 Tahun 2015: a. Survei harga pasar dengan cara membandingkan minimal 2 dua Penyedia BarangPengerjaan KontruksiJasa Lainnya yang berbeda; b. Membandingkan harga penawaran dengan HPS; c. Klarifikasi teknis dan negosiasi hargabiaya. Sebelum dilakukan pengadaan langsung, maka Pejabat Pembuat Komitmen PPK harus menetapkan terlebih dahulu spesifikasi teknis dan Harga Perkiraan Sendiri HPS pekerjaan tersebut, serta menetapkan rancangan Surat Perintah Kerja SPK. PPK setelah melakukan survei mengenai harga pasar dan mendapatkan harga yang diinginkan, PPK kemudian menyusun HPS, spesifikasi teknis pengerjaan kontruksi, gambar rancangan pekerjaan, serta membuat rancangan SPK untuk kemudian diserahkan kepada Panitia Pengadaan Jasa Kontruksi Dinas Bina Marga dan Pengairan kota Pematangsiantar. HPS disusun paling lama 28 hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran Pasal 66 Perpres No. 4 Tahun 2015.Dalam Perpres ini juga diatur mengenai penyusunan HPS itu sendiri. Penyusunan HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar serta HPS disusun dengan didasarkan pada harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi : • Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik BPS maupun yang yang dipublikasikan oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan. • Daftar biayatarif barangjasa yang dikeluarkan oleh pabrikandistributor tunggal. • Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan, baik kontrak yang dilakukan dengan instansi maupun pihak lain dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya. • Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan danatau kurs tengan Bank Indonesia. • Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana engineer’s estimate • Norma indeks serta informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan Panitia pengadaan jasa kontruksi kemudian mengundang calon penyedia jasa yang diyakini mampu untuk menyampaikan penawaran administrasi, teknis, dan harga. Adapun calon penyedia jasa yang diundang adalah : 111 1. Penyedia jasa yang telah disurvei baik melalui media elektronik danatau non-elektronik yang harga penjualannya paling rendah berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dan diyakini mampu. 2. Penyedia yang diyakini mampu adalah penyedia yang memenuhi syarat berdasarkan Perpres No. 5 Tahun 2014. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu penyedia jasa diatur menurut ketentuan didalam Pasal 19 Perpres No. 4 Thun 2015, yaitu sebagai berikut : a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatanusaha; b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manejerial untuk menyediakan barangjasa; c. Memperoleh paling kurang 1 satu pekerjaan sebagai penyedia barangjasa dalam kurun waktu 4 empattahun terakhir, baik dilingkungan pemerintahmaupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi penyedia barangjasa yang baru berdiri kurang dari tiga tahun; 111 Wawancara dengan Ibu Errita Purba ST., Ketua Panitia Pengadaan Jasa Kontruksi pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pematangsiantar, pada hari Rabu, 5 Agustus 2015,pukul 10.30 Wib. e. Memiliki sumber daya manusia, modal, perlatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barangjasa; f. Dalam hal penyedia barangjasa akan melakukan kemitraan, penyedia barangjasa harus mempunai perjanjian kerja sama operasikeitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; g. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; h. Memilki kemampuan dasar KD untuk usaha non-kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultasi; i. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan pengerjaan kontruksi memilki dukungan keuangan dari bank; j. Khusus untuk pengadaan pekerjaan kontruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan sisa kemampuan paket SKP sebagai brerikut : SKP = KP-P KP = nilai kemapuan paket, dengan ketentuan : • Untuk usaha kecil,nilai kemampuan paket KP ditentukan sebanyak lima paket pekerjaan, • Untuk usaha non kecil, nilai kemampuan paket KP ditentukan sebanyak enam atau1,2 satukoma dua N. P = jumlah paket yang sedang dikerjakan N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani saat bersamaan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. k. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barangjasa; l. Memiliki nomor pokok wajib pajak NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakn tahun terakhir ; m. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak; n. Tidak masuk dalam daftar hitam; o. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; p. Menandatangani pakta integritas Panitia pengadaan jasa kontruksi setelah memeriksa dan menentukan calon penyedia jasa yang dirasa mampu, kemudian menyampaikan surat undangan pengadaan yang dilampiri dengan spesifikasi teknis danatau gambar serta dokumen-dokumen lain yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan. Dalam hal ini CV. Sibange-bange adalah penyedia jasa yang diundang oleh Panitia pengadaan jasa kontruksi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pematangsiantar dengan undangan Pengadaan Langsung nomor : PAN.PBJUnd- 26PLBMPVIII2012 tanggal 13 Agustus 2012. Penyedia jasa yang diundang kemudian menyampaikan penawaran administrasi, teknis dan harga secara langsung sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam undangan. CV. Sibange-bange memenuhi undangan tersebut tertanggal 24 Agustus 2014 dengan mengajukan penawaran dengan melampirkan: 1. Daftar kuantitas dan harga 2. Pakta integritas 3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari: a. Metode pelaksanaan b. Jadwal waktu pelaksanaan c. Daftar personil inti d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan e. Spesifikasi teknis. Panitia pengadaan jasa kontruksi membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi dan teknis dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan penyedia jasa yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan.Metode evaluasi yang digunakan adalah dengan sistem gugur sesuai dengan ketentuan Pasal 48 ayat 2 Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, disebutkan bahwa evaluasi penawaran dalam pemilihan penedia barangpekerjaan kontruksijasa lainnya pada prinsipnya menggunakan metode system gugur. Pada tahap ini, panitia pengadaan, yang dalam hal ini Dinas bina Marga dan Pengairan Kota pematangsiantar melakukan evaluasi penawaran yang meliputi evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi harga terhadap dokumen-dokumen penawaran yang diajukan CV. Sibange-bange. Evaluasi administrasi dimaksudkan untuk menguji kebenaran, kecocokan serta kelengkapan dokumen guna menentukan apakah penyedia jasa tersebut memnuhi persyaratan yang dibutuhkan atau tidak. Hal-hal yang dievalusi adalah daftar kuantitas dan harga, surat penawaran serta jaminan penawaran. 112 CV. Sibange-bange mengajukan penawaran pengerjaan proyek ini sebesar Rp.199.194.000,- seratus Sembilan puluh sembilan juta seratus sembilan puluh empat ribu rupiah. Nilai penawaran yang diajukan CV. Sibange-bange tidak melebihi nilai HPS yang berarti penawaran yang diajukan CV. Sibange-bange diterima oleh Panitia pengadaan dan dianggap dapat Dari hasil evaluasi yang diadakan Panitia Pengadaan menetapkan CV. Sibange-bange adalah penyedia jasa yang memenuhi syarat administrasi dan teknis.Kemudian Panitia Pengadaan mengundang CV. Sibange-bange untuk klarifikasi dan negosiasi harga.Adapun pelaksanan klarifikasi dan negosiasi harga dilaksanakan pada tanggal 14 September 2012 di tempat Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pematangsiantar.Harga penawaran yang diajukan oleh penyedia jasa tidak boleh melebihi nilai HPS yang dalam perjanjian pemborongan ini nilai HPS nya adalah Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah.Jika penawaran yang diajukan penyedia jasa lebih tinggi dari nilai HPS maka diadakan negosiasi harga.Bila negosiasi harga tidak mengasilkan kesepakatan, Pengadaan Langsung dinyatakan gagal dan dilakukan pengadaan langsung dengan mengundang Penyedia jasa lainnya. 112 Wawancara dengan Ibu Errita Purba ST., Ketua Panitia Pengadaan Jasa Kontruksi pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pematangsiantar, pada hari Rabu, 5 Agustus 2015. dipertanggungjawabkan.Proses ini tercantum dalam Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi. Dasar penentuan pemenang penawaran dalam perjanjian pemborongan ditentukan dari penawaran yang menguntungkan Negara, yaitu : 1. Penawaran yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. 2. Perhitungan harga yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Penawaran tersebut adalah penawaran yang terendah atau nilai penawaran tersebut tidak melebihi nilai HPS yang telah ditetapkan PPK. 4. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin dari hasil produksi didalam negeri. Setelah klarifikasi dan negosiasi selesai, maka Panitia Pengadaan membuat berita acara hasil pengadaan langsung yang terdiri dari : 1. Undangan pengadaan langsung 2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen 3. Pemberian penjelasan aanweijzing 4. Penyampaianpemasukan dokumen enawaran 5. Pembukaan dokumen penawaran 6. Hasil evaluasi dokumen 7. Kesimpulan. Panitia Pengadaan kemudian mengumumkan pemenang pengadaan langsung dengan mengeluarkan surat Penetapan Pengadaan Langsung nomor : PAN.PBJ466PLBMPIX2012 yang kemudian mengeluarkan Pengumuman Hasil Pengadaan pemenang pengadaan langsung dengan nomor: PAN.PBJ554PLBMPIX2012 dengan ketetapan sebagai berikut: Nama Perusahaan : CV. SIBANGE-BANGE Pimpinan : Ir. Nimrot SilaenWakil Direktur Alamat : Jln. Nenas Gang Kana no. 18, Pematangsiantar NPWP : 02.646.346.3-117.000 Harga Penawaran : Rp. 199.194.000,- seratus sembilan puluh sembilan juta seratus sembilan puluh empatt ribu rupiah Harga Penawaran Hasil Klarifikasi dan Negosiasi : Rp. 199.194.000,- seratus sembilan puluh sembilan juta seratus sembilan puluh empatt ribu rupiah Evaluasi Penawaran : LULUS Panitia Pengadaan kemudian menyampaikan berita acara kepada Pejabat Pembuat Komitmen PPK, yang mana PPK melakukan perjanjian dan mendapatkan bukti perjanjian berupa Surat Perintah Kerja SPK. PPK mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja kepada CV. Sibange-bange untuk melakukan proses pengerjaan proyek pemeliharaan jalan di jalan Perpasiran 05010 Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Simarimbun. Dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, disebutkan bahwa kontrak pengadaan barangjasa pemerintah dilaksanakan selambat-lambatnya 14 empat belas hari kerja terhitung sejak diterbitkannya surat penunjukan pemenang pengadaan langsung oleh panitia pangadaan. Dalam hal ini kontrak ditandatangani oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pematangsiantar, Rufinus, ST., sebagai pihak yang memborongkan pekerjaan, dengan CV. Sibange-bange yang dalam hal ini ditandatangani oleh Ir. Nimrot silaen selaku Wakil Direktur dar CV. Sibange-bange yaitu sebagai pihak pemborong. Selain dokumen kontrak itu sendiri yang harus ditandatangani oleh para pihak, juga terdapat dokumen-dokumen yang merupakan satu kesatuan dari bagian yang tak terpisahkan dari kontrak itu sendiri : 1. Surat perjanjian 2. Surat penawaran berikut daftar kuantitas harga 3. Syarat umum kontrak 4. Syarat khusus kontrak 5. Spesifikasi teknis pekerjaan 6. Gambar 7. Dokumen lainnya Setelah penandatangan kontrak selesai dilakukan, maka Dinas Bina Marga dan Penggairan kota Pematangsiantar kemudian menyerahkan Surat Perintah Mulai Kerja SPMK Nomor: kepada CV. Sibange-bange. Dalam SPMK ini diatur mengenai lamanya pekerjaan yaitu selama 60 hari kalender, yang mulai dihitung dari tanggal 19 Oktober 1992 sampai pada tanggal 18 Desember 2012. Dalam kontrak ini juga diatur mengenai denda keterlambatan penyelesaian pengerjaan kontruksi yaitu sebesar 11000 satu per seribu dari nilai SPK atau bagian tertentu dari SPK sebelum PPN sesuai dengan persyartan yang ditentukan dalam SPK. Dalam proses pengerjaan proyek ini, penyedia jasa harus tunduk dan mematuhi aturan yang telah ditentukan dalam Syarat Umum Perintah Kerja. Dalam syarat umum SPK ini diatur berbagai hal yang berhubungan dengan pengerjaan kontruksi ini.

D. Kendala dan Upaya Penyelesaian Sengketa dalam Pelaksanaan