Prosedur Perjanjian Pemborongan Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Antara Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Pematangsiantar Dengan Cv. Sibange-Bange Siantar Simarimbun (Studi: Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Pematangsiantar)

Selain KUHPerdata dan A.V. 1941 diatas, masih ada sumber hukum lainnya tentang pemborongan dalam berbagai produk hukum, misalnya Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Kontruksi, dan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

C. Prosedur Perjanjian Pemborongan

Dalam proses pemborongan pekerjaan terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian pemborongan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian pracontractuale fase. Fase sebelum kontrak atau yang lazim dikenal prosedur pelelangan, dapat terjadi jika pemborongan pekerjaan tersebut dilakukan melalui proses pelelangan sampai dengan pelulusan dari pelelangan yang prosesnya dijelaskan sebagai berikut : 73 1. Pemberitahuan atau pengumuman secara umum atau secara terbatas tentang adanya pelelangan pekerjaan, disertai dengan penjelasan mengenai pekerjaan dan persyaratan-persyaratan pekerjaan. 2. Persyaratan prakualifikasi, kualifikasi dan klasifikasi terhadap pemborong. 3. Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam pemborongan pekerjaan. 4. Pelelangan dan pelulusan 73 Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Hukum Bangunan Perjanjian Pemborongan Bangunan, Yogyakarta: Liberty, 1982, hal. 8. Berikut akan dijelaskan mengenai keempat proses yang diatas, yaitu sebagai berikut : 1. Pengumunan dan pemberian penjelasan Pengumuman tentang adanya pelelangan umum atau terbatas memuat petunjuk-petunjuk dimana bestek harus diambil, dimana tempat penjelasan aanwizjing akan disampaikan, yang memungkinkan adanya perubahan terhadap bestek yang telah disusun, dimana lokasi proyek berada, dimana dan kapan batas waktu pendaftaran, serta kapan dan dimana proses pelelangan tersebut diadakan. 74 Yang dimaksud dengan bestek adalah uraian tentang pekerjaan bangunan yang disertai gambar-gambar dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan pekerjaan pemborongan itu.Bestek disusun oleh perencana. 75 a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatanusaha; Dalam Pasal 19 ayat 1 Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2015 adapun persyaratan bagi pemborong yang dapat ikut serta dalam proses pelelangan adalah : b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemempuan teknis dan manejerial untuk menyediakan barangjasa; c. Memperoleh paling kurang 1 satu pekerjaan sebagai penyedia barangjasa dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir, baik di 74 Ibid , hal. 9. 75 Ibid , hal. 10. lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; d. Ketentuan sebagiamana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi penyedia barangjasa yang baru berdiri kurang dari 3 tiga tahun; e. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barangjasa; f. Dalam hal penyedia barangjasa akan melakukan kemitraan, penyedia barangjasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasikemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; g. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; h. Memilii kemampuan dasar KD untuk usaha non-kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultasi i. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengerjaan pekerjaan kontruksi memiliki dukungan keuangan dari bank; j. Khusus untuk pengadaan pekerjaan kontruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket SKP sebagi berikut: SKP = KP – P KP = nilai kemampuan paket, dengan ketentuan : • Untuk usaha kecil, nilai kemampuan paket KP ditentukan sebanyak 5 lima paket pekerjaan; dan • Untuk usaha non kecil, nilai kemampuan paket KP ditentukan sebanyak 6 enam atau 1,2 satu koma dua N. P = jumlah paket yang sedang duikerjakan N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 lima tahun terakhir. k. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang menjalani sanksi pidana yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barangjasa; l. Memilki Nomor pokok Wajib pajak NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir; m. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak; n. Tidak masuk dalam daftar hitam; o. Memilki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan p. Menandatangani pakta integritas. Pemborong yang berminat melaksanakan pekerjaan tersebut setelah memenuhi persyaratan yang diwajibkan dapat mendaftarkan secara tertulis, yaitu dengan cara melakukan penawaran secara tertulis dengan mengingat batas waktu yang telah disebutkan dalam pengumuman, untuk kemudian ikut dalam pelelangan. 76 Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 15 hari setelah pembukaan surat penawaran, para pemborong terikat pada penawaran yang telah diajukan, dan pada waktu itu juga si pemberi tugas menentukan pelulusan dan penunjukan pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan. 77 2. Penyaringan pemborong pekerjaan Dalam prosedur pemborongan pekerjaan, setelah adanya pemberitahuan kepada pemborong melalui undangan yang diberikan panitia pembangunan, maka sebelum ikut dalam penawaran maupun pelelangan, para pemborong disyaratkan memenuhi persyaratan prakualifikasi terlebih dahulu. 78 Persyaratan prakualifikasi dimaksudkan untuk dapat mengadakan penilaian mengenai kemampuan maupun mutu dari si pemborong. Prakualifikasi hanya dapat diikuti oleh pemborong yang akan ikut serta dalam proses penawaran maupun pelelangan pemborongan tersebut. 79 Menurut teori, penyaringan pemborong terdiri atas : 80 a. Kualifikasi yaitu penyaringan pemborong menurut kemampuannya dalam jangka waktu panjang, misalnya selama 5 lima tahun. b. Prakualifikasi yaitu penyaringan pemborong menurut kemampuannya dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari 5 lima tahun. 76 Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, Op. Cit. hal. 10. 77 Ibid. 78 Ibid. 79 Ibid. 80 Djumialdji, Op. Cit. hal. 48. c. Klasifikasi yaitu penyaringan pemborong menurut spesialisasinya, seperti pemborong spesialisasi bidang kelistrikan, bidang perkapalan dan sebagainya. Di Indonesia penyaringan pemborong termasuk dalam tahap prakualifikasi, sebab jangka waktunya kurang dari lima tahun yakni hanya dalam tiga tahun. 81 Prakualifikasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 82 1. Registrasi adalah pencacatan dan pendaftaran data yang meliputi : a. Data adminstrasi b. Data keuangan c. Data personalia d. Data peralatan e. Data perlengkapan f. Data pengalaman melakukan pekerjaan 2. Klasifikasi adalah penggolongan perusahaan bidang, sub bidang dan lingkup pekerjaan. 3. Kualifikasi adalah penilaian serta penggolongan perusahaan menurut tingkat kemampuan dasarnya pada masing-masing bidang, sub bidang dan lingkup pekerjaannya. Penetapan lulus prakualifikasi didasarkan antara lain atas hal-hal sebagai berikut : 83 1. Akta pendirian perusahaan 81 Ibid. 82 Ibid, hal. 49. 83 Ibid. 2. Surat izin usaha yang masih berlaku 3. Nomor pokok wajib pajak NPWP 4. Alamat yang sah, jelas dan nyata 5. Referensi bank 6. Kemampuan modal usaha 7. Mampu dan tidak dinyatakan pailit 8. Referensi pengalaman untuk bidang usaha yang diprakualifikasikan 9. Pimpinan perusahaan tidak berstatus pegawai negeri 10. Syarat mengenai kecakapan atau keahliannya 11. Kelonggaran bagi rekanan golongan ekonomi lemah berupa pemberian bobot yang lebih tinggi dalam penilaian kriteria prakualifikasi 12. Bagi konsultan perorangan, nomor 1, 2 dan 6 tidak merupakan dasar prakualifikasi tetapi digantikan dengan akreditasi dari asosiasikelompok profesi yang bersangkutan. 3. Pemenuhan jaminan yang disyaratkan dalam perjanjian pemborongan Jaminan dalam perjanjian pemborongan merupakan salah satu syarat yang dimintakan pimpinan proyek terhadap pada rekanan dengan maksud agar proyek yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. 84 Khususnya untuk pemborongan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pihak yang memborongkan bouwheer, untuk dapat menunjuk pemborong yang memenuhi persyaratan pelaksanaan dan pemborongan dengan biaya yang murah dan bertanggungjawab, maka pada pemborong itu 84 Ibid, hal. 16. diwajibkan mengadakan penawaran yang kemudian dilakukan pelelangan.Untuk dapat ikut dalam tahapan tersebut, selain mengajukan penawaran-penawaran juga disyaratkan adanya jaminan Bank yang berupa jaminan penawaran tender garansi. 85 Didalam perjanjian pemborongan dikenal adanya 4 empat macam jaminan, yaitu : 86 a. Bank garansiGaransi bankJaminan bank b. Surety bond c. Jaminan pemeliharaanMaintenance bond d. Jaminan pembangunanBouw garansi Ke-empat macam jaminan dalam perjanjian pemborongan diatas akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut : a. Garansi bankbank garansijaminan bank Bank garansi merupakan salah satu bentuk dari perjanjian penanggungan borgtoch.Pengertian penanggungan terdapat dalam Pasal 1820 KUHPerdata yaitu suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berutang, manakala orang ini tidak memenuhinya. Dengan kata lain, pihak ketiga yang disebut penanggungpenjamin menjamin kepada pihak yang berpiutangkreditorenerima untuk memenuhi prestasinya waprestasi. 87 85 Ibid, hal. 18. 86 Djumialdji, Op. Cit. hal.128. 87 Ibid, hal. 129. Yang bertindak sebagai penanggungpenjamin bisa perorangan maupun badan hukum.Dalam hal bank garansi, yang bertindak sebagai penanggungpenjamin adalah badan hukum yaitu Bank.Bank bersedia sebagai penanggungpenjamin berarti bersedia menanggung resiko apabila debitoryang terjamin melakukan wanprestasi.Bila wanprestasi tersebut dilakukan oleh debitorterjamin, maka Bank sebagai penanggungpenjamin menggantikan kedudukan debitorterjamin, oleh karena itu Bank membayar sejumlah uang kepada kreditorpenerima jaminan.Maka sejak saat itu juga hubungan yang terjadi adalah antara kreditoryang memberikan kredit dengan debitoryang menerima kredit. 88 Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Bank garansi tidak lain adalah suatu bentuk kredit yang tergantung pada suatu keadaan tertentu di waktu mendatang. Oleh karena itu, Bank garansi dalam hal ini hanyalah bersifat accessoir atau pelengkap, yang artinya Bank garansi merupakan perjanjian tambahan, atau dengan kata lain dengan adanya Bank garansi tergantung adanya perjanjian pokok misalnya perjanjian pemborongan. Apabila perjanjian pokok tersebut hapus, maka perjanjian tambahan juga hapus. 89 Dalam perjanjian pemborongan dikenal macam-macam Bank garansi, yaitu : 90 • Jaminan penawaranjaminan tenderjaminan pelelangantender borbid bond 88 Ibid, hal.129. 89 Ibid, hal. 130. 90 F.X. Djumialdji, Perjanjian Pemborongan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, hal. 32. Jaminan penawaran adalah suatu bentuk penanggungan dimana Bank menjamin pembayaran sejumlah uang tertentu untuk memenuhi penawaran didalam pelelangan pemborongan pekerjaan.Jaminan penawaran ini merupakan syarat jika pemborong mau mengikuti pelelangantender yang proyeknya berasal dari proyek-proyek pemerintah. • Jaminan pelaksanaanperfomance bond Jaminan pelaksanaan adalah suatu jenis perjanjian penanggungan dimana Bank sebagai penanggung menjamin akan membayar sejumlah uang tertentu kepada si penerima jaminan apabila pemborong yang dijamin yang telah dinyatakan menang dalam pelelangan tidak memenuhi kewajibannya. Jaminam pelaksanaan tujuannnya menjamin pelaksanaan dari proyek. • Jaminan uang mukapre payment bondadvance payment bond Uang muka baru ada kalau didalam perjanjiankontrak pemborongan dimuat ketentuan mengenai pembayaran uang muka. Jika pemborong akan mengambil uang muka, maka pemborong harus memberikan surat jaminan uang muka. b. Surety bond Surety bond adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi kerugian yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila yang dijamin melakukan cidera janji wanprestasi. 91 Dalam sistem jaminan atau surety bond dikenal tiga pihak yaitu : 92 1. Obligee yaitu pihak yang berhak atas prestasi serta merupakan pihak dilindungi dengan jaminan surety bond terhadap suatu kerugian adalah instansi pemberi pekerjaanbouwbeerownerpemilik proyek. 2. Prinsipal yaitu pihak yang berwajib memberikan prestasi serta merupakan pihak yang dijamin dengan jaminan surety bond, adalah rekanankontraktorpenyalursupplier barang dan sebagainya. 3. Surety yaitu pihak yang memberikan jaminan dalam bentuk surety bond adalah PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Keputusan Menteri Keuangan No. 76KMK. 0131992. Adapun macam-macam surety bondadalah : 93 • Jaminan penawaranbid bondtender bond Dalam hal ini surety company penjamin menjamin obligee pemilik proyek bahwa prinsipal rekanan akan menutup kontrak dan menyediakan jaminan pelaksanaanperformance bond. Jika rekan ternyata tidak sanggup menutup kontrak atau menyediakan jaminan pelaksanaan, maka kontrak biasanya diberikan kepada penawar terndah berikutnya.Penjamin yang telah 91 Ibid, hal. 39. 92 Ibid, hal, 40. 93 Ibid, hal. 44. menyatakan bertanggung jawab terhadap rekanan, menjamin selisih nilai antara harga kontrak penawaan Rekanan I dan Rekanan II yang mendapatkan tender tadi dengan maksimum sebesar jumlah nilai jaminan. • Jaminan pelaksanaanperformance bond Jaminan pelaksanaan diisyratkan bagi rekanan yang ditunjuk melaksanakan pekerjaan atau menang dalam pelelangan sebelum menandatangani surat perjanjiankontrak harus diserahkan. Adapun tujuan jaminan pelaksanaan agar rekanan melaksanakan pekerjaan sampai selesai. 94 • Jaminan pembayaran uang mukaadvance paymen bond Jaminan uang muka ada apbila surat perjanjian pemborongankontrak ditentukan adanya uang muka dan rekanan ingin mengambil uang muka. Tujuan jaminan uang muka adalah agar uang muka yang diberikan akan dipergunakan hanya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan dan rekanan akan terikat untuk mengembalikan uang muka tersebut. 95 • Jaminan pemeliharaanmaintenance bond Jika pekerjaan telah mencapai 100, harga borongan baru kan dibayar 95 dar kontrak, sedangkan 5 dari kontrak tersebut masih ditahan oleh pemilik proyek. Hal ini dimaksudkan agar rekanan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi 94 Djumialdji, Op. Cit. hal. 150. 95 Ibid. atau ada pekerjaan yang belum sepenuhnya terselesaikan. 5 sisa tersebut baru akan dibayarkan jika rekanan telah memenuhi segala kewajibannya. 96 Fungsi jaminan pemeliharaan adalah apabila terdapat kerusakan atas hasil pekerjaanya maka rekanan wajib melakukan perbaikan pada masa pemeliharaan dari masa penyerahan pertama sampai pada penyerahan kedua. Apabila rekanan tidak memenuhi kewajibannya, maka Jasa Raharja sebagai penjamin akan memenuhi membayar ganti rugi sebesar nilai jaminan. 97 c. Jaminan pemeliharaanmaintenance bond Jaminan pemeliharaan yaitu pemborong selama jangka waktu tertentu harus memperbaiki kerusakan-kerusakan dari pekerjaannya itu atau kalau ada kekurangan-kekurangan pekerjaannya bisa ditambah. 98 Dalam hal ini, pada waktu prestasi telah mencapai 100, maka diadakan penyerahan proyek kepada yang memborongkan, yang mana proses ini dikenal sebagai penyerahan pertama. Disini harga borongan umumnya hanya dibayar sebesar 95 dari harga bangunan.Dengan demikian, 5harga bangunan masi ditahan oleh pihak yang memborongkan. 99 Pemborong yang telah menyelesaikan pekerjaannya, maka pemborong menyerahkan pekerjaannya dan pemborong menerima pembayarannya.Namun bagi pihak pemborong masih ada kewajiban- 96 Ibid, hal. 151. 97 Ibid 98 F.X.Djumialdji, Op. Cit. hal. 53. 99 Djumialdji, Op. Cit. hal. 158. kewajiban untuk memelihara hasil pekerjaannya selama jangka waktu tertentu, yang dinamakan masa pemeliharaan. d. Jaminan pembangunan bouw garansi Dalam perjanjian pemborongan dimana bouwheer mensyaratkan pemborong peserta yang akan melanjutkan pekerjaan jika pemborong utama tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya misalnya meninggal dunia atau sebagainya. Jaminan pembangunan mempunyai tujan agar proyek dapat berjalan secara berkesinambungan dan tidak macet di jalan. 100 Jaminan pembangunan menguntungkan bouwheer sebab tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan sedangkan bagi pemborong utama tidak perlu membayar ganti rugi sebab bouwheer juga tidak menerima kerugian. 101 Jaminan pembangunan merupakan salah satu bentuk dari penanggungan borgtocht yang diatur dalam Pasal 1320KUHPerdata.akan tetapi jaminan pembangunan juga mengandung kelemahan-kelemahan sebagai berikut : 102 1. Pemborong peserta kemungkinan tidak ditunjuk oleh bouwheer untuk menyelesaikan pekerjaan jika pemborong utama tidak dapat menyelesaikan pekerjaan. Ada kemungkinan bouwheer malah menunjukkan pemborong lain sebaliknya pemborong tidak dapat menuntut bouwheer agar pemborong ditunjuk untuk menyelesaikan 100 Ibid, hal. 159. 101 Ibid 102 Ibid pekerjaannya, sebab dalam hal ini pemborong peserta bukan pihak dalam perjanjian. 2. Pemborong peserta jika telah melakukan pekerjaan tidak dapat langsung minta kontra prestasi kepada bouwheer melainkan harus melalui pemborong utama. 4. Pelelangan dan pelulusan Dalam hal pemilihan penyedia barangjasa pemboronganjasa lainnya, diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, yang didalamnya dikenal ada empat macam cara pengadaan barang dan jasa, yaitu : 1. Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak dan pada papan pengumuman resmi untuk penerangan masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. 2. Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnnya 5 rekanan yang tertentu dalam daftar rekanan terseleksi DRT yang dipilih diantar rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan mampu DRM sesuai dengan bidang usaha atau runang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya, dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya. 3. Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tannpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu DRM sesuai di bidang usaha, ruang lingkupnya atau kualifikasi kemapuannya. 4. Pengadan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas atau pemilihan langsung. Untuk menentukan pelulusan, adalah penawaran yang paling menguntungkan bagi Negara dan dapat dipertanggungjawabkan sebagi calon pemenang, dengan memperhatikan keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah. Dalam praktek pelaksanaan pelelangan, penentuan pelulusan pemenang didasarkan pada penawaran yang terendah yang dapat dipertanggungjawabkan.

D. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Pemborongan