D e fe k se pt u m Ke la in a n k a t u p m it r a l r e m a t ik

    2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 7 ke art eri serebri sekit ar 50 dari kasus. Mat erial em boli t erdiri dari 2 t ipe, plat elet fibrin dan fragm en t um or.

E. D e fe k se pt u m

Kelainan at au defek pada sept um m encakup pat en foram en ovale, defek at rio sept al dan fist ula pulm onal art eriovenosus, yang m enyebabkan aliran sist em vena langsung m em asuki aliran art eri dengan m em baw a m at erial em boli, disebut sebagai em boli paradoksikal. Pada ot opsi didapat kan 30- 35 m enderit a pat en foram en ovale, sedangkan pada pem eriksaan ekhocardiografi dengan kont ras pada orang norm al, didapat kan 10- 18 . Em boli paradoksikal sering diduga sebagai penyebab st roke yang t idak j elas penyebabnya.

F. Ke la in a n k a t u p m it r a l r e m a t ik

Trom bus di vent rikel kiri dit em ukan pada 15- 17 ot opsi, yang t idak m em punyai riw ayat em boli. Trom bus bisa t im bul pada penderit a dengan st enosis m it ral sedang, dan t erbent uk sebagai Jet lession yang t erbent uk di dinding vent rikel kiri,m at erial t rom bus bisa dari klot di at rium kiri, at au klot dan kalsium dari kat up m it ral sendiri. Em boli berulang sering t erj adi 30- 75 ,biasanya dalam w akt u 6- 12 bulan. Tim bulnya at rial fibrilasi m eningkat kan resiko em boli m enj adi 4 kali. Resiko em boli j uga m eningkat berkolerasi dengan lam anya senosis m it ral. G. Kat up Prot esis Kat up prot esis m eningkat kan t rom bogenik, sehingga t rom boem boli m enj adi kom plikasi m orbidit as dan m ort alit as yang ut am a. Rat a- rat a em bolip[ enderit a dengan kat up prot esis m it ral 3- 4 pert ahun, sedangkan pada kat up aort a prot esis lebih rendah, yait u 1,2- 2,2 pert ahun. Kom plikasi lain endokardit is kat up prot esis, yang m em punyai insidensi 2,4 pert ahun, m enj adi sum ber yang sangat pot ensial unt uk t erj adi em boli. H . En dok a r dit is ba k t e r ia l I nsidensi endokardit is bakt erial m enurun sesuai dengan penurunan dari penyakit j ant ung rem at ik,perkem bangan ant ibiot ik, dan t indakan operat iv, t et api insidensi st roke karena endokardit is bakt erial 15- 20 t idak m enurun. Keadaan ini dapat dit erangkan bahw a m ayorit as st roke t im bul set elah 48 j am t erj adinya endokardit is bakt erial, dan resiko sert a berat em boli lebih t inggi pada infeksi st abilacoccus aureus at au epiderm idis dengan kat up prot esis. St roke dapat pula t erj adi t anpa m anifest asi endokardit is bakt erial. Kom plikasi neurologis ke susunan saraf pusat bisa m enaj di beberapa bent uk, yait u iskem ia, hem orrhage, ensefalopat i t oksik, m eningit is, art erit is, biogenik, aneurism a m ikot ik, dan perdarahan subarakhnoid, t ergant ung dari bagian dan ukuran dari em bolisept ik. Predikt if resiko em boli dari det eksi veget asi kat up dengan echocardiografi t idak sepenuhnya berkorelasi, unt uk m engurangi resiko st roke hanya dengan secepat m ungkin m enanggulangi infeksi dengan pem berian ant ibiot ik. I . En dok a r dit is t r om bot ik n on ba k t e r ia l ETN Em boli t erj adi dari veget asi st eril yang t um buh pada kat up, biasanya penderit a dengan adenocarsinom a paru, pankreas, prost at dan paling banyak m alignansi hem at ologi. Disebut j uga sebagai m arant ic, t erm inal, dan verrukosa endokardit is.     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 8 ETN t ipe non infeksi endokardit is, pada kat up j ant ung yang norm al, veget asinya biasanya kecil t erdiri dari plat elet dan deposit fibrin, pat ogenesanya m asih belum past i, t et api diperkirakan karena perubahan perm ukaan kat up, dan keaadaan hiperkoagulasi DI C, t um or m ucin, procoagulan

J. Por la ps k a t u p m it r a l PKM