X
3
= Total hutang X
4
= ROI X
5
= Tingkat penjualan
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum model regresi linier dilakukan untuk menguji hipotesis maka terlebih dahulu model itu akan diuji apakah model itu memenuhi asumsi klasik atau tidak. Hal
ini sesuai dengan pendapat Ghozali 2001:91 yaitu ada beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam regresi linier berganda yang dikenal dengan uji asumsi klasik.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan asumsi dasar dalam analisis regresi. Uji asumsi klasik ini terdiri dari :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah model antara regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak..
Untuk dapat dianalisis, maka data nya harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali 2001:110 Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Uji Multikolinearitas
Merupakan adanya korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Konsekuensi yang timbul sebagai akibat adanya multikolinearitas adalah
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
kesalahan standar penaksir semakin besar dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar sehingga diperoleh kesimpulan yang salah.
Menurut Ghozali 2001:91 Pengujian terhadap adanya multikolinearitas
dilakukan dengan menggunakan metode Variance Inflation Factor VIF . Adapun
kriteria yang digunakan dalam pengujian metode ini adalah jika nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 maka terjadi multikolinearitas yang tinggi
antara regresor variabel bebas dengan regresor lainnya.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan pengujian heteroskedasisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual suatu pengamatan dengan
pengamatan yang lain. Apabila kita ingin model yang baik maka sebaiknya dalam pengujian data tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melakukan pengujian ini
digunakan grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED Ghozali 2001:105. Jika titik-titik pada grafik membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit maka ini menunjukkan adanya heteroskedastisitas tetapi apabila tidak ada pola yang jelas dan titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka
nol pada sumbu Y maka ini menunjukkan bahwa heteroskedastisitas tidak terjadi.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtun waktu time series atau antara space untuk data cross section. Menurut Ghozali 2001:95
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak korelasi adalah dengan memakai uji statistic Durbin Watson DW test. Jika nilai Durbin Watson
terletak pada : d dl
= Ada korelasi positif d 4 – dl
= Ada korelasi negatif du d 4 – du
= Tidak ada autokorelasi baik negatif maupun positif dl
≤ d ≤ du = Tidak dapat ditarik kesimpulan
3.6.3. Pengujian Hipoteis
Pengaruh variabel independen dengan variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan convident interval 95 atau significant level 5 . Untuk
mempercepat proses analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini karena
variabel terikat yang ingin dijelaskan bergantung pada lebih dari satu variabel bebas. Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F dan pengujian hipotesis
secara parsial dilakukan dengan uji t. a.
Pengaruh simultan variabel independen terhadap variabel dependen H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ 0 Hal ini berarti laba bersih, struktur modal, total hutang, ROI, tingkat penjualan
secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap keputusan investasi. Jika F
hitung
F
tabel
atau 0,05 maka H
1
diterima dan H ditolak
Jika F
hitung
F
tabel
atau 0,05 maka H
1
ditolak dan H diterima
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
b. Pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
H
1
: b
i
≠ 0 Hal ini berarti laba bersih, struktur modal, total hutang, ROI, tingkat penjualan
secara parsial mempunyai pengaruh terhadap keputusan investasi. Jika t
hitung
t
tabel
atau 0,05 maka H
1
diterima dan H ditolak
Jika t
hitung
t
tabel
atau 0,05 maka H
1
ditolak dan H diterima
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 . Rancangan Penelitian
Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih Indriantoro dan Supomo 1999:27
3.2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian selama tahun 2002
sampai dengan tahun 2006 dengan populasi 39 perusahaan.
b. Sampel
Pemilihan sampel penelitian berdasarkan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel sesuai tujuan penelitian atau pertimbangan tertentu. Pertimbangan
atau kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 4.
Perusahaan harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memberikan laporan keuangan berturut-turut dan lengkap di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2002, 2003, 2004, 2005, dan 2006. 5.
Perusahaannya harus termasuk dalam kelompok perusahaan barang konsumsi. 29
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
6. Perusahaan harus menghasilkan laba selama tahun 2002, 2003, 2004, 2005,
dan 2006. Setelah dilakukan pemeriksaan data berdasarkan kriteria yang dibuat maka
dari 39 perusahaan terdapat beberapa perusahaan yang dalam periode 2002, 2003, 2004, 2005, dan 2006 pernah tidak memberikan laporan keuangannya di Bursa Efek
Indonesia dan beberapa perusahaan lagi ada yang rugi dalam tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 9 perusahaan :
Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian NO
NAMA EMITEN KODE
EMITEN TANGGAL
LISTING 1
PT. Davomas Abadi Tbk DAVO
22 Desember 1994 2
PT. Delta Djakarta Tbk DLTA
21 Desember 2000 3
PT. Fast Food Indonesia Tbk FAST
11 Mei 1993 4
PT. Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
14 Februari 2000 5
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
15 Juni 1992 6
PT. Darya-Varia Laboratories Tbk DVLA
11 November 1994 7
PT. Merck Tbk MERK
22 Desember 2000 8
PT. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
17 Juni 1994 9
PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR
2 Januari 1998
3.3. Variabel Penelitian 3.3.1. Klasifikasi Variabel
Penelitian ini melibatkan 5 variabel independen X yaitu laba bersih X
1
, struktur modal X
2
, total hutang X
3
, ROI X
4
, dan tingkat penjualan X
5
dan satu variabel dependen Y yaitu keputusan investasi.
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
3.3.2. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah :
a. Keputusan Investasi Y
Merupakan selisih total aktiva tahun berjalan dengan total aktiva tahun sebelumnya yang kemudian dibagi dengan total aktiva tahun sebelumnya. Keputusan
investasi dapat dihitung dengan : TA
t
- TA
t-1
Keputusan investasi = TA
t-1
Keterangan : TA
t
: total aktiva tahun berjalan TA
t-1
: total aktiva tahun lalu
b. Laba Bersih X
1
Yaitu laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak. Laba bersih
dalam penelitian ini dapat dihitung dengan rumus :
Laba bersih = laba perusahaan setelah dikurangi pajak
c. Struktur Modal X
2
Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan membandingkan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total modal sendiri. Total hutang
terdiri dari hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek dan modal sendiri terdiri dari modal saham dan laba ditahan. Menurut Helfert 1997:97 struktur modal dapat
dihitung dengan rumus :
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
Total hutang Rasio hutang terhadap modal sendiri =
Total modal sendiri
e. Total Hutang X
3
Total hutang adalah total hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek yang dimiliki perusahaan. Total hutang dapat diukur dengan rumus :
Total hutang = Total hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek perusahaan Jusup 2001:229.
f. Return On Investment X
4
Yaitu pengembalian yang diperoleh perusahaan dari investasi. ROI merupakan salah satu cara untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Dalam
penelitian ini profitabilitas diukur dengan ROI Wild, dkk 2005:647.
Laba bersih setelah pajak ROI
= X 100
Total investasi
f. Tingkat Penjualan X
5
Merupakan jumlah penjualan perusahaan dalam satu periode.. Tingkat penjualan dihitung dengan rumus : Tingkat penjualan = jumlah penjualan perusahaan
satu periode.
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Nama Variabel
Definisi Parameter Skala Pengukuran
Laba Bersih
X
1
Struktur Modal
X
2
Total Hutang
X
3
ROI X
4
Tingkat Penjualan
X
5
Keputu san
Investasi Y
Laba bersih yang diperoleh
perusahaan setelah dikurangi
pajak. Perbandingan
hutang dengan
odal sendiri m
Total hutang
jangka panjang dan hutang
jangka pendek uatu perusahaan
s Pengembalian
yang diperoleh perusahaan dari
nvestasi i
Jumlah penjualan
perusahaan dalan satu periode.
Selisih total aktiva tahun
berjalan dengan total aktiva tahun
sebelumnya yang kemudian dibagi
dengan total aktiva tahun
sebelumnya. Laba bersih = laba bersih perusahaan - pajak
Total hutang terhadap modal sendiri Total hutang
= Total modal sendiri
Total hutang = Total hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek.
Laba bersih setelah pajak ROI
= X 100
Total investasi
Tingkat penjualan = jumlah penjualan perusahaan dalam satu periode.
total aktiva
t
- total aktiva
t-1
Keputusan investasi = total aktiva
t-1
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Joana L. Saragih : Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi pada perusahaan barang konsumsi Di bursa efek Indonesia
USU Repository©2008
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory.
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2008 sampai dengan bulan Juli 2008.
3. 5. Prosedur Pengambilan Data