Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Investasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK

INDONESIA

OLEH :

ISWANTO PARHUSIP 100502061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari bank yang terdaftar di BEI selama periode 2007-2012, jurnal-jurnal, penelitian-penelitian terdahulu. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil uji-F menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan (DER), likuiditas (CR), dan profitabilitas (ROI) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi (TAG) dan hasil uji-t menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap TAG, CR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TAG, ROI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TAG.

Kata kunci : Keputusan Investasi, Kebijakan pendanaan, Likuiditas, dan Profitabilitas.


(3)

ABSTRACT

The purpose of this study is to know and analyze the effect of , investment decisions , liquidity, and profitability to investment decisions at food and beverages company listed on the Indonesia Stock Exchange.

Data used in this study is secondary data obtained from the annual financial statements of the banks listed on the IDX during period 2007-2012, journals, previous studies. Data analyze method used in this study is multiple regression analyze method with significant level (α) 5%. The population in this study is the food and beverages company listed on the IDX.

F-test results show that financing decisions (DER) , liquidity (CR), and profitability (ROI) have a significant influence to investment decisions (TAG) and t-test results indicate that DER positive and significant impact on TAG, CR positive and not significant impact on TAG, and ROI is negative and significant impact on TAG.

Keywords : Financing Decisions, Liquidity, Profitability, Investment Decisions


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Investasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta Wilson Parhusip dan Salam Malau yang senantiasa mendoakan dan mendukung, serta limpahan kasih sayang yang luar biasa, dan atas setiap pengorbanan materil yang tak dapat penulis sebutkan. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.


(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Drs. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Dr. Khaira Amalia F, SE, MBA selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

8. Abangku tersayang Belman Parhusip dan adikku tercinta Binawati Parhusip atas segala doa dan dukungan selama ini.

9. Teman-temanku Erikson, Henry, Ari, Widia, Rizka, Nikita, Maria, Lidia, Agelina, Elisabet, Desi, Astri, Natasya, Adriana, Matresya, Ade, Dea serta teman-teman Manajemen’10 lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih atas persahabatan yang luar biasa, atas suka duka yang telah kita lewati bersama, dan atas segala bantuannya selama masa perkuliahan.

10. Teman-temanku di Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) ada Raja, Erikson, Daniel, Uji, Guntur, Pratama, Azam, Riri, Justin, Hendra, Hendry dan teman-teman di bidang Rohani Kristen (Septiyana, Debby, Yola, Riani, Elsa, Artha, Adelaide, Dona, Lisna dan Agnestio)

11. Pemuridku tercinta Bg Jepri Purba dan Bg Daniel Zai terima kasih atas doa dan dukungannya. Dan teman KTBku (Bg’ Stefanus, Indra, Erikson), dan


(6)

murid-muridku (Rendy, Romulus, Phelips, dan Robi), terima kasih buat semangat dan dukungan doanya.

12. Teman-temanku di kepengurusan Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif (IMPERATIF) ada Veronika, Rijal, Erikson, Binsar, Feberlina, Samuel dan Herawati terima kasih buat dukungan dan semangat yang kalian berikan.

13. Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif (IMPERATIF) dengan segala elemen di dalamnya atas setiap hal yang setiap saat mempertajam karakter dan intelektualitasku sebagai pemimpin yang takut akan Tuhan. 14. Semua orang yang turut mengambil bagian dalam penyelesaian skripsi ini,

tidak tersebutkan, tidak berarti mengurangi rasa terimakasih penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Medan, April 2014 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 9

1.3 TujuanPenelitian ... 9

1.4 ManfaatPenelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1. LandasanTeori... 11

2.1.1 PengertianInvestasi ... 11

2.1.2 PenggolonganInvestasi ... 12

2.1.3 Tipe-TipeInvestasi ... 13

2.1.4 PengertianKeputusanInvestasi ... 15

2.1.5 Proses KeputusanInvestasi... 16

2.1.6 Penilaian Investasi... 18

2.1.7 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKeputusanInvestasi.. 19

2.1.7.1 KebijakanPendanaan ... 19

2.1.7.2 Likuiditas ... 21

2.1.7.3 Profitabilitas ... 22

2.2.PenelitianTerdahulu ... ... 23

2.3.KerangkaKonseptual ... 27

2.4 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 31

3.3 Batasan Operasional... 31

3.4 Defenisi Operasional... 32

3.5 Populasi dan Sampel... 34

3.6 Jenis dan Sumber Data... 36

3.7 Metode Pengumpulan Data... 36

3.8 Metode Analisis Data... 36

3.8.1 Uji Asumsi Klasik... 36

3.8.2 Regresi Linear Berganda... 39

3.8.3 UjiKoefisienDeterminasi……….. 40


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… .... 43

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.1.1GambaranUmum Bursa Efek Indonesia ... 43

4.1.2 Profil Perusahaan……… .... 45

4.2 AnalisisDeskriptif ... 54

4.3 PengujianAsumsiklasik ... 60

4.3.1 UjiNormalitas ... 60

4.3.2 UjiHeterokedastisitas ... 62

4.3.3 UjiMultikolinearitas ... 68

4.3.4 UjiAutokorelasi………. ... 69

4.4 AnalisiRegresi Linear Berganda……… ... 70

4.4.1 Uji t……….. ... 72

4.4.2 Uji F ... 73

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)... 74

4.5 Pembahasan ... . 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Perusahaan food and beverages yang memiliki total hutang, Total aktiva lancar dan total laba paling tinggi di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010-2012... 7

1.2. Perusahaan food and beverages yang memiliki total hutang, Total aktiva lancar dan total laba paling tinggi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012... 8

2.1. Daftar Penelitian Terdahulu ... 26

3.1. Operasionalisasi Variabel ... 31

3.2. Proses pemilihan sampel ... 35

3.3. Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian... 36

3.4. Kriteria pengambilan keputusan Uji Autokorelasi ... 39

4.1. DER perusahaan food and beverages 2007-2012 ... 54

4.2. CR perusahaan food and beverages 2007-2012 ... 56

4.3. ROI perusahaan food and beverages 2007-2012 ... 58

4.4. TAG perusahaan food and beverages 2007-2012 ... 59

4.5. Uji Kolgomorov-Smirnov ... 62

4.6. Uji Kolgomorov-Smirnov ... 66

4.7. Uji Gletser ... 68

4.8. Uji Multikolinearitas ... 69

4.9. Uji Autokerelasi... 70

4.10. Uji t ... 71

4.11. Uji F ... 73


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Proses keputusan investasi ... 18

2.2. Kerangka Konseptual... 29

4.1 Histogram... 60

4.2 Normal P-Plot... 61

4.3 Scatterplot... 63

4.4 Histogram (Setelah transformasi)... 64

4.5 Normal P-Plot... 65


(11)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari bank yang terdaftar di BEI selama periode 2007-2012, jurnal-jurnal, penelitian-penelitian terdahulu. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil uji-F menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan (DER), likuiditas (CR), dan profitabilitas (ROI) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi (TAG) dan hasil uji-t menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap TAG, CR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TAG, ROI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TAG.

Kata kunci : Keputusan Investasi, Kebijakan pendanaan, Likuiditas, dan Profitabilitas.


(12)

ABSTRACT

The purpose of this study is to know and analyze the effect of , investment decisions , liquidity, and profitability to investment decisions at food and beverages company listed on the Indonesia Stock Exchange.

Data used in this study is secondary data obtained from the annual financial statements of the banks listed on the IDX during period 2007-2012, journals, previous studies. Data analyze method used in this study is multiple regression analyze method with significant level (α) 5%. The population in this study is the food and beverages company listed on the IDX.

F-test results show that financing decisions (DER) , liquidity (CR), and profitability (ROI) have a significant influence to investment decisions (TAG) and t-test results indicate that DER positive and significant impact on TAG, CR positive and not significant impact on TAG, and ROI is negative and significant impact on TAG.

Keywords : Financing Decisions, Liquidity, Profitability, Investment Decisions


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan peran pasar modal karena peranannya dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat.Pembiayaan kegiatan operasional setiap perusahaan membutuhkan dana. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari dalam perusahaan melalui modal pemilik maupun laba ditahan, sedangkan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk pinjaman atau hutang dari pihak luar perusahaan. Selain pinjaman, untuk beberapa perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya adalah pasar modal.

Menurut Latumaerissa (2011:353) pasar modal (capital Market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian. Pasar modal juga merupakan pasar yang menjadi penghubung antara pemilik dana (pemodal = investor) denganpengguna dana (emiten = perusahaan gopublic).


(14)

Pasarmodal memperjual-belikan berbagai efek yaitusurat utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, warrant, opsi, derivatif atau setiap instrumen yang ditetapkan BAPEPAM sebagai efek. Di Indonesia pasar modal berada dalam pengawasan Menteri Keuangan melalui BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Badan Keuangan).

Pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana akan dipertemukan dalam pasar modal, dimana akan terjadi transaksi memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Sekuritas yang biasa diperjualbelikan dalam pasar modal dapat berupa saham ataupun obligasi (Tandelilin, 2010:26).

Pasar modal merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Keberadaan pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Hal ini berarti keputusan pembelanjaan dapat menjadi semakin bervariasi. Sebagai media penghimpun dana, pasar modal akan mempunyai hubungan yang erat dengan investor selaku pihak yang berinvestasi. Oleh sebab itu, calon investor memerlukan informasi yang berhubungan dengan keputusan investasi. Informasi dapat mengurangi tingkat ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dalam pasar modal, ada berbagai informasi yang dapat diperoleh, baik informasi yang tersedia dari dalam maupun luar perusahaan. Informasi ini dapat berarti dan memiliki nilai, jika informasi tersebut menyebabkan investor


(15)

penting dari operasi perusahaan, dimana penilaian kinerja perusahaan tersebut merupakan hasil dari aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas investasi merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk memamfaatkan dana yang menganggur untuk mendatangkan mamfaat di masa yang akan datang.

Dalam perusahaan, manajer keuangan bertanggungjawab dalam melakukan pengambilan keputusan, manajer sendiri diberi kewenangan oleh pemilik modal atau pemegang saham. Keputusan-keputusan tersebut antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Keputusan investasi bagi pemegang saham sangatlah penting karena investasi dijadikan sebagai indikator eksistensi perusahaan yang apabila tidak ada investasi baru maka perusahaan tersebut tidak memiliki prospek positif. Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian perlunya bagi pihak manajemen untuk mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi keputusan investasi dalam memilih peluang investasi yang baik bagi perusahaan (Saragih, 2008).

Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan. Keputusan investasi berperan mengatur perpaduan sumber modal dana mana yang akan diambil untuk mendanai suatu investasi, sehingga diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Salah satu


(16)

cara yang digunakan melalui kebijakan pendanaan. Kebijakan pendanaan merupakan kebijakan untuk mencari dan memperoleh sumber dana untuk membiayai suatu investasi. Dalam hal ini, perusahaan melalui manajer keuangan harus selalu mencari sumber dana dengan kombinasi yang tepat dan paling menguntungkan (Hidayat, 2010).

Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dariinternaldan eksternal perusahaan. Pendanaan internal perusahaan berasal dari laba yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pendanaan internal tidak dapat mendanai semua kegiatan investasi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan dana dari pihak eksternal. Pendanaan eksternal dapat bersumber dari pinjaman bank danmenerbitkan portofolio. Perusahaan yang memperoleh pinjaman dari bank, dihadapkan dengan pembayaran bunga yang tinggi, sementara jumlah modal yang diperoleh cukup terbatas. Perusahaan dengan skala kecil dan menengah masih dapat mengandalkan pinjaman dari bank sebagai sumber modal, namun semakin besar suatu perusahaan maka modal yang dibutuhkan semakin besar dan pinjaman dari bank dinilai tidak efektif lagi (Tandelilin, 2010 :3)

Perusahaan-perusahaan besar memilih untuk menebitkan portofolio untuk memperoleh modal. Perusahaan menerbitkan portofolio untuk membiayai sejumlah investasi. Perusahaan yang menerbitkan portofolio harus mempertimbangkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh sejumlah dana. Portofolio yang diterbitkan perusahaan biasanya terdiri dari saham biasa, saham preferen, dan obligasi. Perusahaan-perusahaan


(17)

dana dari masyarakat yang akan digunakan membiayai investasi. Saham merupakan surat bukti atau surat berharga kepemilikian atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Saham merupakan salah satu jenis produk investasi yang memberikan mamfaat atau keuntungan bagi para pemodal atau investor. Keuntungan dalam investasi saham di pasar modal adalah dividen dan capital gain(Tandelilin, 2010)

Keterkaitan antara keputusan investasi dan keputusan pendanaan juga dipengaruhi oleh likuiditas. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun kebutuhan jangka pendek yang disebut likuiditas. (Hidayat:2010). Menurut Darsono (2007:53) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo. Kemampuan itu dapat diwujudkan bila jumlah harta lancar lebih besar daripada utang lancar.

Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Masalah utama dalam keputusan investasi adalah bagaimana memperkirakan profitabilitas suatu investasi. Suatu investasi dikatakan menguntungkan jika memberikan mamfaat (benefits). Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan investasi di dalam suatu perusahaan.Penelitian yang dilakukan Saragih (2008) menunjukkan profitabilitas (ROI) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi.


(18)

Para investor biasa melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan mamfaat atau keuntungan yang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama di masa yang akan datang. Perusahaan dalam hal ini, menjanjikan pemberian return

di masa yang akan datang untuk menarik investor. Investor mengharapkan return

yang tinggi dari investasi yang dilakukan, mengingat adanya risiko yang harus ditanggung untuk mendapatkan return.

Diantara banyaknya sektor industriyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perusahaan food and beveragesmerupakan perusahaan yang dianggap stabil dan mempunyai prospek yang baik. Hal ini dikarenakan sifatnya yang merupakankebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sehingga meskipun di tengah krisis ekonomi, perusahaan-perusahaan ini dianggap masih tetap dapat bertahan karena kondisi tersebut tidak akan langsung menurunkan keinginan masyarakat untuk tetap membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipilih untuk diteliti dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini memiliki tingkat daya persaingan yang tinggi, juga pergerakan harga saham emiten dalam industri ini yang meningkat menarik minat investor terhadap saham perusahaan-perusahaan ini yang dilihat dari fluktuasi harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, perusahaan harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Keputusan investasi menjadi salah satu tolak ukur perusahaan dalam memperoleh


(19)

Kondisi perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih yang paling tinggi selama periode 2010-2012.

Tabel 1.1

Perushaan food and beverages yang memiliki nilai total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih paling tinggi

di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012 (dalam jutaan rupiah)

Emiten Tahun Total Utang Total Aktiva Lancar

Total Laba Bersih

AISA

2010 Rp 1.346.881 Rp666.010 Rp 80.066 2011 Rp 1.757.492 Rp1.726.581 Rp 149.951 2012 Rp 1.834.123 Rp 253.664 Rp 253.664 INDF 2010 Rp 22.423.117 Rp 20.077.994 Rp 4.016.793 2011 Rp 21.975.708 Rp 24.501.734 Rp 5.017.425 2012 Rp 25.181.533 Rp 26.202.972 Rp 4.871.745 MYOR

2010 Rp 2.359.027 Rp 2.684.853 Rp 501.980 2011 Rp 4.175.176 Rp 4.095.298 Rp 483.826 2012 Rp 5.234.655 Rp 5.313.599 Rp 138.640 Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai total utang dari PT AISA memiliki jumlah total hutang hampir sama, tahun 2010 yakni Rp 1.346.881 dan 2012 Rp 1.834.123. sedangkan total aktiva lancar PT AISA pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 1.726.581 dan mengalami peningkatan lama selama tahun 2010-2012. dan PT INDF hampir sama selama tahun 2010-2012 yaitu Rp 22.423.117, Rp 21.975.708, dan Rp 25.181.533. Dan PT MYOR memiliki total utang pada tahun 2010 sebesar Rp 2.359.027, pada tahun 2011 Rp 4.175.176, dan pada tahun 2012 sebesar Rp 5.234.655. Nilai dari aktiva lancar PT INDF pada tahun 2010 sebesar Rp 20.077.994, sedangkan PT MYOR sebesar Rp 2.684.853. Nilai dari laba bersih PT INDF pada tahun 2010 sebesar Rp 4.016.793,


(20)

sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 4.871.745. PT MYOR pada tahun 2010 sebesar Rp 501.980 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 138.640.

Tabel 1.2

Perusahaan food and beveragesyang memiliki Total Aktiva paling tinggi di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012

(dalam jutaan rupiah)

Emiten Total Aktiva

2010 2011 2012

AISA Rp 1.936.950 Rp 3.590.309 Rp 3.867.576 INDF Rp 47.275.955 Rp 53.585.933 Rp 59.324.207 MYOR Rp 4.399.191 Rp 6.599.845 Rp 8.302.506 Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata total asset perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PT AISA memiliki total aktiva Rp 1.936.950, tahun 2011 sebesar Rp 3.590.309, dan di tahun 2012 Rp 3.867.576. Pada tahun 2010, PT INDF sebesar Rp 47.275.955, tahun 2011 sebesar Rp 53.585.933, tahun 2012 sebesar Rp 59.324.207, dan PT MYOR ditahun 2010 Rp 4.399.191, tahun 2011 sebesar Rp 6.599.845, dan tahun 2012 sebesar Rp 8.302.506.

Saragih (2008)melakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang dan tingkat penjualan terhadap keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Penelitian


(21)

pada perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Jasa yang ada pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005 sampai tahun 2009.Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa arus kas operasi, kebijakan pendanaan dan lababerpengaruh terhadap keputusan investasi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dan adanya beberapa hasil penelitian terdahulu yang masih belum menunjukkan hasil yang konsisten, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan food andbeverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut: “Apakah kebijakan pendanaan yang menggunakan debt to equity ratio

(DER), likuiditas yang menggunakan current ratio (CR), dan profitabilitas yang menggunakan return on investment (ROI) berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia?”

2.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.


(22)

2.4.Mamfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi investor

Dapat mengetahui peluang-peluang investasi yang ada di dalam setiap perusahaan dan memilih perusahaan yang tepat untuk menanamkan modalnya, terutama untuk mengetahui kecenderungan emiten dalam mengambil keputusan investasi.

2. Bagi perusahaan

Untuk memberikan wacana tambahan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pengambilan keputusan investasi yang akan diambil.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas dan hubungannya terhadap keputusan investasi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan keputusan investasi di pasar modal yang akan dilakukan di masa yang akan datang.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Investasi

Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memeproleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas wakru dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.

Investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan aktiva yang lebih besar di masa yang akan datang, selanjutnya dikatan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha-usaha penarikan sumber-sumber dana yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. (Haming dan Basamalah, 2003:3)

Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suate asset yang digunakan perusahaan untuk


(24)

pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau mamfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti mamfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Menurut Tandelilin (2001:4-5) menjelaskan bahwa investasi memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatan yang ada agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya kerena digerogoti oleh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

2.1.2. Penggolongan Investasi

Menurut Horngren (1998:813), penggolongan investasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Investasi jangka panjang


(25)

tahun. Investasi jangka panjang itu sendiri terdiri dari investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi dalam harta tetap berwujud yang saat ini digunakan dalam spekulasi seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. Investasi yang disisihkan untuk dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana yang digunakan untuk perluasan pabrik, dan nilai penyerahan kas dari asuransi jiwa. Investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi.

b. Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dimiliki investor dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaturan investasi yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut : adanya usulan-usulan investasi, estimasi arus kas dari usulan-usulan investasi, evaluasi arus kas investasi, memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan monitoring dan penilaian terus-menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilakukan

2.1.3. Tipe-Tipe Investasi

Menurut Fahmi (2011:4), ada dua tipe investasi yang dapat dipilih yaitu : a. Investasi Langsung

Investasi langsung (direct investment) yaitu mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu asset keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau


(26)

berbagai cara lainnya. Beberapa macam investasi langsung dirangkum sebagai berikut :

Investasi langsung yan tidak dapat diperjualbelikan. 1). Tabungan

2). Deposito

Investasi langsung dapat diperjualbelikan. 1). Investasi langsung di pasar uang.

a. T-bill

b. Deposito yang dapat dinegosiasikan 2). Investasi langsung di pasar modal.

a. Surat-surat berharga pendapatan tetap : T-bond, Federal agency securities, municipal bond, corporate bond, dan convertible bond. b. Saham-saham (equity securities) : saham preferen dan saham biasa. 3). Investasi langsung di pasar turunan.

a. Opsi

b. Future contract

b. Investasi tidak Langsung

Investasi tidak langsung (indirect investment) adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputuan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian asset keuangan cukup hanya memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.


(27)

2.1.4. Pengertian Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Keputusan Investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dan permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk – bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Secara singkat keputusan investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka panjang (Saragih : 2008).

Keputusan investasi merupakan kekuatan penggerak utang dari setiap sistem usaha. Keputusan investasi mendukung strategi persaingan yang dikembangkan manajemen berdasarkan perencanaan untuk menjalankan dana yang ada. (Helfert, 1997:7).

Investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimilik perusahaan dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa – masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil dan investasi dalam bentuk surat berharga atau sekuritas (Akwan : 2011).

Keputusan Investasi = ����������� −����������� −1 ����������� −1


(28)

Perilaku keputusan investasi berbasis pada peluang investasi dan ketersediaan keuangan internal. Pengukuran variabel mengggunakan investasi aktual, karena investasi aktual merupakan implikasi dari realisasi peluang investasi pada masa lalu. (Jogiyanto, 2003)

2.1.5. Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi menurut Husnan (2004:14) adalah menunjukkan bagaimana investor memilih sekuritas, berapa banyak investasi tersebut, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Setiap melakukan keputusan investasi selalu saja memerlukan proses. Proses tersebut akan memberikan gambaran pada setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaan.

Menurut Fahmi (2011:6), secara umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah berikut :

1. Menetapkan sasaran investasi.

Penetapan sasaran berarti melakukan keputusan yang bersifat fokus atau menempatkan target sasaran terhadap yang akan diinvestasikan. Penetapan sasaran investasi sangat disesuaikan dengan apa yang akan ditujukan pada investasi tersebut.

2. Membuat kebijakan investasi.

Tahap ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dana yang berasal dari saham, obligasi, dan lainnya untuk kemudian didistribusikan ke tempat-tempat yang dibutuhkan. Perhitungan pendistribusian dana ini


(29)

haruslah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian karena berbagai hal dapat timbul pada saat dana tersebut tidak mapu untuk ditarik kembali.

3. Memilih strategi portofolio.

Ini menyangkut keputusan peranan yang akan diambil oleh pihak perusahaan, yaitu apakah bersifat aktif atau pasif saja. Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua kondisi tentang perusahaan akan dengan cepat tergambarkan di pasar saham. Investasi aktif akan selalu mencari informasi yang tersedia dan kemudian selanjutnya mencari kombinasi portofolio yang paling tepat untuk dilaksanakan. Sementara secara pasif hanaya dapat dilihat pada indeks rata-rata atau dengan perkataan lain berdasarkan reaksi pasar saja, tanpa ada sikap atraktif.

4. Memilih aset

Di sini pihak perusahaan berusaha memilih asset investasi yang nantinya akan member imbal hasil yang tertinggi (maximal return). Imbal hasil di sini dilihat sebagai keuntungan yang akan mampu dipeoleh.

5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja.

Tahap ini adalah menjadi tahap reevaluasi bagi perusahaan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini telah benar-benar maksimal atau belum. Jika belum, maka sebaiknya segera melakukan perbaikan agar kerugian tidak akan terjadi ke depan nantinya.


(30)

Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan kelima tahap-tahap yang ada dalam proses keputusan investasi.

Keputusan alokasi aset

Batasan Jumlah dana, pajak,dan laporan

Strategi Portofolio aktif Strategi portofolio pasif

Becnhmarking terhadap indeks portofolio pasar

Sumber : Tandelilin (2001:10) Gambar 2.1. Proses Keputusan Investasi

2.1.6. Penilaian Investasi

Menurut Umar (2005:197), metode penilaian investasi yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Metode Payback Period

Penentuan tujuan investasi

Penentuan kebijakan investasi

Pemilihan strategi portofolio

Pemilihan aset

Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio


(31)

Metode ini merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment

dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima.

2. Metode Internal Rate of Return

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas, dengan mengeluarkan investasi awal.

3. Metode Net Present Value

Net Present Value yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang.

4. Metode Profitability Index

Pemakaian metode profitability index ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan.

2.1.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi 2.1.7.1. Kebijakan Pendanaan

Kebijakan pendanaan merupakan keputusan perusahaan untuk memperoleh dana untuk kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan membutuhkan keputusan pendanaan yang


(32)

kuat agar dapat bertahan dalam menghadapi kompetisi. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Pendanaan internal perusahaan berasal dari laba yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pendanaan internal tidak dapat mendanai semua investasi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan dana dari pihak eksternal. Pendanaan eksternal dapat bersumber dari pinjaman bank dan portofolio.

Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan dimana struktur keuangan mencerminkan kebijakan manajemen perusahaan dalam mendanai aktivanya. (Sawir, 2004:2). Menurut Sadalia (2010:128), struktur modal menyatakan adanya hubungan campuran antara hutang dan modal sendiri dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan.

Rasio yang digunakan rasio utang yaitu Debt to Equity Ratio (DER), yaitu suatu perbandingan antara nilai seluruh hutang dengan total equitas. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan guna mengetahui financial leverage perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar utang jangka panjang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Informasi

Debt to Equity Ratio (DER) diperlukan oleh pemegang saham, apabila terdapat penurunan dalam DER menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang


(33)

(Rahmawati dan Lailatul, 2013). Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham (Darsono, 2007:54). DER dapat dihitung dengan rumus:

DER = Total Kewajiban Total Ekuitas

2.1.7.2. Likuiditas

Menurut Ahmad (2004:463) keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Likuiditas suatu perusahaan diukur dari kemampuannya memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. Likuiditas berkenaan dengan solvency (kesanggupan melunasi) dari posisi dalam membayar utang-utangnya.

Menurut Tampubolon (2005:35) likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas yang digunakan adalah dengan menggunakan Current Ratio. Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang membagi aktiva lancar dengan aktiva kewajiban lancar . Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek.


(34)

Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan rumus : CR = Aktiva lancar

Kewajiban lancar

2.1.7.3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas badan usaha dalam menghasilkan laba. Menurut Tampubolon (2005:39) pengkuran tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat Return On Investment (ROI) yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar daripada

return yang diminta, maka investasi tersebut dikatakan menguntungkan. Nilai pasar suatu saham sangat tergantung kepada perkiraan dari expected return dan risiko dari arus kas di masa yang akan datang.

Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Profitabilitas dalam konteks rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai investasi. Rasio profitabilitas kemudian dapat dibandingkan dengan rasio yang sama dengan rasio korporasi lainnya pada tahun-tahun sebelumnya. Rasio profitabilitas yang biasa yang digunakan adalah

Return On Investment (ROI) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

Menurut Tampubolon (2005:39) ROI dapat dihitung dengan rumus : ROI = Laba Bersih


(35)

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian empiris mengenai keputusan investasi antara lain : 1. Saragih (2008) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang dan tingkat penjualan terhadap keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan investasi adalah struktur modal, dan hipotesis diuji menggunakan model regresi linear berganda.

2. Hidayat (2010) telah melakukan penelitian dengan judul analisis keputusan investasi dan financial constraints: studi empiris pada Bursa Efek Indonesia. Ada enam proksi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain CFAT (aliran kas dibagi aktiva tetap) adalah proksi dari likuiditas dan BM (nilai buku ekuitas dibagi nilai pasar ekuitas) adalah proksi dari kesempatan investasi merupakan variabel independen; D (variabel dummy, 1 untuk perusahaan financially constrained, 0 untuk perusahaan non financially constrained); CFAT*D (interaksi antara CFAT dengan dummy perusahaan financially constrained) dan BM*D (interaksi antara BM dengan dummy perusahaan non financially constrained) merupakan variabel moderasi; dan DER (total hutang dibagi total ekuitas) adalah variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi, dan adanya pengaruh positif kesempatan investasi terhadap keputusan investasi, hasil bahwa likuiditas lebih berpengaruh terhadap keputusan


(36)

investasi pada perusahaan FC dibanding perusahaan NFC dan hasil kesempatan investasi lebih berpengaruh pada perusahaan NFC dibanding perusahaan FC. 3. Akwan (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Arus Kas, Kebijakan Pendanaan, dan Laba terhadap Keputusan Perusahaan untuk Berinvestasi pada Perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Jasa yang ada pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005 sampai tahun 2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 perusahaan jasa non keuangan untuk periode 2005 – 2009. Menggunakan alat uji regresi linier berganda dan asumsi klasik uji normallitas menggunakan SPSS 14.0. Hasil pembahasan diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil uji adjusted R2 menghasilkan nilai sebesar 11.3 persen yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen mendekati kuat. Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa Arus Kas Operasi, Kebijakan Pendanaan dan Laba secara berpengaruh terhadap Keputusan Investasi.

4. Wijaya dan Murwarni (2011) meneliti Pengaruh kepemilikan manajerial,

leverage dan profitabilitas kebijakan investasi perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan tahun periode 2006-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Leverage berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan.


(37)

ini menganalisis variabel arus kas operasi dan kebijakan pendanaan terhadap keputusan investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006–2010 yaitu sebanyak 131 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Hipotesis penelitian yang pertama menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi yang diwakili oleh rasio kecukupan arus kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diwakili oleh Rasio Tobin’s Q; (2) Hipotesis penelitian yang kedua menunjukkan bahwa variabel kebijakan pendanaan yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diwakili oleh Rasio Tobin’s Q. 6. Zaki (2013) melakukan penelitian dengan judul pengaruh arus kas, kesempatan investasi, leverage, dan modal kerja terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Perusahaan yang menjadi penelitiannya adalah perusahaan manufaktur dengan periode tahun 2008-2010. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan. Arus kas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained, sedangkan kesempatan investasi,

leverage, dan modal kerja tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan investasi jika ada ketersediaan dana internal.


(38)

Tabel 2.1

Penelitian-Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Saragih (2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek

Variabel

dependen : keputusan

investasi Variabel

independen : laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang dan tingkat penjualan

Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan investasi adalah struktur modal . Hidayat (2010) Analisis keputusan investasi dan financial

constraints: studi empiris pada Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen : keputusan investasi Variabel

independen : arus kas operasi dan kebijakan

pendanaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi, dan adanya pengaruh positif kesempatan investasi terhadap keputusan investasi, hasil bahwa likuiditas lebih berpengaruh terhadap keputusan investasi Akwan (2011) Pengaruh arus kas, kebijakan pendanaan, dan laba Variabel dependen : keputusan investasi Variabel

independen : arus kas, kebijakan pendanaan, dan laba

Hasil pembahasan diambil kesimpulan sebagai berikut Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa Arus Kas

Operasi, Kebijakan Pendanaan dan Laba secara

berpengaruh terhadap Keputusan Investasi .

Wijaya dan Murwarni (2011) Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage dan profitabilitas kebijakan investasi perusahaan Variabel dependen : keputusan investasi Variabel independen : kepemilikan manajerial,

leverage, dan profitabilitas

Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Leverage

berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan.

Ranawati dan

Pengaruh arus kas operasi dan

Variabel

dependen :

Hasil penelitian :


(39)

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian keputusan

investasi

independen : arus kas operasi dan kebijakan

pendanaan

arus kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diwakili oleh Rasio Tobin’s Q; (2) Hipotesis penelitian yang kedua menunjukkan bahwa variabel kebijakan pendanaan yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Zaki (2013) Pengaruh arus kas, kesempatan investasi,

leverage, dan modal kerja terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Variabel dependen : keputusan investasi Variabel

independen : arus kas, kesempatan investasi,

leverage, dan modal kerja

Hasil penelitian : Arus kas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan

financially constrained,

sedangkan kesempatan investasi, leverage, dan modal kerja tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan

financially constrained. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan investasi jika ada ketersediaan dana internal.

2.3. Kerangka Konseptual

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini merupakan hubungan antara variabel independen kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas dengan variabel dependen yaitu keputusan investasi. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Bagaimana nantinya perusahaan akan mendanai investasinya, apakah dana yang digunakan berasal dari intern perusahaan atau berasal dari eksternal


(40)

perusahaan. Dalam mengatur perpaduan sumber modal mana yang akan diambil, maka diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan.

Hubungan kausal antara kebijakan pendanaan dan keputusan investasi perusahaan didasarkan pada teori agensi. Teori agensi yang dikembangkan oleh Jensen (1986) menjelaskan bahwa penggunaan utang untuk investasi dapat mengurangi biaya keagenan dari arus kas bebas dan memotivasi manager untuk bekerja lebih disiplin sehingga penggunaan faktor-faktor produksi menjadi lebih produktif. Teori agensi juga menyatakan bahwa utang dapat memotivasi manager untuk menjadi efisien sehingga penggunaan aktiva perusahaan menjadi lebih produktif. Berdasarkan pemikiran teoritis diatas, maka kebijakan pendanaan perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan berinvestasi.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pengertian tersebut menunjukkan apakah dengan kas yang tersedia perusahaan mengalami kesulitan untuk mendanai investasinya atau tidak. Perusahaan dikatakan tidak mengalami kesulitan dalam mendanai investasinya apabila perusahaan mampu menghasilkan kas dalam membiayai investasi.

Semakin besar likuiditas perusahaan struktur modalnya/hutangnya akan semakin berkurang, karena dengan likuiditas yang tinggi, perusahaan memiliki dana tersedia yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan modal sendiri, dalam pengambilan keputusan investasi biaya modal sendiri justru diperhitungkan daripada menanggung risiko. Penelitian yang


(41)

terhadap keputusan investasi.Menurut Brigham dan Houston (2001:89) profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadapa hasil operasi. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.

Profitabilitas diukur dengan menggunakan proksi ROI (Return On Investment) untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui investasi. Semakin tinggi ROI suatu perusahaan maka akan meningkatkan keputusan investasi suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan Saragih (2008) menunjukkan bahwa ROI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan investasi.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan tinjauan pustaka dan tinjauan penelitian terdahulu yang digambarkan sebagai berikut :


(42)

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Kebijakan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel yang satu dengan yang lain (Sugiyono, 2006:11). Penelitian ini menganalisis hubungan tersebut untuk menguji pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas, profitabilitas terhadap keputusan investasi.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media internet dengan mengakses situs adalah mulai bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam melakukan pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2012.

2. Data laporan keuangan perusahaan yang diteliti adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan selama periode 2007-2012


(44)

3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas dengan variabel dependennya adalah keputusan investasi.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian yang dipengaruhi oleh variabel independen. Keputusan investasi sebagai variabel dependen adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk – bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang (Saragih : 2008).

TAG = ����������� −����������� −1 ����������� −1

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan memiliki hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen yang


(45)

a. Kebijakan Pendanaan (X1)

Salah satu variabel yang digunakan sebagai proksi kebijakan perusahaan untuk kebijakan pendanaan adalah leverage keuangan. Tinggi rendahnya leverage

keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio solvabilitas yang dirumuskan dengan: Debt to Equity Ratio (DER).

DER = Total Kewajiban Total Ekuitas

b. Likuiditas (X2)

Current Ratio adalah ukuran yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.

CR = Aktiva lancar Kewajiban lancar

c. Profitabilitas(X3)

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan atas laporan keuangan dengan menggunakan Return On Investment (ROI) menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

ROI = Laba Bersih Total aktiva


(46)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Pengukuran Skala

Keputusan Investasi

Selisih totalasset tahun berjalan dengan total asset tahun sebelumnya yang kemudian dibagi dengan total asset tahun sebelumnya

berdasarkan data historis.

TAG= ����������� −����������� −1 ����������� −1 x 100

Rasio

Debt to Equity

Ratio

Ukuran untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan

menggunakan dana dari pihak luar dibandingkan dengan modal sendiri

DER = Total Kewajiban Total Ekuitas

Rasio Current Ratio Ukuran kinerja perusahaan dalam kemampuannya memenuhi kewajiban lancar pada waktu jatuh tempo

CR = Aktiva lancar Kewajiban lancar

Rasio

Return On Investment

kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

ROI = Laba Bersih Total aktiva

Rasio

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan food and beveragesyang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2012. Seluruhnya adalah berjumlah 18 perusahaan.


(47)

Populasi sasaran (target population) dalam penelitian ini yaitu perusahaan

food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 – 2012 yang memiliki kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.2

Proses Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah perusahaan

1 Perusahaan food and beverages yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2012.

18

2 Perusahaan food and beverages tersebut telah mengeluarkan laporan keuangannya pada tahun 2007-2012.

11

3 Perusahaan food and beverages tersebut menghasilkan laba secara berturut-turut selama tahun 2007-2012.

10

Jumlah sampel Penelitian 10

.

Berdasarkan populasi sasaran tersebut, maka diperoleh 10 perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut :


(48)

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Emiten

1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk

3 DLTA Delta Djakarta Tbk

4 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 5 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 6 MYOR Mayora Indah Tbk

7 PSDN Prasida Aneka Niaga Tbk 8 SKLT Sekar Laut Tbk

9 STTP Siantar Top Tbk

10 ULTJ Utrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Sumber

3.6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang bersumber dari pihak lain, dalam penelitian ini sumber data berasal dari dokumen yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Peneliti memeperolehnya melaluiIndonesia Capital Market Directory dan Indonesia Stock Exchange

dengan mengakses sit

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan laporan keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode 2007-2012 yang

diperoleh melalui situs


(49)

3.8. Metode Analisis Data 3.8.1 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas, maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi (Situmorang dan Lufti, 2012 : 100). Uji normalitas dilakukan melalui pendekatan histogram dan pendekatan normal probability plots. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data yang berbentuk lonceng tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada normal probability plots, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Uji normalitas juga bisa dilakukan dengan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama maka disebut homoskedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak


(50)

dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik (Situmorang dan Lufti, 2012 : 108). Analisis grafik dilakukan melalui pembacaan grafik Scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilaitolerance dan variance inflation factor (VIF), jika nilai VIF < 5 dan nilai tolerance >0.1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas (Situmorang dan Lufti, 2012 : 140). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Terdapat bermacam cara untuk menghilangkan gejala multikolinearitas dalam suatu model regresi antara lain dengan menambah data sampel atau menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang mempunyai nilai korelasi yang tinggi.


(51)

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, triwulanan, dan tahunan. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Jika Keputusan

Tidak ada autokorelasi positif 0<d<dL Ditolak Tidak ada autokorelasi positif dl<d< dU No decision

Tidak ada autokorelasi negatif 4-dL<d< 4 Ditolak Tidak ada autokorelasi negatif 4-dU<d<4-dL No decision

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif dU <d< 4-dU Tidak ditolak Sumber: Situmorang dan Lufti (2012)

Keterangan: dL = Batas bawah dU = Batas Atas


(52)

3.8.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen/bebas, yakni DER(X1), CR(X2), ROI(X3), terhadap variabel dependen/terikat, yaitu TAG(Y), dengan rumus persamaannya adalah sebagai berikut.

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana: Y = TAG α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel X1 b2 = Koefisien regresi variabel X2 b3 = Koefisien regresi variabel X3 b = Koefisien regresi variabel X4 X1 = DER

X2 = CR X3 = ROI e = error term

3.8.3 Uji koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi


(53)

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali , 2009:5).

3.8.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen/bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen/terikat. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji signifikansi simultan (uji-F) dan uji signifikansi parsial (uji-t).

1. Uji Signifikansi Simultan (uji-F)

Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Perumusan hipotesisnya:

a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan (α) = 5% untuk mendapatkan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: a. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan (α) ≥ 0.05, maka H0 diterima. b. Jika Fhitung ≥ Ftabel atau nilai signifikan (α) ≤ 0.05, maka Ha diterima.


(54)

2. Uji Signifikansi Parsial (uji-t)

Uji-t (uji individual) digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen (secara parsial) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Perumusan hipotesisnya :

a. H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.

b. Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari masing -masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Pada uji ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: a. Jika thitung ≤ ttabel atau nilai signifikan (α) ≥ 0.05, maka H0 diterima. b. Jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan (α) ≤ 0.05, maka Ha diterima.


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Bursa Efek Indonesia

Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Bursa Efek Indonesia berawal dari pendirian bursa di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya. Perkembangan bursa efek di Batavia (Jakarta sekarang) sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik Eropa pada awal tahun 1939. Bursa efek pun akhirnya ditutup


(56)

karena terjadinya Perang Dunia II, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di Indonesia. Pada tahun 1952, bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri Keuangan (Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo) dan instrumen yang diperdagangkan adalah Obligasi Pemerintah RI (1950). Pada tahun 1956-1977, bursa efek vakum karena program nasionalisasi perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek Jakarta buka kembali dan akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal. Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto, BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT pasar modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama pada tanggal 10 Agustus 1977.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan paket deregulasi Desember 1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi bursa efek. Pada tanggal 16 juni 1989, Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. Paket deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Juli 1992. Pemilik saham adalah perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Pada tahun itu juga BAPEPAM yang awalnya sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.


(57)

Bursa Efek Jakarta dari 24 saham pada tahun 1988 manjadi lebih dari 200 saham. Pada tahun 1995, Bursa Parallel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya dan diberlakukannya sistem otomatisasi perdagangan di BEJ dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading System). Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. Pada tanggal 10 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

4.1.2 Profil Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages

Jumlah sampel dalam penelitian in sebanyak 10 emiten. Profil masing-masing Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut :

1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk didirikan dalam rangka UU Penanaman Modal Dalam Negri No 6 Tahun 1968. UU No 12 Tahun 1976 berdasarkan akta No 143 tanggal 26 Januari 1990 dari Winanto Wiryomartani, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat keputusan No.C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.65, Tambahan No.2504 tanggal 13 Agustus 1991.

Anggaran dasar telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta No.21 tanggal 23 Juli 2005 dari saal Bumela, SH, Notaris di Jakarta, antara


(58)

lain mengenai perubahan susunan pengurus. Akta perubahan ini telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Kehakiman dan Hak Manusia Republik Indonesia tertanggal 16 September 2005 dengan No.C-UM.02.01.13163.Kantor pusat perusahaan beralamat di Wisma alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 223 Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Srangen, Jawa Tengah. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Hasil produksi perusahaan di pasarkan di dalam negeri.

2. PT Cahaya Kalbar Tbk

PT Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak berdasarkan Akta No. 1 tanggal 3 Februari 1968 yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Badan hukum perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan tanggal 9 Desember 1980 No.49 yang dibuat di hadapan Mochamad damiri, Notaris di Pontianak.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa perubahan yang tertuang dalam Akta Tommy Tjoa Keng Liet, SH, Notaris di Pontianak. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-1390.HT.01.01.Th.88, tanggal 17 Februari 1998. Akta-akta tersebut telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pontianak No 19/PT.Pendaf/95 tanggal 31 Juli 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 27 Oktober 1995 No.86, Tambahan Berita Negara RepublikIndonesia No,8884.


(59)

3. PT Delta Djakarta Tbk

Pabrik Anker Bir didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga bernama PT Djakarta pada tahun 1970. PT Delta Djakarta Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967. Undang- Undang No.11 tahun 1970 berdasarkan Akta notaris Abdul Latief, SH, No.35 tanggal 15 Juni 1970. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat keputusan No. J.A.5/9 tanggal 26 april 1971. Anggaran dasar perusahaan ini telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta notaris No.49 tanggal 15 Juni 2004 dari Sutrisno Tampubolon, SH, M.Kn, notaris publik di jakarta, mengenai perubahan susunan dan anggota dewan komisaris dan direksi perusahaan.

Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jl. Tarum Barat, Bekasi Timur Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu terutama memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek anker, Carlberg, san Miguel, dan Kuda Putih. Perusahaan telah melakukan diversifikasi dengan memproduksi dan menjual produk minuman non alkohol dengan merek Sodaku dan Soda Ice. Hasil produksi perusahaan di pasarkan di dalam dan luar negeri. Pada tahun 1984 perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM untuk melakukan penawaran umum atas saham perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 27 Februari 1984 sejumlah 347.400 saham perusahaan dengan nilai nominal Rp 1000 per saham telah di cata di Bursa Efek Jakarta.


(60)

4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris Benny kristianto, SH, No.228. akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. C2-2915.HT.01.01.TH.91 tanggal 12 Juli 1991.Anggaran dasr perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya tertuang dalam akta notaris Benny Kristianto, SH, No.43 tanggal 24 Juni 2005 sehubungan dengan perubahan salah satu anggota dewan komisaris. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat menurut Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-UM.02.01.11706 tanggal 11 Agustus 2005.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan terdiri dari produksi mie, penggilinga tepung, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Pada tahun 1994 perusahaan melaksanakan penawaran umum 21.000.000 saham baru kepada masyrakat dengan harga penawaran sebesar Rp 6.200 per saham. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Sentral Ariobimo Sentral lantai 12, Jl.H.R Rasuna said X-2 Kav.5, Jakarta-Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, kalimantan, dan sulawesi. Perusahaan memulai kegiatan komersial tahun 1990.

5. PT Multi Bintang Tbk

Perusahaan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No.8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch


(61)

di Ratu Plaza Building lantai 21, Jl. Jenderal sudirman Kav.9, Jakarta, dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Sampang Agung Jawa Timur. Perusahaan adalah bagian dari kelompok Heineken Internasional B.V.

Sesuai dengan anggaran dasar, perusahaan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya perusahaan melakukan akivitas produksi bir dan minuman lainnya serta produk lain yang relevan. Pemasaran produk tersebut dilakukan pada pasar lokal maupun internasional dan melakukan impor atas bahan promosi yang relevan dengan produk yang diolah. Sejak tanggal 15 Desember 1981 sekitar 16,71 % dari modal dasar perusahaan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

6. PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk didirikan dengan akta No.24 Tanggal 17 Februari 1977 dari Poppy Safitri Primanto, SH, pengganti dari Ridwan Suselo,SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y.A.5/5/14 Tanggal 3 Januari 1978.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antaa lain dengan akta No.448 Tanggal 27 Juni 1997 dari Adam Kasdarmaji, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahaan anggaran dasar perusahaan agar sesuai dengan Undang –Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang pasar modal. Perubahaan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2-620.HT.01.04.TH.98 Tanggal 6 Februari 1998.


(62)

Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini perusahaan menjalankan bidang industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya dipasar lokal dan luar negri. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat perusahaan di Gedung Mayors Jl. Tomang Raya No.21-23 Jakarta, sedangkan pabrik perusahaan memperoleh persetujuan dai Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.S1-109/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 3 juta saham perusahaan seharga Rp 1000 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Busa Efek pada tanggal 4 Juli 1990.

7. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih berdasarkan akta notaris Paul Tamara No.7 Tanggal 16 April 1974. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indlonesia dalam surat keputusan No.Y.A.5/358/23 Tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam tambahan No.2488 dari berita negara No.37 Tanggal 10 Mei 1994. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahaan terkahir dengan akta notaris Liliana Arif Gondo Utomo, SH, No.10 Tanggal 20 Oktober 2008 mengenai perubahan anggaran dasar perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang –Undang No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Reublik Indonesia dalam surat keputusan No.AHU-97905.AHA.01.02 Tahun 2008 Tanggal 18 Desember


(63)

pabriknya berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindo, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974.

8. PT Sekar Laut Tbk

PT Sekar Laut Tbk didirikan berdasarkan akta notaris N.120 Tanggal 19 Juni 1976 dari Sucipto, SH, notaris di Surabaya. Akta pendirian perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y.A.5/56/1 Tanggal 1 Maret 1978 dan diumumkan dalam lebaran berita negara No.87, tambahan No.984 tanggal 30 Oktober 1987. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, diantaranya dengan akta No.127 Tanggal 28 Juni 2007oleh notaris Noor Irawati, SH mengenai perubahan anggaran dasar perseroan terbatas setelah melakukan kuasireorganisasi. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No.W10-01121.HT.01.04 Tahun 2007 Tanggal 11 September 2007.

Anggaran dasar perusahaan mengalami perubahaan terakhir dengan akta No.96 Tanggal 17 Juni 2008 oleh notaris Noor Irawati,SH mengenai perubahan anggaran dasar perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang perseroan terbatas No.40 Tahun 2007. Pada tanggal 31 Desember 2008, akta notaris tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Perusahaan bergerak dalam bidang industri pembuatan kerupuk, saus tomat, sambal dan bumbu masak serta menjual produknya didalam negeri maupun di luar negeri. Perusahaan dikontrol oleh Sekar Grup.Perusahaan beroperasi secara


(64)

komersial pada tahun 1976. Pabrik berlokasi di Jl. Jenggolo II/17 Sidoarjo, Jawa Timur, dengan jumlah karyawan masing-masing 806 dan 768 orang pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Kantor cabang perusahaan di Jl. Raya Darmo No.23-25,Surabaya, Jawa Timur.

9. PT Siantar Top Tbk

PT Siantar Top Tbk didirikan berdasarkan akta No.45 Tanggal 12 Mei 1987 dari Endang Widjadjanti,SH, notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No.64 Tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2-5873.HT.01.01.TH88 Tanggal 11 Juni 1988. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan diantaranya adalah dengan akta No.32 Tanggal 6 Agustus 2001 dari Dyah Ambarwaty Setyoso,SH, notaris di Surabaya mengenai perubahan nilai nominal saham dari RP 500 per saham menjadi RP 100 persaham, sehingga seluruh jumlah saham perusahaan yang beredar adalah 3 milyar lembar saham. Akta ini telah memperoleh pengesahan dai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republi Indonesia dalam surat keputusan No.C-09574.HT.01.04.TH.2001 Tanggal 1 Oktober 2001.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam industri makanan ringan yaitu mie, kerupuk dan kembang gula. Perusahaan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo, Medan, dan Bekasi. Kantor pusat perusahaan beralamat di Jl. Tanbak Sawah No.21-23 Waru,


(65)

1989. Hasil produksi perusahaan dipasarkan didalam negeri dan luar negeri, khususnya Asia. Pada tanggal 25 November 1996, peruahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No.S-1915/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 27 juta saham perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

10. PT Ultra Jaya Milk Tbk

PT Ultra Jaya Milk Industry dan Trading Company Tbk didirikan dengan akta No.8 Tanggal 2 November 1971. Akta perubahan No.71 Tanggal 29 Desember 1971 yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita,SH, notaris di Bandung. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakima Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y.A.5/34/21 Tanggal 20 Januari 1973.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan akta Risalah Rapat No.7 Tanggal 4 Agustus 2000, akta pernyataan keputusan rapat perubahan anggaran dasar no 31 Tanggal 30 Agustus 2000 dan kata perbaikan No.1 Tanggal 3 Oktober 2000 yang ketiganya dibuat dihadapan Lien Tanudirja,SH, notaris di Bandung, mengenai penigkatan modal dasar dan pemecahan nilai nominal saham. Akta tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia, yakni dengan keputusan No.C-22050.HT.011.04.TH.2000 Tanggal 6 Oktober 2000.Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT


(1)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 25,87156259 Most Extreme Differences Absolute ,147


(2)

SETELAH TRANSFORMASI

NORMALITAS

Negative -,086

Kolmogorov-Smirnov Z 1,139

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

(4)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 47

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,89122978 Most Extreme Differences Absolute ,121

Positive ,052

Negative -,121

Kolmogorov-Smirnov Z ,829

Asymp. Sig. (2-tailed) ,497

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(5)

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,174 ,923 ,189 ,851

LnDER ,296 ,160 ,337 1,856 ,070

LnCR ,088 ,184 ,087 ,479 ,635

LnROI ,019 ,107 ,027 ,181 ,857

a. Dependent Variable: ABSUT

MULTIKOLIANERITAS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,754 1,427 1,230 ,226

LnDER ,539 ,247 ,371 2,185 ,034 ,644 1,553 LnCR ,378 ,284 ,226 1,330 ,190 ,640 1,563 LnROI -,404 ,166 -,334 -2,433 ,019 ,986 1,014 a. Dependent Variable: LnTAG

AUTOKORELASI

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1

,451a ,204 ,148 ,92180 2,088

a. Predictors: (Constant), LnROI, LnDER, LnCR b. Dependent Variable: LnTAG


(6)

Uji t

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,754 1,427 1,230 ,226

LnDER ,539 ,247 ,371 2,185 ,034

LnCR ,378 ,284 ,226 1,330 ,190

LnROI -,404 ,166 -,334 -2,433 ,019

a. Dependent Variable: LnTAG

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9,336 3 3,112 3,662 ,019a

Residual 36,537 43 ,850

Total 45,873 46

a. Predictors: (Constant), LnROI, LnDER, LnCR b. Dependent Variable: LnTAG