Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai pemanfaatan mentimun cucumis sativus terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun I Desa Pulau Sejuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara.

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari tanggal 25 Desember 2009 sampai 1 Januari 2010. Penelitian ini melibatkan 20 orang responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 orang responden kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus selama 7 hari yang dilakukan 2 kali sehari. Sedangkan 10 orang responden yang lain adalah kelompok yang tidak memamfaatkan mentimun cucumis sativus yang dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan manfaat mentimun cucumis saivus untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hasil penelitian ini memaparkan karakteristik demografi responden, tingkat pemanfaatan mentimun cucumis sativus pada kelompok yang memanfaatkan, resiko relatif pemanfaatan mentimun cucumis sativus terhadap penurunan tekanan darah, tekanan darah responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus, perbedaan tekanan darah pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus, dan perbedaan penurunan tekanan darah antara kelompok yang 34 Universitas Sumatera Utara memanfaatkan mentimun cucumis sativus dengan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus. 1.1 Karakteristik Demografi Responden Responden penelitian ini adalah penderita hipertensi ringan dan sedang di Dusun I Desa Pulau Sejuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Usia responden dalam penelitian ini berada pada rentang 21-60 tahun yang merupakan usia dewasa akhir M=45.60, SD=9,675, dan lebih dari setengah responden 70 pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus berada pada rentang usia 41-60 tahun yaitu usia setengah baya middle age dan lebih dari setengah responden 60 dari kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus berada pada rentang usia 21-40 tahun yaitu usia dewasa awal early adulthood. Berdasarkan jenis kelamin, lebih dari setengah responden pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus adalah perempuan 60, sedangkan pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus hampir seluruhnya adalah perempuan yaitu 80. Hampir setengah berat badan responden dalam penelitian ini berada pada rentang 50-59 kg 45, dengan mayoritas tinggi badan 150-159 cm 60 pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus dan 60 pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus. Jika dilihat dari BMI Body Mass Index sebanyak 20 dari kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus adalah Universitas Sumatera Utara obesitas, sedangkan pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus sebanyak 20 adalah berat badan berlebih. Menjadi seorang petani adalah pilihan terbanyak sebagai jenis pekerjaan atau aktivitas keseluruhan dari responden yaitu setengah responden 50 pada kelompok yang memanfaatan mentimun cucumis sativus dan tiga perlima 60 pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus. Menurut kategori suku responden pada kelompok yang memanfaatan mentimun cucumis sativus lebih dari setengah 70 bersuku Jawa dan pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus seluruhnya responden 100 bersuku Jawa. Karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel 2. Table 2. Karakteristik Demografi Responden Karakteristik Data Demografi Kelompok yang Memanfaatkan Mentimun cucumis sativus Kelompok yang Tidak Memanfaatkan Mentimun cucumis sativus Frekuensi n Persentase Frekuensi n Persentase 1. Usia 21-40 41-60 3 7 30 70 6 4 60 40 M=45.60, SD=9.675, Min-max=26-56 M=41.40, SD=8.435, Min-max=28-57 2. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 4 6 40 60 2 8 20 80 3. TB cm 140-149 150-159 160-169 1 6 3 10 60 30 2 6 2 20 60 20 M=155.20, SD=5.493, Min-max=145-162 M=154.40, SD=5.777, Min-max=148-166 Universitas Sumatera Utara 4. BB kg 40-49 50-59 60-69 70-80 4 4 2 40 40 20 1 5 4 10 50 40 M=61.30, SD=8.693, Min-max=52-80 M=57.00, SD=5.981, Min-max=49-65 BMI Body Mass Index=BBTB 2 BBI BBB Obesitas 7 1 2 70 10 20 8 2 80 20 5. Pekerjaan Petani IRT PNS Pedagang Dll 5 3 1 1 50 30 10 10 6 3 1 60 30 10 6. Suku Jawa Melayu 7 3 70 30 10 100 1.2 Tingkat Pemanfaatan Mentimun cucumus sativus pada Kelompok Kasus Tingkat pemanfaatn mentimun cucumis sativus pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus diukur berdasarkan banyaknya responden melakukan pemanfaatan mentimun. Dalam peneitian ini didapatkan lebih dari setengah 70 responden termasuk tingkat cukup memanfaatkan dan 30 termasuk kurang memanfaatkan. Tingkat Pemanfaatan Mentimun cucumus sativus pada Kelompok kasus dapat dilihat pada tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Tingkat pemanfaatan mentimun pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus Tingkat pemanfaatan Range Frekuensi n Persentase Cukup Memanfaatkan 5-9 7 70 Kurang Memanfaatkan 3-4 3 30 Grafik 1. Tingkat pemanfaatan mentimun pada kelompok pemanfaatan mentimun cucumis sativus Dari hasil penggukuran diatas maka dapat diketahui gambaran nilai rata- rata pada tingkat cukup memanfaatkan adalah 7.29 SD: 1.496 dengan rentang 5-9 dan tingkat kurang memanfaatkan adalah 3.33 SD: 0.577 dengan rentang 3-4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Tingkat pemanfaatan mentimun pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus Tingkat Pemanfaatan Mean Sd Range Cukup Memanfaatkan 7.29 1.496 5-9 Kurang Memanfaatkan 3.33 0.577 3-4 1.3 Tekanan darah responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus Responden kedua kelompok diukur tekanan darahnya pada arteri brachialis dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Tekanan darah sistolik dan diastolik yang diukur dan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi tekanan darah dimana hipertensi ringan berarti tekanan sistolik 140- 159 dan tekanan diastolik 90-99, dan hipertensi sedang berarti tekanan sistolik 160-179 dan tekanan diastolik 100-109 Wiryowidagdo, 2002. Kemudian hasil pengukuran tekanan darah pada kedua kelompok dicatat dalam lembar observasi Dari hasil pengukuran tekanan darah yang dicatat dalam lembar observasi diketahui bahwa tekanan darah pre pemanfaatan mentimun cucumis sativus pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus lebih dari setengah responden 70 termasuk klasifikasi hipertensi ringan dan kurang lebih sepertiga responden 30 termasuk hipertensi sedang. Kemudian setelah dilakukan pemanfaatan mentimun cucumis sativus pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus tekanan darah post pemanfaatan mentimun cucumis sativus 90 responden mengalami penurunan tekanan darah yaitu sebanyak lebih dari satu pertiga dari responden 40 mengalami penurunan keklasifikasi normal tinggi prehipertensi, sedangkan setengah dari responden 50 Universitas Sumatera Utara mengalami penurunan menjadi normal, dan 10 tidak mengalami penurunan. Sedangkan pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus, setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh respnden 100 berada pada klasifikasi hipertensi ringan. Tekanan darah responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus dilihat pada tabel 5. Tabel 5: Tekanan darah responden pre dan post pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus dengan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus Kelompok Range Pre Post Frekuensi n Persentase Frekuensi n Persentase Kasus 150-159 100-109 3 30 1 10 140-149 90-99 7 70 130-139 85-89 4 40 130 85 5 50 Kontrol 150-159 100-109 1 10 140-149 90-99 9 90 10 100 130 85 Universitas Sumatera Utara Grafik 2. Tekanan darah pre dan post Kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus Grafik 3. Tekanan darah kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus Universitas Sumatera Utara Dari hasil penggukuran diatas maka dapat diketahui gambaran nilai rata- rata tekanan darah sistolik responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus yaitu rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus pre pemanfaatan metimun adalah 154.60 SD: 10.658 dengan rentang 140-178 dan post pemanfaatan mentimun adalah 131.50 SD: 12.581 dengan rentang 114-162. Sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik pre pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus adalah 151.60 SD: 6.328 dengan rentang 142-162 dan post adalah 151.90 SD: 5.363 dengan rentang 144-159. Adapun tekanan darah diastolik pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus pre pemanfaatan mentimun cucumis sativus adalah 97.30 SD: 4.498 dengan rentang 92-105 dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus 83.50 SD: 7.821 dengan rentang 72-100. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik pre pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus adalah 95.60 SD: 2.757 dengan rentang 92-101 dan post adalah 94.90 SD: 2.283 dengan rentang 92-98. Tekanan darah responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucmis sativus dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Tekanan darah responden pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus Kelompok Pengukuran Pre pemanfaatan Post pemanfaatan Mean Sd Range Mean Sd Range Kasus Sistolik 154.60 10.658 140-178 131.50 12.581 114-162 Diastolik 97.30 4.498 92-105 83.50 7.821 72-100 Kontrol Sistolik 151.60 6.328 142-162 151.90 5.363 144-159 Diastolik 95.60 2.757 92-101 94.90 2.283 92-98 Universitas Sumatera Utara 1.4 Resiko Relatif Pemanfaatan Mentimun cucumis sativus Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada kedua kelompok Uji statistik Odds Ratio digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko pemanfaatan mentimun cucumis sativus terhadap terjadinya penuruna tekanan darah. Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa 81,000 kali lebih besar responden mengalami penurunan tekanan darah dibandingkan dengan responden yang tidak memanfaatkan mentimun. Berdasarkan perhitungan Odds Ratio OR terhadap penurunan tekanan darah pada tingkat kepercayaan CI = 95 4.361OR1504.642 , maka didapatkan OR sebesar 81.00. Dengan Asymp. Sig:0.003. Resiko Relatif Odds Ratio pemanfaatan mentimun terhadap penurunan tekanan darah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Pemanfaatan Mentimuncucumis sativus dengan Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Tabel 8. Resiko Pemanfaatan Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Value Lower Upper Asym. Sig Odds Ratio kelompok kasus kontrol 81.000 4.361 1504.462 0.003 TD Total Menurun Tidak menurun Kelompok Kasus Persentase 9 1 10 90 10 100 Kontrol Persentase 1 9 10 10 90 100 Total Persentase 10 10 20 50 50 100 Universitas Sumatera Utara 1.5 Perbedaan Tekanan Darah pre dan post Pemanfaatan Mentimun cucumis sativus Sebelum dilakukan uji parametrik dengan paired t-test dan independen t- test, maka persyaratan yang harus dipenuhi pada uji parametrik yaitu sebaran data harus berdistribusi normal. Sebaran data berdistribusi normal dalam penelitian ini dapat dilihat pada kurva yang terdapat di dalam lampiran. Uji statistik paired t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus. Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa tekanann darah berbeda antara pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus Sistolik: t = 6.319, p = 0.000, mean differenence = 23,100; Diastolik: t = 6.866, p =0.000, mean differenence = 13.800. Sedangkan pada kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus Sistolik: t = -0.537, p = 0.604, mean differenence = - 0.300; Diastolik: t = 1.655, p = 0.132, mean differenence = 0.700. Data ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah SistolikDiastolik yang signifikan antara sebelum dilakukan pemanfaatan mentimun cucumis sativus dan sesudah dilakukan pemanfaatan mentimun cucumis sativus pada kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus. Berbeda dengan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah awal dan akhir. Perbedaan teknan darah pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus dapat dilihat pada tabel 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Perbedaan tekanan darah pre dan post pemanfaatan mentimun cucumis sativus No Kelompok Tekanan Darah Mean difference T Sig 1 Kasus Sistolik 23.100 6.319 0.000 Diastolik 13.800 6.886 0.000 2 Kontrol Sistolik -0.300 -0.573 0.604 Diastolik 0.700 1.655 0.132 1.6 Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Antara Kelompok yang Memanfaatkan Mentimun cucumis sativus dengan Kelompok yang Tidak Memanfaatkan Mentimun cucumis sativus. Untuk melihat perbedaan penurunan tekanan darah kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus dan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus digunnakan uji independent t-test. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui nilai p tekanan darah sistolik = 0.021, dan nilai p tekanan darah diastolik = 0.008, sehingga dapat disimpulkan p0.05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistolik dan diastolik antara kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus dengan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimun cucumis sativus. Pada tabel 10 dapat dilihat perbedaan penurunan tekanan darah antara kelompok yang memanfaatkan mentimun cucumis sativus dengan kelompok yang tidak memanfaatkan mentimuncucumis sativus. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Kelompok yang Memanfaatkan dengan Kelompok yang Tidak Memanfaatkan N o Variable Kelompok Kasus Kelompok Kontrol p Value T Mean SD Mean SD 1 Tekanan Darah Sistolik 142.685 9.210 151.385 5.842 0.021 -2.522 2 Tekanan Darah Diastolik 89.930 4.757 94.914 2.357 0.008 -2.969

2. Pembahasan