Sejarah Habitat Kandungan Mentimun Cucumis Sativus Khasiat Mentimun Cucumis Sativus

daunnya seperti bentuk tangan, besar dan berbulu kasar serta berkeping 3 sampai 7, berakar serabut dan bentuknya bulat panjang, berwarna hijau muda dan mengandung banyak air. Isi buahnya lembut dan berbiji kecil-kecil berbentuk pipih Wiryowidagdo, 2002. Para ahli menamai mentimun Cucumis Sativus L. Mentimun termasuk keluarga besar suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Timun biasanya dipanen sebelum matang benar. Timun berupa herbal menjalar atau setengah merambat. Ia termasuk tanaman semusim. Artinya setelah berbunga dan berbuah ia akan mati. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik Fikri, 2008.

3.2 Sejarah

Menurut Fikri 2008 di dalam berbagai literatur tertulis, timun merupakan tumbuhan asli India. Tumbuhan ini ditemukan pertama kali 10.000 tahun lalu. Uniknya, dari India timun justru tidak menyebar ke negara Asia lainnya, tetapi malah ditanam di Yunani dan Italia. Setelah itu barulah bibit timun di bawa ke China. Pada abad ke-9 timun ditanam di Prancis. Kemudian abad ke-14 ditanam di Inggris, dan dua abad kemudian barulah timun masuk ke Amerika Utara. Saat itu, tahun 1494 timun sudah ditanam di Haiti. Tahun 1535 tumbuhan ini ditanam petani di Montreal, kemudian tahun 1584 ditanam di Florida. Tidak jelas benar kapan timun masuk ke Indonesia. Yang jelas kini timbuhan ini dapat ditemukan di hampir seluruh dunia Fikri, 2008.

3.3 Jenis Mentimun Cucumis Sativus

Universitas Sumatera Utara Ada banyak jenis mentimun yang bisa ditemukan di pasaran. Mentimun- mentimun ini bervariasi dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulitnya. Tetapi efek sehat yang terkandung dalam masing-masing jenis ini sama ampuhnya untuk menyembuhkan penyakit Majalah Nirmala, 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id.

3.3.1 Mentimun Lokal. Sayuran berbentuk bulat panjang dengan kulit

berwarna hijau berlarik-larik putih kekuningan ini bisa dimakan mentah sebagai lalapan, campuran keredok den rujak, serta bisa diolah menjadi acar, dijus, direbus, atau dikukus. Mentimun lebih disarankan untuk dimakan mentah, karena proses pemasakan dan pengolahan menjadi acar akan mengurangi kandungan vitamin dan mineralnya, terutama vitamin C Majalah Nirmala, 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id.

3.3.2 Mentimun Jepang Kyuri. Timun asal negeri sakura ini memiliki

bentuk yang lebih ramping dan panjang dibanding mentimun lokal. Kulitnya berwarna hijau gelap dengan bintik-bintik putih timbul yang membuat permukaannya tidak rata. Rasa dan teksturnya lebih lembut daripada mentimun lokal. Mentimun jeinis kyuri sangat cocok diolah menjadi campuran salad dan acar Majalah Nirmala, 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id.

3.3.3 Mentimun Gherkin. Disebut juga mentimun acar atau baby kyuri.

Sesuai namanya mentimun ini lebih sering diolah menjadi acar. Ukurannya lebih kecil dengan kulit berwarna hijau tua dan ada bintik-bintik yang timbul seperti kyuri. Rasanya renyah, tidak terlalu berair dan tidak bergetah Majalah Nirmala, 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id. Universitas Sumatera Utara

3.3.4 Zucchini. Sayuran yang masih bersaudara dengan mentimun ini

sering disebut sukini atau timun Italia. Memiliki ukuran lebih besar den tidak terlalu berair dibanding mentimun. Bentuknya tidak bulat sempurna, tapi bersegi- segi. Warna kulitnya hijau lumut tua dan mengkilap. Bagian dalamnya berwarna putih menyerupai oyong. Majalah Nirmala 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id mengatakan berbeda dengan mentimun, sukini jarang dimakan mentah.

3.4 Habitat

Masyarakat pada umumnya menanam mentimun Cucumis Sativus di sawah atau di ladang sebagai tanaman komersial. Mentimun tumbuh sepanjang tahun dan tergolong tanaman merambat Mangonting, et al, 2008.

3.5 Kandungan Mentimun Cucumis Sativus

Buah mentimun Cucumis Sativus mengandung sejumlah zat kimia alami diantaranya, vitamin A, B, C, E, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, flavonoid dan polifenol. Secara rinci di dalam 100 gram buah timun terdapat energi 20 kkal, karbohidrat 3.63 gr, gula 1.67 gr, serat pangan 0.5 gr, lemak 0.11 gr, protein 0.65 gr, Vitamin B1 0.027 mg, Vitamin B2 0.033 mg, Vitamin B3 0.098 mg, vitamin B5 0.259 mg, vitamin B6 0.040 mg, folate 2, vitamin C 2.8 mg, kalcium 16 mg, zat besi 0.28 mg, magnesium 13 mg, fospor 24 mg, potassium 147 mg, zinc 0.20 mg Fikri, 2008.

3.6 Khasiat Mentimun Cucumis Sativus

Mentimun Cucumis Sativus mempunyai banyak khasiat. Dalam berbagai uji coba yang dilakukan, ekstrak mentimun berdampak positif jika digunakan Universitas Sumatera Utara untuk mengobati penyakit seperti susah buang air besar, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah hepatitis, sariawan, demam, darah tinggi dan beberapa gangguan kesehatan lainnya Mangonting, et al, 2008. Kandungan serat dalam mentimun dapat menurunkan kadar lemak tubuh dan kolesterol serta memberi efek mengenyangkan sehingga kita jadi tidak gampang lapar. Selain itu, mentimun juga mengandung asam malonat yang dapat mencegah gula darah berubah menjadi lemak, sehingga sangat membantu menurunkan berat badan Majalah Nirmala, 2008 dalam http:cybermed.cbn.net.id.

3.7 Pemanfaatan Mentimun terhadap Tekanan Darah Tinggi