mahasiswa Indonesia dan Norwegia, sedangkan pada penelitian Setiyorini 2009 ditemukan bahwa motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret
Surakarta mempunyai pengaruh yang positip terhadap minat kewirausahaan mahasiswa.
Tabel IV.24 menunjukkan korelasi antara variabel kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri. Dari Tabel IV.24 dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
1. Korelasi antara variabel kebutuhan akan prestasi diri dan efikasi diri sebesar
0,573 berarti kedua variabel itu memiliki hubungan yang positif dan kuat serta signifikan. Artinya mahasiswa yang memiliki efikasi diri positip juga akan
mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi, karena keyakinan yang tinggi akan kemampuan diri sendiri akan mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang.
Tabel IV.24. Korelasi Variabel Kebutuhan akan Prestasi Diri dan Efikasi Diri Prestasi
Efikasi
Prestasi Pearson Correlation Sig 2 tailed
N 1.000
100.000 0.573
.000 100
Efikasi Pearson Correlation Sig 2 tailed
N .573
.000 100
1.000 100.000
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
3. Analisa Substruktur 3
Model diagram jalur penelitian substruktur 3 ditunjukkan oleh Gambar IV.5. Persamaan model substruktur 3 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Y
3
=
Y3X4.
X
4
+
Y3X5
. X
5
+
Y3X6.
X
6
+ .e
y3
;
; ;
; ;
;
U
; ;
U
; ;
H
U
; ;
Gambar IV.6. Model Diagram Jalur Hipotesis Ketiga
Untuk menguji pengaruh variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara serempak terhadap
variabel lingkungan digunakan uji statistik F Uji F. Jika nilai F
hitung
nilai F
Tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika F
hitung
nilai F
Tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara serempak dapat dilihat pada
Tabel IV.25 berikut ini.
Tabel IV.25. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Secara Serempak Model
Sum of squares
Df Mean
square F
Sig
1 Regression
635,646 3
211,882 37,246
0,000 Residual
546,114 96
5,689
Total 1181,760
99
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dari Tabel IV.25 di atas terlihat bahwa nilai F
hitung
= 37,246 sedangkan F
tabel
pada tingkat interval kepercayaan confidence interval 95 atau alpha á = 0,05 adalah sebesar 2,70 maka F
hitung
F
Tabel
, keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima
e
Y3
Universitas Sumatera Utara
artinya variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap
variabel lingkungan. Kemampuan variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan
jaringan sosial dan akses kepada modal menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel lingkungan ditunjukkan pada Tabel IV.26 di bawah ini.
Tabel IV.26. Nilai Koefisien Determinasi R
2
Modal R
R square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 0.733
a
0.538 0.523
2,385
a.Predictor: Informasi Kewirausahaan, Jaringan sosial, Akses modal b
.
Dependent variabel: Lingkungan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dari angka R square R
2
diperoleh nilai 0,538 yang artinya variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada
modal secara serempak mampu menjelaskan variabel lingkungan sebesar 53,8. Sisanya 46,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Menurut Zimmerer
2004 banyak faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap minat kewirausahaan antara lain budaya masyarakat bahwa wirausaha adalah pahlawan, perubahan
ekonomi, kemajuan teknologi, kemajuan internet dan globalisasi. Dewanti 2008: 11 menyatakan faktor lingkungan berpengaruh terhadap minat kewirausahaan, faktor
lingkungan yang berpengaruh adalah situasi yang menguntungkan, model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber
Universitas Sumatera Utara
daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah. Mazzarol et al. dalam Saud et al. 2009 menemukan bahwa faktor lingkungan faktor sosial, ekonomi,
politik dan perkembangan infrastruktur mempengaruhi minat kewirausahaan. Untuk menguji pengaruh variabel ketersediaan informasi kewirausahaan,
kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara parsial terhadap variabel lingkungan digunakan uji statistik t uji t. Jika t
hitung
t
Tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya. Hasil pengujian hipotesis secara parsial ditunjukkan oleh
Tabel IV.27. Nilai t
hitung
dari setiap variabel dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan tingkat kepercayaan 95 atau á = 0,052 = 0,025, maka diperoleh t
tabel
= 1,98. Dari Tabel terlihat bahwa untuk variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, nilai t
hitung
= 2,555 berarti t
hitung
t
tabel
. Kesimpulannya bahwa variabel ketersediaan informasi kewirausahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel lingkungan.
Untuk variabel kepemilikan jaringan sosial, nilai t
hitung
= 2,761 berarti nilai t
hitung
t
tabel
. Kesimpulannya bahwa variabel kepemilikan jaringan sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kepribadian.
Untuk variabel akses kepada modal, nilai t
hitung
= 4,318 berarti nilai t
hitung
tt
abel,
kesimpulannya bahwa variabel akses kepada modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.27. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Secara Parsial Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coeficients
t Sig
Std.error
Beta
1 constant
1,841 1,776
- 1,037 0,303
Informasi kewirausahaan
0,320 0,125
0,244 2,555 0,012
Jaringan sosial 0,312
0,115 0,239
2,716 0,008 Akses modal
0,516 0,120
0,384 4,318 0,000
a. Predictors: constant, Informasi Kewirausahaan, Jaringan sosial, Akses modal b. Dependent variabel: Lingkungan
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah.
Dari Tabel IV.27 di atas dapat dibuat persamaan substruktur 3 sebagai berikut: Y
3
=
Y3X4.
X
4
+
Y3X5
. X
5
+
Y3X6.
X
6
+ e
y3
Besar nilai term of error, e
Y3
= 1 – R
2
= 1 – 0,538 = 0,462 Y
3
= 0,244 X
3
+ 0,239 X
4
+ 0,384 X
5
+ 0,462 ey
3
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara serempak
dan parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel lingkungan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Indarti et.al 2008, Sabbarwal, Kristiansen dan Mazzarol et al. dalam
Indarti et al. 2008. Tabel IV.28 menunjukkan korelasi antara variabel ketersediaan informasi
kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal. Dari Tabel IV.28 dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
1. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi kewirausahaan dan kepemilikan
jaringan sosial sebesar 0,589 berarti kedua variabel itu memiliki hubungan yang positif, kuat dan signifikan. Angka korelasi ini membuktikan kebenaran bahwa
informasi selalu berhubungan dengan kepemilikan jaringan sosial karena dari jaringan sosial yang luas akan diperoleh informasi yang memadai.
2. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi kewirausahaan dan akses kepada
modal sebesar 0,602 berarti kedua variabel itu memiliki hubungan yang positif, kuat dan signifikan. Angka korelasi ini membuktikan bahwa salah satu faktor
yang menyebabkan seseorang bisa memperoleh akses kepda modal adalah karena memiliki informasi yang memadai tentang sumber modal itu sendiri.
3. Korelasi antara variabel kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal
sebesar 0,496 berarti kedua variabel itu memiliki hubungan yang positif, cukup kuat dan signifikan. Koefisien korelasi ini sesuai dengan kenyataan bahwa
semakin besar jaringan sosial yang dimiliki seorang wirausaha, maka akan semakin besar kemungkinan wirausaha itu memperoleh akses kepada modal.
4. Penghitungan Pengaruh Effect