Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat kewirausahaan secara  garis  besar  dipengaruhi  oleh  dua  faktor  yakni  faktor  internal  dan  faktor
eksternal.  Faktor internal adalah faktor  yang timbul karena pengaruh dari  dalam diri individu  itu  sendiri  seperti  kebutuhan  akan  pendapatan,  harga  diri,  perasaan  senang,
dan  lain-lain.  Faktor  eksternal  adalah  faktor  yang  mempengaruhi  individu  karena pengaruh  dari  luar  dirinya  sendiri  yang  meliputi  lingkungan  keluarga,  lingkungan
masyarakat, lingkungan internasional, perubahan teknologi, kondisi ekonomi, budaya dan sosial.
Jadi  pengertian  lingkungan  dalam  penelitian  ini  adalah  faktor  luareksternal yang  menimbulkan  dan  mendorong  minat  kewirausahaan  seseorang  yang  meliputi
kepemilikan  jaringan  sosial,  akses  kepada  modal  dan  ketersediaan  informasi kewirausahaan.
II.3.1. Ketersediaan Informasi Kewirausahaan
Informasi  adalah  data  yang  telah  dibentuk  ke  dalam  format  yang  bermanfaat bagi  manusia.  Informasi  mempunyai  peranan  yang  sangat  penting  di  dalam
kewirausahaan  sebagaimana  pentingnya  informasi  dalam  bidang-bidang  lainnya. Minat  kewirausahaan  bisa  muncul  dan  berkembang  jika  terdapat  informasi  yang
memadai  yakni  keberhasilan  sebuah  usaha,  peluang  usaha,  pasar  yang  tersedia, dukungan  pemerintah  dan  badan-badan  yang  berhubungan  dengan  kewirausahaan,
Universitas Sumatera Utara
dukungan  dari  perguruan  tinggi  berupa  pelatihan  dan  pendidikan  tentang kewirausahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Krishna dalam Indarti et al. 2008 di  India  membuktikan  bahwa  keinginan  yang  kuat  untuk  memperoleh  informasi
adalah  salah  satu  karakter  utama  seorang  wirausaha.  Mujianto  2009  menyatakan bahwa informasi dan ide untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dapat berasal dari
berbagai sumber seperti pekerjaan dan ketrampilan  yang dimiliki saat ini, minat dan hobi,  pengalaman  kerja,  pengamatan  terhadap  lingkungan,  informasi  dari  media
massa, melalui berbagai pameran, dan jejaring sosial dengan orang lain. Muhyi  2007  menyatakan  ada  banyak  cara  untuk  mendapatkan  informasi
untuk memulai kegiatan kewirausahaan, yakni: a.
Melalui pendidikan formal. b.
Melalui seminar-seminar kewirausahaan. c.
Melalui pelatihan. d.
Otodidak. Pengertian  ketersediaan  informasi  kewirausahaan  dalam  penelitian  ini  adalah
tersedianya  informasi  yang  dibutuhkan  dan  mendukung  kegiatan  kewirausahaan secara memadai.
Universitas Sumatera Utara
II.3.2. Akses Kepada Modal
Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai usaha. Penelitian  oleh  beberapa  peneliti  seperti  Marsden,  Meier  dan  Pilgrim,  Steel  dalam
Indarti  et  al.  2008  menyatakan  bahwa  kesulitan  dalam  mendapatkan  akses  modal, skema kredit dan kendala sistem keuangan dipandang sebagai hambatan utama dalam
kesuksesan  usaha  menurut  calon-calon  wirausaha  di  negara-negara  berkembang. Kristiansen  dalam  Indarti  et  al.  2008  menyatakan  bahwa  akses  kepada  modal
menjadi  salah  satu  penentu  kesuksesan  suatu  usaha.  Menurut  Indarti  et  al.  2008 akses  kepada  modal  merupakan  hambatan  klasik  terutama  dalam  memulai  usaha-
usaha  baru,  setidaknya  terjadi  di  negara-negara  berkembang  dengan  dukungan lembaga-lembaga penyedia keuangan yang tidak begitu kuat.
Kasmir  2007:  85  menyatakan  bahwa  ada  dua  jenis  modal  yang  dibutuhkan seorang wirausaha, yakni:
1. Modal investasi
Modal  investasi  bersifat  jangka  panjang  dan  dapat  digunakan  secara  berulang- ulang dan umumnya berumur lebih dari satu tahun. Modal investasi dipakai untuk
membeli  aktiva  tetap  seperti  tanah,  gedung,  mesin-mesin,  peralatan,  kendaraan, dan lain-lain. Modal ini biasanya diperoleh dari perbankan selain modal sendiri.
2. Modal kerja
Universitas Sumatera Utara
Modal  kerja  merupakan  modal  yang  dipakai  untuk  membiayai  operasional perusahaan  pada  saat  perusahaan  beroperasi.  Modal  ini  bersifat  jangka  pendek
dan  biasanya  hanya  dipakai  sekali  atau  beberapa  kali  dalam  proses  produksi, membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, biaya pemeliharaan, dan lain-lain.
Kasmir  lebih  lanjut  menyatakan  sumber-sumber  modal  untuk  kegiatan  usaha dapat berupa:
1. Modal sendiri
Modal  sendiri  diperoleh  dari  pemilik  usaha  karena  pemilik  usaha  bisa mengeluarkan saham sebagai modal sendiri.
2. Modal asing pinjaman
Modal  asingpinjaman  adalah  modal  yang  diperoleh  dari  luar  perusahaan  dan biasanya diperoleh sebagai pinjaman.
Manurung  2008:  13  menyatakan  bahwa  modal  usaha  adalah  dana  yang digunakan untuk menjalankan usaha agar dapat berlangsungnya usaha tersebut. Lebih
lanjut Manurung menyatakan ada beberapa sumber modal, yakni:
1. Dana milik sendiri.
2. Menggadaikan barang yang dimiliki ke lembaga formal atau non-formal.
3. Meminjam dari lembaga formal atau non-formal.
4. Menggunakan modal dari pemasok.
Universitas Sumatera Utara
5. Bermitra  dengan  mitra  kerja  agar  modal  kerja  yang  dibutuhkan  dapat  dibagi
bersama. 6.
Melakukan pinjaman dari bank. 7.
Mendapatkan  modal  dari  pasar  modal  dengan  menerbitkan  obligasi,  saham, dll.
8. Mendapatkan  bantuan  dari  pemerintah,  perusahaan  baik  swasta  maupun
BUMN, universitas, dan lain-lain. Akses kepada modal dalam penelitian ini adalah kemampuan wirausaha untuk
mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya.
II.3.3. Kepemilikan Jaringan Sosial