BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Dr. Mansyur, Medan dan dilaksanakan mulai bulan Pebruari 2010 – Juni 2010.
III.2. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei. Menurut Kerlinger dalam Riduan 2007: 49 penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antarvariabel sosiologi
maupun psikologis. Jenis penelitian berdasarkan jenis data dan analisis adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono 2008: 35 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
dikuantitatifkan dengan menggunakan statistika sebagai alat uji.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara yang menjadi peserta program mahasiswa wirausaha student
Universitas Sumatera Utara
entrepreneurship Center tahun 2009 yang berjumlah 130 orang dan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a.
Wawancara interview yang dilakukan kepada Pembantu Umum Rektor III Universitas Sumatera Utara atau pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pembantu
Umum Rektor III Universitas Sumatera Utara. b.
Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada responden penelitian. c.
Studi dokumentasi dengan mempelajari data-data yang berasal dari Universitas Sumatera Utara dan websitenya.
III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu
melalui daftar pertanyaan dan wawancara. b.
Data sekunder yakni yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen- dokumen resmi yang diterbitkan oleh Universitas Sumatera Utara – Medan dan
dari website Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian III.6.1. Identifikasi Variabel
III.6.1.1. Identifikasi variabel hipotesis pertama Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis pertama terdiri atas
tiga variabel eksogen yakni variabel kepribadian Y
2
, variabel lingkungan Y
3
dan variabel demografis X
1
dan satu variabel endogen Y
1
yakni variabel minat kewirausahaan.
III.6.1.2. Identifikasi variabel hipotesis kedua Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis kedua terdiri atas
dua variabel eksogen yakni variabel kebutuhan akan prestasi X
2
dan variabel efikasi diri X
3
dan satu variabel endogen yakni variabel kepribadian Y
2
. III.6.1.3. Identifikasi variabel hipotesis ketiga
Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis ketiga terdiri atas tiga variabel eksogen yakni variabel ketersediaan informasi kewirausahaan X
4
, variabel kepemilikan jaringan sosial X
5
dan variabel akses kepada modal X
6
dan satu variabel endogen yakni variabel lingkungan Y
3
.
III.6.2. Definisi Operasional Variabel
III.6.2.1. Definisi operasional variabel hipotesis I Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan endogen
pada hipotesis I adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kepribadian Y
2
Kepribadian adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya.
2. Lingkungan Y
3
Lingkungan adalah faktor luareksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses
kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan. 3.
Demografis X
1
Demografis adalah faktor yang berhubungan dengan struktur kependudukan yang meliputi pengalaman kerja sebelum menjadi wirausaha dan pendidikan
kewirausahaan. 4.
Minat Kewirausahaan Y
1
Minat kewirausahaan adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan senang hati dan dengan keberanian
mengambil resiko. III.6.2.2. Definisi operasional variabel hipotesis II
Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan variabel endogen pada hipotesis II adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Akan Prestasi X
2
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk menguasai suatu keahlian, mencapai prestasi dan standar yang tinggi.
2. Efikasi diri X
3
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan atau mendapatkan prestasi tertentu.
3. Kepribadian Y
2
Kepribadian adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya.
III.6.2.3. Definisi operasional variabel hipotesis III Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan variabel
endogen pada hipotesis III adalah sebagai berikut: 1.
Ketersediaan Informasi Kewirausahaan X
4
Ketersediaan informasi kewirausahaan adalah tersedianya informasi yang dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan secara memadai.
2. Kepemilikan Jaringan Sosial X
5
Kepemilikan jaringan sosial adalah hubungan formal dan informal antara seorang wirausaha atau calon wirausaha dengan orang-orang lain yang mendukungnya
sehingga terbentuk satu jaringan kerjasama yang memungkinkan seorang wirausaha atau calon wirausaha untuk mendapatkan akses kepada sumber daya
yang diperlukan dalam pendirian, perkembangan dan kesuksesan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
3. Akses Kepada Modal X
6
Akses kepada modal adalah kemampuan wirausaha untuk mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya.
4. Lingkungan Y
3
Lingkungan adalah faktor luareksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses
kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
No Variabel
Definisi Operasional Indikator
Skala
1 Kepribadian
Y
2
Keseluruhan kualitas psikis seseorang yang
diwarisinya dan membuat orang tersebut
menjadi unik dan berbeda dengan yang
lainnya. 1. Bertanggung jawab
2. Mampu mengambil resiko 3. Keyakinan besar bisa sukses
4. Mampu menghadapi hambatan
5. Mampu menghadapi kritik Likert
2 Lingkungan
Y
3
Faktor luareksternal yang menimbulkan
minat kewirausahaan seseorang yang meliputi
kepemilikan jaringan sosial, akses kepada
modal dan ketersediaan informasi
kewirausahaan. 1. Lingkungan sekeliling
2. Lingkungan keluarga 3. Dukungan teman-teman
4. Lingkungan pergaulan usaha
5. Lingkungan masyarakat Likert
3 Demografis
X
1
Faktor yang berhubungan dengan
struktur kependudukan seperti tingkat dan jenis
pendidikan, jender atau jenis kelamin, usia, ras,
pengalaman kerja dan 1.
Pengetahuan dan pendidikan kewirausahaan
2. Manfaat pengetahuan dan
pendidikan kewirausahaan 3.
Pengalaman kerja 4.
Pengalaman usaha sendiri 5.
Pengalaman menjalankan Likert
Universitas Sumatera Utara
lain-lain. usaha keluarga
4 Minat
Kewirausahaan Y
1
Kecenderungan atau ketertarikan seseorang
untuk melakukan kegiatan kewirausahaan
dengan senang hati dan dengan keberanian
mengambil resiko. 1.
Senang berwirausaha 2.
Ingin penghasilan yang tinggi 3.
Ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri
4. Minat kewirausahaan telah
diwujudkan 5.
Suka membuat sesuatu untuk dijual
Likert
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
No Variabel
Definisi Operasional Indikator
Skala Pengukuran
1 Kebutuhan
Akan Prestasi X
2
Kebutuhan seseorang untuk menguasai suatu
keahlian, mencapai prestasi dan standar yang
tinggi. 1.
Menyukai tantangan 2.
Bisa mengambil pelajaran\ dari kegagalan
3. Tidak suka mencari
kambing hitam 4.
Berorientasi sukses 5.
kreatif Skala Likert
2 Efikasi Diri
X
3
Keyakinan seseorang terhadap kemampuan
dirinya untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau
mendapatkan prestasi tertentu.
1. Kepercayaan akan
kemampuan diri sendiri 2.
Mampu mencapai cita-cita 3.
Mampu mencapai prestasi tinggi
4. Mampu mencapai prestasi
seperti orang lain Skala Likert
3 Kepribadian
Y
2
Keseluruhan kualitas psikis seseorang yang
diwarisinya dan membuat orang tersebut
menjadi unik dan berbeda dengan yang
lainnya. 1.
Bertanggung jawab 2.
Mampu mengambil resiko 3.
Keyakinan besar bisa sukses
4. Mampu menghadapi
hambatan 5.
Mampu menghadapi kritik Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga
No Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1 Ketersediaan
Informasi kewirausahaan
X
4
Tersedianya informasi yang dibutuhkan dan
mendukung kegiatan kewirausahaan secara
memadai 1.
Akses informasi 2.
Informasi bisnis 3.
Pelatihan, seminar dan kuliah kewirausahaan
4. Informasi positif tentang
kewirausahaan Skala Likert
2 Kepemilikan
jaringan sosial X
5
Hubungan formal dan informal antara seorang
wirausaha atau calon wirausaha dengan orang-
orang lain yang mendukungnya sehingga
terbentuk satu jaringan kerjasama yang
memungkinkan seorang wirausaha atau calon
wirausaha untuk mendapatkan akses kepada
sumber daya yang diperlukan dalam
pendirian, perkembangan dan kesuksesan usahanya.
1. Pergaulan yang luas
2. Suka bertemanbergaul
3. Menjadi anggota
perkumpulan atau organisasi
4. Jaringan sosial yang luas
Skala Likert
3 Akses kepada
modal X
6
Kemampuan wirausaha untuk mendapatkan modal
untuk menjalankan usahanya.
1. Relasi yang baik dengan
pemilik modal 2.
Pengetahuan tentang sumber modal
3. memiliki modal sendiri
Skala Likert
4 Lingkungan
Y
3
Faktor luareksternal yang menimbulkan minat
kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan
jaringan sosial, akses kepada modal dan
ketersediaan informasi kewirausahaan.
1. Lingkungan sekeliling
2. Lingkungan keluarga
3. Dukungan teman-teman
4. Lingkungan pergaulan
usaha 5.
Lingkungan masyarakat Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis. Riduwan 2008: 2 menyatakan bahwa analisis jalur digunakan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat endogen. Lebih lanjut Riduwan
menjelaskan manfaat analisis alur adalah 1 menjelaskan fenomena yang diteliti peneliti, 2 memprediksi nilai variabel endogen Y berdasarkan nilai variabel
eksogen X, 3 menentukan variabel eksogen X yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogen Y serta dapat menelusuri mekanisme jalur-jalur
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Karena ada beberapa hipotesis dalam penelitian ini, maka masing-masing hipotesis akan memiliki satu persamaan
model struktural. Masing-masing hipotesis akan digambarkan pada satu model diagram jalur tersendiri.
Gambar III.1. Model Diagram Jalur Hipotesis Pertama
e
Y
1
r
Y
2
X
1
Universitas Sumatera Utara
Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukkan oleh Gambar III.1 di atas. Persamaan model strukturalnya adalah sebagai berikut:
Y
1
=
Y1Y2.
Y1 +
Y1Y3
. Y
3
+
Y1X1.
X
1
+ .e
y1
Di mana: Y
1
= variabel minat kewirausahaan Y
2
= variabel kepribadian Y
3
= variabel lingkungan X
1
= variabel demografis
Y1Y2
= koefisien jalur variabel kepribadian
Y1Y3
= koefisien jalur variabel lingkungan
Y1X1
= koefisien jalur variabel demografis e
y1
= term of error Pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Kriteria pengujian hipotesis pertama untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut:
1. H
:
Y1Y2,
Y1Y3,
Y1X1
= 0 variabel kepribadian, lingkungan, demografis secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa
strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Ha :
Y1Y2,
Y1Y3,
Y1X1
0 variabel kepribadian, lingkungan, demografis secara serempak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa strata
satu Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan
digunakan statistik Uji F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, tetapi jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan
ketentuan: 1.
H :
Y1Y2,
Y1Y3,
Y1X1
= 0 variabel kepribadian, lingkungan dan demografis secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan
mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. 2.
Ha :
Y1Y2,
Y1Y3,
Y1X1
0 variabel kepribadian, lingkungan dan demografis secara parsial berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa
strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka
digunakan uji t t test. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima.
e
Y
2
Universitas Sumatera Utara
Gambar III.2. Model Diagram Jalur Hipotesis Kedua
Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukan oleh Gambar III.2. Hipotesis kedua akan memiliki persamaan model struktural sebagai berikut:
Y
2
=
Y2X2.
X
2
+
Y2X3
.X
3
+ .e
y2
Di mana: Y
2
= variabel kepribadian X
2
= variabel kebutuhan akan prestasi diri X
3
= variabel efikasi diri
Y2X2
= koefisien jalur variabel kebutuhan akan prestasi diri
Y2X3
= koefisien jalur variabel efikasi diri e
y2
= term of error Kriteria pengujian hipotesis kedua untuk uji serempak simultan adalah
sebagai berikut: 1.
H :
Y2X2,
Y2X3
= 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel kepribadian.
Universitas Sumatera Utara
2. H
a
:
Y2X2,
Y2X3
≠ 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi secara
serempak berpengaruh terhadap variabel kepribadian. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan
digunakan statistik Uji F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, tetapi jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan
ketentuan: 1.
H :
Y2X2,
Y2X3
= 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kepribadian.
2. H
a
:
Y2X2,
Y2X3
≠ 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara parsial berpengaruh terhadap variabel kepribadian.
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan uji t t test. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukkan oleh Gambar III.3.
Hipotesis ketiga akan memiliki persamaan model struktural sebagai berikut: Y
3
=
Y3X4.
X
4
+
Y3X5
. X
5
+
Y3X6.
X
6
+ .e
y3
e
Y
3
Universitas Sumatera Utara
Gambar III.3. Model Diagram Jalur Hipotesis Ketiga
Di mana: Y
3
= variabel lingkungan X
4
= variabel ketersediaan informasi kewirausahaan X
5
= variabel kepemilikan jaringan sosial X
6
= variabel akses kepada modal
Y3X4
= koefisien jalur variabel ketersediaan informasi kewirausahaan
Y3X5
= koefisien jalur variabel kepemilikan jaringan sosial
Y3X6
= koefisien jalur variabel akses kepada modal e
y3
= term of error Kriteria pengujian hipotesis ketiga untuk uji serempak simultan adalah
sebagai berikut: 1.
H :
Y3X4
,
Y3X5
,
Y3X6
= 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara serempak tidak
berpengaruh terhadap variabel lingkungan.
r
X
4
X
6
Universitas Sumatera Utara
2. H
a
:
Y3X4
,
Y3X5
,
Y3X6
≠ 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara serempak berpengaruh
terhadap variabel lingkungan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan
digunakan statistik Uji F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, tetapi jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan
ketentuan: 1.
H :
Y3X4
,
Y3X5
,
Y3X6
= 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel lingkungan. 2.
H
a
:
Y3X4
,
Y3X5
,
Y3X6
≠ 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara parsial berpengaruh terhadap
variabel lingkungan. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka
digunakan uji t t test. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial menggunakan perangkat lunak software pengolahan data yakni
Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17.
Universitas Sumatera Utara
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara yang menjadi peserta
program mahasiswa wirausaha Student Entrepreneurship Center tahun 2009 di luar responden yang dijadikan sampel penelitian. Jumlah 30 orang ini diperlukan agar
distribusi data lebih mendekati asumsi kurva normal.
III.8.1. Uji Validitas Instrumen
Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen itu dapat mengukur construct sesuai dengan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai correlated item - total correlation pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r variabel. Sunyoto 2009: 72 menyatakan jika nilai correlated item -
total correlation r
hitung
nilai r
tabel
dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak pengolahan data Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17.
III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Sunyoto 2009: 67 menyatakan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke
waktu. Lebih lanjut Sunyoto 2009: 68 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
dapat dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja one shot atau pengukuran ulang repeated measure. Penelitian ini menggunakan metode one shot di mana kuesioner
diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antarjawaban pertanyaan.
Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan perangkat lunak pengolahan data SPSS versi 17.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas
Sunyoto 2009: 84 menyatakan bahwa tujuan melakukan uji normalitas adalah untuk menguji apakah data dalam sebuah model berdistribusi normal atau
tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Lebih lanjut Sunyoto 2009: 89 menyatakan bahwa untuk menguji normalitas dapat
dilakukan dengan cara membuat normal probability plot yang membandingkan data riil dengan data distribusi normal secara kumulatif. Suatu data dikatakan mempunyai
distribusi normal jika garis riil mengikuti garis diagonal. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.
III.9.2. Uji Multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
Sunyoto 2009: 79 menyatakan bahwa uji asumsi klasik multikolinearitas dipakai untuk mengukur tingkat asosiasikeeratan hubunganpengaruh antarvariabel
bebasvariabel eksogen. Sunyoto 2009: 7 lebih lanjut menyatakan bahwa untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 maka terjadi multikolinearitas dan sebaliknya jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Sunyoto 2009: 82 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak samaberbeda
dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Sunyoto 2009: 83 lebih lanjut menyatakan bahwa uji
heteroskedastisitas pada program SPSS dilakukan dengan membuat grafik scatterplot antara Zprediction ZPRED yang merupakan variabel bebas dan nilai residualnya
SRESID yang merupakan variabel terikat. Dikatakan terjadi homoskedastisitas jika pada grafik scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID
menyebar di bawah atau di atas titik nol pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sebaliknya jika titik-titik tersebut mempunyai pola yang teratur, baik
Universitas Sumatera Utara
menyempit, melebar
maupun bergelombang
maka dikatakan
terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang tidak mengalami
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN