METODOLOGI PENELITIAN Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Dr. Mansyur, Medan dan dilaksanakan mulai bulan Pebruari 2010 – Juni 2010. III.2. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei. Menurut Kerlinger dalam Riduan 2007: 49 penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antarvariabel sosiologi maupun psikologis. Jenis penelitian berdasarkan jenis data dan analisis adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2008: 35 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang dikuantitatifkan dengan menggunakan statistika sebagai alat uji. III.3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara yang menjadi peserta program mahasiswa wirausaha student Universitas Sumatera Utara entrepreneurship Center tahun 2009 yang berjumlah 130 orang dan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. III.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara interview yang dilakukan kepada Pembantu Umum Rektor III Universitas Sumatera Utara atau pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pembantu Umum Rektor III Universitas Sumatera Utara. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada responden penelitian. c. Studi dokumentasi dengan mempelajari data-data yang berasal dari Universitas Sumatera Utara dan websitenya. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu melalui daftar pertanyaan dan wawancara. b. Data sekunder yakni yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen- dokumen resmi yang diterbitkan oleh Universitas Sumatera Utara – Medan dan dari website Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian III.6.1. Identifikasi Variabel III.6.1.1. Identifikasi variabel hipotesis pertama Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis pertama terdiri atas tiga variabel eksogen yakni variabel kepribadian Y 2 , variabel lingkungan Y 3 dan variabel demografis X 1 dan satu variabel endogen Y 1 yakni variabel minat kewirausahaan. III.6.1.2. Identifikasi variabel hipotesis kedua Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis kedua terdiri atas dua variabel eksogen yakni variabel kebutuhan akan prestasi X 2 dan variabel efikasi diri X 3 dan satu variabel endogen yakni variabel kepribadian Y 2 . III.6.1.3. Identifikasi variabel hipotesis ketiga Variabel-variabel dalam penelitian berdasarkan hipotesis ketiga terdiri atas tiga variabel eksogen yakni variabel ketersediaan informasi kewirausahaan X 4 , variabel kepemilikan jaringan sosial X 5 dan variabel akses kepada modal X 6 dan satu variabel endogen yakni variabel lingkungan Y 3 . III.6.2. Definisi Operasional Variabel III.6.2.1. Definisi operasional variabel hipotesis I Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan endogen pada hipotesis I adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Kepribadian Y 2 Kepribadian adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. 2. Lingkungan Y 3 Lingkungan adalah faktor luareksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan. 3. Demografis X 1 Demografis adalah faktor yang berhubungan dengan struktur kependudukan yang meliputi pengalaman kerja sebelum menjadi wirausaha dan pendidikan kewirausahaan. 4. Minat Kewirausahaan Y 1 Minat kewirausahaan adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan senang hati dan dengan keberanian mengambil resiko. III.6.2.2. Definisi operasional variabel hipotesis II Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan variabel endogen pada hipotesis II adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan Akan Prestasi X 2 Universitas Sumatera Utara Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk menguasai suatu keahlian, mencapai prestasi dan standar yang tinggi. 2. Efikasi diri X 3 Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan atau mendapatkan prestasi tertentu. 3. Kepribadian Y 2 Kepribadian adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. III.6.2.3. Definisi operasional variabel hipotesis III Definisi operasional variabel untuk semua variabel eksogen dan variabel endogen pada hipotesis III adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan Informasi Kewirausahaan X 4 Ketersediaan informasi kewirausahaan adalah tersedianya informasi yang dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan secara memadai. 2. Kepemilikan Jaringan Sosial X 5 Kepemilikan jaringan sosial adalah hubungan formal dan informal antara seorang wirausaha atau calon wirausaha dengan orang-orang lain yang mendukungnya sehingga terbentuk satu jaringan kerjasama yang memungkinkan seorang wirausaha atau calon wirausaha untuk mendapatkan akses kepada sumber daya yang diperlukan dalam pendirian, perkembangan dan kesuksesan usahanya. Universitas Sumatera Utara 3. Akses Kepada Modal X 6 Akses kepada modal adalah kemampuan wirausaha untuk mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya. 4. Lingkungan Y 3 Lingkungan adalah faktor luareksternal yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala 1 Kepribadian Y 2 Keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. 1. Bertanggung jawab 2. Mampu mengambil resiko 3. Keyakinan besar bisa sukses 4. Mampu menghadapi hambatan 5. Mampu menghadapi kritik Likert 2 Lingkungan Y 3 Faktor luareksternal yang menimbulkan minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan. 1. Lingkungan sekeliling 2. Lingkungan keluarga 3. Dukungan teman-teman 4. Lingkungan pergaulan usaha 5. Lingkungan masyarakat Likert 3 Demografis X 1 Faktor yang berhubungan dengan struktur kependudukan seperti tingkat dan jenis pendidikan, jender atau jenis kelamin, usia, ras, pengalaman kerja dan 1. Pengetahuan dan pendidikan kewirausahaan 2. Manfaat pengetahuan dan pendidikan kewirausahaan 3. Pengalaman kerja 4. Pengalaman usaha sendiri 5. Pengalaman menjalankan Likert Universitas Sumatera Utara lain-lain. usaha keluarga 4 Minat Kewirausahaan Y 1 Kecenderungan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan senang hati dan dengan keberanian mengambil resiko. 1. Senang berwirausaha 2. Ingin penghasilan yang tinggi 3. Ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri 4. Minat kewirausahaan telah diwujudkan 5. Suka membuat sesuatu untuk dijual Likert Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran 1 Kebutuhan Akan Prestasi X 2 Kebutuhan seseorang untuk menguasai suatu keahlian, mencapai prestasi dan standar yang tinggi. 1. Menyukai tantangan 2. Bisa mengambil pelajaran\ dari kegagalan 3. Tidak suka mencari kambing hitam 4. Berorientasi sukses 5. kreatif Skala Likert 2 Efikasi Diri X 3 Keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau mendapatkan prestasi tertentu. 1. Kepercayaan akan kemampuan diri sendiri 2. Mampu mencapai cita-cita 3. Mampu mencapai prestasi tinggi 4. Mampu mencapai prestasi seperti orang lain Skala Likert 3 Kepribadian Y 2 Keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. 1. Bertanggung jawab 2. Mampu mengambil resiko 3. Keyakinan besar bisa sukses 4. Mampu menghadapi hambatan 5. Mampu menghadapi kritik Skala Likert Universitas Sumatera Utara Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1 Ketersediaan Informasi kewirausahaan X 4 Tersedianya informasi yang dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan secara memadai 1. Akses informasi 2. Informasi bisnis 3. Pelatihan, seminar dan kuliah kewirausahaan 4. Informasi positif tentang kewirausahaan Skala Likert 2 Kepemilikan jaringan sosial X 5 Hubungan formal dan informal antara seorang wirausaha atau calon wirausaha dengan orang- orang lain yang mendukungnya sehingga terbentuk satu jaringan kerjasama yang memungkinkan seorang wirausaha atau calon wirausaha untuk mendapatkan akses kepada sumber daya yang diperlukan dalam pendirian, perkembangan dan kesuksesan usahanya. 1. Pergaulan yang luas 2. Suka bertemanbergaul 3. Menjadi anggota perkumpulan atau organisasi 4. Jaringan sosial yang luas Skala Likert 3 Akses kepada modal X 6 Kemampuan wirausaha untuk mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya. 1. Relasi yang baik dengan pemilik modal 2. Pengetahuan tentang sumber modal 3. memiliki modal sendiri Skala Likert 4 Lingkungan Y 3 Faktor luareksternal yang menimbulkan minat kewirausahaan seseorang yang meliputi kepemilikan jaringan sosial, akses kepada modal dan ketersediaan informasi kewirausahaan. 1. Lingkungan sekeliling 2. Lingkungan keluarga 3. Dukungan teman-teman 4. Lingkungan pergaulan usaha 5. Lingkungan masyarakat Skala Likert Universitas Sumatera Utara III.7. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis. Riduwan 2008: 2 menyatakan bahwa analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat endogen. Lebih lanjut Riduwan menjelaskan manfaat analisis alur adalah 1 menjelaskan fenomena yang diteliti peneliti, 2 memprediksi nilai variabel endogen Y berdasarkan nilai variabel eksogen X, 3 menentukan variabel eksogen X yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogen Y serta dapat menelusuri mekanisme jalur-jalur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Karena ada beberapa hipotesis dalam penelitian ini, maka masing-masing hipotesis akan memiliki satu persamaan model struktural. Masing-masing hipotesis akan digambarkan pada satu model diagram jalur tersendiri. Gambar III.1. Model Diagram Jalur Hipotesis Pertama e Y 1 r Y 2 X 1 Universitas Sumatera Utara Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukkan oleh Gambar III.1 di atas. Persamaan model strukturalnya adalah sebagai berikut: Y 1 =  Y1Y2. Y1 +  Y1Y3 . Y 3 +  Y1X1. X 1 + .e y1 Di mana: Y 1 = variabel minat kewirausahaan Y 2 = variabel kepribadian Y 3 = variabel lingkungan X 1 = variabel demografis  Y1Y2 = koefisien jalur variabel kepribadian  Y1Y3 = koefisien jalur variabel lingkungan  Y1X1 = koefisien jalur variabel demografis e y1 = term of error Pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Kriteria pengujian hipotesis pertama untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: 1. H :  Y1Y2,  Y1Y3,  Y1X1 = 0 variabel kepribadian, lingkungan, demografis secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Ha :  Y1Y2,  Y1Y3,  Y1X1  0 variabel kepribadian, lingkungan, demografis secara serempak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan digunakan statistik Uji F F test. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, tetapi jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan ketentuan: 1. H :  Y1Y2,  Y1Y3,  Y1X1 = 0 variabel kepribadian, lingkungan dan demografis secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Ha :  Y1Y2,  Y1Y3,  Y1X1  0 variabel kepribadian, lingkungan dan demografis secara parsial berpengaruh terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan uji t t test. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak dan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. e Y 2 Universitas Sumatera Utara Gambar III.2. Model Diagram Jalur Hipotesis Kedua Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukan oleh Gambar III.2. Hipotesis kedua akan memiliki persamaan model struktural sebagai berikut: Y 2 =  Y2X2. X 2 +  Y2X3 .X 3 + .e y2 Di mana: Y 2 = variabel kepribadian X 2 = variabel kebutuhan akan prestasi diri X 3 = variabel efikasi diri  Y2X2 = koefisien jalur variabel kebutuhan akan prestasi diri  Y2X3 = koefisien jalur variabel efikasi diri e y2 = term of error Kriteria pengujian hipotesis kedua untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: 1. H :  Y2X2,  Y2X3 = 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel kepribadian. Universitas Sumatera Utara 2. H a :  Y2X2,  Y2X3 ≠ 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi secara serempak berpengaruh terhadap variabel kepribadian. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan digunakan statistik Uji F F test. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, tetapi jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan ketentuan: 1. H :  Y2X2,  Y2X3 = 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kepribadian. 2. H a :  Y2X2,  Y2X3 ≠ 0 variabel kebutuhan akan prestasi diri, efikasi diri secara parsial berpengaruh terhadap variabel kepribadian. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan uji t t test. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak dan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Model diagram jalur hipotesis pertama ditunjukkan oleh Gambar III.3. Hipotesis ketiga akan memiliki persamaan model struktural sebagai berikut: Y 3 =  Y3X4. X 4 +  Y3X5 . X 5 +  Y3X6. X 6 + .e y3 e Y 3 Universitas Sumatera Utara Gambar III.3. Model Diagram Jalur Hipotesis Ketiga Di mana: Y 3 = variabel lingkungan X 4 = variabel ketersediaan informasi kewirausahaan X 5 = variabel kepemilikan jaringan sosial X 6 = variabel akses kepada modal  Y3X4 = koefisien jalur variabel ketersediaan informasi kewirausahaan  Y3X5 = koefisien jalur variabel kepemilikan jaringan sosial  Y3X6 = koefisien jalur variabel akses kepada modal e y3 = term of error Kriteria pengujian hipotesis ketiga untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: 1. H :  Y3X4 ,  Y3X5 ,  Y3X6 = 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel lingkungan. r X 4 X 6 Universitas Sumatera Utara 2. H a :  Y3X4 ,  Y3X5 ,  Y3X6 ≠ 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara serempak berpengaruh terhadap variabel lingkungan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima akan digunakan statistik Uji F F test. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, tetapi jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pengujuan hipotesis secara parsial menggunakan uji t dua sisi t test dengan ketentuan: 1. H :  Y3X4 ,  Y3X5 ,  Y3X6 = 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel lingkungan. 2. H a :  Y3X4 ,  Y3X5 ,  Y3X6 ≠ 0 variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses kepada modal, kepemilikan jaringan sosial secara parsial berpengaruh terhadap variabel lingkungan. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan uji t t test. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak dan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial menggunakan perangkat lunak software pengolahan data yakni Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17. Universitas Sumatera Utara III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa strata satu Universitas Sumatera Utara yang menjadi peserta program mahasiswa wirausaha Student Entrepreneurship Center tahun 2009 di luar responden yang dijadikan sampel penelitian. Jumlah 30 orang ini diperlukan agar distribusi data lebih mendekati asumsi kurva normal. III.8.1. Uji Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen itu dapat mengukur construct sesuai dengan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item - total correlation pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r variabel. Sunyoto 2009: 72 menyatakan jika nilai correlated item - total correlation r hitung nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan bantuan perangkat lunak pengolahan data Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17. III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen Sunyoto 2009: 67 menyatakan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Lebih lanjut Sunyoto 2009: 68 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja one shot atau pengukuran ulang repeated measure. Penelitian ini menggunakan metode one shot di mana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antarjawaban pertanyaan. Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan perangkat lunak pengolahan data SPSS versi 17. III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas Sunyoto 2009: 84 menyatakan bahwa tujuan melakukan uji normalitas adalah untuk menguji apakah data dalam sebuah model berdistribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Lebih lanjut Sunyoto 2009: 89 menyatakan bahwa untuk menguji normalitas dapat dilakukan dengan cara membuat normal probability plot yang membandingkan data riil dengan data distribusi normal secara kumulatif. Suatu data dikatakan mempunyai distribusi normal jika garis riil mengikuti garis diagonal. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 17. III.9.2. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Sunyoto 2009: 79 menyatakan bahwa uji asumsi klasik multikolinearitas dipakai untuk mengukur tingkat asosiasikeeratan hubunganpengaruh antarvariabel bebasvariabel eksogen. Sunyoto 2009: 7 lebih lanjut menyatakan bahwa untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 maka terjadi multikolinearitas dan sebaliknya jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Sunyoto 2009: 82 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak samaberbeda dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Sunyoto 2009: 83 lebih lanjut menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada program SPSS dilakukan dengan membuat grafik scatterplot antara Zprediction ZPRED yang merupakan variabel bebas dan nilai residualnya SRESID yang merupakan variabel terikat. Dikatakan terjadi homoskedastisitas jika pada grafik scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah atau di atas titik nol pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sebaliknya jika titik-titik tersebut mempunyai pola yang teratur, baik Universitas Sumatera Utara menyempit, melebar maupun bergelombang maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang tidak mengalami heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

7 112 106

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluarga dan Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 31 104

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5 18 94

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 1

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 23

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

I. Identitas Responden - Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 21

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 19