Penelitian Rotefoss dan Kolvereid dalam Kautonen et al. 2008 menunjukkan bahwa  pengalaman  kewirausahaan  sebelumnya  yang  positif  mempengaruhi
kemungkinan  mendirikan  bisnis  dan  ada  perbedaan  antara  wirausaha  yang  baru pertama kali berbisnis novice entrepreneurs dengan wirausaha yang sudah memiliki
bisnis sebelumnya serial entrepreneurs. Menurut Ucbasaran et al. dalam Kautonen et al. 2008 serial entrepreneurs menikmati pengalaman dan manfaat kewirausahaan
dibandingan  novice  entrepreneurs  karena  serial  entrepreneurs  memiliki  kesempatan untuk mendapatkan sumber-sumber daya dan belajar dari karir wirausaha sebelumnya.
Penelitian  yang  dilakukan  Indarti  et  al.  2008  membuktikan  bahwa mahasiswa  Norwegia  yang  memiliki  pengalaman  kerja  akan  memiliki  minat
kewirausahaan  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  yang  tidak,  akan  tetapi  pendapat  ini tidak berlaku untuk mahasiswa Indonesia dan Jepang.
II.5. Teori tentang Minat Kewirausahaan
Tarmudji  2006  menyatakan  bahwa  minat  adalah  perasaan  tertarik  atau berkaitan  pada  sesuatu  hal  atau  aktivitas  tanpa  ada  yang  memintamenyuruh.  Lebih
lanjut  Tarmudji  menyatakan  bahwa  minat  seseorang  dapat  diekspresikan  melalui pernyataan  yang  menunjukkan  seorang  lebih  tertarik  pada  suatu  obyek  lain  dan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Super dan Crites dalam Sukardi 1988: 109 menyatakan  bahwa  seseorang  yang  mempunyai  minat  pada  obyek  tertentu  dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui  dari  pengungkapanucapan,  tindakanperbuatan  dan  dengan  menjawab sejumlah pertanyaan.
Hurlock  dalam  Riyanti  2003  menjelaskan  bahwa  minat  adalah  sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila
seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.
Ketika  kepuasan  menurun  maka  minatnya  juga  akan  menurun  sehingga  minat  tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
Crow  Crow dalam Yuwono dkk 2008 menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:
a. Dorongan  dari  dalam  untuk  memenuhi  kebutuhan  diri  sebagai  sumber
penggerak untuk melakukan sesuatu. b.
Kebutuhan  untuk  berhubungan  dengan  lingkungan  sosialnya  yang  akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya.
c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.
Kartono  dalam  Yuwono  et  al.  2008  menyatakan  bahwa  minat  merupakan momen  kecenderungan  yang  terarah  secara  intensif  kepada  sesuatu  objek  yang
dianggap  penting.  Fryer  dalam  Yuwono  2008  menyatakan  bahwa  minat  adalah gejala  psikis  yang  berkaitan  dengan  objek  atau  aktivitas  yang  menstimulir  perasaan
senang pada individu.
Universitas Sumatera Utara
Masrun  dalam  Yuwono  et  al.  2008  menyatakan  bahwa  banyak  lulusan
perguruan  tinggi  belum  mampu  berwirausaha.  Mahasiswa  cenderung  berpikir bagaimana caranya mereka bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya
dan  dengan  gaji  yang  sesuai  ketika  menyelesaikan  kuliahnya.  Mereka  berpendapat lebih  baik  menganggur  daripada  mendapat  pekerjaan  yang  tidak  sesuai  dengan
keahliannya.  Lebih  lanjut  Masrun  menyatakan  bahwa  penduduk  yang  mempunyai pendidikan  tinggi  justru  kurang  berminat  menjadi  wirausaha,  tercatat  hanya  10
yang  berminat  menjadi  wirausaha.  Mereka  yang  pendidikannya  rendah  justru  49
yang berminat menjadi wirausaha.
Kewirausahaan  atau  entrepreneurship  berasal  dari  bahasa  Perancis “
entreprende”  yang  artinya  to  undertake  yakni  menjalankan,  melakukan  dan berusaha.  Istilah ini pertama kali diperkenalkan  oleh Richard Cantillon dan semakin
popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Jean Baptise Say dalam Riyanti 2003: 23 untuk  menggambarkan  para  pengusaha  yang  mampu  memindahkan  sumber-sumber
daya  ekonomi  dari  tingkat  produktivitas  rendah  ke  tingkat  produktivitas  yang  lebih tinggi  dan  menghasilkan  lebih  banyak  lagi  atau  lebih  produktif.  Dalam  Bahasa
Indonesia  kata  entrepreneur  diartikan  sebagai  wirausaha  yang  merupakan  gabungan dari  dua  kata  yakni  kata  wira  yang  artinya  gagah  berani,  perkasa  dan  usaha.  Jadi
wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.
Universitas Sumatera Utara
Banyak  ahli  yang  mendefinisikan  tentang  kewirausahaan  dan  wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hisrich  dan  Peters  dalam  Tunggal  2008:  1  menyatakan  bahwa  kewirausahaan
adalah proses membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko dan balas jasa.
2. Drucker  dalam  Suryana  2003:  18  menyatakan  bahwa  kewirausahaan  adalah
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. 3.
Prawirokusumo  dalam  Suryana  2003:  16  menyatakan  bahwa  wirausaha  adalah mereka  yang  melakukan  usaha-usaha  kreatif  dan  inovatif  dengan  jalan
mengembangkan  ide  dan  meramu  sumber  daya  untuk  menemukan  peluang  dan perbaikan hidup.
4. Scarborough  dan  Zimmerer  dalam  Tunggal  2008:  2  menyatakan  wirausaha
sebagai  orang  yang  melakukan  reformasi  atau  merevolusioner  pola  produksi dengan  menggunakan  penemuan  atau  teknologi  yang  belum  dicoba  untuk
memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara baru. 5.
Drucker  dalam  Tunggal  2008:  2  menyatakan  wirausaha  sebagai  orang  yang memindahkan  sumber-sumber  ekonomi  yang  produktivitasnya  rendah  menjadi
sumber-sumber ekonomi berproduktivitas tinggi. Meng  dan  Liang  dalam  Riyanti  2003:  22  merangkum  pendapat  pandangan
berbagai ahli dan mendefinisikan wirausaha sebagai:
Universitas Sumatera Utara
1. Seorang inovator Shumpeter.
2. Seorang pengambil resiko atau a risk taker Yee.
3. Orang yang mempunyai misi dan visi Silver.
4. Hasil dari pengalaman masa kanak-kanak Kets De Vries.
5. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi Mc Clelland  Brockhaus.
6. Orang yang memiliki locus internal of control Rotter.
Yuwono  2008  menyatakan  bahwa  minat  kewirausahaan  adalah  rasa ketertarikan  seseorang  untuk  melakukan  kegiatan  usaha  yang  mandiri  dengan
keberanian  mengambil  resiko.  Steinhoff  dan  Burgess  dalam  Suryana  2006:  55 menyatakan  bahwa  ada  tujuh  alasan  mengapa  seseorang  berminat  terhadap  kegiatan
kewirausahaan, yakni: 1.
Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2.
Ingin memiliki karier yang memuaskan. 3.
Ingin bisa mengarahkan diri sendiritidak diatur oleh orang lain. 4.
Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis. 5.
Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas. 6.
Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang. 7.
Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  Enterpreneur’s  Handbook  seperti  yang  dikutip  oleh  Wirasasmita dalam  Suryana  2006:  55  dikemukakan  beberapa  alasan  yang  menumbuhkan  minat
seseorang menjadi wirausaha yakni: 1.
Alasan keuangan Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai
jaminan stabilitas keuangan. 2.
Alasan sosial Memperoleh  gengsistatus  agar  dikenal  dan  dihormati  banyak  orang,  menjadi
teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3.
Alasan pelayanan. Agar  bisa  membuka  lapangan  pekerjaan  dan  membantu  meningkatkan
perekonomian masyarakat. 4.
Alasan pemenuhan diri. Untuk  bisa  menjadi  seorang  atasan,  mencapai  sesuatu  yang  diinginkan,
menghindari  ketergantungan  kepada  orang  lain,  menjadi  lebih  produktif  dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.
Mudjiarto  et  al.  2005:  42  menyatakan  bahwa  bahwa  umumnya  orang berminat membuka usaha sendiri karena beberapa alasan berikut ini:
1 Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
2 Memenuhi minat dan keinginan pribadi.
Universitas Sumatera Utara
3 Membuka diri untuk berkesempatan menjadi bos bagi diri sendiri.
4 Adanya kebebasan dalam manajemen.
Megginson  dan  Byrd  dalam  Yohnson  2003  menyatakan  alasan  seseorang memulai kewirausahaan kecil adalah sebagai berikut:
1. Memuaskan Tujuan Pribadi a. Kemandirian dalam hidup.
b. Menerima pendapatan yang lebih besar. c. Membantu keluarga.
d. Menemukan produk baru. 2. Mencapai Tujuan Bisnis
a. Melayani kebutuhan masyarakat baik produk maupun jasa. b. Mendapatkan keuntungan.
c. Peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat. d. Mendapatkan pertumbuhan.
e. Tujuan bisnis dihubungkan dengan tujuan pribadi. Zimmerer  2004  menyatakan  bahwa  ada  8  faktor  yang  menjadi  pendorong
pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni: 1
Pendapat bahwa wirausaha adalah seorang pahlawan. 2
Pendidikan kewirausahaan. 3
Faktor ekonomi dan kependudukan.
Universitas Sumatera Utara
4 Pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa.
5 Kemajuan teknologi.
6 Gaya hidup bebas.
7 E-Commerce dan The World Wide Web.
8 Terbukanya peluang bisnis internasional.
Dalam  penelitian  ini  yang  dimaksudkan  dengan  minat  kewirausahaan  adalah adalah  kecenderungan  atau  ketertarikan  seseorang  untuk  melakukan  kegiatan
kewirausahaan dengan senang hati dan dengan keberanian mengambil resiko.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  Universitas  Sumatera  Utara  yang  beralamat  di  Jl. Dr. Mansyur, Medan dan dilaksanakan mulai bulan Pebruari 2010  – Juni  2010.
III.2. Metode Penelitian
Jenis  penelitian  yang  dilakukan  adalah  survei.  Menurut  Kerlinger  dalam Riduan  2007:  49  penelitian  survei  adalah  penelitian  yang  dilakukan  pada  populasi
besar  maupun  kecil  tetapi  data  yang  dipelajari  adalah  data  dari  sampel  sehingga ditemukan  kejadian-kejadian  relatif,  distribusi  dan  hubungan  antarvariabel  sosiologi
maupun psikologis. Jenis  penelitian  berdasarkan  jenis  data  dan  analisis  adalah  penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono 2008: 35 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis  data  kuantitatif  data  yang  berbentuk  angka  atau  data  kualitatif  yang
dikuantitatifkan dengan menggunakan statistika sebagai alat uji.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi  penelitian  ini  adalah  seluruh  mahasiswa  strata  satu  Universitas Sumatera  Utara  yang  menjadi  peserta  program  mahasiswa  wirausaha  student
Universitas Sumatera Utara