Peran Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staff Dan Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN MEDAN

PERAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAFF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

IRNA ASWINDA

092103074

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

Tugas Akhir ini Disusun Oleh :

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : IRNA ASWINDA

NIM : 092103074

PROGRAM STUDI : D III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS KONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal: ... 2012 Dosen Program Studi

NIP. 19741012 200003 2 003 (Dr. Beby Karina Fawzeea S, SE, MM)

Tanggal: ... 2012 Dekan

NIP. 19741012 200003 2 003 (Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini Disusun Oleh :

NAMA : IRNA ASWINDA

NIM : 092103074

PROGRAM STUDI : D III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATER UTARA

Medan, Juli 2012 Menyetujui, Dosen Pembimbing

(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si) NIP. 19760214 200501 1 002


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis , Ayahanda Asmadi dan Ibunda tercinta Watini, yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan moril dan meteril serta limpahan kasih sayang yang tulus yang tak pernah sirna baktiku untukmu dan doa yang tidak ternilai mulai dari Penulis belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Kesekratariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul tugas akhir ini adalah “PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAFF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UATARA”.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat Penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung Penulis baik langsung maupun tidak langsung kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Beby Karina Fawzeea Sembiring. SE, MM selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan.


(5)

3. Ibu Fepty Aniar, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syafrizal H Situmorang, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan,nasihat,dan motivasi kepada Penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh teman-teman Penulis di Program Studi Diploma-III Kesekretariatan stambuk 2009 terutama untuk para sahabat saya Ecy, Ayak, Ade, Uty, dan Kak Lila ,terima kasih atas perhatian, bantuan dan dukungannya selama ini.

7. Special Thanks for My Honey ,yang telah banyak memberikan motivasi , kasih sayang yang tulus, dan perhatian kepada Penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Teman-teman Magang Kelompok 08 Imma, Amel, Enda, Arta dan Yuli yang telah membuat hari-hari kegiatan magang menjadi ceria.

Segala budi baik yang telah diberikan selama penulisan Tugas Akhir ini, kiranya mendapat Ridho dan balasan dari Allah SWT. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Amin…

Wassalam.

Medan, Juli 2012 Penulis,

Irna Aswinda NIM : 092103074


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAGTAR TABEL... v

BAB I PENDULUAN ... 1

A. ... Latar Belakang ... 1

B... Rum usan Masalah ... 3

C.... Tujua n Penelitian ... 3

D. ... Manfaat Penelitian ... 4

E. ... Jadw al Kegiatan Penelitian ... 4

F. ... Siste matika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI ... 7

A. ... Sejar ah Ringkas ... 7

B.... Jenis Usaha/Kegiatan ... 10

C... Struk tur Organisasi ... 10

D. ... Job Description ... 13

E. ... Kiner ja Usaha Terkini ... 17

F. ... Renc ana Kegiatan ... 18

BAB III PEMBAHASAN... 20

A. ... Peng ertian Komunikasi ... 20

B.... Prose s Komunikasi ... 21


(7)

C.... Mode

l - model Komunikasi ... 23

D. ... Kom unikasi Dalam Organisasi ... 26

E. ... Peng hambat dalam Komunikasi ... 33

F. ... Peng ertian Produktifitas Kerja ... 35

G. ... Fakto r – faktor yang Mempengaruhi dalam Produktifitas Kerja ... 36

H. ... Hubu ngan Komunikasi Dengan Produktifitas ... 39

I. ... Peng aruh Komunikasi Dalam Produktifitas Kerja Staff dan Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 41

BAB IV PENUTUP ... 43

A. ... Kesi mpulan ... 43

B... Saran 44 DAFTAR PUSTAKA ... 45

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi ... 12

Gambar 3.1 Proses Komunikasi ... 21

Gambar 3.2 Model Komunikasi Lasswell ... 24

Gambar 3.3 Model Shannon dan Weaver ... 24

Gambar 3.4 Model Komunikasi Middleton ... 25

Gambar 3.5 Model Komunikasi De Fleur ... 26

Gambar 3.6 Saluran-saluran Komunikasi Formal dala Organisasi ... 28

Gambar 3.7 Komunikasi dari atas ke bawah ... 29

Gambar 3.8 Komunikasi dari bawah ke atas ... 31


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 5


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah, komunikasi memegang peranan penting didalamnya. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia yang terlibat dalam organisasi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi akan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk saling membantu dan saling mengadakan interaksi.


(10)

Dalam perusahaan, Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki kemampuan yang luas, disiplin dan memahami apa pekerjaannya dan mengetahui apa-apa yang harus dilaksanakannya serta bertanggung jawab atas pekerjaanya tersebut. Berdasarkan hal tersebut seorang karyawan harus memahami arti penting dari komunikasi yang efisien dan tepat guna.

Komunikasi memberikan pemahaman pada tugas yang berubah dan kemajuan serta suksesnya organisasi digunakan untuk penukaran informasi dan pendapat. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit mengadakan koordinasi, karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran yang sangat penting.

Komunikasi sangatlah penting di dalam kehidupan umat manusia, khususnya di dalam suatu organisasi ataupun perusahan, karena tanpa adanya komunikasi yang baik dan efektif, maka tujuan dari suatu organisasi ataupun perusahaan itu tidak dapat tercapai maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai pemimpin, seorang manajer haruslah bertanggung jawab atas lancar tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya. Beberapa kegiatan yang bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen yaitu : penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian terhadap kinerja para staf dan pegawainya.

Untuk itu, seorang pimpinan haruslah melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang pimpinan dikatakan telah berkomunikasi secara efektif apabila ia mampu membuat para staf dan pegawai yang berada di dalam perusahaan yang dipimpinnya itu melakukan kegiatan


(11)

tertentu dan menyelesaikan tugas - tugas yang telah diperintahkan kepadanya dengan penuh kesadaran, semangat, kegairahan ,dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.

Hambatan ataupun gangguan pada proses komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan pada umumnya terdiri dari : hambatan teknis, gangguan semantik, perbedaan status, perbedaan kerangka pemikiran, dan perbedaan budaya. Penulis menilai bahwa hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya pada bagian Tata Usaha masih dalam taraf yang wajar. Perbedaan pendapat yang terjadi antara KABAG dan KASUBAG lainnya merupakan hal yang biasa. Namun, kesalahpahaman yang terjadi tersebut dapat diatasi dengan tepat .

Penulis menilai bahwa komunikasi yang terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan komunikasi verbal, yang meliput i komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Fakultas Ekonomi USU, khususnya pada bagian Tata Usaha meliputi langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Sedangkan komunikasi tertulisnya meliputi surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya.

Fenomena yang terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengenai komunikasi terbilang banyak. Misalnya, kesalahpahaman antara staf dan pegawai di akibatkan oleh komunikasi yang kurang baik. Hal ini menyebabkan misscommunication dan perbedaan sudut pandang dalam melaksanakan suatu tugas atau perintah-perintah ,terkadang hal ini juga menyebabkan terjadinya konflik antara staf dan pegawai.


(12)

Berdasarkan Pemahaman diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” .

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang saya ambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang saya lakukan yaitu: “Apakah komunikasi pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah :

1.Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang mungkin bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, mengenai masalah yang dihadapi di bidang komunikasi.

2.Menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan bagi penelitian sejenis berikutnya.


(13)

3.Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang komunikasi yang ada di suatu organisasi ataupun sebuah perusahaan .

E. Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T. M. Hanafiah Kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan, pengumpulan data dan penulisan data. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. di bawah ini.

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Minggu Ke

1 2 3

1. Persiapan

2.

Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset selama beberapa minggu, yakni mulai tanggal 26 Desember 2011 – 8 Januari 2012 di bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

F. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap bab nya dibagi atas beberapa sub bab antara lain :


(14)

Pendahuluan meliputi beberapa pokok bahasan dimana dalam bab ini, Penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, jenis usaha atau kegiatan, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang pengertian komunikasi, proses komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, komunikasi dalam organisasi, faktor pendorong dan penghambat komunikasi, ,pengertian produktivitas kerja , faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja, serta analisis dan evaluasi.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan penulis di bagian Jurusan Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara , saran penulis bagi bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan seluruh staf di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara , serta Daftar Pustaka yang mencantumkan semua referensi yang digunakan penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.


(15)

BAB II PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan


(16)

penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 No.25 / DIKTI / Kep / 1987 dan No.26 / DIKTI / Kep / 1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan


(17)

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai Berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.


(18)

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan/ perubahan.

B. Jenis Usaha/Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma


(19)

Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.1 Berikut ini :


(20)

(21)

STRUKTUR ORGANISASI TATA UASAHA FE USU

Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

DEKAN

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec NIP. 19550810 198303 1 004

PUDEK II Drs.Arifin Lubis,MM,Ak NIP. 19560101 198203 1 005 PUDEK I

Fahmi N Nasution SE,M.Acc,Ak NIP. 19750408 200212 1 002

PUDEK III Ami Dilham, SE, MSi NIP. 19670607 199303 1 002

KEPALA BAGIAN TATA USAHA M. Simba Sembiring, SE, M.Si

19641216 199003 1 001

Kasubag Pendidikan Hj. Fepty Aniar, SE 19570211 198102 2 001

Kasubag Kepegawaian Maslan, SE 19630428 198802 1 001

Kasubag Perlengkapan Ahmad Faizul, SE, Msi 19661220 198703 2 003

Kasubag Kemahasiswaan Zailiana, S.Sos 19620206 198802 2 001

Kasubag Keuangan dan Umum Eka Yuliani, SE


(22)

D. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang tediri dari : 1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.


(23)

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

2. Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.


(24)

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan pertanggung jawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.


(25)

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiwaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan kesejahteraan mahasiswa.


(26)

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkansistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan,keindahan dan keamanan lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga


(27)

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan( misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’ Mi’raj,Dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :


(28)

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.


(29)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkinkan begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lacar dan berhasil dan begitu pula sebalinya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan (Arni Muhammad: 2009)

Komunikasi memberikan pemahaman pada proses penyampaian informansi dari satu orang ke oarang lain. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit mengadakan koordinasi, karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran yang sangat penting (Sunarto: 2005)

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin yakni communicatio,dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi,misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. (Deddy Mulyana: 2005)


(30)

B. Proses Komunikasi

Berikut ini akan di bahas model komunikasi dasar agar dapat dipahami mengapa komunikasi sering gagal dan kegiatan-kegiatan yang perlu diambil seorang pimpinan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi.

Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam komunikasi antara dan diantara para anggota organisasi, dapat di gambarkan pada gambar 3.1


(31)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bagaiman proses komunikasi yang terjadi dalam Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1. Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sumber atau pengirimna berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi. Sumber berita bisasanya di sampaikan terlebih dahulu oleh Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Kemudian langkah selanjutnya yaitu langkah kedua dimana terjadi pengubahan berita kedalam berbagai bentuk simbol-simbol, seperti verbal atau nonverbal yang berupa kata percakapan, tulisan, angka, gerakan, ataupun kegiatan.

3. Pada langkah ketiga, berita yang disampaikan oleh Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara akan disampaikan melalui berbagai saluran, seperti telepon, surat, video tape, E-mail dan komputer. 4. Langkah keempat. Berita yang terlah disampaikan oleh Pembantu Dekan

II Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara akan diterima oleh pihak penerima, seperti pesan akan di sampaikan kepada Kepala Bagaian ataupun Kepala Sun Bagian. Yang mereka terima dengan menggunakan ke lima (5) panca indra.

5. Langkah kelima ini merupakan proses komunikasi yang benr-benar terjadi. Dimana Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian akan mencerna berita yang telah disampaikan oleh Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang akan memberikan pengertian.

6. Langkah terkhir dalam prose komunikasi yang baik adalah dimana Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian akan mengirimkan balasan berita kepada


(32)

Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atau berita tersebut akan di sampaikan kepada oarang-orang yang berada dalam ruang tata usaha tersebut.

C. Model-Model Komunikasi

Model ialah suatu gambar atau skema sederhana. Model komunikasi dimaksudkan untuk menggambarkan secara sederhana mengenai proses komunikasi supaya menjadi lebih mudah dipahami. Banyak ahli dan sarjana komunikasi merumuskan suatu model untuk menggambarkan proses komunikasi dalam pandangan mereka (Sunarto: 2005)

1. Model Lasswell

Harold D. Lasswell menyajikan model komunikasi bukan dalam bentuk gambar atu skema, melainkan berupa uraian verbal yang dirumuskan dalam pertanyaan. Model Lasswell adalah sebagai berikut

Who (Siapa)

Says What (mengatakan apa)

In Which Channel (dengan saluran apa) To Whom (lepada siapa)

With What Effect (dengn efek bagaimana).

Mengikuti model Lasswell, cara paling mudah untuk memperoleh gambaran mengenai proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut terkenal dengan Formula Lasswell, dan jika diubah kedalam sebuah skema menjadi gambar berikut ini.


(33)

Gambar 3.2 Model Komunikasi Lasswell 2. Model Shannon dan Weaver

Shannon dan W. Warren Weaver (1949) melakukan model komunikasi dalam bentuk skema sederhan untuk menggambarkan proses Komunikasi dari seorang komunikator (sumber informasi) menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) sebaimana nampak dalam gambar 3.3.

Gambar 3.3 Model Shannon dan Weaver

Model ini pada dasarnya menggambarkan proses komunikasi yang diawali dari proses penciptaan dan pengiriman pesan dari seorang komunikator (sumber informasi). Pesan tersebut disampaikan dengan menggunakan media, misalnya media radio atau telepon. Pesan tersebut diterima oleh transmitter (alat penerima) dan diubah menjadi signal yang dikirim kepada komunikan melalui alat penerima. Dalam model ini ada komponen gangguan (noise) yang dapat mempengaruhi kemudahan komunikan dalam menerima informasi.

Who Say what

message

In which channel

To Whom Effect

Komunikatior Transmitter Gangguan Alat Penerima Tujuan

Sumber Gangguan


(34)

3. Model Middleton

John Middleton (1975) menyajikan model komunikasi dengan gambar yang sederhana, dengan melibatkan 4(empat) komponen komunikasi yang meliputi: komunikator, pesan, komunikan dan umpan balik. Cermatilah Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Model komunikasi Middleton

Middleton hendak menjelaskan proses komunikasi bersifat timbal balik, berawal dari seorang sumber informasi (komunikator) yang menciptakan dan mengirimkan pesan kepada penerima atau komunikan. Selanjutnya komunikan mememberikan tanggapan, respon, umpan balik, atau feedback kepada komunikator.

4. Model Defleur

Defleur (1966) mengembangkan moden Shannon-Weaver, dengan menegaskan bahwa noise atau hambatan dapat terjadi pada semua komponen komunikasi.


(35)

Gambar 3.5 Model Komunikasi De Fleur

De Fleur menegaskan bahwa dalam proses komunikasi sering terjadi noise atau hambatan. Hambatan tersebut berpeluang terkait dengan komponen komunikasi.

Dari semua model komunikasi yang dijalaskan di atas model komunikasi yang sering digunakan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Model Midleton. Dimana model ini sangat sederhana yang hanya mencakup Sumber, Pesan, Penerima, dan Umpan Balik.

D. Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat forml dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelempok. Komunikasi organisasi sering

Mass Medium Device

Source Transmi

tter

Channel Receiver Destinat

ion

Noise

Destinat ion

Receiver Channel Transmit

ter


(36)

kali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gosip (Deddy Mulyana 2005).

Meskipun semua orgnisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organosasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada meraka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Ada dua pola komunikasi yang dapat dijelaskan disini. (Djoko Purwanto: 2006)

1. Saluran Komunikasi Formal

Dalam struktur organisasi garis, fungsional maupun matriks, akan tampak berbagai posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenang. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer ke karyawan, pola transformasi informasi dapat berbetuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal.


(37)

Gambar 3.6 saluran-saluran komunikasi formal dalam organisasi Presiden

Direktur

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Manajer Personalia

Komunikasi lateral

Usaha-usaha koordinasi, pemecahan masalah dan sebagainya

Komunikasi ke atas laporan, masalah, gagasan, sikap, klasifikasi, penyelesaian, dan

Komunikasi ke bawah: prosedur, pengarahan, intruksi,

penugasan, saran, kebijaksanaan dan


(38)

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Jalur komunikasi yang berasal dari atas ( PD II ) ke bawah ( karyawan ) maupun prosedur yang di jalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Komunikasi dari atas ke bawah yang terjadi pada Bgaian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.7. Komunikasi dari atas ke bawah

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, maupun wawancara formal antara sivervisior dengan karyawan, atau juga dapat dalam bentuk pertemuan/ diskusi kelompok. Di samping itu, komunikasi tertulis juga dapar berbentuk memo, manual pelatihan, kotak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat

Pembatu Dekan II (Drs. Arifin Lubis)

Kepala Bagian Tata Usaha

(M Simba Sembiring)

Kasubag Keungan dan Umum

(Eka Yuliani) Kasubag Perlengkapan

(Ahmad Faizul) Kasubag Kepegawaian

(Maslan)


(39)

pemberhentian/pemecatan, papan pengumuman,dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.

a. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah pantasnya bila atasan (PD II) memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan (bawahan) dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya membantu pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas para atasan (PD II) harus percaya penuh kapada para bawahannya. Kalau tidak informasi apapun dari bawahannya tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informasi tersebut.

Kalau seseorang bawahan memberikan informasi yang negatif seperti munculnya kegagalan seperti kebocoran anggaran, menumpuknya hutang, dan lain-lain dalam suatu organisasi, berarti kinerja atau prestasi kerja yang ada di bagian atau bidang tersebut jelas tidak baik. seseorag bawahan umumnya tidak ingin prestasi kerjanya dinilai tidak berhasil atau gagal total, sehingga ereka memilih untuk tidak melaporkan kegagalan tersebut sama sekali.

Gambar 3.7 melukiskan alur komunikasi dari bawah ke atas yang terjadi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(40)

Gambar 3.8. Komunikasi dari bawah ke atas

b. Komunikasi Horizontal

Di dalam praktiknya, terdapat kecendrungan bahawa dalam melaksanakan pekerjaan atasn (PD II) suka melakukan tukar-menukar informasi dengan rekan kerjanya di departemen atau divisi yang berbeda, terutama apabila muncul maslah-masalah khusus dalam suatu oganisasi perusahaan komunikasi horizontal bersifat kordinatif di antara mereka yang posisi sederajat baik di dala satu departemen maupun di antara beberapa departemen.

Pada gambar 3.8. terliht bagaimana komunikasi horozontal berjalan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Smatera Utara.

Pembatu Dekan II (Drs. Arifin Lubis)

Kepala Bagian Tata Usaha

(M Simba Sembiring)

Kasubag Keungan dan Umum

(Eka Yuliani) Kasubag Perlengkapan

(Ahmad Faizul) Kasubag Kepegawaian

(Maslan)


(41)

Gambar 3.9. Komunikasi horizontal c. Komunikasi Diaginal

Bentuk komunikasi diagonal memang menyimpang dari bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang ada, seperti komunikasi dari bawah ke atas dan komunikasi dari atas ke bawah. suati studi peneliatian yang pernah di lakukan menunjukka bahwa, baik komuikasi lateral maupun komunikasi diagonal, lebih banyak di terapkan dalam suatu organisasi berskala besr anakal terdapat saling ketergantungan antar bagian atau antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut.

Bentuk komunikasi doagonal memeliki beberapa keuntungan seperti, penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional, dan memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Pembatu Dekan II (Drs. Arifin Lubis)

Kepala Bagian Tata Usaha

(M Simba Sembiring)

Kasubag Keungan dan Umum

(Eka Yuliani) Kasubag Perlengkapan

(Ahmad Faizul) Kasubag Kepegawaian

(Maslan)


(42)

Namun komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Di samping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk di kendalikan secara efektif.

2. Saluran Komunikasi Informal

Dalam jaringa komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasa bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru didengar, keluarga, anak, duni olahraga, musik, acara film, dan sinetron TV, kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya. Lebih lanjut, banyak orang yang lebih percaya desas-desus atau rumor yang di dapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi. Kadang kala merka tidak lagi menaruh kepecyaan terhadap informasi yang berasal dari para manajer suatu organisasi.

E. Penghambat dalam Komunikasi

Dalam berkomunikasi memiliki hambatan-hambatan komunikasi. Hambatn-habatan ini dapat terletak pada pengiriman, dalam penyampaian pesan, atau pada diri penerima.(Harold Koontz, dkk: 1993).


(43)

1. Kurangnya perencanaan berkomunikasi

Komunikasi yang baik jarang terjadi begitu saja. Terlalu sering orang-orang mulai berbicara atau menulis tanpa memikirka, merencanakan, dan menyatakan tujuan pesan terlebih dahulu. Pada hal, penyeleksian saluran yang paling sesuai, dan pemilihan waktu yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi penolakan terhadap perubahan

2. Asumsi yang tidak jelas

Meskipun sangat penting, tetapi yang sering diabaikan adalah asumsi yang mendasari pesan yang tidak dikomunikasikan.

3. Distorsi Semantik

Hambatan lain bagi komunikasi yang efektif adalah distorsi semantik, yang mungkin disengaja atau tidak disengaja.

4. Pesan yang diungkapkan secara tidak baik

Tidak jadi soal bagaimanapun jelasnya ide dalam pikiran pengirim komunikasi, hal itu dapat dirusak oleh pemilihan kata-kata yang tidak tepat, kata-kata yang terlupa, kurangnya perhatian, jeleknya pengorganisasian ide, struktur kalimat yang kaku, ungkapan-ungkapan kosong, penggunaan jargon yan tidak perlu, dan ketidak mampuan menjelaskan implikasi pesan yang disampaikan.

5. Hilang pada saat penyampaian dan pengungkapan yang tidak baik Dalam serangkaian penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain dan seterusnya, pesan tersebut menjadi makin kurang akurat yang di akibatkan karena kurangnya kemampuan menangkap informasi.


(44)

6. Kurang menyimak dan evaluasi terlalu dini\

Menyimak adalah menghendaki adanya perhatian penuh swadisiplin. Menyimak juga berarti menghindari evaluasi terlalu dini terhadap hal-hal yang dikatakan orang lain. Umumnya ada kecendrungan untuk lengsung menghakimi, untuk menyangkal atau menyetujui hal-hal yang dikatakan, dari pada mencoba untuk memahami kerangka acuan pembicaraan. Padahal uapaya menyimak tanpa cepat-cepat menghakimi dapat membuat perusahaan lebih efektif dan efisien. 7. Ketidpercayaan percayaan, ancaman dan rasa takut

Ketidakpercayaan dapat berasal dari perilaku atasan yang tidak konsisten, atau disebabkan oleh pengelaman masa lampaudi mana bawahan di hukum karena secara tidak jujur melaporkan informasi yang tidak menyenangkan kepada atasan. Demikian juga halnya, dalam hubungannya dengan ancaman.

F. Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1). Input bisa mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan (defects).

Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam


(45)

kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.

Kedua pengerian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat kompleks, sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda.

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung.

1. Remunerasi

Remunerasi adalah merupakan imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja sebagai akibat dari prestasi yang telah diberikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi perusahaan tidak


(46)

dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan. Remunerasi yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan.

Secara teoritis dapat dibedakan dua sistem remunerasi, yaitu yang mengacu kepada teori Karl Mark dan yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua teori tersebut masing-masing memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem pengupahan yang berlaku dewasa ini selalu berada diantara dua sistem tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan dipergunakan seyogianya disesuaikan dengan kebijakan remunerasi masing-masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan).

Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur tangan pemerintah, dan biaya hidup.

Dilihat dari sistemnya pembelian remunerasi dapat dibedakan atas prestasi kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan, dan premi atau upah borongan

2. Pendidikan dan Latihan

Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja.


(47)

Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan, seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja.

Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien, maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan individual, 2) berhubungan dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan peserta didik, dan 5) pemilihan metode yang tepat.

Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain.

3. Pengertian dan Proses Perencanaan Tenaga kerja

Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan


(48)

tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.

Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data-data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.

Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.

H. Hubungan Komunikasi dengan Produktifitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedu pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pemimpin harus mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu


(49)

tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan pengguanaan salura organisasi, dimana juga merupakan usahanya untuk menegnmabngkan dan memerbaiki kominukasi formal dalam organisasi. Dengan mengetauhi peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisai, sehingga rintangan-rintangan dalam komuniksai dapat dikurangi.

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informas hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan medi yang tepat. Media yan paling tepat sebenrnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah diteapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kegiatan organisasi bergasil dimulai dengn komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktifitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan da keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktifitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jasi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah


(50)

ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.

I. Pengaruh Komunikasi Dalam Produktifitas Kerja Staff dan Pegawai

Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Komunikasi sangat penting perananny dalam rangka pencapaian tujuan kerja dalam instansi. Teori-teori komunikasi menjelaskan bahwa penerapan komunikasi penting dalam suatu instansi. Demikian halnya pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha agar komunikasi yang dilaksanakan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah terjadinya perubahan sikap, maksudnya adalah suatu pesan yang disampaikan dengan tujuan agar komunikan atau orang lain mempunyai sikap tertentu., untuk itu komunikator hrys menyampaikan informasi sebenarnya dengan lengkap sehingga komunikan mengerti dan dapat merubah sikap sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pihk komunikator. Komunikasi juga dapat mengubah perilaku sosial dari para pegawai dimana apabila komunikasi itu sudah berjalan dengan baik dan sudah dapat diterima oleh audiens. Maka audiens sudah bisa merasakan arti komunikasi tersebut, sehingga audiens bisa menjalin kerja sama dan memiliki jiawasosial serta tidak terjadi kesalah pahaman delam memberi dan menerima informasi diantara sesama pegawai sehingga efisiensi kerja yang dilakukan akan berhasil dengan tujuan akan tercapainya sesuai dengan standart yang ditetapkan.

Komunikasi yang diterapkan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:


(51)

1. Komunikasi Vertkal 2. Komunikasi Horizontal 1. Komunikasi Vertikal

Dalam komunikasi vertikal pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, dan lain sebagainya kepada bawahan. Dan bawahan memberikan laporan, saran, pangaduan dan lain sebagianya kepada pimpinan.

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi yang terjadi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara misalnya, komunikasi antara Pembantu Dekan III dengan Pembantu Dekan II, maupun dengan Pembantu Dekan I. Komunikasi horizontal bisa juga terjadi diantaa sesama pegawai yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Komunikasi ini sangat diperlukan untuk saling tukar menukar fikiran karena setip bagian saling berkaitan.

Apabila Pembantu Dekan II tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada setiap pegawai, maka secara otomatis pegawai yang ada pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan. untuk itu, perlu dilaksankan komunikasi yang harmonis antara atasan dengan bawahan. Sehingga para pegawai akan merasa terlindungi dan terdorong untuk menyelesaikan tugas dan wewenangnya dengan baik. hubungan vertikas keatas sebagian besar diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis, dalam suatu organisasi yang baik para pegawai menyampaikan laporan mengenai plaksanaan aktivitas masing-masing pegawai pada saat tertentu,


(52)

sehingga laporan-laporan itu Pembantu Dekan II akan mengetahui apakah efektivitas kerja pegawai berjala lancar sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Selain laporan tertulis, Pembantu Dekan II pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerima laporan lisan. Laporan lisan ini diperoleh dari rapat yang telah direncanakan setiap setahun skali dan rapat ini disebut Rapat Peyusunan Rencana Kerja (RPRK) Sub Bagian dan menusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian. Selain membahas masalah-masalah yang belum dipecahka pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya komunikasi yang baik di Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka efektivitas kerja pegawai dapat berjlan dengan lancar sehingga apa yang dicita-citakan bersaa dapat tercapai.


(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan penelitian Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap penerapan komunikasi sebagai berikut:

A. KESIMPULAN

1. Komunikasi adala alat untuk membina hubungan kerjasama yang baik dan harmonis diantara pihak komunikator dengan pihak komunikan terutama dalam aktivitas kerja pegawai.

2. Sistem komunikasi yang di terapkan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah komunikasi secara formal dan informal dimana adanya komunikasi timbal balik antara pegawai-pegawai serta mencakup komunikasi keseluruhan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Peranan dan tujuan komunikasi Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu supaya terjadi pehaman yang sama terhadap apa yang disampaikan oleh pihak komunikator, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam menganggapi pesan.

4. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu komunikasi Vertikal dan Horizontal.


(54)

B. SARAN

Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, di buat asran-saran sebagai berikut:

1. Sistem komunikasi formal dan informal Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, untuk itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagu di masa yang akan datang. 2. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik vertikal antara pimpinan dan bawahan, bawahan dan pimpinan maupun bentuk komunikasi secara horizontal antara sesama pegawai hendaknya dilakukan sesering mungkin supaya terjalin rasa kesetiakawanan dan tali persaudaraan diantra semakin erat sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan standart yang sudah dietapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti surat, telepon, faksmile, komputer hendaknya dapat dipelihara dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kantor dan tetap mengikuti perkembangan alat-alat komunikasi di masa yang akan datang.


(1)

tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan pengguanaan salura organisasi, dimana juga merupakan usahanya untuk menegnmabngkan dan memerbaiki kominukasi formal dalam organisasi. Dengan mengetauhi peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisai, sehingga rintangan-rintangan dalam komuniksai dapat dikurangi.

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informas hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan medi yang tepat. Media yan paling tepat sebenrnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah diteapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kegiatan organisasi bergasil dimulai dengn komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktifitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan da keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktifitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jasi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah


(2)

ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.

I. Pengaruh Komunikasi Dalam Produktifitas Kerja Staff dan Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Komunikasi sangat penting perananny dalam rangka pencapaian tujuan kerja dalam instansi. Teori-teori komunikasi menjelaskan bahwa penerapan komunikasi penting dalam suatu instansi. Demikian halnya pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha agar komunikasi yang

dilaksanakan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara adalah terjadinya perubahan sikap, maksudnya adalah suatu pesan yang

disampaikan dengan tujuan agar komunikan atau orang lain mempunyai sikap

tertentu., untuk itu komunikator hrys menyampaikan informasi sebenarnya dengan

lengkap sehingga komunikan mengerti dan dapat merubah sikap sesuai dengan

informasi yang disampaikan oleh pihk komunikator. Komunikasi juga dapat

mengubah perilaku sosial dari para pegawai dimana apabila komunikasi itu sudah

berjalan dengan baik dan sudah dapat diterima oleh audiens. Maka audiens sudah

bisa merasakan arti komunikasi tersebut, sehingga audiens bisa menjalin kerja

sama dan memiliki jiawasosial serta tidak terjadi kesalah pahaman delam

memberi dan menerima informasi diantara sesama pegawai sehingga efisiensi

kerja yang dilakukan akan berhasil dengan tujuan akan tercapainya sesuai dengan

standart yang ditetapkan.

Komunikasi yang diterapkan pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi


(3)

1. Komunikasi Vertkal

2. Komunikasi Horizontal

1. Komunikasi Vertikal

Dalam komunikasi vertikal pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara pimpinan memberikan instruksi, petunjuk,

informasi, dan lain sebagainya kepada bawahan. Dan bawahan memberikan

laporan, saran, pangaduan dan lain sebagianya kepada pimpinan.

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi yang terjadi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara misalnya, komunikasi antara Pembantu Dekan III

dengan Pembantu Dekan II, maupun dengan Pembantu Dekan I. Komunikasi

horizontal bisa juga terjadi diantaa sesama pegawai yang ada pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Komunikasi ini sangat diperlukan

untuk saling tukar menukar fikiran karena setip bagian saling berkaitan.

Apabila Pembantu Dekan II tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada

setiap pegawai, maka secara otomatis pegawai yang ada pada Bagian Tata Usaha

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat bekerja sesuai dengan

tujuan yang telah diterapkan. untuk itu, perlu dilaksankan komunikasi yang

harmonis antara atasan dengan bawahan. Sehingga para pegawai akan merasa

terlindungi dan terdorong untuk menyelesaikan tugas dan wewenangnya dengan

baik. hubungan vertikas keatas sebagian besar diwujudkan dalam bentuk laporan

tertulis, dalam suatu organisasi yang baik para pegawai menyampaikan laporan


(4)

sehingga laporan-laporan itu Pembantu Dekan II akan mengetahui apakah

efektivitas kerja pegawai berjala lancar sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Selain laporan tertulis, Pembantu Dekan II pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerima laporan lisan. Laporan lisan

ini diperoleh dari rapat yang telah direncanakan setiap setahun skali dan rapat ini

disebut Rapat Peyusunan Rencana Kerja (RPRK) Sub Bagian dan menusun

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian. Selain membahas

masalah-masalah yang belum dipecahka pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya komunikasi yang baik di

Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka

efektivitas kerja pegawai dapat berjlan dengan lancar sehingga apa yang


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan penelitian Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap penerapan komunikasi sebagai berikut:

A. KESIMPULAN

1. Komunikasi adala alat untuk membina hubungan kerjasama yang baik dan

harmonis diantara pihak komunikator dengan pihak komunikan terutama

dalam aktivitas kerja pegawai.

2. Sistem komunikasi yang di terapkan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah komunikasi secara formal

dan informal dimana adanya komunikasi timbal balik antara

pegawai-pegawai serta mencakup komunikasi keseluruhan di lingkungan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Peranan dan tujuan komunikasi Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu supaya terjadi pehaman yang

sama terhadap apa yang disampaikan oleh pihak komunikator, sehingga

tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam menganggapi pesan.

4. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu komunikasi Vertikal dan


(6)

B. SARAN

Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, di buat asran-saran sebagai berikut:

1. Sistem komunikasi formal dan informal Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, untuk

itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagu di masa yang akan datang.

2. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik vertikal antara pimpinan dan

bawahan, bawahan dan pimpinan maupun bentuk komunikasi secara

horizontal antara sesama pegawai hendaknya dilakukan sesering mungkin

supaya terjalin rasa kesetiakawanan dan tali persaudaraan diantra semakin

erat sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan standart yang

sudah dietapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada Pada Bagian Tata Usaha Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti surat, telepon, faksmile,

komputer hendaknya dapat dipelihara dengan baik agar dapat

memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kantor dan tetap