Namun komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu
jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Di samping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk di
kendalikan secara efektif.
2. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringa komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan
atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasa bersifat umum, seperti mengobrol tentang
humor yang baru didengar, keluarga, anak, duni olahraga, musik, acara film, dan sinetron TV, kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya. Lebih lanjut, banyak orang yang lebih percaya desas-desus atau rumor yang di
dapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi. Kadang kala merka tidak lagi menaruh kepecyaan terhadap
informasi yang berasal dari para manajer suatu organisasi.
E. Penghambat dalam Komunikasi
Dalam berkomunikasi memiliki hambatan-hambatan komunikasi. Hambatn- habatan ini dapat terletak pada pengiriman, dalam penyampaian pesan, atau pada
diri penerima.Harold Koontz, dkk: 1993.
Universitas Sumatera Utara
1. Kurangnya perencanaan berkomunikasi
Komunikasi yang baik jarang terjadi begitu saja. Terlalu sering orang- orang mulai berbicara atau menulis tanpa memikirka, merencanakan,
dan menyatakan tujuan pesan terlebih dahulu. Pada hal, penyeleksian saluran yang paling sesuai, dan pemilihan waktu yang tepat dapat
meningkatkan pemahaman dan mengurangi penolakan terhadap perubahan
2. Asumsi yang tidak jelas
Meskipun sangat penting, tetapi yang sering diabaikan adalah asumsi yang mendasari pesan yang tidak dikomunikasikan.
3. Distorsi Semantik
Hambatan lain bagi komunikasi yang efektif adalah distorsi semantik, yang mungkin disengaja atau tidak disengaja.
4. Pesan yang diungkapkan secara tidak baik
Tidak jadi soal bagaimanapun jelasnya ide dalam pikiran pengirim komunikasi, hal itu dapat dirusak oleh pemilihan kata-kata yang tidak
tepat, kata-kata yang terlupa, kurangnya perhatian, jeleknya pengorganisasian ide, struktur kalimat yang kaku, ungkapan-ungkapan
kosong, penggunaan jargon yan tidak perlu, dan ketidak mampuan menjelaskan implikasi pesan yang disampaikan.
5. Hilang pada saat penyampaian dan pengungkapan yang tidak baik
Dalam serangkaian penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain dan seterusnya, pesan tersebut menjadi makin kurang akurat yang di
akibatkan karena kurangnya kemampuan menangkap informasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Kurang menyimak dan evaluasi terlalu dini\
Menyimak adalah menghendaki adanya perhatian penuh swadisiplin. Menyimak juga berarti menghindari evaluasi terlalu dini terhadap hal-
hal yang dikatakan orang lain. Umumnya ada kecendrungan untuk lengsung menghakimi, untuk menyangkal atau menyetujui hal-hal
yang dikatakan, dari pada mencoba untuk memahami kerangka acuan pembicaraan. Padahal uapaya menyimak tanpa cepat-cepat
menghakimi dapat membuat perusahaan lebih efektif dan efisien. 7.
Ketidpercayaan percayaan, ancaman dan rasa takut Ketidakpercayaan dapat berasal dari perilaku atasan yang tidak
konsisten, atau disebabkan oleh pengelaman masa lampaudi mana bawahan di hukum karena secara tidak jujur melaporkan informasi
yang tidak menyenangkan kepada atasan. Demikian juga halnya, dalam hubungannya dengan ancaman.
F. Pengertian Produktivitas Kerja