Latar Belakang DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aluminium merupakan salah satu logam yang paling banyak di pakai di dalam kehidupan sehari-hari. Aluminium termasuk unsur nomor tiga terbanyak ditemukan dialam yaitu sekitar 7,28 persen pada kulit bumi. Untuk mendapatkan aluminium yang memiliki kualitas, dan kemurnian yang tinggi sangat dipengaruhi oleh anoda yang digunakan dan proses penangkaian anoda di PT INALUM. Pada proses peleburan alumina menjadi aluminium membutuhkan anoda dan katoda dimana anoda merupakan elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa sebagai reduktor. Anoda yang digunakan berasal dari material karbon C yang terdiri dari kokas,butt, dan skrap mentah sebagai filter serta hard pitch sebagai pengikat sedangkan katoda adalah elektroda yang bermuatan listrik negatif dalam proses elektrolisa yang merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi sebagai oksidator Grojotheim,1988. Universitas Sumatera Utara Kokas merupakan bahan pengisi filler anoda yang berasal dari sisa-sisa destilasi minyak bumi. Kokas coke yang biasa digunakan adalah coke yang sudah dikalsinasi calcined coke. Adapun proses elektrolisa yang berlangsung pada pabrik peleburan aluminium sebagai berikut: 2Al 2 O 3 s + 3C s 4Al l + 3CO 2 g Alumina aluminium Pabrik peleburan aluminium PT INALUM memiliki 3 bagian utama yaitu pabrik karbon, pabrik reduksi, dan pabik penuangan. Pabrik karbon pada PT INALUM terdiri dari 3 proses yaitu proses pencetakan anoda mentah green plant, proses pemanggangan anoda mentah baking plant dan proses penangkaian anoda rodding plant. Green plant adalah pabrik pembuatan anoda mentah green anoda block untuk kebutuhan proses elektrolisa di pot reduksi yang menggunakan bahan baku antara lain kokas, coal tar pitch, butt dan skrap. Baking plant adalah tempat untuk memanggang green block anoda mentah yang berasal dari green plant. Tujuan pemanggangan untuk mengkalsinasi pitch yang ada didalam green block GB yang kemudian pitch tersebut akan membentuk ikatan dengan kokas dan butt. Rodding plant adalah pabrik penangkaian anoda, dimana anoda baked block BB dirakit dengan menggunakan cast iron besi tuang hingga menjadi Anoda Assembly. Terjadinya proses penangkaian anoda membutuhkan cast iron besi tuang untuk menyambungkan antara baked block BB dengan rod tangkai anoda pada proses casting. Cast iron besi tuang adalah besi yang mempunyai kandungan karbon antara 2,5 sampai 4,0 yang mempunyai sifat kemampuan lasnya weldability rendah. Karbon dalam cast iron besi tuang dapat berupa sementit Fe3C atau biasa disebut dengan karbon bebas grafit. Cast iron besi tuang juga mempunyai nilai Carbon Eqiuvalen CE antara 4,7 – 4,9. Apabila Universitas Sumatera Utara nilai carbon equivalen CE pada cast iron kurang dari 4,7 – 4,9 maka cast iron besi tuang tersebut akan mudah retak dan terlepas dari rod tangkai anoda dan apabila nilai carbon eqiuvalen CE pada cast iron lebih dari 4,7 – 4,9 maka cast iron besi tuang tersebut akan sukar untuk dilepas dari rod tangkai anoda karena nilai CE nya sudah mendekati baja PT INALUM,2003. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul : Penentuan Nilai Carbon Equivalen CE Cast Iron Pada Proses Penangkaian Anoda Di Rodding Plant PT INALUM Kuala Tanjung – Batu Bara

1.2 Permasalahan