Elektrolit Alumina Katoda Produksi Aluminium

Aluminium oksida memiliki titik lebur sekitar 2000 C. Oleh karena itu, pemisahannya harus melalui proses elektrolisa. Dalam proses ini, aluminium oksida ditaburkan dan mencair di dalam larutan kriolit dan kemudian jumlah aluminium oksida dikurangi dengan menggunakan logam murni. Operasional suhu pengurangan sel adalah sekitar 950-980 C. Kriolit Na 3 AlF 6 adalah senyawa kimia dari aluminium, sodium, dan kalsium fluorida. Dalam produksi Aluminium digunakan bahan baku, yaitu :

2.3.1. Elektrolit

Kriolit adalah elektrolit yang banyak dipilih karena kriolit kapasitasnya yang khas sebagai pelarut dari alumina. Elektrolit tidak bereaksi selama proses elektrolisis tetapi beberapa hilang karena proses penguapan dan hidrolisa. Temperatur elektrolit selama operasi pot normal adalah antara 955 C dan 965 C.

2.3.2. Alumina

Alumina merupakan bahan baku di dalam proses elektrolisa dan digunakan sesuai dengan keseimbangan stoikiometri, yang banyaknya mencapai 1,89 Kg dalam suatu massa. Alumina mempunyai morfologi bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102, titik lelehnya pada suhu 2050 C dan specific gravity 3,5 - 4,0 grcm 3 . Alumina diproduksi dalam jumlah besar setiap tahun akan digunakan untuk membuat logam aluminium. Dalam tahun 1980, 90 dari bahan bakunya, bauksit didatangkan ke Amerika Serikat, Republik Dominika, Suriname, Guyana, dan Australia merupakan Negara sumber impor buksit ke Amerika Serikat. Konsumsi total meliputi 15,6 x 106 ton, kira – kira 96 diantaranya digunakan untuk produksi alumina. Pengguna lainnya adalah untuk abrasive, pembuatan bahan kimia, dan serat keramik. Universitas Sumatera Utara Alumina Al 2 O 3 merupakan senyawa oksida dari aluminium yang diperoleh dari proses pemurnian bauksit Al 2 O 3 . x H 2 O yang disebut sebagai Proses Buyer. Proses ini terbagi ke dalam 3 tahap yaitu : 1. Proses ekstraksi memakai sodium hidroksida NaOH 2. Proses pengendapan presipitasi alumina trihidrat 3. Proses kalsinasi pada temperature 12000C

2.3.3. Katoda

Katoda adalah elektroda dengan muatan listrik negatif pada proses elektrolisis. Ditinjau dari bahan baku dan proses pembuatannya, blok katoda dibagi dalam empat jenis yaitu : 1. Blok katoda amorphous, bahan bakunya antrasit, dipanggang pada temperature 1200 C 2. Blok katoda semigraphiti, bahan bakunya grafit, dipanggang pada temperature 1200 C 3. Blok katoda semigraphitized, bahan bakunya grafit, mengalami proses heat treatment sampai temperature 2300 C. 4. Blok katoda graphitized, bahan bakunya kokas, mengalami proses grafitasi sampai temperature 3000 C Pemilihan jenis katoda ditentukan oleh desain pot dan arus listrik yang digunakan. Pada pot jenis PAF Prebaked Anoda Furnace dengan arus listrik yang tinggi, biasanya digunakan blok anoda graphitized. Universitas Sumatera Utara Reaksi utama yang terjadi di dalam katoda adalah reaksi penangkapan elektron oleh ion aluminium Al 3+ menjadi aluminium Al, ini diperlihatkan menurut persamaan reaksi sebagai berikut : Al 3+ s + 3e - Al l

2.3.4. Anoda Karbon