Aluminium Spray Anode Transport Car ATC Crust dan Butt System

memperbaiki aliran besi tuang. Kelebihan posfor menyebabkan besi tuang menjadi rapuh, mudah retak Belerang 0,05 Sulfur menghambat terjadinya kristal grafit. Sulfur yang larut dalam besi tuang akan meningkatkan titik lebur. Apabila tungku tidak beroperasi maka tungku diberi sekam padi chaff untuk menjaga suhu furnace tungku agar tidak cepat turun.

3. Aluminium Spray

Anoda Assembly akan dilapisi aluminium spray. Pelapisan ini bertujuan agar tidak terjadi kontak dengan udara yang mengakibatkan terjadinya oksidasi. Sisi bawah anoda tidak dilapisi dengan aluminium spray karena pada waktu proses reduksi bagian bawah anoda langsung dicelupkan kedalam bath larutan elektrolit. Alumina cair diangkut dari reduksi dengan menggunakan Metal Transport Car MTC dan dimasukkan ke dalam Holding Furnace HF-401. Aluminium cair di dalam HF-401 ditambahkan flux untuk mengikat kotoran-kotoran metal agar mudah untuk dipisahkan atau dibuang.Temperatur tungku dijaga pada temperatur 820º C. Alumina Cair dituangkan kedalam Aluminium Coating AC-401 dan dialirkan melalui Elektrik Magnetik Pump EMP, dan pada saat alumunium cair tercurah udara tekan dihembuskan untuk menyepray permukaan anoda. Jumlah aluminium yang digunakan ± 12 kganoda assembly.

4. Anode Transport Car ATC

Universitas Sumatera Utara Anode Transport Car ATC adalah kendaraan khusus yang digunakan untuk mengirimkan anoda assembly ke gedung reduksi dan mengambil butt assembly dari gedung reduksi. Anoda assembly yang tergantung di rantai Power Free Conveyor di stasiun LO-401 akan diturunkan ke atas ATC untuk dikirim ke gedung reduksi sesuai dengan permintaan gedung reduksi. Capasitas ATC sebanyak 4 pcsunittrip. Dalam satu shift rodding mengirimkan anoda assembly rata-rata sebanyak 228 buah dengan 5 unit ATC yang beroperasi. Rakitan butt assembly yang diangkut oleh ATC kemudian digantung di PF Conveyer di stasiun LO-401 yang kemudian akan diproses lebih lajut pada Crust Butt System.

5. Crust dan Butt System

Crust dan butt system adalah proses daur ulang crust dan butt yang diterima dari gedung reduksi. Crust dan butt dipisahkan di CB-401 dengan menggunakan Crush Breaker. a. Crust System Crust yang berada diatas butt dipisahkan dengan Crush Breaker CB-401 AB. Crust yang telah pisah dari butt jatuh ke Belt Conveyer BC-401 dan dibawa ke Belt Conveyer BC- 403 hingga masuk ke Crusher CR-401 dan dihancurkan. Pemecahan Crust berfungsi untuk memecah crust menjadi ukuran 50mm dan 30mm. Crust kemudian diteruskan ke Gizzy Fidder GF-401 untuk memisahkan Alumunium metal. Return crust masuk ke Bucked Elevator BE-401 untuk dialirkan ke Siever SR-401. Di Siever SR-401 crust diayak untuk mendapatkan ukuran 30 mm dan 5 mm, untuk crust yang berukuran diatas 30 mm dimasukkan ke Silo S-402 sedangkan untuk crust yang berukuran dibawah 5 mm dimasukkan ke Silo S- 401 dan dihaluskan dengan Hummer Mill HM 401 A dan HM 401 B. Return crust kemudian masuk ke Belt Compeyer BC 404 dan masuk ke Silo S-53. b. Butt System Universitas Sumatera Utara Butt dipecah hingga terlepas dari Rod-nya di Press PR-401 dan PR 402. Pecahan butt jatuh ke Belt Conveyer BC-405 dan dialirkan ke Crusher CR 402 untuk dilakukan pemecahan terhadap butt dan dilanjutkan ke Bucked Elevator BE 402 dan diayak di Siever SR 402 sehingga dihasilkan ukuran 150 mm dan 80 mm. Butt yang berukuran diatas 80 mm di recycle ke Crusher CR 402 untuk dipecah lagi sedangkan butt yang berukuran dibawah 80 mm dibawa ke Belt Compeyer BC 406 untuk memisahkan logam-logam yang terdapat di dalam butt melalui Magnet Seprator MS 402, kemudian butt yang dihasilkan dialirkan melalui Belt Compeyer BC-407 untuk diisi ke Silo S-403.

6. Press System