Casting Induction Furnace Rodding Plant

1. Casting

Casting adalah proses penuangan besi tuang atau cast iron untuk menyambung rod dengan Baked Block BB. Sebelum penangkaian anoda, rod dan lubang-lubang Baked Block BB dipanaskan terlebih dahulu. Lubang-lubang BB suhu 80ºC, dengan LPG untuk mencegah terjadinya percikan api pada saat penuangan cast iron atau besi tuang. Selanjutnya Blok anoda yang sudah dipanaskan lubang-lubangnya dipasangkan dengan rod assembly sudah dipanaskan juga. Kemudian besi tuang dituang ke celah antara tangkai dan lubang anoda.

2. Induction Furnace

Induction Furnace merupakan dapur untuk memproduksi cast iron. Cast iron merupakan paduan besi dan karbon. Dimana persentase dari karbon tersebut mencapai 3-4 . Cast iron diproduksi didalam Induction Furnace IF-401 dengan temperatur 1360°C selama 20 menit. Kapasitas dari Induction Furnace tersebut mencapai 3,5 ton. Rodding Plant mempunyai 3 unit Induction Furnace, dimana 2 unit untuk operasi dan 1 unit stand-by. Bahan baku dari cast iron ini terdiri dari : 1. Recycle Cast Iron 2. Pig iron 3. Additive material yang terdiri dari Ferro silikon. Ferro mangan, Ferro posfor, dan kokas Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Komposisi material cast iron: Jenis Material Berat Material I kgcharge Berat Material II kgcharge Recycle Cast iron 400 500 Pig iron 22,7 28,3 Ferro Silikon Si 3,3 4,3 Ferro Mangan Mn 1,1 1,8 Ferro Posfor P 1,1 1,8 Kokas C 2,2 2,9 Total 430,4 539,1 Bahan baku tersebut akan dimasukkan kedalam Induction Furnace IF-401, setelah mencapai temperatur 1360°C cast iron dituangkan kedalam leadle dimana kapasitas ladle adalah 250 kgladle. Penuangan cast iron dilakukan sebanyak 2 ladletimes. Setelah penuangan 2 ladle, pemasukan material langsung dilakukan ke Furnace tersebut. Tabel 2.4 Standar kualitas besi tuang Komponen Nilai Keterangan Karbon 3,5 Karbon ditemukan sebagai sementit Fe 3 C dan garfit. Sementit menyebabkan besi tuang menjadi keras, sedangkan grafit menyebabkan besi tuang menjadi lunak. Silikon 2 ± 0,1 Silikon membuat aliran besi tuang menjadi lebih baik. Mangan 0,5 – 0,7 Mangan berfungsi untuk mengikat slag. Kelebihan mangan dapat meningkatkan sementit yang terbentuk dan mempengaruhi terbentuknya grafit. Posfor 1,0 ± 0,1 Posfor menurunkan titik lebur besi tuang dan Universitas Sumatera Utara memperbaiki aliran besi tuang. Kelebihan posfor menyebabkan besi tuang menjadi rapuh, mudah retak Belerang 0,05 Sulfur menghambat terjadinya kristal grafit. Sulfur yang larut dalam besi tuang akan meningkatkan titik lebur. Apabila tungku tidak beroperasi maka tungku diberi sekam padi chaff untuk menjaga suhu furnace tungku agar tidak cepat turun.

3. Aluminium Spray