dan Price Earning Ratio tertinggi adalah pada PT. International Nickel, Tbk dengan kode emiten INCO yaitu sebesar 49.2 kali.
d. Pada tahun 2006, Price Earning Ratio terendah adalah pada PT. Tambang
Batubara Bukit Asam, Tbk dengan kode emiten PTBA yaitu sebesar 16.71 kali dan Price Earning Ratio tertinggi adalah pada PT. International Nickel, Tbk
dengan kode emiten INCO yaitu sebesar 65.51 kali. e.
Pada tahun 2007, Price Earning Ratio terendah adalah pada PT. Aneka Tambang, Tbk dengan kode emiten ANTM yaitu sebesar 8.34 kali dan Price
Earning Ratio tertinggi adalah pada PT. International Nickel, Tbk dengan kode emiten INCO yaitu sebesar 87.71 kali.
f. Pada tahun 2008, Price Earning Ratio terendah adalah pada PT. International
Nickel, Tbk dengan kode emiten INCO yaitu sebesar 4.83 kali dan Price Earning Ratio tertinggi adalah pada PT.Unilever Indonesia, Tbk dengan kode
emiten UNVR yaitu sebesar 24.76 kali.
B. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yakni Debt to Equity, Total Assets, Return on Investment dan Devidend
Payout terhadap variabel terikat yaitu Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII tahun 2004-2008. Tabel 4.6
menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan SPSS 16 for window.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Estimasi Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.199
48.814 .025
.981 DER
3.898 10.205
.077 .382
.705 LnTA
.123 3.145
.007 .039
.969 ROI
55.704 29.676
.354 1.877
.070 DPR
11.664 5.931
.347 1.967
.059 a. Dependent Variable: PER
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 tanggal 3 Februari 2010
Pada Tabel 4.6 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 1.199 + 3.898 X
1
+ 0.123 X
2
+ 55.704 X
3
+ 11.664 X
4
+ e Dimana : Y = Price Earning Ratio
X
1
= Debt to Equity X
2
= Total Assets X
3
= Return on Investment X
4
= Devidend Payout Hasil regresi linear berganda dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Konstanta bernilai 1.199. Hal ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen atau bebas Debt to Equity, Total Assets, Return on Investment dan Devidend Payout maka Price Earning Ratio pada saham
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index adalah sebesar 1.199 kali. 2.
Debt to Equity yang diukur melalui indeks beta mempunyai nilai sebesar 3.898 yang menyatakan bahwa apabila Debt to Equity naik sebesar 1 maka Price
Universitas Sumatera Utara
Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index akan naik sebesar 3.898.
3. Total Assets yang diukur melalui indeks beta mempunyai nilai sebesar 0.123
yang menyatakan bahwa apabila Total Assets naik sebesar 1 maka Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
akan naik sebesar 0.123. 4.
Return on Investment yang diukur melalui indeks beta mempunyai nilai sebesar 55.704 yang menyatakan bahwa apabila Return on Investment naik sebesar 1
maka Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index akan naik sebesar 55.704.
5. Devidend Payout yang diukur melalui indeks beta mempunyai nilai sebesar
11.664 yang menyatakan bahwa apabila Devidend Payout naik sebesar 1 maka Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index akan naik sebesar 11.664.
C. Pengujian Asumsi Klasik