Pengertian Agraria Arah Kebijakan Pertanahan Pemerintahan Megawati Sukarno Putri 2003 (Studi perbandingan Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960)

MPR atau TAP MPRS tetap berlaku sebelum ada kebijakan lain yang setingkat yang menggantikannya.

1.5.3 Pembaruan Agraria

1.5.3.1 Pengertian Agraria

Istilah “agraria” seringkali hanya dimaknai sebagai “tanah” atau tanah pertanian. Hal ini disebabkan karena seringnya pencampuradukan istilah “agraria”, “agraris”, “agro industri” dan istilah-istilah sejenisnya yang berasosiasi dengan kehidupan pertanian. Dalam Kamus Bahasa Latin-Indonesia yang disusun oleh Prent, dkk. tahun 1969 dan World Book Dictionary tahun 1982, istilah “agraria” berasal dari kata bahasa Latin, yaitu “ager”, yang berarti; a lapangan; b pedusunan lawan dari perkotaan; c wilayah tanah negara. 29 Saudara kembar istilah terebut adalah “agger”, yang berarti; a tanggul penahanpelindung; b pematang; c tanggul sungai; d jalan tambak; e reruntuhan tanah; f bukit. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, terlihat bahwa yang dicakup oleh istilah “agraria” bukan hanya “tanah” dan “pertanian”, namun menunjukkan arti yang lebih luas karena di dalamnya tercakup segala sesuatu yang terwadahi olehnya, yakni tanah itu sendiri, air, baik laut lepas maupun air pedalaman, dan udara di atasnya. Termasuk juga kandungan perut bumi seperti barang-barang tambang. 30 Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah agraria mengalami penyempitan makna dengan hanya diartikan sebagai “urusan pertanian” atau “tanah pertanian”, atau “pemilikan tanah”. 31 29 Dalam Sediono MP. Tjondronegoro dan Gunawan Wiradi, Menelusuri Istilah ”Agraria”, dalam Jurnal Analisis Sosial, Op.Cit, hal 3 30 Ibid., hal 3 31 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002 Universitas Sumatera Utara Di Indonesia, secara hukum persoalan agraria memiliki payung hukum yang cukup kuat, yakni Undang Undang Pokok Agraria. Dalam undang-undang tersebut, konsep “agraria” juga memliki arti yang lebih luas ketimbang sekedar tanah pertanian. Dirumuskan bahwa sumber agraria adalah “seluruh bumi, air, dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya...” Pasal 1 ayat 2. “Dalam pengertian bumi selain permukaan bumi, termasuk pula tubuh bumi bawahnya serta yang berada di bawah laut” Pasal 1 ayat 4. “Dalam pengertian air termasuk baik perairan, pedalaman maupun laut wilayah Indonesia” Pasal 1 ayat 5. “Yang dimaksud dengan ruang angkasa ialah ruang di atas bumi dan air tersebut...” Pasal 1 ayat 6. 32 Berdasarkan Pasal 1 ayat 2, 4, 5, 6 UUPA 1960 tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep agraria menunjuk pada beragam objek atau sumber agraria sebagai berikut: 33 1. Tanah, atau permukaan bumi, yang merupakan modal alami utama dalam kegiatan pertanian dan peternakan. 2. Perairan, baik di daratan maupun di lautan, yang merupakan modal alami utama dalam kegiatan perikanan sungai, danau, laut. 3. Hutan, yaitu kesatuan flora dan fauna dalam suatu kawasan tertentu, yang merupakan modal alami utama dalam kegiatan ekonomi komunitas-komunitas perhutanan. 32 MT. Felix Sitorus, Kerangka dan Metode Kajian Agraria, dalam Jurnal Analisis Sosial, Op.Cit., hal. 113 33 Ibid, hal. 114. Universitas Sumatera Utara 4. Bahan tambang, yang mencakup beragam bahan tambangmineral yang terkandung di dalam “tubuh bumi” di bawah permukaan bumi dan laut, antara lain; minyak, gas, emas, bijih besi, timah, batu-batu mulia intan, berlian, dll, fosfat, batu, dan pasir. 5. Udara, dalam arti “ruang di atas bumi dan air” maupun materi udara O2 itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, secara tersirat dinyatakan bahwa persoalan agraria sudah melingkupi persoalan sumber daya alam, sebab sumber daya alam merupakan bagian integral dalam sumber-sumber atau obyek-obyek agraria. Dalam penelitian inipun, sumber daya alam diasumsikan sebagai bagian dari sumber-sumber agraria, karenanya, tidak akan mendapat porsi pembahasan tersendiri. Hal ini ditegaskan oleh Federasi Serikat Petani Indonesia FSPI dalam pandangannya terhadap rencana MPR RI menetapkan pembaruan agraria sebagai salah satu ketetapan MPR RI pada Sidang Tahun MPR tahun 2001, “... Karena pengertian Pembaruan Agraria sudah mencakup di dalamnya pengertian tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam.” 34

1.5.3.2 Pengertian Pembaruan Agraria