Kepemimpinan 1. PengertianKepemimpinan Peranan Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Hexindo Adiperkasa Tbk Medan

18 BAB III PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan 1. PengertianKepemimpinan

Kepemimpinan merupakan bidang ilmu yang kompleks dan variatif. Kepemimpinan mudah diidentifikasi tetapi sulit untuk didefinisikan secara persis. Beberapa ahli kepemimpinan secara prinsip setuju bahwa kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi yang terjadi antara pemimpin dan para bawahannya. Kepemimpinan telah dipelajari secara luas dalam berbagai konteks dan dasar teoritis. Dalam beberapa hal, Istianto 2009:87, Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam memimpin sedangkan pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan untuk memotivasi orang-orang mencapai tujuan tertentu Jorkasih, 2001: 91. Didalam kepemimpinan tercakup tiga faktor utama, yaitu kekuasaan power, wewenang authority dan pengaruh influence. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahan atau karyawan untuk bekerja sama melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang berhubungan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan dapat dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu– ilmu sosial, sebab prinsip – prinsip, definisi, dan teori – teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia. Seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin informal menjalankan atau melaksanakan “kepemimpinan” yang dengan sendirinya berbeda Rambe, wahyuni. 2014. “Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan ”. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789420263Chapter20III-IV.pdf. Tanggal akses : 10 Juni 2015 a. Derajatnya, yaitu jabatan yang dimiliki pimpinan dalam suatu perusahaan. b. Bobotnya, yaitu kualitas kerja yang dimilki oleh seorang pemimpin. c. Daerah jangkauannya, yaitu bagian – bagian tertentu pada sebuah perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin. d. Sasaran – sasarannya, yaitu para karyawan yang ada pada sebuah perusahaan.

2. Tipe-Tipe Kepemimpinan dan Jenis Pemimpin

Dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinan, akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing. Gaya kepemimpinan tersebut merupakan dasar dalam mengklarifikasikan tipe kepemimpinan. Menurut Veithzal 2004:56 gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu : 1. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanaan tugas. 2. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama. 3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai. Berdasarkan ketiga pola dasar tersebut maka terbentuk perilaku kepemimpinan yang berwujud pada beberapa tipe kepemimpinan. Dan dari beberapa tipe kepemimpinan ini juga dapat dilihat klarifikasi dari jenis-jenis pemimpin dalam organisasi. Adapun kategori tipe kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut Sinulinnga,rudi.2014.“Gaya-GayaKepemimpinan”. http:www.kompasiana.comrudisalamsinulinggagaya-gayakepemimpinan54f79 ceca33311df1d8b4583. Tanggal akses : 10 Juni 2015 1. Tipe Kepemimpinan Otoriter Tipe Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah dan bahkan kehendak pimpinan. Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan bawahannya. 2. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing, baik secara perorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Pemimpin mengfungsikan dirinya sebagai penasihat. 3. Tipe Kepemimpinan Demokratis Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat, kreativitas, inisiatif yang berbeda dan dihargai disalurkan secara wajar.Tipe pemimpin selalu berusaha memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Setiap perusahaan pasti memilki tipe-tipe kepemimpinannya masing-masing. Begitu juga dengan PT. Hexindo Adiperkasa Tbk Medan memilki tipe kepemimpinannya sendiri yang menerapkan tipe kepemimpinan yang menjadi pedoman berperilaku dalam memimpin pegawai pada perusahaan nya.

3. Fungsi dan Peran Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus mengetahui fungsi dan peran kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi kepemimpinan tersebut berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasi masing-masing. Fungsi pemimpin merupakan suatu hal yang paling berpengaruh bagi kelangsungan aktivitas suatu kelompok organisasi, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompokorganisasi. Rivai 2005:53, secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut : a. Fungsi Instruktif Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah. b. Fungsi Konsultatif Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik feedback untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan berlangsung efektif. c. Fungsi Partisipasi Dalam menjalankan fungsi ini pemimpinberusaha mengaktifkan orang- orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam nya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana. d. Fungsi Delegasi Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang – orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi. e. Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efekti mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Adapun peran pemimpin dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Pemimpin dalam suatu organisasi mempunyai peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran berperilaku. Peran pemimpin dapat diartikan sebagai perangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai keududukannya sebagai seorang pemimpin. Menurut Veithzal 2004:150 ada tiga peran penting yang ditanggung seorang pemimpin dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinannya antara lain adalah: 1. Peran pemimpin dalam mengambil keputusan. Pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasil dari keputusan tersebut. Kepentingan mendasar dari pengambilan keputusan ini ditunjukkan dengan adanya pembahasan khusus tentang hal ini dalam berbagai disiplin ilmu. 2. Peran Pemimpin dalam mengendalikan konflik Dalam kehidupan berorganisasi, konflik antara pemimpin dan anggota yang dipimpinnya atau antara kelompok denga anggota lainnya bisa terjadi. Konflik tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikendalikan. Oleh karena itu, pengendalian konflik merupakan salah satu tugas pemimpin dalam kepemimpinannya. Efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan dan mengelola konflik. 3. Peran pemimpin dalam membangun tim Peranan pemimpin dalam membangun tim adalah sebagai berikut: 1. Memperlihatkan gaya pribadi 2. Proaktif dalam sebagian hubungan 3. Mengilhami kerja tim 4. Memberikan dukungan timbal balik 5. Membuat orang terlibat dan terikat 6. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi 7. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara konstruktif 8. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja 9. Mengakui prestasi anggota tim 10. Berusaha mempertahankan komitmen 11. Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim Selain itu, ada juga peranan pemimpin dalam tim menurut kepemimpinan yang berorientasi pada tugas adalah sebagai berikut: 1. Menstruktur proses 2. Menstimulasi komunikasi 3. Menjernihkan komunikasi 4. Meringkas 5. Menguji consensus. Menurut Stonen 2001:43, tugas utama seorang pemimpin adalah: 1. Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan laindalamorganisasi sebaik orang diluar organisasi. 2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggung jawabkanakuntabilitas. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusuntugas, menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnyatanpa kegagalan. 3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapatmenyusun tugas dengan mendahulukan prioritas.

B. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi