adalah satu pesan yang jelas bahwa tugas pokok pemerintah adalah: i melakukan pembentukan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dituangkan dalam
peraturan perundangan yang tegas dan efektif, ii melakukan proses pemantauannya secara berkesinambungan, dan iii melaksanakan penegakan hukum yang terkait
dengan penyelesaian perkara-perkara korupsi, sedangkan tugas lainnya didistribusikan kepada peran lembaga yudikatif, parlemen dan masyarakat sipil
termasuk lembaga swadaya masyarakat.
3
Di lain pihak, jika hukum substansi serta aparat penegak hukum bisa berlaku efektif tentunya pencegahan dan pemberantasan terhadap para koruptor tersebut
dapat segera direalisasikan, sehingga uang negara yang dikorupsi para koruptor tersebut.
4
dapat kembali kepada negara, maka bisa jadi bangsa ini tidak terpuruk, terutama dari segi ekonomi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Uraian latar belakang masalah di atas, maka setelah memilih mana yang perlu diteliti dan yang tidak, maka dapat dirumuskan masalah yang
berhubungan dengan kebijakan hukum pidana penal policy dalam menanggulangi Tindak Pidana Korupsi adalah sebagai berikut:
3
Barda Nawawi Arif, Kapita Selekta Hukum Pidana, Bandung: Penerbit Alumni, 2003, Hal
4
Surat Kabar Harian Kompas, OpCit, Hal 5
Ifransko Pasaribu : Kebijakan Hukum Pidana Penal Policy Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Tinjauan Analisis Terhadap Pembebanan Pembuktian Dan Sanksi Dalam Uu No. 31 Tahun 1999 Jo Uu No. 20 Tahun 2001,
2007 USU Repository © 2008
1. Bagaimana Perumusan Pembebanan Pembuktian dalam Undang-Undang No
31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi?
2. Bagaimana Perumusan Sanksi dalam Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Jo
Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan hukum pidana Penal Policy
menyangkut Pembuktian dalam UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah mendukung
penanggulangan tindak pidana korupsi. 2.
Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan hukum pidana Penal Policy menyangkut sanksi dalam UU No. 31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah mendukung penanggulangan tindak pidana korupsi.
D. Keaslian Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan hasil-hasil penelitian yang ada pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara USU, penelitian mengenai kebijakan
Ifransko Pasaribu : Kebijakan Hukum Pidana Penal Policy Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Tinjauan Analisis Terhadap Pembebanan Pembuktian Dan Sanksi Dalam Uu No. 31 Tahun 1999 Jo Uu No. 20 Tahun 2001,
2007 USU Repository © 2008
hukum pidana penal policy dalam penanggulangan tindak pidana korupsi ini belum pernah ada dilakukan dalam topik dan permasalahan-permasalahan yang sama
Jadi penelitian ini merupakan hal yang baru dan dapat disebut “asli”, karena sesuai dengan asas-asas keilmuan, yang jujur, rasional, objektif dan terbuka,
sehingga penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka untuk dikritisi yang sifatnya konstruktif sehubungan dengan topik dan
permasalahan dalam penelitian ini.
E. Manfaat Penelitian