Perolehan tanah melalui pemindahan hak dilakukan jika :

negeri mengacu pada PMNAKBPN Nomor 2 Tahun 1993 jo. KMNAKBPN Nomor 21 Tahun 1994 jo. PMNAKBPN Nomor 9 Tahun 1999. Tata cara perolehan tanah dapat dilakukan melalui cara : pemindahan hak atas tanah; dan penyerahan atau pelepasan hak atas tanah.

a. Perolehan tanah melalui pemindahan hak dilakukan jika :

I. Tanah yang dimohonkan dalam Izin Lokasi adalah tanah dengan status tanah Hak Milik dan dibutuhkan oleh perusahaan dengan Hak Guna Bangunan. a Tanah Hak Milik bersertifikat Cara yang dipakai adalah : 1 Pemegang hak milik atau kuasanya mengajukan perubahan Hak Milik menjadi Hak Guna Bangunan dengan menyertakan sertifikat hak milik, mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat, dan mengisi formulir perubahan hak. Sebelum permohonan diajukan dipastikan bahwa kesepakatan dan ganti rugi telah diperoleh, yang dapat dituangkan dalam suatu perjanjian dengan perikatan jual beli atau pelepasan hak dan ganti rugi dihadapan Notaris atau cara lain yang ditetapkan oleh peraturan pertanahan, ketentuan mana menurut pasal 3 ayat 4 KMNAKBPN Nomor 21 Tahun 1994. Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Perjanjian dilakukan sebagai jaminan bahwa perubahan hak tersebut adalah karena kehendak kedua belah pihak. 2 Kepala Kantor Pertanahan meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas permohonan, mencatat dalam formulir isian, memberikan tanda terima berkas permohonan, memberitahukan kepada pemohon untuk membayar biaya yang diperlukan atau uang pemasukan kepada negara yang berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang dibayar pada tahap setelah ditandatangani Surat Keputusan Kepala BPN, sesuai rincian dalam blanko lampiran 28 menurut PMNAKBPN Nomor 9 Tahun 1999 pasal 97. 3 Setelah semua persyaratan lengkap dan cukup untuk mengambil keputusan maka Kepala Kantor Pertanahan : a. menegaskan hak milik tersebut menjadi tanah negara serta mendaftar dan mencatatnya dalam buku tanah, sertipikat dan daftar umum lainnya; dalam KMNAKBPN Nomor 21 Tahun 1994 pasal 5 ayat 2 dengan mencantumkan catatan pada halaman pendaftaran peralihan hak, bahwa Hak Milik Nomor…Desa…hapus dan diubah menjadi Hak Guna Bangunan Nomor…yang berakhir pada tanggal…. Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 b. selanjutnya memberikan dan mendaftarnya menjadi Hak Guna Bangunan serta mencatatnya dalam buku tanah, sertipikat dengan mencatat terjadinya hak tersebut pada halaman pendaftaran dan daftar umum lainnya. c. kemudian menerbitkan sertipikat Hak Guna Bangunan. 81 Setelah diperolehnya hak guna bangunan yang dimohonkan tersebut, maka dilakukanlah peralihan hak kepada perusahaan penanaman modal dalam negeri dengan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah dihadapan PPAT. b. Tanah Hak Milik yang belum bersertifikat. 1 Mengajukan permohonan hak atas tanah kepada Kepala Kantor Pertanahan, dengan melampirkan alat bukti sebagaimana diperlukan dalam mendaftarkan konversi Hak Milik, seperti Grosse Akta Hak Eigendom yang telah dikonversi menjadi Hak Milik, STBHMilik yang terbit berdasarkan Peraturan Swapraja, surat kapling, bukti pembayaran tanah, dan lain-lain,atau apabila bukti tersebut tidak lengkap atau tidak ada dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah selama 20 tahun atau 81 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999, Pasal 98 jo. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21 Tahun 1994 Pasal 5. Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 lebih dengan menyertakan : 1.Surat pernyataan dari pemohon yang berisi bahwa penguasaan tanah telah dilakukan selama 20 dua puluh tahun berturut-turut, dilakukan dengan itikad baik, penguasaan tersebut tidak pernah diganggu oleh pihak lain, tidak dalam sengketa; 2.Keterangan dari Kepala DesaLurah dengan sekurang-kurangnya 2 dua orang saksi yang dapat dipercaya yang tidak ada hubungan kekeluargaan dengan si pemohon. 82 Sebelum pengajuan permohonan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan kepada Kepala Kantor Pertanahan, dapat dibuatkan suatu perjanjian dan ganti kerugian yang dapat dilakukan dihadapan Notaris dengan Akta Pelepasan Hak dan Ganti Rugi, sebagai jaminan bagi pemilik tanah bahwa pengurusan dimaksud sebagai akibat akan di belinya tanah dimaksud oleh pihak lain dan kemudian peralihan tersebut akan ditindak lanjuti dengan pembuatan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah. 83 . 82 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Ps. 76. 83 Chairani Bustami, Tesis :Aspek-Aspek Hukum Yang Terkait Dalam Akta Perikatan Jual Beli Yang Dibuat Notaris Dalam Kota Medan, dalam Jurnal Compendium, Program MKn PPs USU Vol. 1, 2003, hal. 41 Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 2 Kepala Kantor Pertanahan meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data fisik permohonan, menginventarisasi mengenai kebenaran data tersebut catatan : karena pendaftaran tanah secara sporadik maka dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, jika secara sistematik oleh Panitia Ajudikasipasal 25 PP No. 24 Th. 1997; 3 Diumumkan selama 60 enam puluh hari untuk pendaftaran secara sporadik dalam KMNAKBPN Nomor 21 Tahun 1994 pasal 1 ayat 5; dibuatkan Berita Acara Pengesahan hasil pengumuman tentang data fisik dan data yuridis; 4 Sepanjang tidak ada pihak lain yang berkeberatan dan telah cukup untuk mengambil keputusan maka Kepala Kantor Pertanahan mengeluarkan SK Kepala BPN dan perintah setor atas biaya permohonan hak menurut jenis PNBP nya, kemudian setelah ada bukti penyetoran maka dengan melampirkan bukti- bukti asli kepemilikan atas tanah tersebut maka didaftar dengan dibukukan dalam Buku Tanah dan dicatat dalam Surat Ukur; kemudian diterbitkan Sertifikat Hak Milik atas tanah yang dimohonkan. 5 Selanjutnya Kepala Kantor Pertanahan: Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 a. menegaskan Hak Milik tersebut menjadi tanah negara serta mendaftar dan mencatatnya dalam buku tanah, sertipikat dan daftar umum lainnya; b. kemudian memberikan dan mendaftarnya menjadi Hak Guna Bangunan serta mencatatnya dalam buku tanah, sertifikat dan daftar umum lainnya; c. menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan. 84 6 Setelah semua kegiatan pengubahan diatas dilakukan maka antara pemilik tanah HGB dengan perusahaan PMDN melakukan pemindahan Hak Guna Bangunan tersebut dengan akta Pejabat Pembuat Akta TanahPPAT, yang ditindaklanjuti dengan pencatatan dalam Buku Tanah, Sertifikat dan dalam Daftar Umum lainnya. Pemindahan HGB tersebut tidak diperlukan izin lain karena sudah ada izin lokasi yang berfungsi juga sebagai izin pemindahan hak. II. Tanah Yang Dimohonkan Dalam Izin Lokasi adalah tanah dengan status Hak Guna Bagunan dan diperlukan oleh perusahaan penanam modal dengan Hak Guna Bangunan. Cara yang dipakai adalah : 84 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 Pasal 101. Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 1 berdasarkan izin lokasi perusahaan PMDN tersebut, maka dapat dilakukan pemindahan haknya dari pemilik HGB semula kepada Perusahaan PMDN yang dilakukan dihadapan PPAT. 2 oleh perusahaan PMDN sebagai pemilik HGB dilakukan pendaftaran pemindahan haknya dan sekaligus dapat diajukan permohonan perpanjangan dan atau pembaharuan haknya oleh Perusahaan PMDN tersebut kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat, dengan menyetor segala biaya. 3 dengan menyampaikan bukti penyetoran biaya-biaya tersebut, maka peralihan HGB, perpanjangan dan pembaharuannya dicatat pada buku tanah, pada sertifikat maupun daftar umum lainnya dengan pencantuman catatan pada halaman pendaftaran peralihan hak. III. Tanah yang dimohonkan dalam izin lokasi dengan status Hak Guna Usaha dan diperlukan oleh Perusahaan PMDN dengan HGB. Cara yang dipakai adalah : 1 jika hanya sebagian tanah Hak Guna Usaha yang diperlukan dengan HGB sesuai dalam izin lokasi yang dimiliki perusahaan PMDN, maka sebelum diajukan permohonan perubahan hak, untuk Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 bagian tersebut terlebih dahulu diterbitkan sertifikat pemisahan haknya. 2 atas permohonan perusahaan PMDN maka dilakukan perubahan hak oleh pemegang HGU atau kuasanya menjadi Hak Guna Bangunan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat yang diubah menjadi HGB, dengan membayar uang pemasukan kepada negara. 3 setelah penyetoran dilakukan maka perubahan HGU menjadi HGB tersebut dicatat pada buku tanah, pada sertifikat maupun dalam daftar umum lainnya dengan mencantumkan catatan pada halaman pendaftaran peralihan hak. 4 untuk HGB tersebut dibuatkan buku tanah dan sertifikat baru dengan mencantumkan perubahan tersebut. 5 setelah dilakukan perubahan tersebut, maka pemindahan HGB tersebut kepada Perusahaan PMDN dilakukan dengan akta PPAT, yang dilanjutkan dengan pendaftaran pemindahan hak tersebut di Kantor Pertanahan setempat. IV. Tanah yang dimohonkan dalam izin lokasi dalam status Hak Pakai yang dimohonkan oleh perusahaan PMDN dengan HGB. Cara yang dilakukan adalah : Nani Rosita Saragih: Kajian Yuridis Perolehan Tanah Bagi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 1 atas permohonan perusahaan PMDN, perubahan Hak Pakai atas tanah negara dilakukan oleh pemilik hak atau kuasanya dengan mengajukan perubahan hak tersebut diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat dengan mengisi formulir. 2 untuk perubahan dimaksud kepada pemohon dipungut biaya- biaya. 3 setelah penyetoran maka perubahan Hak Pakai menjadi Hak Guna Bangunan dicatat pada buku tanah, pada sertifikat maupun pada daftar umum lainnya dengan mencantumkan catatan pendaftaran hak. 4 untuk Hak Guna Bangunan tersebut dibuatkan buku tanah dan sertifikat baru dengan mencantumkan catatan mengenai terjadinya perubahan tersebut. 5 setelah dilakukan kegiatan tersebut diatas maka pemindahan Hak Guna Bangunan tersebut dilaksanakan dengan akta PPAT yang ditindak lanjuti dengan pencatatan dalam buku tanah dan sertifikat dan daftar umum lainnya di Kantor Pertanahan.

b. Perolehan tanah melalui penyerahan atau pelepasan hak atas tanah.