40
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Langsa merupakan salah satu kota yang ada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara administratif berbatasan dengan wilayah: sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh
Tamiang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, dan sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
Jumlah penduduk Kota Langsa Tahun 2008 sebanyak 130.189 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 65.115 jiwa, dan perempuan sebanyak 65.074 jiwa.
Berdasarkan luas wilayah. Kota Langsa mempunyai luas 162,41 Km
2
dengan jumlah kelurahan sebanyak 51 kelurahan, dan jumlah rumah tangga sebanyak 27.871 RT.
Berdasarkan analisis situasi derajat kesehatan di Kota Langsa selama tahun 2007, diketahui angka kematian bayi di Kota Langsa sebanyak 34 orang 10,3 per
1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 2 orang 0,18 per 1000 kelahiran hidup, dan jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 2 orang 56,9 per 100.000
kelahirna hidup. Hal tersebut menunjukkan secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kota Langsa masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Berdasarkan angka kesakitan, diketahui jumlah penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh puskesmas se Kota Langsa adalah penyakit infeksi saluran pernafsan
akut yaitu sebanyak 9.763 kasus 22,30, dan kasus diare sebanyak 3.684 kasus 23,8 per 1000 penduduk, selain itu masih ditemukan 50 kasus balita dengan status
gizi buruk 1,3, masih ada 16 bayi berat lahir rendah BBLR.
Berdasarkan pembiayaan kesehatan, diketahui anggaran tahun 2006 sebesar 15.000.000.000 5 dari total APBD yaitu Rp. 303,3 milyar, dan tahun 2007
menjadi 16.100.000.000 dari 329,8 milyar. Keadaan ini menunjukkan persentase alokasi anggaran bidang kesehatan masih rendah dibandingkan dengan indikator yang
diharapkan yaitu 15 dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. 4.2.
Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini meliputi unsur eksekutif dan legislatif yang terlibat dalam perencanaan kesehatan di kota Langsa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari hasil perhitungan kelas interval kelompok umur dengan menggunakan metode sturgess, maka diketahui sebagian besar informan berusia antara 38 – 48
41
tahun sebanyak 10 orang 66,7, dan umumnya sebanyak 13 orang 86,7 berpendidikan Sarjana S-1 dan mayoritas mempunyai masa kerja antara 3-14 tahun
yaitu sebanyak 8 orang 53,3. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Informan pada Kelompok Eksekutif dan
Legislatif No Karakteristik
Informan Jumlah
orang Persentase
01 Umur 27 - 37
2 13,3
38 - 48 10
66,7 49 - 59
3 20,0
Total 15
100 02 Pendidikan
SLTA 1
6,7 D-
III 1
6,7 S-
I 13
86,7 Total
15 100.0
03 Masa Kerja
03 - 14 8
53,3 15 - 26
6 40,0
27 - 38 1
6,7 Total
15 100
4.3. Pengetahuan Informan Tentang Perencanaan Kesehatan