Telah diuji pada Tanggal
: 31 Juli 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS
Anggota : 1. Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,M.Hum
2. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
4. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum
Eva Sartika Siregar : Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan SK Pegawai Oleh PT. BRI Persero Kantor Cabang Iskandar Muda Medan, 2009
ABSTRAK
Dari hasil penelitian bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pegawai negeri sipil berhak untuk memperoleh gaji dan uang tunjangan
sesuai dengan tingkat golongan dan jabatannya yang adil dan layak, namun dalam pelaksanaanya tidak demikian. Alternatif untuk menunjangnya adalah melalui kredit.
Peluang bisnis tersebut dimanfaatkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia PERSERO dengan menyalurkan kredit dengan jaminan SK Pegawai tersebut menggunakan Surat
Kuasa Memotong Gaji.
Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif dan yuridis
sosiologis. Lokasi penelitian di Kantor Cabang BRI Iskandar Muda Medan. Dari populasi debitur sebanyak 663 orang, diambil sampel secara random sebanyak 261
debitur. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Data primer diidentifikasi dan diklasifikasi dalam bentuk tabel frekuensi,
dianalisis secara kualitatif dengan membandingkan data sekunder, menggunakan metode berpikir induktif dan deduktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1.
Faktor yang mendorong pegawai negeri sipil mengambil kredit adalah untuk menghindari jeratan rentenir dan suku bunga bank relatif murah.
2. Kredit pegawai negeri sipil tersebut membuat debitur lebih mampu memanfaatkan
pendapatan yang akan diterima pada masa mendatang. 3.
Penilaian kelayakan debitur dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa kredit yang disalurkan akan kembali sesuai dengan syarat-syarat yang diperjanjikan.
4. Jaminan pokok kredit berupa hak tagih gaji tidak diikat, tetapi bank meminta
surat kuasa memotong gaji. 5.
Tidak diperlukan adanya persyaratan agunan tambahan, namun tingkat pengembalian kredit sangat baik.
6. Kredit macet diakibatkan adanya risiko bisnis maupun non bisnis, yang dapat
diminimalkan dengan jalan monitoring. 7.
Adanya ketenangan bagi pihak keluarga yang ditinggalkan oleh si debiturpeminjam manakala meninggal terlebih dahulu sebelum pinjaman kredit
dilunaskan, karena adanya pihak asuransi yang sudah menanggung.
Disarankan agar praktek pemberian kredit tanpa agunan tambahan dapat dikembangkan pada semua jenis kredit. Tingkat pengembilan kredit tidak
berhubungan langsung dengan adanya agunan tambahan. Sedangkan untuk kredit pegawai negeri sipil diberlakukan suku bunga komersial.
Kata-kata kunci: Pemberian Kredit, Jaminan, SK Pegawai
Eva Sartika Siregar : Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan SK Pegawai Oleh PT. BRI Persero Kantor Cabang Iskandar Muda Medan, 2009
ABSTRACT
To develop the professionalism and the prosperity, a civil servant has the right to get the salary and the allowance based on the level and the function fairly
and properly. Although in the realization, it is not like that. The alternative to support that matter is a crerdit. This business opportunity is used by PT. Bank Rakyat
Indonesia PERSERO by distributing the credit where a letter of appointment to claim the salary monthly, enclosed.
To study the above matter, the writer uses an descriptive research with the methods of normative juridical and sociological juridical approaches. It’s location is
in Bank Rakyat Indonesia BRI branch office, Jalan Iskandar Muda, Medan. Among 663 borrowers of the population, there are only 261 borrowers are taken to be the
sample. Data are collected from questioner, interview, observation, and library research. The primary data is identified and classified in the form of table of
frequency, and anlysed qualitatively by comparing to the secondary data and by using inductive and deductive thinking method.
The results of this research show that: 1.
The factors which stimulate the civil servant to take the credit are to avoid the trick of money lender and the interest of bank is relatively low.
2. The credit of civil servant can make the borrower to be more able to use the
earnings which will be received in the future. 3.
The feasibility of the borrower is evaluated to obtain the certainty that the distributed credit will be paid back based on the terms of agreement.
4. The primary guaranty of credit in the form of the right to claim the salary is not
tied, because the bank has received the letter of authorization to claim the salary. 5.
No additional guaranty or security needed, because the flow of returning credit is good.
6. Because of business or non business risk, the stuck credit can be minimizes by
doing the monitoring. 7.
If the borrower passed away before the credit paid, there is a security for the left family, because of the security insurance.
It is suggested to develop the distribution of credit without additional guaranty to all types of credit because of the returning credit is not related directly to the
additional security, and the commercial interest should be given for the civil servant credit.
Keywords: Credit distribution; guaranty; letter of appointment to be a civil
servant.
Eva Sartika Siregar : Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan SK Pegawai Oleh PT. BRI Persero Kantor Cabang Iskandar Muda Medan, 2009
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Adalah menjadi kewajiban bagi mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara untuk membuat suatu karya ilmiah dalam rangka menyelesaikan
masa kuliahnya. Untuk mencapai gelar Magister Kenotariatan itulah penulis juga
membuat suatu karya ilmiah yang berjudul “Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan SK Pegawai Oleh PT. BRI Persero Kantor Cabang
Iskandar Muda Medan”.
Penulis mengakui bahwa tulisan yang penulis hasilkan ini sangat jauh dari kesempurnaan, hal itu disebabkan karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan
ilmiah penulis, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan saran. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTMH, Sp.AK, Selaku Rektor