Ronald A. Sitepu : Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, 2008.
USU Repository © 2009
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa usia wajib sekolah relatif besar sekitar 21,16 dan lansia sekitar 6,89 serta usia produktif didaerah penelitian
relative besar sekitar 72,68 usia 10 sd 64 tahun yang merupakan modal dasar yang dimiliki desa untuk mengadakan pembangunan dengan menggali
potensi desa yang ada.
4.2 Karakteristik Peternak Kambing
Adapun karakteristik peternak yang menjadi sampel dalam penelitian ini meliputi jumlah ternak, umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga,
pengalaman beternak dan skala usaha yang dikelola, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 4.3 Karakteristik Peternak Kambing
Uraian Strata I
1 – 20 ekor Strata II
20 ekor
Rata-rata Rentang
Rata-rata Rentang
Jumlah ternak ekor 12,33
2 – 20 30,22
21 – 50 Umur thn
42,48 28 – 60
43,67 28 – 70
Pendidikan thn 8,24
0 – 12 8,33
0 – 12 Jumlah Tanggungan
jiwa 4,52
2 – 6 3,67
1 – 6 Pengalaman Beternak
thn Pendadatan Keluarga
Rupiah KKTahun 3,71
13.357.100 1 – 8
8.520.000- 17.700.000
5,56 16.315.500
3 – 10 13.440.000-
23.100.000
Sumber: Data primer, 2008 Diolah dari Lampiran 1
Ronald A. Sitepu : Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, 2008.
USU Repository © 2009
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah ternak strata I adalah 12 ekor per peternak dengan umur rata-rata 42 tahun dan strata II adalah 30 ekor
per peternak dengan umur rata-rata 43 tahun. Dari umur peternak tersebut dapat dikategorikan masih umur produktif sehingga dapat diasumsikan bahwa peternak
kambing masih sangat potensial dalam mengelola usaha ternak. Pendidikan formal yang pernah diikuti peternak kambing rata-rata 8 tahun
tidak tamat SMP baik strata I dan strata II. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan peternak masih relatif rendah. Demikian juga jumlah tanggungan rata-
rata strata I adalah 4,52 jiwa dan strata II adalah 3,67 jiwa. Sedangkan pengalaman beternak strata I adalah 3,37 tahun dan strata II adalah 5.56 tahun.
Dengan demikian, pengalaman peternak strata II lebih memadai dari peternak strata I atau sudah cukup berpengalaman. Dan pendapatan keluarga untuk strata I
sekitar Rp 13.357.000,- tahun dan strata II sekitar Rp 16.315.000,- , dimana kontribusi usaha ternak kambing untuk pendapatan keluarga strata I sekitar 41,18
dan strata II sekitar 50,15 .
Ronald A. Sitepu : Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, 2008.
USU Repository © 2009
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN