Profil Desa Tegalwaru Strategi Pemberdayaan Ekonomi Oleh Yayasan Kreatifitas Usaha Unit Muslimah (Kuntum) Indonesia Melalui Pengembangan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di Desa Tegalwaru Ciampea Bogor

63 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini peneliti memaparkan semua temuan dan analisis data yang mana merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian. Kajian ini meliputi profil informan UKM, strategi pemberdayaan Yayasan KUNTUM di Desa Tegalwaru Ciampea Bogor dan indikator keberdayaan

A. Profil Pelaku Usaha Kecil dan Menengah UKM

Selama melakukan penelitian, telah didapatkan berupa data informan yang mana semuanya adalah para pelaku usaha yang ada di Desa Tegalwaru. Para Informan tersebut masing-masing mempunyai usaha yang sedang mereka jalankan, diantaranya:

1. Pengusaha Daur Ulang Kertas

Seorang warga desa bernama Rara adalah salah satu dari para pelaku UKM yang ada di Desa Tegalwaru, usaha beliau adalah membuat kerajinan tangan dari daur ulang kertas. Beliau memulai usahanya pada tahun 2013, meskipun terbilang baru dari usaha-usaha yang lainnya bisnis ini sangat menjanjikan. Dalam menjalankan usahanya Rara merekrut kaum wanita yang memang untuk mengisi waktu luang dan mencari tambahan uang saku. 65 Gambar 4.1 Hasil kerajinan daur ulang kertas Hasil dari usaha daur ulang kertas ini berupa tempat tisu, celengan, box-box souvenir, gantungan kunci, tikar dan masih banyak lagi seperti yang ada pada gambar di atas. 85 “Dulunya teteh sempet bikin usaha daur ulang tapi karena pekerjaan yang padat jadi untuk saat ini berhenti dulu, padahal lumayan itu kalau diteruskan mah” 86 Akhir-akhir ini usaha daur ulang kertas yang dirintis oleh Rara berhenti bukan karena kurangnya biaya atau modal usaha melainkan karena kesibukan Rara sendiri yang sangat padat dan tidak bisa digantikan. Karena Rara sekarang menjadi asisten dari Tatik Kancaniaty yang mana setiapa kegiatanya Rara selalu dilibatkan dan memang KUNTUM pada saat ini hanya dua orang itu saja yang menjalankannya dan hanya sesekali dibantu warga ataupun pelaku usaha lainnya. Mengenai penghasilan yang diperoleh dalam usaha daur ulang kertas ini cukup menjanjikan. 85 Wawancara Pribadi dengan Rara, Bogor, 6 Desember 2014 86 Wawancara Pribadi dengan Rara, Bogor, 6 Desember 2014

2. Pengusaha Obat Herbal

Selain pengusaha daur ulang kertas, yayasan KUNTUM juga bekerjasama dengan pengusaha obat herbal yang dijalankan oleh Sutiyah. usaha ini berjalan sejak tahun 2006 dan hingga saat ini usaha tersebut masih berjalan. Pada mulanya hanya seorang ibu biasa hanya saja kegemaranya yang mengolah tanaman herbal dan mendapatkan kepercayaan untuk memanfaatkan lahan kosong seluas 7000m yang diamanatkan oleh seorang dosen pertanian IPB. Sebelum barang hasil produksinya dipasarkan, Sutiyah terlebih dahulu mengujicobakannya kepada dirinya sendiri dan secara kebetulan ia mempunyai penyakit maag yang sudah lama dideritanya. 87 Gambar 4.2 Hasil olahan tanaman obat Hingga saat ini sudah lebih dari 200 jenis tanaman yang ditanam dan diolah menjadi obat herbal. Tempat usahanya dikenal dengan nama 87 Wawancara Pribadi dengan Sutiyah, Bogor, 4 Desember 2014 Sari Sehat dan sering dijadikan tempat syuting program televisi, seperti kutipan dibawah ini “Alhamdulillah ada tambahan, kita jadi dikenal orang kita jadi lebih berkembang, suka ada yang syuting, diliput, masuk majalah, dan masuk radar Bogor juga. 88 ” Hasil olahan obat herbalnya bermacam-macam jenis mulai dari obat maag, darah tinggi, diabetes, penambah nafsu makan, dan obat herbal lainnya. Selain itu pengunjung juga bisa memesan obat olahan baru atau obat yang sesuai dengan penyakit yang diderita si pengunjung.

3. Pengusaha Wayang Golek

Satu lagi pengusaha yang hanya satu-satunya di Desa Tegalwaru adalah usaha pembuatan wayang golek. Usaha ini memang satu-satunya di Desa Tegalwaru dan sang pengrajinnya bernama Aris dan sudah terkenal luas sampai keluar Bogor. Usaha ini dimulai sejak usianya masih berusia 12 tahun didasarkan kesukaanya terhadap seni sunda dan kegemaranya menonton acara pertunjukan wayang golek. Keahlian dalam pembuatan wayang golek didapatnya secara belajar sendiri atau otodidak. 89 88 Wawancara Pribadi dengan Sutiyah, Bogor, 4 Desember 2014 89 Wawancara Pribadi dengan Aris, Bogor, 27 November 2014