masyarakat tahu mana arah yang benar dalam melakukan usaha dan masyarakatnya menjadi masyarakat yang maju dan berkembang.
9
Skripsi Fery Firmansyah dilaksanakan di Desa Sukamajaya Bogor dan menggambarkan bagaimana perubahan yang terjadi setelah adanya
pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri. Skripsi Erniyati dilaksanakan di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara dan menceritakan
tentang pemberdayaan melalui pelatihan komputer dan dana bergulir yang dilakukan oleh PPMK, begitu juga dengan Fazra yang melakukan
penelitiannya di Desa Lebak Wangi tentang bagaimana pentingnya peran seorang pekerja sosial dalam memeberikan dampingan terhadap msyarakat
Lebak Wangi. Sedangkan penelitian saya di sini bertujuan untuk menambahkan temuan tentang strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan UKM yang dilakukan oleh yayasan KUNTUM. Hasil karya ilmiah tersebut dapat memberikan inspirasi kepada
peneliti untuk mengangkat tema
“Strategi Pemberdayaan Ekonomi oleh Yayasan Kreatifitas Usaha Unit Muslimah KUNTUM
Indonesia Melalui Pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM di Desa Tegalwaru Ciampea Bogor”.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami strategi pemberdayaan Ekonomi di Desa Tegalwaru
9
Fazra Raissa Wulandari, “Peran Pekerja Sosial Masyarakat Kelompok Usaha Bersama dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin di Desa Lebak Wangi Kecamatan
Sepatan Timur Tangerang,”Skripsi S1Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013
Ciampea Bogor. Peneliti berusaha memahami dan menggambarkan langkah-langkah dan bagaimana peran yayasan KUNTUM dalam
pemberdayaan masyarakat pada proses kemiskinan. Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Bogdad dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, bahw
a pendekatan kualitatif adalah “prosedur” sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
10
Penggunaan pendekatan kualitatif ini mempunyai beberapa alasan, yakni salah satunya bersifat luwes atau fleksibel, serta memberi
kemungkinan perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, unik, dan bermakna di lapangan.
11
Selain itu, melalui pendekatan ini peneliti berharap dapat menggambarkan dan
menganalisis strategi pemberdayaan oleh Yayasan KUNTUM Indonesia melalui pengembangan UKM di Desa Tegalwaru Ciampea
Bogor. 2.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif sebagaimana yang
diungkapkan oleh Mardalis, bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan,
mencatat, menganalisa, dan mengintrepretasikan kondisi sekarang ini terjadi atau ada.
10
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2001, cet ke-15 h.4
11
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003 cet. Ke-2 h.39
Data-data tersebut berasal dari observasi, wawancara dengan informan, catatan lapangan, catatan atau memo, dan dokumen resmi
lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan dan menganalisis secara menyeluruh strategi pemberdayaan ekonomi oleh
Yayasan KUNTUM Indonesia melalui pengembangan UKM di Desa Tegalwaru Ciampea Bogor.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer terbagi menjadi dua sumber data, yaitu:
1 Utama, yaitu data diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian, yaitu diperoleh dari ketua organisasi dan beberapa pengurus di bawahnya.
2 Pendukung, yaitu data yang diperoleh dari peserta pelatihan
yang tergabung dalam anggota kampung bisnis. b.
Data sekunder Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-
catatan, dokumen, foto maupun benda-benda tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada peneliti, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen-dokumen.
Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
a. Wawancara
Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono, bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
12
Dalam hal ini peneliti wawancara untuk mendapatkan data yang akurat dan
terpercaya langsung dari sumbernya. Dengan teknik wawancara yang baik tidak hanya akan bisa didapatkan masalah yang nyata,
namun juga dapat mengetahui bagaimana sikap dari masing- masing orang yang terlihat didalamnya. Sebagai teknik
pengumpulan data, teknik wawancara akan banyak membantu terutama untuk mendapatkan data mengenai bagaimana cara
masing-masing orang yang diwawancarai berfikir atau mengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
13
Tabel 2.1 Tabel wawancara
No. Nama
Jabatan 1
Tatiek Kancaniaty Ketua yayasan KUNTUM
2 Rara
Wakil ketua yayasan KUNTUM dan pemilik usaha daur ulang kertas
12
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2009, h.72
13
Tata Sutabari, Analisa Sistem Informasi, h. 134