BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dismenore adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi.
1,2
Kejadian dismenore berkisar 45 sampai 75 dari seluruh remaja perempuan pubertas, dimana ketidakhadiran di sekolah atau lingkungan kerja
berkisar 13 sampai 51 dengan 5 sampai 14 ketidakhadiran tersebut disebabkan beratnya gejala yang terjadi.
3
Studi epidemiologi di Mesir melaporkan kejadian dismenore pada 75 remaja perempuan pubertas
dengan jumlah ketidakhadiran di sekolah sebesar 20,3 yang dihubungkan dengan beratnya gejala.
4
Dismenore dibagi menjadi primer dan sekunder. Dismenore primer terjadi segera setelah menarche biasanya pada 6 sampai 12 bulan pertama
dan selalu berhubungan dengan siklus ovulasi sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang berhubungan dengan kelainan
patologis panggul.
5-8
Beberapa literatur merekomendasikan penggunaan obat analgesik, obat anti inflamasi nonsteroid OAINS, penghambat cyclo-
oxygenase-2 COX-2 dan oral kontrasepsi yang terbukti efektif dalam mengurangi rasa nyeri.
9-12
Pengobatan seperti latihan fisik, pemanasan daerah pelvis, intervensi tingkah laku, dan suplemen diet atau obat tradisional
juga memberikan hasil yang memuaskan.
11,12
1
Universitas Sumatera Utara
2
Vitamin E merupakan salah satu pengobatan alternatif yang terbukti bermanfaat dalam mengurangi nyeri yang terjadi pada dismenore primer
tanpa menimbulkan efek samping.
13,14
Mekanisme kerja vitamin E dalam dismenore adalah dengan cara menghambat pelepasan asam arakidonat dan
konversi dari asam arakidonat menjadi prostaglandin PG melalui enzim phospholipase A2 dan cyclo-oxygenase.
15,16
Vitamin E yang tersedia di pasaran berupa kapsul lunak yang berisi
α-tocopherol 100 IU dan 200 IU. Sampai saat ini vitamin E belum menjadi standar pengobatan dismenore
primer.
15
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan yaitu: Apakah pemberian vitamin E bermanfaat sebagai pengobatan
dismenore primer pada remaja perempuan pubertas?
1.3. Hipotesis
Vitamin E bermanfaat sebagai pengobatan dismenore primer pada remaja perempuan pubertas.
Universitas Sumatera Utara
3
1.4. Tujuan Penelitian