Sumbangan atau Hadiah Sistem Pengadaan Bahan Pustaka 1. Pembelian

2.4.2. Sumbangan atau Hadiah

Bahan pustaka yang diperoleh melalui hadiahsumbangan baik itu lembaga pemerintah, swasta, organisasi perorangan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri dengan menetapkan prinsip seleksi. Penerimaan hadiah dibutuhkan ketelitian yang tujuannya karena tidak semua hadiahsumbangan tersebut benar-benar cocok untuk kita gunakan. Di samping itu pemberi hadiahsumbangan seringkali menyertakan persyaratan yang sulit atau bahkan sering menjadi beban perpustakaan yang menerima. Bahan pustaka yang diperoleh melalui hadiahsumbangan dilakukan dengan dua cara: 1. Hadiah atas permintaan Hadiah atas permintaan dilakukan dengan mengajukan permintaan langsung kepada lembaga penyumbang. Permintaan ini dapat dilakukan secara tertulis atau lisan dan permintaan secara tertulis dibuatkan dengan surat yang sah sebagai bukti autentik. Berikut ini akan dijelaskan langkah perolehan bahan pustaka melalui hadiah atas permintaan antara lain: a. Menyusun daftar bahan pustaka yang akan diminta b. Mengirimkan daftar ke alamat yang dituju c. Mengirimkan surat ucapan terima kasih kepada pengirim atau sumbangan atau hadiah yang telah diberikan. Soetimah, 1992: 72. 2. Hadiah bukan atas permintaan Hadiah bukan atas permintaan dapat diperoleh melalui hadiah dari instansi, perorangan atau badan organisasi tanpa diminta. Soetimah, 1992: 72 menyatakan ”jika suatu perpustakaan memiliki bahan pustaka tersebut dapat diberikan kepada perpustakaan lain yang lebih membutuhkan diberikan sebagai hadiah.” Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam penerimaan hadiah secara tak langsung antara lain: 1. Bahan pustaka yang sudah diterima dicocokkan dengan surat pengantar 2. Bahan pustaka yang sudah diterima, perpustakaan langsung menerima ucapan terima kasih kepada pemberi hadiah. 3. Mengoleksi bahan tersebut apakah sesuai dengan tujuan, fungsi, ruang lingkup layanan perpustakaan. Soetimah, 1992: 72. Universitas Sumatera Utara Sumber sumbanganhadiah tidak berasal dari lembaga, perorangan atau perpustakaan yang menjalin kerja sama. Sumber hadiah dapat berasal dari lembaga, perorangan atau perpustakaan yang menjalin kerja sama. Sumber hadiah dapat berasal dari kedutaan, penerbit dan lain-lain. Menurut Yulia, 1993: 59 sumber hadiahkoleksi dapat dikembangkan dari berbagai sumber yaitu: 1. Contoh terbitan dari pengarang dan penerbit. 2. Publisher’s weekly. 3. Bulletin of the public affairs information service. 4. H. W Wilson Copy’s Vertical File Service Phamflet Indekx. 5. Duplikat dari perpustakaan lain. 6. Donatur dari berbagai pihak seperti organisasi, lembaga perhimpunan profesi, yayasan, negara maju melalui kedutaannya. Penerimaan melalui hadiah juga dilakukan seleksi baik dari segi isi atau relevansi bidang subyek maupun dari segi kelayakan kondisi fisik bahan pustaka. Tukar-menukar Penambahan bahan pustaka pada suatu perpustakaan dapat juga dilakukan melalui tukar-menukar. Hal ini dimungkinkan untuk dilakukan jika antara dua perpustakaan atau lebih telah melakukan persetujuan bersama. Kedua belah pihak yang telah sepakat untuk melakukan tukar-menukar bahan pustaka harus terlebih dahulu mengirimkan contoh bahan pustaka yang akan ditukarkan. Hal ini memungkinkan unuk tidak terjadinya kesesuaian antar bahan yang mau ditukarkan. Untuk dapat melakukan pertukaran, perpustakaan perlu memperhatikan prosedur tukar-menukar. Menurut Yulia, 1993: 43, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tukar-menukar bahan pustaka, antara lain: 1. Perpustakaan yang menawarkan, langkah pertama adalah menyusun daftar bahan pustaka yang akan ditukarkan. Penawaran dapat dilakukan melalui judul maupun pengarang. 2. Perpustakaan mengirimkan penawaran kepada sejumlah perpustakaan lain yang diperkirakan memiliki bahan yang sesuai dengan bahan yang ditawarkan, serta menjalin kerja sama dengan perpustakaan yang menawarkan. Dalam penawaran tersebut syarat-syarat tukar-menukar, misalnya bahan pustaka apa yang diinginkan, ongkos kirim, dan sebagainya. 3. Perpustakaan yang menerima penawaran harus mempelajari tawaran dan persyaratan dari pihak yang menawarkan. 4. Perpustakaan yang menerima memilih daftar yang diinginkan dan menyusun daftar bacaan yang ditawarkan sebagai bahan penukaran. 5. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat dalam melakukan tukar-menukar, maka penukaran dapat dilaksanakan. 6. Kemudian diolah sesuai dengan prosedur inventarisasi setelah kedua belah pihak menerima hasil pertukaran. Universitas Sumatera Utara Selain prosedur di atas, ada beberapa sumber pertukaran bahan pustaka yang seperti dikemukakan oleh Yulia, 1993: 57, antara lain: 1. Universitasakademik yang berupa terbitan resmi, disertai atau abstrak bahan pustaka duplikat, terbitan university press, terbitan perpustakaan, reprint, terbitan unit penelitian. 2. Pemerintah, berupa Undang-undang, peraturan-peraturan, lembaran negara, dan terbitan resmi lainnya. 3. Organisasi ilmiah dan profesi. 4. Perusahaan-perusahaan industri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa prosedur yang telah disebutkan perlu dipedomani dalam melakukan tukar-menukar bahan pustaka, baik yang diperoleh melalui universitas, pemerintah, organisasi, dan lain-lain.

2.4.4. Penerbitan Sendiri