2. Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Pustaka 3. Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka

c. Sumber daya Pustakawan harus mengetahui sumber daya yang ada, termasuk dana dan anggaran, staf serta buku yang dapat dipinjam dari perpustakaan lain.” Dari pernyataan di atas yang paling penting diperhatikan adalah sumber daya khususnya ketersediaan dana dan anggaran. Sebab tanpa dana yang cukup, pengadaan bahan pustaka akan sia-sia untuk dilaksanakan.

2.2.2.1. Pihak-pihak yang Berwenang Melakukan Pemilihan Bahan Pustaka

1. Pihak-pihak Pemilihan Bahan Pustaka Dalam suatu perpustakaan, pihak yang berwenang untuk melakukan pemilihan bahan pustaka bukan hanya pustakawan tetapi semua unsur yang berkepentingan, termasuk para pengguna jasa perpustakaan. Menurut Yulia, 1993: 75 pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan pemilihan bahan pustaka adalah: 1. Pada perpustakaan sekolah, pihak yang berwenang melakukan pemilihan bahan pustaka adalah kepala sekolah, dan wakil, serta guru, pelajar boleh saja memberikan saran. 2. Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang adalah dewan penasehat, penyantun perpustakaan, dan tokoh masyarakat. 3. Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan pemilihan adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, staf, dan mahasiswa menyarankan dan harus dipertimbangkan kesesuaiannya dengan kebutuhan. 4. Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan pemilihan adalah pimpinan institusi di mana perpustakaan tersebut bernaung. 5. Pada akhirnya, pustakawanlah yang berwenang apabila bahan pustaka tersebut dipilih atau tidak, karena pustakawanlah yang mengetahui apakah bahan pustaka tersebut cocok atau tidak serta dana yang trsedia. Selain yang disebutkan di atas, untuk dapat melakukan pemilihan bahan pustaka, pihak-pihak yang berhubungan harus memiliki pengetahuan seperti: 1. Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan, khususnya kelemahan dan keunggulan suatu penerbit. 2. Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa saja yang menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang dan telah dilakukan dan mengapa ada kelompok pengguna bahan pustaka yang satu berbeda dengan pengguna perpustakaan yang lain. 3. Memahami kebutuhan para anggota. 4. Personil pemilihan buku harus bersifat netral serta harus menguasai informasi dan akal sehat dalam pemilihan. 5. Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan. 6. Mengetahui buku melalui proses membaca. Sulistyo-Basuki, 1993: 429

2.2.2. 2. Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Universitas Sumatera Utara Prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka ditetapkan sebagai upaya untuk menyesuaikan pemilihan bahan pustaka dengan tujuan dan fungsi perpustakaan prinsip tersebut diperjelas sebagai berikut: 1. Relevansi atau kesesuaian Bahan pustaka harus disesuaikan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan dengan lembaga induknya. 2. Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna Pemilihan bahan pustaka harus mengutamakan kepentingan pengguna dengan tujuan untuk memenuhi tingkat keterpakaian pemakai. 3. Kelengkapan Pengadaan bahan pustaka hendaknya berpedoman kepada kelengkapan koleksi yang dibutuhkan oleh pemakai jasa perpustakaan, bukan berpedoman pada jumlah banyaknya eksemplar buku tetapi harus diperhatikan kualitas koleksi tersebut. 4. Kemutakhiran Isi yang terdapat dalam bahan pustaka harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Unsur kerja sama dengan pihak lain Perpustakaan sebaiknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti pakar ilmu pengetahuan pengguna dalam melaksanakan pemilihan bahan pustaka agar relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna dapat dipenuhi. Siregar, 2002: 80. Sedangkan untuk menentukan judul bahan pustaka apa yang akan dipilih pihak perpustakaan harus mengetahui apakah terbitan tersebut masih tersedia di pasar, toko buku dengan penerbit atau tidak.

2.2.2. 3. Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka

Untuk mengetahui apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan, maka diperlukan alat bantu pemilihan buku. Alat bantu tersebut adalah: 1. Sarana pembaca 2. Timbangan buku seperti yang terdapat pada surat kabar dan majalah 3. Bibliografi. Sulistyo-Basuki, 1993:432 Sedangkan alat bantu seleksi yang lain adalah: 1. Katalog penerbit dalam dan luar negeri yang berisi a. Judul, anak judul, judul paralel b. Edisi, negara, bahasa, bentuk c. Kota terbit, penerbit d. Tahun terbit e. Harga langganan f. ISSN 2. Bibliografi Nasional dan Internasional 3. Bibliografi khusus berbagai bidang ilmu Universitas Sumatera Utara 4. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain 5. Tim, bagan buku, iklan, dan lain-lain. Milburga, 1994: 74 Jadi melalui informasi di atas, pihak-pihak yang melakukan pemilihan bahan pustaka dapat menentukan bahan pustaka mana yang cocok.

2.3. Penerapan Teknologi untuk Kemudahan Pengadaan

Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sangat mudah dilakukan dengan cara pengaksesan melalui internet. Dalam sebuah perpustakaan haruslah mempunyai koleksi yang lengkap, dalam era globalisasi sekarang ini akan lebih mudah dalam pemesanan buku, tidak harus langsung ke toko buku ataupun ke luar negeri apabila ada buku yang harus dibeli dengan mengakses internet sudah lebih mudah untuk dilakukan pemesanan buku ataupun bahan pustaka.

2.3.1. Informasi Buku Baru

Informasi buku baru dapat diperoleh melalui akses internet, dengan mengakses internet kita dapat melihat harga, pengarang, judul buku, bahkan buku-buku yang baru terbit. Untuk melihat informasi buku-buku baru penerbit dalam negeri maupun luar negeri dapat dilihat melalui web site seperti: a. Penerbit dalam negeri http:www.Gramedia.com http:www.Grasindo.com http:www.andipublisher.com http:www.djambatan.co.idkatalog index.php http:www.robani.co.id b. Penerbit luar negeri http:www.Mc Graw Hill.com http:www.Delmar.com http:www.Dekker.com http:www.Cambridge.com http:www.sage.com

2.3.2. Alat Bantu Seleksi

Universitas Sumatera Utara