Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

(1)

SKRIPSI

”COMPUTER SELF-EFFICACY (CSE) MAHASISWA

AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI

INFORMASI : STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI

NEGERI DI MEDAN”.

OLEH

REFFY OKDIWISNA

090522039

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 28 Juni 2012

090522039 Reffy Okdiwisna


(3)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini, menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002) menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.

Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam pembuatan keputusan.

Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat, peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.

Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan komputer. Namun demikian, Hemby (1998) memprediksi bahwa diperkirakan


(4)

pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.

Kata Kunci : Dampak negative computer, Penggunaan Komputer sendiri, Pengguna Komputer


(5)

Abstract

In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat kepada Allah Swt karena atas ridhonya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran dan motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, AK, CPA selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang juga selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak sekali masukan dan saran bagi penyelesaian skripsi ini .

6. Bapak Rustam, MSi, Ak selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan saran bagi skripsi ini.

7. Orang tua penulis, Suami, keluarga, dan teman terdekat atas semangat dan motivasi yang diberikan selama penulisan skripsi.


(7)

8. Teman-teman S1 Ekstensi Akuntansi Stambuk 2009 yang telah memberikan semangat dan saran selama penulisan skripsi ini.

Medan, 28 Juni 2012 Penulis

Reffy Okdiwisna 090522039


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1Teori Kognitif Sosial ... 8

2.2Pengertian Computer self efficacy ... 10

2.3Penelitian Terdahulu ... 13

2.4Kerangka Konseptual ... 16

2.5Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III : METODE PENELITIAN ... 18

3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

3.2Jenis Penelitian ... 18

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 18

3.3Variabel dan definisi Operasional ... 19

3.3.1 Variabel Penelitian ... 19

3.3.2 Definisi Opersional ... 19

3.4Teknik Analisa Data ... 20

3.4.1 Uji Kualitas Data ... 20


(9)

3.4.3 Jadwal Penelitian ... 22

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 23

4.2Hasil Penelitian ... 23

4.2.1 Uji Kualitas Data ... 26

4.2.1.1Uji Validitas ... 26

4.2.1.2Uji Reabilitas ... 28

4.2.2 Gambaran Computer Self Efficacy ... 29

4.2.3 Korelasi Antar Variabel ... 41

4.2.4 Uji Hipotesis ... 44

4.2.4.1 Hipotesis 1 ... 44

4.2.4.2 Hipotesis 2 ... 46

4.2.4.3 Hipotesis 3 ... 48

4.2.4.4 Hipotesis 4 ... 49

4.3Hasil Pembahasan ... 51

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1Kesimpulan ... 57

5.2Saran ... 58


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

Tabel 1 Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 22

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ... 24

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 24

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ... 25

4.5 Item- Total Statistics ... 26

Reability Statistics ... 28

Data Mahasiswa USU Stambuk 2008 ... 30

Data Mahasiswa USU Stambuk 2009 ... 33

Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2008 ... 36

Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2009 ... 39

Correlation 1 ... 41

Correlation 2 ... 42

Correlation 3 ... 43

Correlation 4 ... 43

Group Statistics Hipotesis 1 ... 44

Group Statistics Hipotesis 2 ... 46

Group Statistics Hipotesis 3 ... 48


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


(12)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini, menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002) menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.

Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam pembuatan keputusan.

Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat, peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.

Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan komputer. Namun demikian, Hemby (1998) memprediksi bahwa diperkirakan


(13)

pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.

Kata Kunci : Dampak negative computer, Penggunaan Komputer sendiri, Pengguna Komputer


(14)

Abstract

In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR PELAKANG

Konsep Computer Self Efficacy (CSE) dipandang sebagai salah satu variabel yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi (Agarwal et al. 2000). CSE didefenisikan oleh Compeau dan Higgins (1995) sebagai penilaian kemampuan dan keahlian komputer seserang dalam melakuakn tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi. Menurut Compeau dan Higgins studi tentang CSE ini penting dalam rangka untuk menentukan perlaku individu dan kinerja dalam penggunaan teknologi informasi.

Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) sekarang ini mengharapkan lulusan akuntansi mempunyai pengetahuan yang baik tentang sistem akuntansi dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi, misalnya kemampuan dalam menggunakan micro-based tools secara umum, software

aplikasi dan penggunaan teknologi tersebut dipandang sebagai suatu bentuk nilai plus (Stone et al.1996).

Bagi seorang auditor, konsultasi jasa teknologi alam aplikasi, analis sistem, manajemen informasi dan konsultasi bisnis kompeten merupakan jenis-jenis jasa non atestasi yang dapat diberikan auditor pada kliennya. Keahlian ini harus dimiliki auditor, terutama dalam menghadapi era persaingan global dalam abad digital. Sehingga dengan mempelajari CSE, akuntan dapat membantu mencari strategi yang tepat dalam penggunaan dan pengembangan teknologi informasi.


(16)

Penelitian tentang CSE telah banyak dilakukan baik oleh peneliti dalam negeri, mislnya Wijaya (2003); Indriantoro (2000); Rifa dan Gudono (1998) maupun oleh peneliti luar negeri, misalnya Igbaria dan Livari (1995); Agarwal et al. (2000). Telah ada Konsensus umum antara peneliti dengan praktisi bahwa CSE mempunyai hubungan positif dengan kinerja dalam pelatihan software (Gist et al. 1989) dalam sheng (2003), perceived ease of use sistem komputer (Venkatesh 2000) dan kemampuan mengadaptasi teknologi komputer baru (Burkhart dan Brass 1989) dalam Sheng (2003). Semua ini berdampak secara positif untuk kesuksesan penerapan sistem informasi.

Penelitian dengan menggunakan variabel computer self efficacy juga telah diterapkan dalam dunia pendidikan antara lain oleh Havelka (2003) dan Wijaya (2003). Menurut Rosen dan Maguire (1990) dalam stone et al (1996), CSE merupakan salah satu prediktor yang penting bagi mahasiswa untuk mau mempelajari dan menggunakan sistem akuntansi dipersiapkan untuk menjadi akuntan yang punya kompetensi antara lain dalam bidang teknologi informasi yang memadai dan merupakan core dimension dari pendidikan akuntansi dasar sehingga dapat mendukung tugas-tugasnya sebagai seorang calon akuntan.

Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan harus mengamati setiap perkembangan teknologi informasi karena akuntan merupakan satu profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih diminati oleh banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih dapat dipercaya. Kualitas pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi negeri


(17)

ini cenderung menjadi pedoman pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. Namun, belum tentu keberadaaan perguruan tinggi negeri di suatu kota membuat kualitas pembelajaran menjadi sama. Perbedaan kualitas pembelajaran khususnya tentang teknologi informasi (dalam hal ini untuk mata kuliah aplikasi komputer) tersebut dapat diukur dengan indikator computer self efficacy.

Hasil pengukuran CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi dalam kemampuannya menggunakan komputer/sistem informasi /teknologi informasi. CSE diyakini dapat membantu mencari strategi yang tepat dalam penggunaan dan pengembangan teknologi informasi di perusahaan maupun di perguruan tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas pegawai dan mahasiswa sehingga akhirnya dapat meningkatkan daya saing.

Oleh karena melihat pentingnya CSE bagi mahasiswa akuntansi dan mengikuti saran dari penelitian terdahulu untuk lebih memperluas pengambilan sampel, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Computer Self-Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi Dalam Pengguaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”. Peneliti terdahulu (Rustiana, 2004) melakukan penelitian dengan orientasi penelitian tinjauan perspektif gender dengan sampel yang diambil hanya mahasiswa akuntansi semester empat yang sedang mengambil mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta. Penulis mencoba melakukan penelitian tentang CSE kembali namun dengan tinjauan yang lebih luas yaitu angkatan yang akan diuji pada mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED)


(18)

serta antar stambuk 2008 dan 2009 pda setiap universitas. Alasannya, peneliti ingin melihat apakah kedua mata kuliah tersebut telah mempengaruhi kemampuan mahasiswanya dalam penggunaan komputer.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, ada beberapa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi antar stambuk pada perguruan tinggi negeri di Medan?

2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar stambuk?

3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar Universitas? 4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas Negeri Medan?

5. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas Sumatera Utara?


(19)

6. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam perguruan teknologi informasi pada kedua perguruan tinggi negeri di Medan?

Berdasarkan identifikasi masalah yang cukup luas, Maka penelitian ini dibatasi pada computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi untuk stambuk 2008 dan 2009 pada perguruan tinggi negeri di Medan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008?

2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU dengan Mahasiswa akuntansi UNIMED untuk tahun 2009?

3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi Mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009?

4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008 dengan stambuk 2009?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED utnuk stambuk 2008.


(20)

2. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED utnuk stambuk 2009.

3. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan stambuk 2009 pada Universitas Negeri medan.

4. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan stambuk 2009 pada Universitas Sumatera Utara.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan penulis tentang konsep dan kegunaan dari

computer self efficacy dalam karir sebagai akuntan. Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak Universitas Negeri di Medan untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya dalam bidang aplikasi komputer lanjutan dan sistem informasi akuntansi.

2. Secara teoritis, diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi Akuntansi dan aplikasi komputer. 3. Hasl Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan tambahan informasi bagi


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI KOGNITIF SOSIAL

Teori kognitif sosial ini dicetuskan oleh pakar psikologi perilaku ternama, Bandura. Teori ini didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai triadic reciprocall. Ketiga variabel tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang seperti tampak pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 2.1

Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism

Orang (individu)

Lingkungan Perilaku

(Sumber : Compeau dan Higgins 1995)

Gambar 1 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan lingkungan mempengaruhinya. Selanjutnya perilaku yang ada dalam situasi ini dipengaruhi oleh lingkungan atau karakterisktik situasional yang juga dipengaruhi oleh faktor kognitif dan faktor personal.


(22)

Teori kognitif sosial oleh Bandura dalam compeau dan Higgins (1995) dalam Rustiana (2004) dikembangkan dalam dua set ekspektasi kekuatan kognitif utama yang menjadi pedoman/guide perilaku. Pada set pertama, ekspektasi dihubungkan dengan outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan individu yang tidak mampu memahami konsekuensi yang menguntungkan. Kedua, ekspektasi yang disebut sebagai self efficacy yang merupakan kepercayaan individu mengenai kemampuan untuk membentuk suatu perilaku tertentu.

Adapun defenisi self efficacy menurut Bandura (1986) dalam Campeau dan Higgins (1995) adalah

“People’s judgmentsof their capabilities to organize and execute courses of action required to attain designated types of performances. It is concerned not with the skills one has but with judgements of what one can do with whatever skills one possesses.”

Definisi tersebut menunjukan bahwa, karakteristik kunci dari konstrak self efficacy yaitu: komponen skill (keahlian) dan ability (kemampuan) dalam hal mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, CSE menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya menggunakan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti menggunakan paket-paket

software untuk analisis data, menulis surat mail merge dengan menggunakan

word processor yang lebih dari keahlian sederhana seperti memformat disketatau booting ulang komputer.

Istilah self efficacy merupakan suatu konstrak penting dalam psikologi yang banyak digunakan para peneliti seperti yang dikutip oleh Compeau dan Higgins


(23)

(1995) yang dikaitkan dengan variabel-variabel lain. Misalnya, untuk mempengaruhi keputusan perihal perilaku seperti yang dilakukan oleh Betz dan Hackett (1981), tanggapan emosional (termasuk stress dan anxiety) dalam membentuk perilaku Stumpf et al (1987), serta pencapaian kinerja aktualindividu yang dihubungkan dengan perilaku Locke et al (1984); Wood dan Bandura (1989).

Dalam riset bidang sistem informasi, banyak peneliti (Compeau dan Higgins, 1995; Stone et al. 1996; Wijaya 2003) yang telah menguji variabel self efficacy yang dihubungkan dengan berbagai perilaku komputer.

2.2 PENGERTIAN COMPUTER SELF EFFICACY

Menurut Compeau dan Higgins (1995) CSE didefinisikan sebagai

judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer/sistem informasi/teknologi informasi. Didasarkan pada teori kognitif sosial yang dikembangkan oleh Bandura, self efficacy dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan perilaku tertentu. Bandura menyatakan bahwa self efficacy yang dirasakan seseorang memainkan peran penting dalam mempengaruhi motivasi dan perilaku. Hal ini bukan merupakan penilaian pada masa lalu seseorang dalam menggunakan komputer, tetapi menyangkut penilaian yang akan dilakukan pada masa depan. Hasil riset Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan, bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi CSE, Yaitu: (1) dorongan dari pihak lain, (2) pihak lain sebagai pengguna, (3) dukungan.


(24)

Dorongan dari pihak lain mengacu pada kelompok dan menggunakan persuasi verbal. Pada factor kedua, seseorang dapat meningkatkan CSEnya karena mengobservasi dan meniru model perilaku. Ini merupakan cara yang ampuh untuk mengakuisisi perilaku sebagai model pembelajaran. Sedangkan factor terakhir yaitu adanya dukungan ini dapat berupa ketersediaan dari pihak organisasi untuk membantu individu yang membutuhkan peningkatan kemampuan dan juga persepsi kemampuan diri.

Compeau dan Higgins juga menjelaskan ada tiga dimensi CSE, yaitu: (1)

magnitude, (2) strength, (3) generazability. Dimensi magnitude mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam pengunaan computer. Individu yang mempunyai magnitude CSE yang tinggi diharapkan mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu yang mempunyai level magnitude CSE yang rendah karena kurangnya dukungan maupun bantuan. Dimensi ini juga menjelaskan, bahwa tingginya magnitude CSE seseorang terkait dengan level yang dibutuhkan untuk memahami suatu tugas. Pada individu yang memiliki level magnitude tinggi mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan rendahnya dukungan dan bantuan dari oarng lain, dibandingkan dengan level magnitude CSE yang rendah. Pada dimensi kedua yakni strength,ini mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau kepercayaan individu unutk mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasinya dengan baik. Dimensi terkahir adalah generazability yang mengacu pada tingkat penilaian user yang terbatas pada domain khusus aktifitas. Dalam konteks komputer, domain ini mencerminkan perbedaan konfigurasi hardware dan software, sehingga individu


(25)

yang mempunyai level generazability CSE yang tinggi diharapkan dapat secara kompeten mengunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda. Sebaliknya tingkat generazability CSE yang rendah menunjukksn kemampuan individu dalam mengakses paket-paket software dan system computer secara terbatas.

Maracas et al. (1998) dan Agarwal et al. (2000) dalam Rustiana (2004) membagi CSE dalam dua jenis, yaitu general CSE dan specific CSE. Kedua jenis ini dikontruksikan berhubungan dengan perbedaan tugas-tugas computer. Secara general CSE didefenisikan sebagai penilaian keahlian individu dalam menggunakan berbagai aplikasi computer. Sedangkan spesifik CSE adalah kemampuan spesifik dalam domain komputasi umum.

Ada empat sumber informasi self efficacy menurut Bandura seperti yang dikutip oleh Compeau dan Higgins (1995), yaitu : (1) guided mastery,(2)

behavior modeling,(3) social persuasion dan physiological states .Sumber informasi terkuat adalah gude master yang merupakan pengalaman kesuksesan nyata dalam kaitannya dengan perlaku. Interwaksi yang berhasil antara individu dengan komputer menyebabkan individu mengembangkan self efficacy-nya lebih tinggi. Dengan demikian praktik langsung merupakan komponen penting dalam pelatihan sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan kemampuannya. Sumber informasi self efficacy kedua adalah permodelan perilaku/behavior modeling, yang meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam membentuk perilaku sebagai proses pembelajaran. Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan bahwa pendekatan permodelan perilaku untuk pelatihan komputer


(26)

dapat meningkatkan persepsi self efficacy dan kinerja dalam konteks pelatihan. Sumber yang ketiga adalah pendekatan persuasive dapat juga mempengaruhi self efficacy. Jaminan ulang bagi user yang punya kemampuan tentang teknologi dan menggunakannya dengan sukses dapat membantu para user untuk membangun kepercayaan. Sumber informasi self efficacy yang terkahir adalah physiological states, yang menunjukkan perasaan kecemasan/anxiety yang berdampak negative terhadap self efficacy. Bandura (1986) menyatakan bahwa individu yang mempunyai perasaan anxiety yang tinggi menunjukkan kurangnya kemampuan diri. Jadi jika individu merasa cemas/anxiety dalam penggunaan computer, maka ia memiliki alasan untuk merasa cemas sehingga menunjukkan self efficacy yang rendah. Berdasarkan penelitian Webster et al. (1990) dalam Compeau dan Higgins (1995) menemukan hasil, bahwa Computer anxiety dalam proses pelatihan dapat dikurangi dengan mendorong user untuk berperilaku yang menyenangkan.

2.3 PENELITIAN TERDAHULU

Ada beberpaa penelitian terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian ini. Namun, penelitan-penelitian ini bukan untuk menjadi pembanding dalam menjawab hipotesis tetapi penelitian-penelitian ini akan menjadi acuan pengguran CSE untuk objek yang akan di teliti.

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Variabel Hasil

1. Deborah R

Compeau and

Computer self Efficacy:

Computer Self

The computer self efficacy measures


(27)

C.A Higgins development of measure and initial test

Efficacy also provided

enchanced insight into course-related factors of practical

concern to university educators

2. Rex Karsten and Roberta M. Roth

“Computer Self Efficacy: A Practical Indicator

of Student Computer

Competency in Introductory is Courses”

Computer Self Efficacy

Student results is compuer self-efficacy measure may be a practical and informative means of assessing computer-training outcomes in the introductory is course context

3. Rustiana Computer Self

Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi: tinjauan Computer Self Efficacy CSE mahasiswa laki-laki lebih baik dari CSE mahasiswa perempuan


(28)

perpektif gender 4. H.K. Sam et al “Computer Self

Efficacy, Computer

Anxiety, and attitudes toward the internet: A study among undergraduates in Unimas” Computer Self Efficacy, Computer Anxiety, and attitudes toward the internet

The findings suggest

that the undergraduates had

moderate computer anxiousness,medium attitudes toward the internet, and high computer self- efficacy and used

the internet extensively for educational

purposes such as doing research, downloading

electronic resources an e-mail communication

2.4 KERANGKA KONSEPTUAL

CSE didefenisikan sebagai penilaian kemampuan seseorang untuk menggunakan computer/system informasi/teknologi informasi (Compeau dan


(29)

Higgins 1995). Konsep ini dipandang penting disebabkan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang harus diimbangi dengan kemampuan para pengguna (Users). Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan harus mengamati setiap perkembangan teknologi karena akuntan merupakan satu profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih diminati oleh banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih dapat dipercaya. Kualitas pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. Namun, belum tentu keberadaan perguruan tinggi negeri di satu kota lantas membuat kualitas pembelajran menjadi sama.

Perbedaan kualitas pembelajaran khususnya tentang teknologi informasi tersebut dapat diukur dengan indikator computer self-efficacy. Hasil pengukuran CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi dalam kemampuannya menggunakan computer/system informasi/teknologi informasi. CSE diyakini dapat membantu para akuntan perusahaan maupun akuntan pendidik untuk membantu mencari strategi yang tepat dalam penggunaan danpengembangan teknologi informasi di perusahaan maupun di perguruan tinggi sehingga akhirnya dapat meningkatkan daya saing.

2.5 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:


(30)

H1 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008

H2 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009

H3 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009

H4 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008 dengan stambuk 2009


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada lingkungan mahasiswa-mahasiswi S1 jurusan akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Medan yaitu USU dan UNIMED. Penelitian ini mulai dilakukan pada 20 Desember 2011 sampai dengan 28 Desember 2011

3.2 JENIS PENELITIAN 3.2.1 Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 akuntansi regular stambuk regular stambuk 2007 dan stambuk 2008 Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode probability Sampling dengan cara Simple Random Sampling, yaitu seluruh elemen dalam populasi diperhitungkan dan setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai subyek. Data sampel yang diperlukan diambil dari mahasiswa S1 akuntansi regular stambuk 2007 dan 2008 yang telah mengambil/mendapatkan mata kuliah Aplikasi Komputer dan Sistem Informasi Akuntansi.


(32)

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan teknik pengumpulan data menggunakan Metode Angket dan Wawancara. Angket yang dibagikan terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama berisi 34 item pertanyaan CSE dan bagian kedua berisi 16 pertanyaan yang digunakan sebagai informasi pendukung.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini hanya terdapat satu variable yaitu Computer Self Efficacy. Ada 34 item pertanyaan yang digunakan unutk mengukur level

Computer Self Efficacy untuk mengetahui kemampuan user dalam menggunakan responden tentang item-item kuesioner.

1. Angka 1 berarti sangat tidak setuju 2. Angka 2 berarti tidak setuju

3. Angka 3 berarti ragu-ragu 4. Angka 4 berarti setuju 5. Angka 5 berarti sangat setuju

3.3.2 Definisi Operasional Computer Self Efficacy

Computer Self Efficacy didefenisikan sebagai kemampuan pengguna aplikasi computer, system operasi, penangan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Ada 3 dimensi Computer Self Efficacy, yaitu: (1) magnitude (2) strength (3) generazability. Dimensi


(33)

magnitude mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam penggunaan computer. Dimensi strength mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau kepercayaan individu untuk mampu menyelesaiakan tugas-tugas komputasinya dengan baik. Dimensi generazability mengacu pada tingkat penilaian users yang terbatas pada domain khusus aktifitas.

3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam instrument penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrument dikatakan valid, jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (sugiyono,2005:109). Uji validitas dilakukan dengan corrected item-total correlation dengan kriteria jika r hitung ≥ r table (uji dua sisi dengan sig 0.05) maka instrument penelitian dapat dikatakan valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti ketepatan atau konsistensi suatu ukuran dan alat ukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi internal. Instrument dikatakan reliable atau cukup atau cukup andal jika memiliki

cronbach alpha yang menunjukkan nilai > 0.5


(34)

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedan rata-rata dengan pengujian dua sampel tidak berhubungan (independent Sample T-Test)

dengan rumus :

X1 –X2

t =

(n1-1)S1 2

+ (n2-1)S2 2

n1 + n2- 2

Namun, sebelum dilakukan Uji T test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (levene’s Test), artinya jika varian sama maka Uji T menggunkan Equal Varians Assumed (diasumsikan varian berbeda). Criteria pengujian uji F adalah jika P value > 0,05 varian adalah sama jika P value < 0,05 varian adalah berbeda.

1 n1

1 n2


(35)

3.4.3 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian November

2011

Desember 2011

Januari 2012

Februari 2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal

Skripsi

Bimbingan Proposal Skripsi

Seminar Proposal Skripsi

Bimbingan dan Penulisan Skripsi


(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Data yang diperlukan untuk penelitian ini dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner pada sejumlah mahasiswa akuntansi program S1 regular stambuk 2008 dan stambuk 2009 Universitas Sumatera Utara dan mahasiswa akuntansi program S1 regular stambuk 2008 dan 2009 Universitas Negri Medan.

Adapun komposisi responden dari tiap-tiap universitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. USU = 40 responden 2. UNIMED = 40 responden Jumlah 80 responden

4.2 HASIL PENELITIAN

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Dari hasil penelitian yang diambil sebagai objek penelitian oleh penelitian dari jurusan akuntansi dua universitas negeri yang ada di Medan

TABEL 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Nama Universitas Jumlah

(Orang)

Persentase (%)


(37)

UNIMED 40 50

Total 80 100

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40 merupakan mahasiswa akuntansi USU dengan persentase sebesar 50 % dan 40 merupakan mahasiswa akuntansi UNIMED dengan persentase 50%. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan jumlah antara mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED tidak begitu besar.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin TABEL 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

Laki-laki 30 37.5

Perempuan 50 62.5

Total 80 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 30 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 37.5% dan 50 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 62.5%. dengan demikian diketahui bahwa jumlah responden perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.


(38)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk TABEL 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk

Universitas Stamuk Jumlah (Orang) Persentase (%)

USU 2008 20 25

2009 20 25

UNIMED 2008 20 25

2009 20 25

Total 80 100%

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40 responden USU yang terdiri dari 20 atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20 atau 25% merupakan stambuk 2009. Responden UNIMED berjumlah 40 orang terdiri dari 20 orang atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20 orang atau 25% merupakan stambuk 2009.

4.2.1 Uji Kualitas Data 4.2.1.1 Uji Validitas

Untuk menguji validitas setiap butir maka sekor-skor yang ada poada butir yang dimaksud berkorelasi dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengingkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.


(39)

Uji validitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa akuntansi di USU yang merupakan responden di luar responden sampel tersebut. Uji validitas pada n = 30 maka diperoleh hasil validitas sebesar 0.361.

4.5 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Keterangan

Pertanyaan No 1 125.1667 302.971 .503 .957 Valid

Pertanyaan No 2 125.3000 299.390 .690 .956 Valid

Pertanyaan No 3 125.3333 303.747 .487 .958 Valid

Pertanyaan No 4 125.4667 303.637 .612 .957 Valid

Pertanyaan No 5 125.0333 294.861 .747 .956 Valid

Pertanyaan No 6 125.1333 285.913 .747 .956 Valid

Pertanyaan No 7 125.1333 285.913 .747 .956 Valid

Pertanyaan No 8 125.0333 297.551 .771 .956 Valid

Pertanyaan No 9 125.1333 300.464 .523 .957 Valid

Pertanyaan No 10 125.2000 304.717 .458 .958 Valid

Pertanyaan No 11 125.2000 304.717 .458 .958 Valid

Pertanyaan No 12 125.1000 300.300 .664 .956 Valid

Pertanyaan No 13 125.1000 299.059 .671 .956 Valid

Pertanyaan No 14 125.3000 301.045 .669 .956 Valid

Pertanyaan No 15 125.4000 305.007 .690 .957 Valid

Pertanyaan No 16 125.4333 304.944 .613 .957 Valid

Pertanyaan No 17 125.3000 299.390 .690 .956 Valid

Pertanyaan No 18 125.1333 297.361 .680 .956 Valid

Pertanyaan No 19 125.1333 300.464 .523 .957 Valid


(40)

Pertanyaan No 21 125.0667 302.616 .592 .957 Valid

Pertanyaan No 22 125.4000 298.938 .723 .956 Valid

Pertanyaan No 23 125.7000 299.803 .511 .958 Valid

Pertanyaan No 24 125.1000 296.714 .684 .956 Valid

Pertanyaan No 25 125.0000 295.241 .753 .956 Valid

Pertanyaan No 26 125.5333 305.223 .648 .957 Valid

Pertanyaan No 27 125.1667 300.420 .665 .956 Valid

Pertanyaan No 28 125.0000 295.931 .729 .956 Valid

Pertanyaan No 29 125.3333 299.678 .713 .956 Valid

Pertanyaan No 30 125.3333 305.885 .601 .957 Valid

Pertanyaan No 31 125.2667 302.823 .720 .956 Valid

Pertanyaan No 32 125.6000 305.903 .508 .957 Valid

Pertanyaan No 33 125.4000 308.800 .437 .958 Valid

Pertanyaan No 34 125.6667 298.299 .694 .956 Valid

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Setelah diuji keabsahaannya, item-item dalam penelitian ini harus diuji keadandalannya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konsisten atau tidak. Instrumen (kuesioner) yang andal erarti mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pengukuran one shot atau pengukuran sekali saja. Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai > 0.6 yang mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument tersebut reliabel. Hasil perhitungan dapat digambarkan sebagai berikut:


(41)

Cronbach's Alpha N of Items

.958 34

Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai 0.958 > 0.6 yang mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument tersebut reliabel

4.2.2 Gambaran Computer Self Eficacy untuk Setiap Stambuk pada Setiap Universitas

CSE didefenisikan sebagai kemampuan pengguna aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard (Indriantoro dalam Rustiana 2004). Untuk mengukur kemampuan-kemampuan tersebut ada 34 iem pertanyaan yang digunakan yang terbagi ke dalam tiga bagian:

1. Untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard, dilihat dari item pertanyaan nomor 1-13.

2. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat keras dilihat dari item pertanyaan nomor 14-25

3. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi dilihat dari item pertanyaan nomor 26-34.

Dilihat dari kuesioner yang telahberhasil dikumpulkan baik dari USU maupun UNIMED gambaran computer self efficacy dari kedua universitas tersebut dikelompokkan untuk setiap stambuk sehingga perbedaan kemampuan lebih jelas terlihat.


(42)

1. Universitas Sumatera Utara (USU) a. Stambuk 2008

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

1 2 18 0 0 0 20 82 4.10 Tinggi Tingkat

Kemampuan Dalam Penyimpanan Data Dan Penggunaan Tombol Keyboard Tinggi

2 0 15 5 0 0 20 75 3.75 Rendah

3 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

4 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

5 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

6 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

7 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

8 1 19 0 0 0 20 81 4.05 Tinggi

9 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

10 1 19 0 0 0 20 81 4.05 Tinggi

11 2 18 0 0 0 20 82 4.10 Tinggi

12 0 15 5 0 0 20 75 3.75 Rendah

13 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

14 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah Tingkat

kemampuan dalam

Tinggi

15 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi


(43)

17 12 8 0 0 0 20 72 3.60 Rendah penanganan

file dan perangkat

keras kuesioner

18 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

19 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

20 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

21 0 8 12 0 0 20 72 3.60 Rendah

22 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

23 0 17 3 0 0 20 77 3.85 Rendah

24 13 7 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

25 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

26 6 14 0 0 0 20 86 4.30 Tinggi Tingkat

kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer

dan sistem operasi

Sedang

27 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

28 0 15 5 0 0 20 75 3.75 Rendah

29 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

30 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

31 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

32 1 19 0 0 0 20 81 4.05 Tinggi

33 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

34 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

TOTAL 4.01

Sumber: data diolah

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika rata-rata setiap item pertanyaan > 4.01maka termasuk ke dalam kategori tinggi


(44)

dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 4.01 maka termsuk ke dalam kategori rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa akuntansu stambuk 2008 USU tinggi. Kemampuan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 pada tingkat penyimpanana data dan penggunaan tombol keyboard serta kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras tergolong tinggi. Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi masih sangat minim. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras. Dari 12 pertanyaan yang diajukan 9 pertanyaan (pertanyaan no 1,4,5,6,7,9, 10,dan 11 dengan skor antara 81-85) yang berkategorikan tinggi. Begitu juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras kuesioner. Dari 12 pertanyaan yang diajukan ada 6 pertanyaan (pertanyaan no 15, 16, 18, 19, 22 dan 24 dengan skor antara 84-85) yang berkatogarikan tinggi. Sedangkan untuk tingkat kemampuan penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi dari hanya sekitar 5 pertanyaan yang bernilai tinggi yaitu pada item pertanyaan nomor 25,26,32,33 dan 34 yaitu dengan skor antara 82-86 namun tergolong berkategori sedang sebab item pernyataan lainnya bernilai di bawah rata-rata.

b. Stambuk 2009

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU stambuk 2009 yang telah mengisi kuesioner:


(45)

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

1 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah Tingkat

Kemampuan Dalam Penyimpanan Data Dan Penggunaan Tombol Keyboard Rendah

2 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

3 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

4 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

5 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

6 15 5 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

7 0 17 3 0 0 20 77 3.85 Rendah

8 3 17 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

9 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

10 6 14 0 0 0 20 86 4.30 Tinggi

11 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

12 0 15 5 0 0 20 75 3.75 Rendah

13 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

14 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah Tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras Tinggi

15 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

16 1 19 0 0 0 20 81 4.05 Tinggi

17 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

18 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

19 12 8 0 0 0 20 72 3.60 Rendah


(46)

21 15 5 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi kuesioner

22 18 2 0 0 0 20 78 3.90 Tinggi

23 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

24 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

25 0 17 3 0 0 20 77 3.85 Rendah

26 3 17 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi Tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer

dan sistem operasi

Sedang

27 4 16 0 0 0 20 84 4.20 Tinggi

28 6 14 0 0 0 20 86 4.30 Tinggi

29 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

30 0 15 5 0 0 20 75 3.75 Rendah

31 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

32 0 12 8 0 0 20 72 3.60 Rendah

33 0 18 2 0 0 20 78 3.90 Rendah

34 1 19 0 0 0 20 81 4.05 Tinggi

TOTAL 3.94

Sumber: data diolah

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika rata-rata setiap item pertanyaan > 3.94 maka termasuk ke dalam kategori tinggi dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.94 maka termsuk ke dalam kategori rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa akuntansu stambuk 2008 usu tergolong sedang. Kemampuan mahasiswa akuntansi


(47)

stambuk 2008 ini sudah baik untuk tingkatan kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras kuesioner. Sedangkan untuk tingkatkemampuan dalam penyimnpanan data dan penggunaan tombol keyboard masih tergolong rendah. Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi sudah cukup baik. Dari 12 pertanyaan yang diajukan mengenai kemampuan menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras 5 pertanyaan diantaranya pertanyaan no 16,17,18, 21 dan 22 memiliki skor antara 81-85 yang berkategorikan tinggi. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard dari 12 pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang memiliki skor tinggi antara 83-86 yaitu pada pertanyaan nomor 2,6,8,9, dan 10 namun dikategrikan rendah sebab skor pertnyaan lainnya di bawah nilai rata-rata. Pada pertanyyan mengenai tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer dan sistem informasi dari 12 pertanyaan 5 pertnayaan bernilai tinggi antara 81-86 yaitu pada pertanyaan nomor 24,26,27,28, dan 33 namun dikategorikan sedang sebab nilai lainnya di bawah rata-rata namun masih bernilai tinggi.

2. Universitas Negeri Medan (UNIMED) a. Stambuk 2008

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata


(48)

1 2 18 0 0 0 20 82 4.10 Tinggi Tingkat Kemampuan Dalam Penyimpanan Data Dan Penggunaan Tombol Keyboard Rendah

2 0 15 5 0 0 20 76 3.80 Rendah

3 0 18 2 0 0 20 79 3.95 Tinggi

4 5 15 0 0 0 20 73 3.65 Rendah

5 5 15 0 0 0 20 68 3.40 Rendah

6 4 16 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

7 5 15 0 0 0 20 73 3.65 Rendah

8 1 19 0 0 0 20 68 3.40 Rendah

9 15 5 0 0 0 20 82 4.10 Tinggi

10 1 19 0 0 0 20 76 3.80 Rendah

11 2 18 0 0 0 20 79 3.95 Tinggi

12 0 15 5 0 0 20 73 3.65 Rendah

13 0 18 2 0 0 20 68 3.40 Rendah

14 0 12 8 0 0 20 85 4.25 Tinggi Tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras kuesioner Tinggi

15 5 15 0 0 0 20 73 3.65 Rendah

16 16 4 0 0 0 20 68 3.40 Rendah

17 0 12 8 0 0 20 68 3.40 Rendah

18 5 15 0 0 0 20 76 3.80 Rendah

19 5 15 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

20 0 18 2 0 0 20 85 4.25 Tinggi

21 0 12 8 0 0 20 87 4.35 Tinggi


(49)

23 0 17 3 0 0 20 83 4.15 Tinggi

24 3 17 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

25 4 16 0 0 0 20 87 4.35 Tinggi

26 6 14 0 0 0 20 73 3.65 Rendah Tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer

dan sistem operasi

Rendah

27 0 12 8 0 0 20 73 3.65 Rendah

28 0 15 5 0 0 20 68 3.40 Rendah

29 0 18 2 0 0 20 85 4.25 Tinggi

30 0 12 8 0 0 20 73 3.65 Rendah

31 0 18 0 0 0 20 68 3.40 Rendah

32 1 19 0 0 0 20 82 4.10 Tinggi

33 4 16 0 0 0 20 76 3.80 Rendah

34 5 15 0 0 0 20 79 3.95 Tinggi

TOTAL 3.84

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika rata-rata setiap item pertanyaan > 3.84 maka termasuk ke dalam kategori tinggi dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.84 maka termsuk ke dalam kategori rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa akuntansu stambuk 2008 UNIMED masih rendah. Kemampuan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 ini masih pada tingkat penanganan file dan perangkat keras kuesioner. Sedangkan untuk tingkat penyimpanan data dan penggunaan


(50)

tombol keyboard dan kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi masih sangat minim. Terbukti dari pada pertanyyan mengenai kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard dimana dari 12 pertanyaan terdapat hanya 5 pertanyaan yang bernilai skor tinggi yaitu pertanyaan nomor 1, 3, 6, 9, dan 11 sedangkan pertanyaan lain bernilai di bawah rata-rata.sedangkan untuk pertanyaan mengenai tingkat kemampuan dalam pengggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi dari 10 pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan nomor 25, 29, 32 dan 34 sedangkan pertanyaan lainnya bernilai di awah rata-rata.

b. Stambuk 2009

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2009 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

1 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah Tingkat

Kemampuan Dalam Penyimpanan Data Dan Penggunaan Tombol Keyboard

Rendah

2 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

3 0 16 4 0 0 20 76 3.80 Rendah

4 3 17 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

5 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

6 7 13 0 0 0 20 87 4.35 Tinggi

7 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah


(51)

9 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

10 7 13 0 0 0 20 87 4.35 Tinggi

11 0 7 13 0 0 20 73 3.65 Rendah

12 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah

13 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

14 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi Tingkat

kemampuan dalam penanganan

file dan perangkat

keras kuesioner

Rendah

15 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah

16 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

17 0 8 12 0 0 20 82 4.10 Tinggi

18 0 16 4 0 0 20 76 3.80 Rendah

19 0 19 1 0 0 20 79 3.95 Tinggi

20 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

21 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

22 0 16 4 0 0 20 76 3.80 Rendah

23 3 17 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

24 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

25 7 13 0 0 0 20 87 4.35 Tinggi

26 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah Tingkat

kemampuan dalam penggunaan aplikasi

Rendah

27 3 17 0 0 0 20 83 4.15 Tinggi

28 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi

29 7 13 0 0 0 20 87 4.35 Tinggi


(52)

31 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah komputer

dan sistem operasi

32 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

33 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Rendah

34 0 7 13 0 0 20 73 3.65 Rendah

TOTAL 3.88

Sumber: data diolah

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika rata-rata setiap item pertanyaan > 3.88 maka termasuk ke dalam kategori tinggi dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.88 maka termsuk ke dalam kategori rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa akuntansi stambuk 2009 UNIMED masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Dari 12 pertanyaan yang diajukan 6 pertanyaan (pertanyaan no 4,5,6,8,9, dan10). Bernilai tringgi Tingkat kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat keras juga rendah, terbukti dari 12 pertanyaan yang diajukan, 5 pertanyaan memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan nomor 14, 17, 19, 23 dan 24. Begitu juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi. Dari 10 pertanyaan yang diajukan hanya 5 pertanyaan (pertanyaan no25, 27, 28, 29 dan 33) yang berkatogarikan tinggi. Dengan demikian kemampuan keseluruhan


(53)

mahasiswa stambuk 2009 UNIMED tergolong paling rendah diantara seluruh sampel.

4.2.3 Korelasi Antar Variabel

Korelasi antar variabel dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antar variabel pada setiap hipotesis. Untuk hipotesis pertama, korelasi antar stambuk 2008 USU dan stambuk 2008 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 1

usu 08 unimed 08

usu 08 Pearson Correlation 1 .773**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 08 Pearson Correlation .773** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU berkorelasi dengan stambuk 2008 UNIMED dengan tingkat signifikasi p <0.05 (2 sisi).

Untuk hipothesis kedua, korelasi antar stambuk 2009 USU dan stambuk 2009 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 2

usu 09 unimed 09


(54)

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 09 Pearson Correlation .829** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa satmbuk 2009 USU erkorelasi dengan stambuk 2009 UNIMED denfgan tingkat signifikasi p < 0.05 (2 sisi).

Untuk hipothesis ketiga, korelasi antar stambuk 2008 USU dan stambuk 2009 USU dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 3

usu 08 usu 09

usu 08 Pearson Correlation 1 .984**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

usu 09 Pearson Correlation .984** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU dan stambuk 2009 USU berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)

Untuk hipothesis keempat, korelasi antar stambuk 2008 UNIMED dengan 2009 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:


(55)

Correlations 4

unimed 08 unimed 09

unimed 08 Pearson Correlation 1 .980**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 09 Pearson Correlation .980** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 UNIMED dan stambuk 2009 UNIMED berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)

4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1. Hipotesis 1

Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi USU dan UNIMED untuk stambuk 2008. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Group Statistics USU '08-UNIMED '08

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai

dimens ion1

USU '08 20 136.45 8.426 1.884

UNIMED '08 20 130.60 8.929 1.997

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of


(56)

F Sig. T df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal variances

assumed

.284 .774 5.131 38 .002 15.850 3.745 2.293 11.407

Equal variances

not assumed

5.131 37.873 .002 15.850 3.745 2.292 11.408

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value ( 0.774 > 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa USU dan UNIMED untuk stambuk 2008 adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%. Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah 5.131 . Tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40-2 = 38 diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.131 > 2.024) dan P value ( 0.02 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2008 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 15.850 (136.45 - 130.60), dan perbedaan berkisar antara 2.293 sampai 11.407.


(57)

4.2.4.2. Hipotesis 2

Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi USU dan UNIMED untuk stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Group Statistics

USU '09-UNIMED '09

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai

dimens ion1

USU '09 20 134.10 8.944 2.000

UNIMED '09 20 131.95 9.854 2.203

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

nilai Equal variances

assumed

.012 .914 4.723 38 .003 12.150 5.976 3.874 18.174

Equal variances

not assumed

4.723 37.648 .003 12.150 5.976 3.876 18.176

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.914 > 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa USU dan UNIMED untuk stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua varian sama).


(58)

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%. Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah 4.723 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38 diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.723 > 2.024) dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi antara stambuk 2009 USU dengan stambuk 2009 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.150 (134.10 – 131.95), dan perbedaan berkisar antara 3.874 sampai 18.174.

4.2.4.3. Hipotesis 3

Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Group Statistics

USU

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai USU '08 20 136.45 8.426 1.884

USU '09 20 134.10 8.944 2.000


(59)

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal

variances

assumed

.289 .594 5.855 38 .002 12.350 4.748 3.212 20.912

Equal

variances

not

assumed

5.855 37.866 .002 12.350 4.748 3.213 20.913

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.594 > 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%. Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah 5.855 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38 diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.855 > 2.204) dan P value (0.002 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan


(60)

Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2009 USU.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.350 (136.45 – 134.10), dan perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912.

4.2.4.4. Hipotesis 4

Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Group Statistics

UNIMED

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai UNIMED '08 20 130.60 8.929 1.997

UNIMED '09 20 131.95 9.854 2.203

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

.282 .776 4.454 38 .003 11.350 5.973 2.369 24.669

Equal

variances not

assumed


(61)

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.776 > 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%. Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%.

Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah 4.454 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38 diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.454 > 2.024) dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi antara stambuk 2008 UNIMED dengan stambuk 2009 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 11.350 (130.60 – 131.95), dan perbedaan berkisar antara 2.369 sampai 24.669.

4.3 Hasil Pembahasan

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari jawaban responden. Responden penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi stambuk 2008 da 2009 yang berasal dari USU dan UNIMED. Juimlah kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah sebanyak 80 dan dapat diolah


(62)

semuayaitu 40 kuesioner dari USU dengan keterangan 20 kuesioner untuk stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk stambuk 2009, dan 40 kuesioner dari UNIMED dimana 20 kuesioner untuk stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk stambuk 2009.

Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang terkumpul (diolah). Dari hasil pengujian validitas ditemukan bahwa pada output tabel pengolahan SPSS, nilai r hitung berada pada nilai yang lebih besar dibanding nilai r kritisnya, sehingga disimpulkan bahwa data adalah valid.

Demikian halnya dengan reliabilitasnya, nilai cronbach alpha nya adalah lebih basar dari 0.6 sehingga data disimpulkan reliabel.

Dalam penelitian ini dilakukan juga uji hipotesis 1 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (5.313 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.

Hipotesis 2 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.723 > 2.024) dan P value (0.003 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.


(63)

Hipotesis 3 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU untuk stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (5.855 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.

Hipotesis 4 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.454 > 2.024) dan P value (0.003 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.

Hasil penelitian ini didukung beberapa fakta di lapangan diambil bersama pada saat penyebaran kuesioner berlangsung. Sebelum penelitian ini dilakukan, ada beberapa dugaan penyebab terjadinya perbedaan CSE baik antar stambuk pada kedua universitas maupun antar stambuk pada masing-masing universitas. Dugaan-dugaan tersebut lalu dibuat menjadi draft pertanyaan yang akan dijawab oleh responden bersamaan dengan kuesioner. Dari 16 pertanyaan yang menurut peneliti dapat memberikan informasi tambahan tenatang adanya peredaan computrer self efficacy dan dari 16 pertanyaan tersebut terdapat lima dugaan yang dapat menyebabkan perbedaan CSE antar stambuk untuk setiap universitas maupun untuk masing-masing universitas. Dengan dugaan-dugaan tersebut antara lain:

1. Adanya mahasiswa yang telah melakukan kursus komputer baik di luar universitas maupun di dalam universitas.


(64)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi baik USU maupun UNIMED melakukan kursus komputer dan kebanyakan di lakukan di luar unioversitas.

2. Adanya mahasiswa yang menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi di USU maupun UNIMED memiliki minat dan menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan kursus komputer di luar universitas dan mahasiswa USU diketahui lebih banyak dibandingkan mahasiswa UNIMED.

3. Adanya perbedaan penempatan mata kuliah aplikasi komputer dari jumlah SKS yang diberikan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa USU menempatkan mata kuliah aplikasi komputer pada smester 4 dengan bobot SKS 2, sedangkan UNIMED membagi mata kuliah tersebut pada 3 smester, smester 3 untuk penmgantar aplikasi komputer dengan bobot SKS 2, smester 4 untuk aplikasi komputer dengan bobot SKS 2 dan smester 5 untuk aplikasi komputer lanjutan dengan bobot SKS 3. 4. Adanya perbedaan metode pengajaran dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode pengajaran dosen untuk mata kuliah aplikasi komputer di USU menggunakan CD tutorial, handbook dan juga diktat. Dosen benar-benar memimbing mahasiswa untuk setiap pertemuan, namun demikian mahasiswa akuntansi USU juga memiliki kemauan yang besar untuk belajar dengan mandiri. Untuk UNIUMED, metode pengajaran dosen untuk mata kuliah aplikasi komputer hanya menggunakan CD tutorial dan dosen tersebut


(65)

lebih menanamkan kemandirian belajar untuk dapat menguasai CD tutorial yang telah diberikan.

5. Adanya perbedaan latar pendidikan dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pendidikan dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer USU berasal dari fakultas ilmu komputer sehingga dosen tersebut lebih menguasai materi aplikasi komputer karena memang merupakan bidangnya. Sedangkan latar belakang pendidikan dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer UNIMED berasal dari fakultas ekonomi.

6. Adanya perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami teknologi informasi

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi USU lebih memiliki minat yang besar untuk memahami dan mendalmi teknologi informasi diandingkan mahasiswa UNIMED.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil CSE USU lebih besar dari pada UNIMED. Hal ini disebabkan karena besarnya minat belajar mahsiswa USU dalam memahami dan mendalami mata kuliah terutama aplikasi komputer dibandingkan mahasiswa UNIMED. Selain itu mahasiswa USU lebih banyak diberikan tugas- tugas yang pengerjaannya dilakukan dengan mengunakan komputer sehingga mahsiswa akhirnya mampu menggunakan komputer dengan baik.

Perbedaan CSE antara stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di USU disebabkan perbedaan minat mahasiswa dalam memahami teknologi informasi


(66)

karena tidak ada perbedaan dalam hal metode pengajaran dan kualitas dosen di USU.

Perbedaan CSE antar stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di UNIMED juga disebakan perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami teknologi informasi . Mahasiswa stambuk 2008 lebih banyak yang menyelesaikan kursus komputer di luar universitas dari pada mahasiswa stambuk 2009.

Perbedaan CSE ini jika dikaitkan dengan teori computer self efficacy maka penelitian ini mengarah pada pembuktian dimensi CSE yaitu magnitude. Dimensi magnitude merupakan dimensi yang mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam penggunaan komputer yang dipenagruhi oleh tiga faktor yaitu dorongan dari pihak lain, pihak lain sebagai pengguna dan dukungan (Compeau dan Higgins, 1995).

Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2009 juga memilki magnitude CSE yang tinggi jika diandingkan dengan mahsiswa akuntansi UNIMED stambuk 2009. Hal ini juga disebabkan kutangnya dorongan dan dukungan dari dosen.

Hasil gambaran CSE untuk stambuk 2008 dan 2009 USU serta UNIMED menunjukkan kemampuan mahasiswa masih terbatas pada tingkat penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Sedangkan stambuk 2008 USU menunjukkan kemampuan mahasiswa berada pada tingkat penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard serta kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras komputer.


(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis deta yang dikumpulkan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi stambuk 2008 USU dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 15.850, dan perbedaan berkisar antara 2.293 sampai 11.407. mean untuk grup data USU sebesar 136.45 sedangkan UNIMED sebesar 130.60. 2. Ada peredaan CSE antara mahasiswa stambuk 2009 USU dengan stambuk

2009 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference sebesar 12.150, dan pebedaan berkisar antara 3.874 sampai 18.174. medan untuk group data 2009 USU sebesar 134.10 dan mean untuk group data UNIMED sebesar 131.95. 3. Ada peredaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008

dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2009 adalah tidak dapat ditolak (hipotesis diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 12.350 dan perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912. mean untuk group data stambuk 2008 USU sebesar 136.45 dan men untuk group data stambuk 2009 USU sebesar 134.10.


(1)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi baik USU maupun UNIMED melakukan kursus komputer dan kebanyakan di lakukan di luar unioversitas.

2. Adanya mahasiswa yang menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi di USU maupun UNIMED memiliki minat dan menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan kursus komputer di luar universitas dan mahasiswa USU diketahui lebih banyak dibandingkan mahasiswa UNIMED.

3. Adanya perbedaan penempatan mata kuliah aplikasi komputer dari jumlah SKS yang diberikan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa USU menempatkan mata kuliah aplikasi komputer pada smester 4 dengan bobot SKS 2, sedangkan UNIMED membagi mata kuliah tersebut pada 3 smester, smester 3 untuk penmgantar aplikasi komputer dengan bobot SKS 2, smester 4 untuk aplikasi komputer dengan bobot SKS 2 dan smester 5 untuk aplikasi komputer lanjutan dengan bobot SKS 3. 4. Adanya perbedaan metode pengajaran dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode pengajaran dosen untuk mata kuliah aplikasi komputer di USU menggunakan CD tutorial, handbook dan juga diktat. Dosen benar-benar memimbing mahasiswa untuk setiap pertemuan, namun demikian mahasiswa akuntansi USU juga memiliki kemauan yang besar untuk belajar dengan mandiri. Untuk UNIUMED, metode pengajaran dosen untuk mata kuliah aplikasi komputer hanya menggunakan CD tutorial dan dosen tersebut


(2)

lebih menanamkan kemandirian belajar untuk dapat menguasai CD tutorial yang telah diberikan.

5. Adanya perbedaan latar pendidikan dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pendidikan dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer USU berasal dari fakultas ilmu komputer sehingga dosen tersebut lebih menguasai materi aplikasi komputer karena memang merupakan bidangnya. Sedangkan latar belakang pendidikan dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer UNIMED berasal dari fakultas ekonomi.

6. Adanya perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami teknologi informasi

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi USU lebih memiliki minat yang besar untuk memahami dan mendalmi teknologi informasi diandingkan mahasiswa UNIMED.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil CSE USU lebih besar dari pada UNIMED. Hal ini disebabkan karena besarnya minat belajar mahsiswa USU dalam memahami dan mendalami mata kuliah terutama aplikasi komputer dibandingkan mahasiswa UNIMED. Selain itu mahasiswa USU lebih banyak diberikan tugas- tugas yang pengerjaannya dilakukan dengan mengunakan komputer sehingga mahsiswa akhirnya mampu menggunakan komputer dengan baik.


(3)

karena tidak ada perbedaan dalam hal metode pengajaran dan kualitas dosen di USU.

Perbedaan CSE antar stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di UNIMED juga disebakan perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami teknologi informasi . Mahasiswa stambuk 2008 lebih banyak yang menyelesaikan kursus komputer di luar universitas dari pada mahasiswa stambuk 2009.

Perbedaan CSE ini jika dikaitkan dengan teori computer self efficacy maka penelitian ini mengarah pada pembuktian dimensi CSE yaitu magnitude. Dimensi magnitude merupakan dimensi yang mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam penggunaan komputer yang dipenagruhi oleh tiga faktor yaitu dorongan dari pihak lain, pihak lain sebagai pengguna dan dukungan (Compeau dan Higgins, 1995).

Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2009 juga memilki magnitude CSE yang tinggi jika diandingkan dengan mahsiswa akuntansi UNIMED stambuk 2009. Hal ini juga disebabkan kutangnya dorongan dan dukungan dari dosen.

Hasil gambaran CSE untuk stambuk 2008 dan 2009 USU serta UNIMED menunjukkan kemampuan mahasiswa masih terbatas pada tingkat penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Sedangkan stambuk 2008 USU menunjukkan kemampuan mahasiswa berada pada tingkat penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard serta kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras komputer.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis deta yang dikumpulkan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi stambuk 2008 USU dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 15.850, dan perbedaan berkisar antara 2.293 sampai 11.407. mean untuk grup data USU sebesar 136.45 sedangkan UNIMED sebesar 130.60. 2. Ada peredaan CSE antara mahasiswa stambuk 2009 USU dengan stambuk

2009 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference sebesar 12.150, dan pebedaan berkisar antara 3.874 sampai 18.174. medan untuk group data 2009 USU sebesar 134.10 dan mean untuk group data UNIMED sebesar 131.95. 3. Ada peredaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008

dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2009 adalah tidak dapat ditolak (hipotesis diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 12.350 dan perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912. mean untuk group data stambuk 2008 USU sebesar 136.45 dan men untuk group data


(5)

4. Ada peredaan CSE antara mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2009 adalah tidak dapat ditolak (hipotesis diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 11.350 dan perbedaan berkisar antara 2.369 sampai 24.669. mean untuk group data stambuk 2008 UNIMED sebesar 130.60 dan men untuk group data stambuk 2009 UNIMED sebesar 131.95.

5.2 SARAN

Berdasarkan keterbatasn dan kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Universitas Negeri Medan yaitu ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Computer Self Efficacy dengan USU, dimana dalam penelitian ini USU memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan UNIMED yang berarti computer self efficacy di USU lebih baik dari pada UNIMED sehingga UNIMED perlu mengevaluasi dan memperbaiki kembali bagaimana CFE bagi mahasiswa akuntansi pada universitas tersebut.

2. Sebaiknya mahsiswa baik mahsiswa akuntansi di USU maupun di UNIMED lebih menyadari dan mendalami akan pentingnya belajar dan mengetahui cara penggunaan komputer dengan baik, baik dalam segi penyimpanan data, penggunaan tombol pada keyboard, penenganan file, perangakat keras, serta penggunaan aplikasi komputer dan sistem informasi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Atika. 2009. Computer Self-Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan). Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Compeau, Deborah R. And C.A. Higgins .1995., Computer Self Efficacy: Development of Measure and Initial Test, MIS Quartely, Vol. 19, No. 12:

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo .2002., Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto .2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007, Yogyakarta:BPFE

Karsten, Rex and Roberta M. Roth. 1998. ”Computer Self-Efficacy: A Practical Indicator of Student Computer Competency in Introductory IS Courses”. Informing Science Volume 1 No. 3 1988, USA: nform.nu/Articles/Vol1/v1n3p61-68.pdf.

Prayitno, Dwi. 2008 Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Sollution) untuk Analisis Data & Uju Statistik, Yogyakarta: Mediakom

Sam, H. K et all. 2005. ” Computer Self-Efficacy, Computer Anxienty, and Attitudes toward the Internet: A Study among Undergraduation in Unimas’. International Forum and Educational Technologi and Society (IFETS):

Serawak, Malaysia:

Sularso, sri. 2004. Metode Penelitian Akuntansi: Seuah Pendekatan Replikasi, Yogyakarta: BPFE UGM.

Suryadi dan Purwanto, S.K. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modren, Jakarta: Salemba Empat

Wahana Komputer. 2006. 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 14, Yogyakarta: Penerbit Andi


Dokumen yang terkait

Pengaruh kompetensi auditor, self efficacy dan job stress terhadap audit judgment : Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta

4 44 0

PENGARUH COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) TERHADAP TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) YANG DIMODERASI OLEH GENDER, USIA, PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN

2 14 105

KESIAPAN DOSEN AKUNTANSI DALAM MENGAJARKAN MATERI IFRS PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN.

0 5 32

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP COMPUTER SELF EFFICACY MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Survei pada mahasiswa akuntansi UMS dan UNS).

1 2 23

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 107

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER.

6 20 92

COMPUTER SELF EFFICACY DALAM RUANG LINGK

0 0 7

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

0 1 18

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

Computer Anxiety and Computer Attitude towards Computer Self Efficacy (CSE) Polsri Telecommunication Engineering Student on Writing the Final Report - POLSRI REPOSITORY

0 1 29