COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Nova Adhit Brahmantyo 0613010049/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

 

i

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul :

“Computer

Self Effiucacy (CSE) Pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dalam Penggunaan

Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender”

, dapat terselesaikan

dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian

persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di

Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya:

1.

Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(3)

 

ii

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, MSi sebagai Dosen Pembimbing Utama

yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan,

pengarahan, dorongan, serta saran untuk penulis.

6.

Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa usulan penelitian ini masih jauh

dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

guna kesempurnaan usulan penelitian ini.

Semoga ALLAH SWT selalu melindungi, memberikan balasan dan segala

kebaikan atas semua bantuan yang telah diberikan kepada peneliti baik materil

maupun spirituil.

Akhir kata semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak demi kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi khususnya. Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Surabaya, Agustus 2010


(4)

 

iii

Dafttar Tabel………...….…… vii

Daftar Gambar………...…….. viii

Daftar Lampiran... ix

Abstraksi... x

Bab I Pendahuluan

………..…….. 1

1.1

Latar Belakang………...………..……. 1

1.2

Perumusan Masalah………...………..……. 7

1.3

Tujuan Penelitian………...………..……. 7

1.4

Manfaat Penelitian………...………..…... 7

Bab II Tinjauan Pustaka

……….……. 9

2.1 Penelitian Terdahulu……….…… 9

2.2 Landasan Teori……….…... 12

2.2.1 Teori Kognitif Sosial……….…... 12

2.2.2 Akuntansi Keperilakuan………... 13

2.2.2.1

Pengertian

Akuntansi

Keperilakuan………….….

14

2.2.2.2 Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan……….. 14

2.2.3 Definisi Sistem………. 16

2.2.4 Definisi Informasi……….... 16

2.2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi……….……...17

2.2.6 Pengertian Teknologi Informasi………..…... 19

2.2.6.1 Dampak perkembangan Teknologi Informasi…... 20


(5)

 

iv

2.2.7.1 Pandangan Tentang Gender………... 24

2.2.8 Pengertian Computer Self Efficacy dan Keahlian

Komputer...

26

2.2.8.1 Pengertian Komputer dan Kemampuan Penggunaan

Aplikasi Komputer …………..…………..…..…. 30

2.2.8.2 Pengertian Software dan Hardware Komputer…. 33

2.2.8.3 Pengertian Internet……….…..….... 34

2.2.9 Pengertian perguruan Tinggi………..…………...…. 37

2.3 Kerangka Pemikiran………...…... 39

2.4 Hipotesis Penelitian………...…… 41

Bab III Metodologi Penelitian

………..……...…….. 42

3.1 Defimisi Operasional dan Pengukuran Variabel………..……...…… 42

3.1.1 Variabel Terikat (Y)………..……...….... 42

3.1.2 Variabel Bebas (X)………..…...…….. 47

3.2 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel………....……. 47

3.3 Teknik Pengumpulan Data……….……...….. 49

3.3.1 Jenis Data………....……. 49

3.3.2 Sumber Data………..…...…… 49

3.3.2 Pengumpulan Data………...….…... 50

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis………...….……....…….. 50

3.4.1 Uji Kualitas Data………...…..…....……. 50

3.4.1.1

Analisis

Deskriptif………....….……50


(6)

 

v

3.5 Uji Hipotesis………..……...…... 53

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

... 55

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian... 55

4.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timurl ... 55

4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi ... 58

4.1.3 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi ... 59

4.1.4 Visi dan Misi Program Studi Akuntansi ... 59

4.1.4.1 Visi ... 59

4.1.4.2 Misi ... 60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 60

4.2.1 Kemampuan Penggunaan Aplikasi Komputer ... 63

4.2.2 Software dan Hardware ... 65

4.2.3 Penggunaan Internet ... 68

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis... 71

4.3.1 Uji Kualitas Data ... 71

4.3.1.1 Uji Validitas ... 71

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 75


(7)

 

vi

4.3.2.2 Uji Perbedaan Software dan Hardware... 78

4.3.2.3 Uji Perbedaan Penggunaan Internet ... 80

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

4.5 Konfirmasi Hasil Penelitian dengan Tujuan dan Manfaat Penelitian... 83

4.6 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ... 84

4.7 Keterbatasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

... 87

5.1 Kesimpulan ... 87


(8)

 

vii

Tabel 1.1 jumlah daftar nilai < 6 dan

6 Microsoft ebiz……….... 4

Tabel 4.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Usia………..………. 61

Tabel 4.2.Karekteristik Responden Berdasarkan Usia……….…….. 61

Tabel 4.3.Karekteristik Responden Berdasarkan IPK……… 62

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-Rata Jawaban Responden

Mengenai Kemampuan Penggunaan Aplikasi Komputer ... 64

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-Rata Jawaban Responden

Mengenai Software dan Hardware

... 66

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-rata Jawaban Responden

Mengenai Penggunaan Internet... 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kemampuan Penggunaan Aplikasi Komputer.. 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Software dan Hardware

... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Penggunaan Internet... 74

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Masing-Masing Variabel Independen ... 75

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ... 76


(9)

 

viii

Gambar 1.1 nilai rata-rata Microsoft ebiz berdasarkan gander……….. 5

Gambar 2.1 Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism………. 12

Gambar 2.2 kerangka pemikiran………...……… 39


(10)

 

ix

Lampiran 1 Kuesioner...

Lampiran 2 Tabulasi Data...

Lampiran 3 Hasil Olah Data ...


(11)

Oleh :

Nova Adhit Brahmantyo

Abstrak

Era globalisasi yang dicanangkan akhir abad 20 berdampak pada teknologi

informasi yang berkembang begitu pesat. Teknologi informasi telah mempengaruhi

sistem informasi, komputer telah menjadi faktor pendorong utama dalam hal ini.

Dalam banyak perusahaan, komputer berperan dalam proses transaksi akuntansi dan

penyusunan laporan keuangan. Suatu sistem akuntansi yang terkomputerisasi

menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien, lebih singkat dan akurat. Dewasa ini,

mahasiswa Akuntansi dipersiapkan untuk menjadi akuntan yang mempunyai

kompetensi dalam bidang teknologi informasi yang memadai. Menurut IAI profesi

akuntan dapat digolomgkam menjadi empat, yakni akuntan manajemen, akuntan

publik, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan manajemen dapat

berperan aktif dalam penyediaan informasi yang digunakan untuk pembuatan

keputusan manajemen. Sebagai seorang akuntan publik, profesi ini dapat

menyediakan jasa atestasi dan non atestasi kepada para kliennya. Sebagai akuntan

pemerintah profesi ini lebih banyak melakukan tugas-tugas pengauditan yang ada

dibadan-badan milik pemerintah. Akuntan pendidik berperan menjadi salah satu

ujung tombak akselerasi teknologi informasi dalam lingkungan pendidikan

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 65 mahasiswa Progdi

Akuntansi. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan secara survey dengan

menggunakan data primer kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer,

yang menggunakan program SPSS.

Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa dengan mengunakan

independent t-test tidak ada perbedaan secara signifikan Computer Self Efficacy

(CSE) antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan UPN Veteran Jawa

Timur. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh peneliti tidak teruji

kebenarannya.

Keyword : Computer Self Efficacy, Mahasiswa Akuntansi, Teknologi Informasi


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi yang dicanangkan akhir abad 20 berdampak pada teknologi informasi yang berkembang begitu pesat, inovasi-inovasi dalam bidang teknologi berdampak luas terhadap berbagai bidang.

Akses ataupun komunikasi antar orang, antar tempat dan pertukaran informasi selalu berubah, tidak terkecuali bidang akademik, perubahan yang nyata dapat ditemukan pada bidang pendidikan. Institusi pendidikan tinggi maupun Universitas saling berlomba meningkatkan mutu, baik kurikulum, staff pengajar maupun sistem pendidikannya. (Suryanah, 2006: 1).

Perpustakaan-perpustakaan sekarang sudah banyak yang menggunakan sistem program komputer untuk katalog, bahkan mungkin saja seluruh sekolah maupun perguruan tinggi komunikasinya menggunakan sistem program komputer ini untuk mencari sumber informasi-informasi yang mengenai mereka, misalnya mulai dari profil Universitas sampai masalah-masalah administrasi seperti pembayaran uang sekolah, informasi tentang nilai, rencana studi, maupun pemberian tugas-tugas kuliah yang harus menggunakan teknologi informasi, seperti melalui internet (Suryanah, 2006: 1).


(13)

Inovasi-inovasi tersebut mengharuskan kita untk senantiasa berusaha mengikuti perkembangannya agar tetap bertahan untuk dapat bersaing di era globalisasi yang berada pada bidang mereka masing-masing (Suryanah, 2006: 2).

Teknologi informasi telah mempengaruhi sistem informasi, komputer telah menjadi faktor pendorong utama dalam hal ini. Dalam banyak perusahaan, komputer berperan dalam proses transaksi akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Suatu sistem akuntansi yang terkomputerisasi menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien, lebih singkat dan akurat. Ketika komputer menjadi mobile, cepat dan lebih mudah dalam pemakaiannya, komputerisasi akuntansi akan lebih mudah digunakan. Sistem informasi menekankan pentingnya pemakaian komputer demi pencapaian kualitas yang digunakan (Suryanah, 2006: 3).

Dewasa ini, mahasiswa Akuntansi dipersiapkan untuk menjadi akuntan yang mempunyai kompetensi antara lain dalam bidang teknologi informasi yang memadai sehingga dapat mendukung tugas-tugasnya sebagai seorang calon akuntan.

Mahasiswa Akuntansi dipersiapkan menjadi lulusan yang mengarah pada profesi akuntan. Menurut IAI profesi akuntan dapat digolomgkam menjadi empat, yakni akuntan manajemen, akuntan publik, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik (Rustiana, 2005).


(14)

Akuntan manajemen dapat berperan aktif dalam penyediaan informasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan manajemen. Agar dapat menyediakan informasi yang relevan dan akurat diperlukan teknologi informasi yang memadai dalam suatu organisasi (Rustiana, 2005).

Sebagai seorang akuntan publik, profesi ini dapat menyediakan jasa atestasi dan non atestasi kepada para kliennya. Jenis jasa non atestasi dapat berupa memberikan jasa teknologi dalam aplikasi, analisis sistem, manajemen informasi dan dan konsultasi bisnis kompeten. Keahlian ini harus dimiliki auditor terutama dalam menghadapi era persaingan global dalam abad digital. Dalam dunia praktik, kantor Akuntan Publik mulai mensyaratkan para anggota staff yang baru memiliki pemahaman konseptual mengenai sistem informasi akuntansi dan kemampuannya untuk menggunakan komputer beserta aplikasi softwarenya secara umum. Pengalaman dengan berbagai software aplikasi dan pengalaman dengan system informasi dalam dunia bisnis merupakan sesuatu yang mempunyai nilai tambah (Rustiana, 2005).

Sebagai akuntan pemerintah profesi ini lebih banyak melakukan tugas-tugas pengauditan yang ada dibadan-badan milik pemerintah. Kebutuhan teknologi informasi juga telah banyak digunkan pada organisasi milik pemerintah, yang merupakan salah satu pendorong profesi akuntan untuk dapat mengakselerasi teknologi guna membantu peningkatan kinerjanya (Rustiana, 2005).


(15)

Akuntan pendidik berperan menjadi salah satu ujung tombak akselerasi teknologi informasi dalam lingkungan pendidikan.ini membutuhkan pengetahuan dan keahlian akuntan dalam penggunaan teknologi informasi. Dengan demikian akuntan pendidik diharapkan dapat mencari strategi yang tepat penerapan dan penggunaan teknologi informasi dalam menyongsong era globalisasi (Rustiana, 2005).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sangat penting bagi mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan mempelajari dan dituntut untuk bisa dalam menggunakan sistem informasi dan meningkatkan keahliannya dalam penggunaan komputer. Namun demikian telah ditemukan tidak sedikit pula bahwa mahsiswa akuntansi kurang bisa dalam menggunakan komputer. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian EBIZ mahasiswa akuntansi UPN Veteran Jatim yang mengikuti ujian dari tahun 2006-2008.

Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Nilai

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

< 6 67 50,4% 67 42,9% 134 74,9%

≥ 6 66 49,6% 89 57,1% 45 25,1%

Sumber : Biro Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur

Table 1.1 jumlah daftar nilai < 6 dan ≥ 6 Microsoft ebiz

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah 6 (enam) lebih dari 50% yaitu 50,4%. Pada tahun 2007 nilai dapat dikatakan membaik karena mahasiswa


(16)

yang mendapatkan nilai dibawah 6 (enam) turun menjdi 42,9%. Namun pada tahun 2008 peningkatan terjadi pada mahasiswa yang mempunyai nilai dibawah 6 (enam) yakni sebesar 74,9%.

Menurut Rustiana (2004: 37) yang dijadikan dasar dalam melakukan penelitian ini bahwa hipotesa yang menyatakan ada perubahan gender Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan sistem informasi, telah terbukti. Hal ini didukung dengan nilai t dalam uji t independent menunjukkan angka sebesar 3,381 dan tingkat signifikansi 0,01 (2 sis) dan nilai F = 3,658. ini berarti, bahwa CSE laki-lqaki cenderung lebih tinggi (mean = 114,12 dengan standar deviasi 16,620) dibandingkan CSE perempuan (mean = 107,52 dengan standar deviasi 9,17)..

Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian rata-rata EBIZ mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan akuntansi UPN Veteran Jatim yang mengikuti ujian dari tahun 2006-2008 :

0 20 40 60 80 100

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Pria

Wanita

Sumber : Biro Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur


(17)

Dari tabel diatas dapat dibaca bahwa pada tahun 2006 dan 2007 rata-rata nilai mahasiswa laki-laki lebih bagus dari pada mahasiswa perempuan. Pada tahun 2006 mahasiswa laki-laki memiliki nilai rata-rata 58,65 dan mahasiswa perempuan mamiliki nilai rata-rata 57,10. Dan pada tahun 2007 mahasiswa laki-laki memiliki nilai rata-rata 64,45 dan mahasiswa perempuan mamiliki nilai rata-rata 60,94. Namun pada tahun 2008 mahasiswa perempuan meiliki nilai rata-rata lebih baik daripada mahasiswa laki-laki. Mahasiswa laki-laki memiliki nilai rata-rata 52,94 dan mahasiswa perempuan mamiliki nilai rata-rata 54,49.

Penelitian-penlitian empiris yang berkaitan dengan Compuer Self Efficacy UPN Veteran Jatim masih relatif sedikit. Hal ini pula yang mendorong peneliti utuk melakukan penelitian tantang CSE, dengan harapan penelitian ini dapat menimbulkan kesadaran tiap mahasiswa akan pentingnya keterampilan ataupun keahlian dalam penguasaan komputer.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi UPN Veteran Jatim dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender”.


(18)

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan apakah ada perbedaan Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan Akuntansi UPN Veteran Jatim dalam Penggunaan teknologi Informasi.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah adalah untuk menguji apakah ada perbedaan Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan Akuntansi UPN Veteran Jatim dalam Penggunaan teknologi Informasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Bagi Peneliti

Melatih berpikir secara ilmiah dan memerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam rangka pengebdian ke masyarakat serta menambah wawasan dari teori yang diterima dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, sehingga memperoleh memperoleh gambaran yang dapat dipercaya


(19)

b. Bagi Universitas

Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan materi yang berhubungan dengan peneliti ini serta sebagai dharma bhakti terhadap perguruan tinggi di Universitas Pembangunan Nasionel Veteran Jawa Timur pada umumnya dan fakultas ekonomi pada khususnya.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi organisasi maupun peneliti lainnya yang berminat dalam pengembangan teknologi informasi ataupun peneliti yang relevan dengan meteri peneliti ini.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pernah dilakukan dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu yang dilakukan oleh :

1. Marwati Ria Suryanah (2006)

Judul penelitian “Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Terhadap Computer Self Efficacy (CSE) pada Mahaiswa Akuntansi dalam Penggunaan Teknologi Informasi Ditinjau dai Perspektif Gender (Studi Kasus di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Perumusan masalah yang dibahas adalah :

a. Apakah motivasi, pengalaman dan gender berpengaruh terhadap

keahlian seseorang dalam menggunakan Computer Self Efficacy

(CSE)?

b. Apakah motivasi, pengalaman berpengaruh terhadap Computer Self Efficacy (CSE) berdasarkan Gender

Setelah melihat permasalahan diatas, maka hipotesis dapat disimpulkan :

a. Diduga bahwa motivasi, pengalaman dan gender berpengaruh

terhadap keahlian seseorang dalam penggunaan komputer.

b. Diduga bahwa terdapat pengaruh antara motivasi dan pengalaman

terhadap Computer Self Efficacy (CSE) berdasarkan gender. Hasil penelitian ini adalah :


(21)

Dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keahlian seseorang dalam penggunaan komputer. Bahwa pengalaman secara parsial berpengaruh terhadap keahlian seseorang dalam penggunaan komputer. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh gender terhadap keahlian seseorang dalam penggunaan komputer. Keahlian dalam penggunaan komputer laki-laki lebih besar dari pada mahasiswa perempuan.

2. Triyas Wulandari (2007)

Judul penelitian “Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender. Permasalahan yang dibahas adalah :

Apakah ada perbedaan Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa

Akuntansi dalam penggunaan informasi pada perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Surabaya ditnijau dari perspektif gender?

Setelah melihat permasalahan di atas, maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah :

Ada perbedaan Computer Self Efficacy (CSE) mahasiwa Akuntansi dalam penggunaan informasi pada perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Surabaya ditnijau dari perspektif gender.


(22)

a. Tidak ada perbedaan signifikan antara Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dalam penggunaan teknologi informasi.

b. Terdapat perbedaan signifikan antara Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi pria dan wanita dalam penggunaan teknologi informasi.

3. I Putu Lilik Arimbawa (2009)

Judul penelitian “ Pengaruh Motivasi dan Pengalaman terhadap Computer Self Efficacy (CSE) pada Mahasiswa Akuntansi dalam penggunaan Teknologi Informasi (Studi kasus di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur)

Permasalahan yang dibahas adalah :

Apakah motivasi dan pengalaman berpengaruh terhadap Computer Self

Efficacy (CSE)?

Setelah melihat permasalahan di atas, maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah :

Diduga bahwa terdapat pegaruh antara motivasi dan pengalaman terhadapa Computer Self Efficacy (CSE).

Hasil penelitian ini adalah :

Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan pengalaman tidak berpengaruh secara nyata terhadap Computer Self Efficacy (CSE) pada mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi.


(23)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Teori Kognitif Sosial

Teori kognitif sosial dicetuskan oleh pakar psikologi perilaku ternama Albert Bandura. Teori ini didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai Triadic Reciprocall menurut Compeau dan Higgins (1995) dalam peneliitian Rustiana (2004:31). Ketiga variable tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang (seperti tampak pada gambar dibawah ini)

gambar 2.1 Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism

Gambar diatas menunjukkan bahwa ketiga veriabel tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan mempengaruhinya. Selanjutnya perikalu yang ada dalam situasi ini dipengaryhi oleh lingkungan atau karakteristik situasional yang juga dipengaruhi oleh faktor kognitif dan faktor personal.

Teori kognitif sosial menurut Compeau dan Higgins (1995) dalam penelitian Rustiana (2004) dikembangkan dalam dua set ekspektasi

Orang (individu)


(24)

kekuatan kognitif utama yang menjadi pedoman atau guide perilaku antara lain :

a. Ekspektasi dihubungkan dengan outcome. Di sisni para individu

yang dapat memahami aspek perilaku, akan percaya bahwa outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan individu yang tidak mapu memahami konsekuensi yang menguntungkan.

b. Ekspektasi yang disebut sebagai self efficacy yang merupakan kepercayaan individu mengenai kemampuan untuk suatu perilaku tertentu.

2.2.2. Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang semakin berkembang dalam 25 tahun belakangan ini. Awal perkembangan akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran. Tetapi, domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan pada ilmu-ilmu sosial menyeluruh mengenai bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia (Ikhsan, 2005: 16).


(25)

2.2.2.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi (Ikhsan, 2005: 27). Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip, dan pendekatan dari disiplin ilmu lainnya untuk meningkatkan kegunaannya. Sebagai contoh akuntansi meminjam dengan bebas dari ilmu ekonomi, matematika, statistik, dan informasi teknik. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika akuntansi juga meminjam dari ilmu keperilakuan.

Akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Ikhsan, 2005: 27).

2.2.2.2. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Dengan mepertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem informasi, akuntansi keperilakuan memcerminkan dimensi sosial dan budaya dalam suatu organisasi (Ikhsan, 2005: 23).

Ruang lingkup akuntansi keperilakuan sungguh luas, yang meliputi antara lain (Ikhsan, 2005: 24) :


(26)

1. Aplikasi dan konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi sistem akuntansi.

2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansinya.

3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam

pengambilan keputusan.

4. Perkembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan

perilaku para pemakai data.

5. Pengembangan stategi untuk memotivasi dan mempengaruhi

perilaku, cita-cita, serta tujuan dari orang yang menjalankan organisasinya.

Secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang :

1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan

penggunaan sistem akuntansi. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai kaitan dengan sikap dan filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.

2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi memengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja serta kerja sama.

3. Metode untuk memperdiksi dan strategi untuk mengubah perilaku


(27)

hubungan dengan cara sistem akuntansi digunakan sehingga mempengaruhi perilaku.

2.2.3. Definisi Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan (Mulyadi, 2001: 2). Jadi dapat dikatakan bahwa suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Sesuai dengan definisi tersebut, sebuah sistem memiliki tiga buah karakteristik (Krismiaji, 2005: 1) :

1. Komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan

dirasakan.

2. Proses yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang

terlibat dalam sebuah sistem

3. Tujuan yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan

koordinasi komponen tersebut.

2.2.4. Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan manfaat (Krismiaji, 2005: 15). Dengan demikian dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan sistem informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk


(28)

menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kajadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah dan masih perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model proses tertentu untuk dapat menghasilkan informasi (Krismiaji, 2005: 15).

Kualitas dari informasi ditentukan dari tiga hal yaitu, informasi harus akurat (Accurate), tepat pada waktunya (Timeliness), dan relevan (Relevance) (Krismiaji, 2005: 15).

Nilai dari suatu informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi diakatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya (Krismiaji, 2005: 15).

2.2.5. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Krismiaji, 2005: 16)


(29)

Sistem informasi dapat dilaksanakan secara manual maupun menggunakan komputer. Kedua pilihan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Dari sisi biaya, dalam jangka pendek sistem informasi lebih murah jika diselenggarakan secara manual, namun cara ini tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih lambat dan kurang akurat. Sebaliknya, dengan menggunakan komputer, sistem informasi dapat menghasilkan infromasi yang lebih cepat dan akurat, meskipun investasi awal (jangka pendek) lebih besar (Krismiaji, 2005: 16).

Secara garis besar, sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen, komponen tersebut adalah (Krismiaji, 2005: 16) :

1. Tujuan yaitu sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

2. Input yaitu data harus dikumpulkan sebagai input ke dalam sistem. 3. Output yaitu informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut

output.

4. Penyimpanan data yaitu data sering disimpan untuk dipakai lagi di masa mendatang.

5. Pemrosesan yaitu data harus diproses untuk menghasilkan

informasi dengan menggunakan komponen pemrosesan.

6. Instruksi dan prosedur yaitu sistem informasi tidak dapat

memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci.


(30)

7. Pemakai yaitu orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

8. Pengamanan dan pengawasan yaitu informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan dan terlindung dari akses yang tidak sah.

2.2.6. Pengertian Teknologi Informasi

Dalam penelitian Wulandari (2007: 18) teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia.

Sedangakan informasi itu sendiri adalah seuatu yang diperoleh dari data dan observasi terhadap lingkungan sekitar serta menyebarkan informasi. Definisi tersebut mempunyai pengertian bahwa sebuah teknologi informasi tergantung pada kombinasi komputer dan teknologi telekomunikasi yang berbasis mikro elektronik (Wulandari, 2007: 18).

Istilah teknologi informasi sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarnya merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi, dan otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya (Wulandari, 2007: 18).

Istilah teknologi informasi lebih popular dan menggantikan posisi sistem informasi. Teknologi informasi dan sistem informasi, meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian denagn maksud yang sama,


(31)

tetapi sistem informasi sebenarnya mempunyai pengertianyang lebih luas dibandingkan dengan teknologi informasi.sistem informasi tidak hanya mencakup perangkat keras dan perangkat lunak, melainkan meliputi juga perpaduan antara pengetahuan, motode dan teknik penggunaan informasi dalam dunia bisnis (Wulandari, 2007: 19).

Untuk dampak perkembangan teknologi informasi itu sendiri ditengarai oleh kompetisi usaha yang semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh perkembangan teknologi yang cukup pesat, terutama : teknologi informasi, teknologi produksi, teknologi transportasi, dan teknologi komunikasi. Diantara berbagai jenis teknologi yang berkembang pesat, teknologi informasi yang mempunyai dampak paling dominant terhadap perubahan lingkungan bisnis (Wulandari, 2007: 19).

2.2.6.1. Dampak perkembangan Teknologi Informasi

Dalam penelitian Wulandari (2007: 19), Perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer, dalam banyak hal memang memberikan dampak yang positif terhadap organisasi bisnis, antara lain dalam hal :

a. Peningkatan efisiensi, karena kecepatan waktu dalam pemrosesan data dan semakin berkurangnya penggunaan kertas dalam aministrasi bisnis.

b. Peningkatan kapasitas memori dan semakin mudahnya penggunaan


(32)

c. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembuatan keputusan bisnis dan produk yang dihasilkan.

2.2.6.2. Manfaat Penggunaan Teknologi Informasi

Dalam penelitian Indriantoro (2000), mengemukakan pentingnya aspek perilaku dalam penerapan Teknologi Informasi. Sikap sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual, disamping norma sosial dan kebiasaan, mencerminkan pendirian seseorang mengerjakan sesuatu.

Dalam konteks penerapan Personal Computer (PC), kemungkinan seseorang mempunyai keyakinan bahwa penggunaan komputer akan memberikan manfaat bagi dirinya dan pekerjaannya, kognisi berkaitan dengan konsekuensi yang diperoleh pada masa depan yang diyakini seseorang sehingga mendorong untuk bersikap (Wulandari, 2007: 20).

Ketiga komponen sikap di muka : kognisi, afeksi , dan keinginan, pada dasarnya saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Keinginan seseorang dipengaruhi oleh keyakinan akan konsekuensi masa yang akan dating, sehingga menimbulkan afeksi seseorang yang akan dinyatakan dengan sikap suka atau tudak suka terhadap teknologi informasi. Ketidaksukaan seseorang terhadap seseorang dapat disebabkan oleh kekuatan dan kekhawatiran yang bersangkutan terhadap penggunaan Teknologi Informasi (Wulandari, 2007: 20).


(33)

2.2.6.3. Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Akuntansi

Sistem informasi yang berbasis komputer sekarang dikenal dengan istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Intilah SIA meliputi pemanfaatan teknologi informasi yang menyediakan informasi bagi para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh jenis sistem informasi. Teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi (Suryanah, 2006: 15).

Keterlibatan kita dalam sistem informasi akuntansi berbeda-beda. Ada yang hanya sebagai penerima informasi. Tetapi juga ada yang terlibat lebih jauh danh lebih formal (Husein, 2004: 2)

Terdapat beberpa faktor yang perlu dalam menyusun SIA. Faktor-faktor tersebut merupakan hal diluar sistem akuntansi, tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Faktor-faktor itu antara lain adalah perilaku manusia dalam organisasi, penggunaan metode kuantitatif juga penggunaan komputer sebagai alat bantu (Baridwan, 2000: 7).

Proses pengolahan data akuntnasi dapat dilakukan dengan lebih cepat apabila menggunakan komputer. Karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh, melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya (Suryanah, 2006: 16)


(34)

Menurut Baridwan (2000:5) beberapa tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat dari penggunaan komputer antara lain adalah sebagai berikut :

a. Verifikasi

Komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses. Misalnya pengecekan kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari transaksi.

b. Sortir

Komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data ke dalam beberapa klasifikasi yang berbeda-beda dengan cepat. Misalnya kumpulan faktur penjualan dapat disortir ke dalam klarifikasi, jenis produk, daerah penjualan.

c. Transmission

Komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Misalnya data dari suatu file dipindahkan ke file lainnya.

d. Perhitungan

Dengan menggunakan komputer, perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya menghitung saldo rekening sesudah adanya posting, menghitung junlah sekelompok transaksi.


(35)

2.2.7. Pengartian Gender

Menurut Yeni dan Indra (2001: 81) dalam penelitian Suryanah (2006: 27) pengertian gender adalah penggolongan gramatikal terhadap kata-kata benda dan kata-kata yang lain yang berkaitan dengannya, yang secara garis besar berhubungan dengan dua jenis kelamin serta ketiadaan jenis kelamin atau kenetralan.

Perbedaan gender antara pria dan wanita dibentuk oleh suatu proses yang sangat panjang. Pembentukan perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya osialisasi, budaya yang berlaku serta kebiasaan-kebiasaan yang ada. Pandangan mengenai gender juga dihubungkan dengan maskulinitas, sifat maskulin sering dihubungkan dengan sifat-sifat pria yaitu superioritas, tetap dalam perkembangan selanjutnya pandangan tersebut menjadi semakin berkurang. Hal tersebut karena berkembang pula pandangan yang menyatakan bahwa “feminine (wanita) juga baik”. Sifat pria dipandang memiliki konotasi nilai positif sedangkan wanita kebailkannya (Suryanah, 2006: 27)

2.2.7.1. Pandangan Tentang Gender

Menurut Gill palmer dan Tamil Selvi Kandasaami (1997) dalam penelitian Wulandari (2007: 22) pandangan tentang gender dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


(36)

a. Equity model, yang mengasumsikan bahwa laki-laki dan wanita sebagai professional adalah identik sehingga perlu ada satu cara yang sama dalam mengelola dan wanita harus diberikan akses yang sama.

b. Complementary contribituon model, berasumsi bahwa antara laki-laki dan wanita mempunyai kemampuan yang berbeda sehingga perlu ada perbedaan dalam mengelola dan cara menilai, mencatat serta mengkombinasikan untuk menghasilkan suatu strategi.

2) Kedua, ke dalam 2 stereotype yaitu :

a. Sex role stereotype, dihubungkan dengan pandangan umum bahwa laki-laki lebih berorientasi pada pekerjaan, objektif, independensi, agresif dan pada umumnya mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan wanita dalam pertanggungjawaban manajerial. Para wanita di lain pihak dipandang lebih pasif, lembut, orientasinya lebih sensitive pada pertimbangan dan posisi lebih rendah dalam hal pertanggungjawaban kepada orang dibandingkan dengan laki-laki.

b. Managerial stereotype, memberikan pengertian manajer yang sukses sebagai seseorang yang memiliki sikap, perilaku, dan tempramen yang umumnya lebih dimiliki laki-laki dibandingkan wanita.


(37)

Dari hasil pandangan tentang gender dapat diklasifikasikan bahwasannya peneliti lebih memfokuskan terhadap model kedua yaitu Complementary contribution model dimana laki-laki dan wanita merupakan kemampuan yang berbeda sehingga perlu adanya perbedaan dalam mengelola dan cara menilai, mencatat serta mengkombinasikan untuk menghasilkan suatu sinergi (Wulandari, 2007: 22).

2.2.8. Pengertian Computer Self Efficacy dan Keahlian Komputer

Menurut compeau dan Higgins (1995) dalam penelitian Rustiana (2004) Computer Self Efficacy didefinisikan sebagai Judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer atau sistem informasi atau teknologi informasi. Didasarkan pada teori kognitif sosial Self Efficacy yang dirasakan seseorang, memainkan peran penting dalam mempengaruhi motovasi dan perilaku. Hal ini bukan merupakan judgement yang akan dilakukan pada masa depan.

Menurut Rustiana (2004) Computer Self Efficacy (CSE)

didefinisikan sebagai kemampuan pengguna aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard (indriantoro,2000). Computer Self Efficacy (CSE) dibagi dalam dua jenis yaitu general Computer Self Efficacy (CSE) dan Spesific Computer Self Efficacy (CSE). Secara umum Computer Self Efficacy (CSE) didefinisikan sebagai Judgement keahlian individu dalam menggunakan berbagai aplikasi komputer. Sedangkan specific Computer


(38)

Self Efficacy (CSE) adalah kemampuan untuk membuat tugas-tugas yang berhubungan dengan komputer secara spesifik dalam domain komputasi umum.

Keahlian komputer didefinisikan sebagai suatu pengetahuan dan kemahiran seseorang dalam mengoperasikan komputer.

Compeau dan Higgins (1995) dalam penelitian Rustiana (2004) juga menjelaskan ada tiga dimensi Computer Self Efficacy (CSE) yaitu :

a. Magnitude

Dimensi ini mengacu pada tingkat kapabilitas yang diharapkan dala penggunaan komputer. Individu yang mempunyai magnitude Computer Self Efficacy (CSE) yang tinggi diharapkan mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih kompleks dibandingkan denga individu yang mempunyai level magnitude Computer Self Efficacy (CSE) yang rendah karena kurangnya dukungan maupun bantuan. Dimensi ini juga menjelaskan, bahwa

tingginya magnitude Computer Self Efficacy (CSE) seseorang

dikaitkan dengan level yang dibutuhkanm untuk memahami suatu tugas.

Para individu yang memiliki level magnitude Computer Self Efficacy (CSE) yang tinggi mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan rendahnya dukungan dan bantuan dari orang lain,

dibandingkan dengan level magnitude Computer Self Efficacy


(39)

b. Strength

Pada dimensi ini mengacu pada level keyakinan tentang judgement atau kepercayaan individu untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasunya dengan baik.

c. Generalibility

Dimensi ini mengacu pada tingkat judgement user yang terbatas pada domain khusus aktivitas. Dalam koteks komputer, domain ini mencerminkan perbedaan konfigurasi hardware dan soft ware, sehingga individu yang mempunyai level generalibility Computer Self Efficacy (CSE) yang tinggi diharpkan dapat secara kompeten menggunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda.

Sebaliknya tingkat generazability Computer Self Efficacy (CSE) yang rendah menunjukkan kemampuan individu dalam mengakses paket-paket software dan sistem informasi secara terbatas.

Ada empat sumber informasi Self Efficacy menurut Bandura (1994) dalam penelitian Rustiana (2004), yaitu :

1. Guiden Mastery

Merupakan pengalaman kesuksesan nyata dalam kaitannya dengan perilaku. Interaksi yang berhasil antara individu dengan komputer menyebabkan individu mengembangkan self


(40)

efficacy-nya lebih tinggi. Dengan demikian praktek langsung meupakan komponen penting dalam pelatihan, sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan kemampuannya.

2. Behaviour Modelling

Meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam membentuk perilaku sebagai proses pembelajaran.biasanya digunakan untuk pelatihan komputer dapat meningkatkan persepso self efficacy dan kinerja dalam konteks pelatihan

3. Social Persuacion

Pendekatan persuasive dapat juga mempengaruhi self

efficacy. Jaminan ulang bagi user yang mempunyai kemampuan

tentang teknologi dan menggunakannya dengan sukses dapat membantu para user untuk membangun kepercayaan diri.

4. Physiological states

Sumber ini menujukkan perasaan kecemasan atau anxiety yang berdampak negative terhadap self efficacy. Bahwa individu yang mempunyai perasaan anxiety yang tinggi menunjukkan kurangnya kemampuan diri. Jadi jika individu merasa cemas atau anxiety dalam penggunaan komputer, maka ia memiliki alas an

untuk merasa cemas sehingga menunjukkan self efficacy yang


(41)

Menurut Suryanah (2006: 21) dalam menyelesaikan pekerjaan, para pekerja atau karyawan diharapkan dapat menguasai tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengoperasian komputer, seperti :

a. Keahlian dalam bidang aplikasi komputer b. Keahlian dalam bidang sistem operasi komputer c. Keahlian dalam bidang penanganan file

d. Keahlian dalam bidang perangkat keras komputer e. Keahlian dalam bidang penyimpanan data komputer

f. Keahlian dalam penggunaan tombol keyboard.

Jika keahlian-keahlian tersebut dapat dikuasai, maka waktu yang digunakan juga tidak terbuang banyak, kelancaran kerja dan hasil kerja akan dapat tercapai secara maksimal.

2.2.8.1. Pengertian Komputer dan Kemampuan Penggunaan Aplikasi

Komputer

`komputer sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini telah mengalami evolusi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Hal ini akhirnya memberikan dampak tarhadap beragamnya definisi tentang komputer itu sendiri. Banyak pendapat tentang definisi dari kata komputer, yang nanitinya berkembang pada definisi tentang sistem kompter, ilmu komputer, dan teknologi informasi. Sebenarnya istilah dari komputer itu sendiri berasal dari bahasa Latin Comprate yang berarti menghitung (Fauzi, 2008: 1).


(42)

Karena luasnya bidang ilmu komputer, para ahli dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan terminology komputer, namun pada dasarnya telah memiliki muara arti yang sama (Fauzi, 2008: 2) :

a. Oxford English Dictionary mendefinisikan komputer sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk menghitung atau mengendalikan operasi-operasi yang dinyatakan dalam bentuk numeric atau logika.

b. Menurut V. C Hamacher mendefinisikan komputer sebagai mesin

penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program

yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa

informasi.

c. Meurut Robert H. Blissmer mendefinisikan komputer sebagai suatu alat elektronik yang mampu menerima input, memproses input tadi sesuai dengan programnya menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan menyediakan output berupa informasi.

d. Menurit William M. Fuori mendefinisikan komputer sebagai suatu pemrosess data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmatika dan operasi logika, tanpa campur tangan manusia.

e. Menurut Sanders mendefinisikan komputer sebagai sistem

elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan


(43)

menyimpan data input, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan dalam memori.

Dari beberapa pendapat tentang difinisi komputer seperti di atas, maka yang disebut komputer adalah perangkat elektronik yang dapat

menerima masukan (input), dan selanjutnya melakukan pengolahan

(proses) untuk menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Maka perangkat utama untuk melakukan tindakan tersebut terdiri atas perangkat input, perangkat proses, dan perangkat keluaran, yang ditambah dengan perangkat penyimpanan data atau informasi (Fauzi, 2008: 3)

Perangkat komputer harus bisa difungsikan secara koprehensif (kompak bersama-sama) dalam melaksanakan tugasnya yaitu dalam mengolah data atau informasi. Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data agar menhasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer yang elemennya terdiri dari hardware, soft ware, dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan yang saling mendukung untuk bekerja sama. Hardware tidak akan berfungsi apabila tandpa software, demikian juag sebaliknya. Dan keduanya tidak akan bermanfaat apabila

tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan

mengendalikannya (Fauzi, 2008: 3)

Seiring dengan bertambahnya waktu dan berkembangnya teknologi, semakin banyak pula jenis komputer yang akan bermunculan. Meskipun ada berbagai jenis alat yang bisa digolongkan ke dalam


(44)

komputer, umumnya, orang mengartiakn komputer hanya sebatas personal computer (PC) (Wulandari, 2007: 29).

Adapun juga beberpa aplikasi komputer seperti pengolah mikro (seperti kamera, TV, mobil, pemanggang gelombang mikro/microwave oven), komputer mini sampai ke komputer besar telah menempati posisinya dalam masyarakat (Wulandari, 2007: 29).

.

2.2.8.2. Pengertian Software dan Hardware Komputer

Perangkat lunak (software) komputer adalah suatu perangkat yang berisi serangkaian instruksi, program, prosedur, pengendali, pendukung, dan aktivitas-aktivitas pengolahan perintah pada sistem komputer. Jadi software merupakan komponen abstrak dari suatu susunan sistem komputer. Hampir kebanyakan pengguna komputer berpendapat secara singkat bahwa software adalah program (Fauzi, 2008: 82).

Secara umum fungsi dari software komputer yang utama adalah (Fauzi, 2008: 82) :

a. Melakukan aktivitas bersama-sama dengan hardware

b. Menyediakan segala sumber daya yang bisa digunakan pada

sebuah komputer

c. Bertindak sebagai perantara antara pengguna (user) dengan

perangkat keras (hardware) untuk melakukan aktivitas dengan


(45)

Software komputer secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu software operasi (Operating System) dan software aplikasi (Application Software) (Fauzi, 2008: 83).

Perangkat keras komputer adalah alat pengolah data yang bekerja secara elektronis dan otomatis. Perangkat keras komputer dapat bekerja apabila ada unsur manusia yang mengerti tentang alat itu dan dapat bekerja menggunakan alat itu. Komputer merupakan sistem karena merupakan sekumpulan objek yang berhubungan dan bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan (Suyanto, 2005: 47).

Sistem perangkat keras komputer terdiri dari empat unsure atama dan satu unsure tambahan. Keempat undur utama itu adalah input unit, Central Processing Unit (CPU), Storage atau Memeory dan Output Unit.

Sedangkan yang merupakan unsure tambahan adalah communication Link

(Suyanto, 2005: 47).

2.2.8.3. Pengertian Internet

Internet atau lebih sering dikenal dengan sebuah teknologi komunikasi tanpa batas yang belakangan popular dengan sebutas Cyberspace. Seperti halnya dunia nyata, di dunia maya cyberspace juga ada positif negatifnya. Internet bisa memberikan informasi yang sifatnya positif, mendidik, dan juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Tapi juga bisa dijadikan sebagai lahan kejelekan atau kemaksiatan. Persepsi orang tentang internet sangat tergantung dari pengalaman dan terutama niat


(46)

orang tersebut dalam menggunakan internet itu sendiri. Di dalam dunia maya hamper tidak ada control (pengawasan) yang kuat dari siapapun. Semuanya serba bebas. Hanya etika, mental dan keimanan masing-masing yang menentukan batas-batasnya (Fauzi, 2008: 333).

Internet merupakan media komunikasi yang menggunakan komputer dan saluran telekomunikasi sebagai tulang punggungnya. Seperti halnya sebuah terminal telepon, lewat sebuah terminal komputer yang tersambung ke internet kita dapat menhubungi rekan kita di mana saja yang juga tersambung ke internet. Akan tetapi internet memiliki beberapa kelebihan disbanding telepon atau media komunikasi lainnya, dari segi biaya internet tidak memperhitungkan jarak seperti percakapan telepon (Fauzi, 2008: 334).

Secara umum, teknologi internet memang dapat mewakili teknologi komunikasi apapun yang ada di dunia ini. Bida mengirimkan tulisan, gambar, suara, bahkan dapat melakukan siaran real time seperti halnya televisi atau radio yang di-online-kan, atau teleconference, yang memungkinkan dilangsungkannya proses belajat mengajar jarak jauh melalui internet (Fauzi, 2008: 335).

Komponen-komponen layanan yang tersedia oleh internet sejak awal hingga kini terus berkembang, semakin banyak dan sangat beragam baik sifat maupun manfaatnya. Sejalan dengan berkembangnya internet, komponen tersebut berubah-ubah jumlahnya setiap saat. Untuk mengakses


(47)

layanan di internet, diperlukan komponen program client yang spesifik yang terinstalisasi pada komputer pengguna internet (Fauzi, 2008: 343).

Macam layanan internet antara lain (Fauzi, 2008: 344) :

a. WWW (World Wide Web) adalah jenis layanan yang paling

popular dikalangan pengguna internet. WWW tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mencari informasi, tetapi web sudah banyak digunakan secara komersial oleh hamper semua perusahaan di seluruh dunia untuk mengiklankan usaha mereka.

b. FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu program yang

merealisasikan konsep klien-server antarhost di internet atau semua host yang memakai TCP (Tranmission Control Protocol) sebagai transport protokolnya. FTP menyajikan hubungan yang interaktif antara client dan server.

c. Telnet adalah suatu aplikasi program komunikasi interaktif dua arah berbasiskan protocol TCP/IP yang digunakan untuk emulasi terminal ke remote komputer dari lokal komputer atau terminal server dan dapat menikmati fungsi yang sama dengan terminal yang dihubungkan langsung ke komputer tersebut.

d. E-Mail adalah komponen utama yang paling banyak digunakan dalam komunikasi informasi saat ini, bukan saja di internet tetapi juga di Outernet (jaringan lain di luar internet)


(48)

e. Use Net adalah suatu jaringan komputer berbasiskan konsep client-server yang berfungsi seperti forum diskusi elektronik internasional tentang berbagai macam hal.

f. Shell adalah suatu jenis layanan yang menggunakan perintah-perintah dalam sistem operasi unix

g. Gopher adalah komponen internet yang digunakan untuk mencari

dan mengambil informasi berdasarkan konsep client-server.

Informasi tersebut dapat berupa data teks atau biner, gambar, maupun suara.

h. IRC (Internet Relay Chat) adalah suatu program klien-server yang berfungsi seperti perintah talk di unix. Bedanya, pada IRC jumlah pemakai yang berkomunikasi dapat lebih dari dua orang pada saat yang bersamaan.

2.2.9. Pengertian perguruan Tinggi

Menurut Budiman Hartoyo (1994) dalam penelitian Wulandari (2007: 32) perguruan tinggi adalah lembaga pelayanan jasa pendidikan yang di dalam melaksanakan kegiatannya harus selalu berupaya memenuhi keinginan pelanggan. Pelanggan adalah kelompok orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung, atas pelaksanaan pendidikan maupun hasil-hasilnya : meliputi mahasiswa, orang tua mahasiswa, staf perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah. Berbagai kepentingan yang berbeda dari pelanggan tersebut harus menjadi


(49)

acuan utama dalam merencanakan maupun melaksanakan pendidikan. Bentuk-bentuk perguruan tinggi yaitu :

a. Universitas, merupakan perguruan tinggi yang mempunyai

program studi paling beragam dari bidang eksata sampai sosial, dari teknologi sampai bahasa yang dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Dari program sarjana biasa, yang lazim disebut S1 (strata satu), program pascasarjana dikatakan S2 (strata dua atau disebut juga program magister), dan S3 (strata tiga atau disebut program doktor).

b. Institute, mirip dengan universitas adalah institute. Bedanya,

institute hanya membuka pendidikan dalam ilmu sejenis. Di universitas satu fakultas yang lain bidang ilmunya bisa sangat berbeda, misalnya fakultas kedokteran dan fakultas sastra, sedangkan institute semua fakultasnya berdasarkan ilmu sejenis, misalnya fakultas-fakultas di Institut Pertanian Bogor bisa dikatakan semuanya punya landasan yang berkaitan dengan dunia pertanian (peternakan, perikanan, kehutanan)

c. Sekolah tinggi, merupakan perguruan tinggi yang

menyelenggarakan hanya satu program profesi sesuai dengan spesialisasinya. Misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi hanya menyelenggarakan program studi ekonomi dan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia hanya membuka berbagai jurusan yang berkaitan dengan seni rupa.


(50)

d. Akademi dan Politeknik, biasanya hanya menyelenggarakan satu jurusan atau satu program studi, dan lebih menekankan pada pendidikan kejuruannya, maksudnya dua lembaga pendidikan ini mengembangkan mahasiswanya lebih ke dalam hal keterampilan praktek kerja dan kemampuan untuk madiri. Lembaga ini tidak memberikan gelar.

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan landasan teori yang dijelaskan di atas, maka dapat diambil premis-premis yang sesuai dengan permasalahan yang ada, yaitu :

1. Premis 1

Variabel Computer Self Efficacy (CSE) mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel gender. (Rustiana, 2004)

2. Premis 2

Perbedaan gender berpengaruh dalam hal Computer Self Efficacy (CSE). (Henry dan Stone, 1999)

Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris tentang

bagaimana Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dalam penggunaan teknologi informasi berdasarklan perspektif gender, maka berikut kerangka pemikiran yang tampak adalah sebagai berikut :


(51)

Ganbar 2.2 kerangka pemikiran

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa peneliti mengetahui Mahasiswa Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur yang kemudian ketiga keahlian tersebut dibandingkan menurut gendernya. Perbedaab sosialisasi gender dapat dibedakan menurut stereotypenya. Yang pertama, menurut sex role stereotype yaitu perbedaan ini disebabkan karena laki-laki lebih berorientasi pada pekerjaan, objektif, independensi, agresif, dan pada umumnya mempunyai kemampuan lebih dibandingkan wanita dalam pertanggungjawaban manajerial. Dan sedangkan para wanita lebih dipandang lebih pasif, lembut, dan orientasinya lebih sensitif. Pada tipe kedua, menurut managerial stereotypenya dimana pengertian manajer CSE Mahasiswa

Akuntansi program S1

Kemapuan Alpikasi Komputer

Software dan Hardware

Penggunaan Internet

Pria

Wanita

Independent t-test


(52)

yang sukses sebagai seseorang yang memiliki sikap, perilaku, tempramen yang umumnya lebih dimiliki laki-laki dibandingkan perempuan.

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan logika dan hasil penelitian terdahulu serta pembahasan dan landasan teori yang ada. Maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

“Diduga bahwa ada perbedaan Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi Unversitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dalam penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender.”


(53)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Defimisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nasir, 2003 :126).

3.1.1. Variabel Terikat (Y)

Computer Self Efficacy (CSE) (Y)

Dalam penelitian Rustiana (2004) Computer Self Efficacy (CSE) adalah judgement kapabilitas dan keahlian komputer seseorang untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi. Tiga komponen Computer Self Efficacy (CSE) yaitu :

a. Kemampuan Penggunaan aplikasi komputer

Dimama peneliti mengukur kemampuan user dalam hal pemanfaatan fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada di koputer mulai dari membuat pilihan-pilihan dari sebuah menu sampai dengan menggunakan menggunakan printer untuk menggandakan hasil cetakan.


(54)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala sematik defferensial. Responden diminta memilih jawaban dalam bentuk skala interval lima poin yang menunjukkan tingkat keahlian yang rendah untuk skala rendah (1) dan menunjukkan tingkat keahlian yag tinggi untuk skala (5).

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 sangat

mampu.

Keterangan : Sangat Tidak Mampu = 1

Tidak Mampu = 2

Ragu-Ragu = 3

Mampu = 4

Sangat Mampu = 5

Indikator untuk mengukur variabel ini adalah :

1. Menggunakan beberapa sistem operasi pada komputer

(misalnya : windows, linux, dll)

2. Membantu jika ada yang memerlukan sebuah bantuan.

3. Mengatasi masalah troubles shooting pada komputer. 4. Menggunakan pronter untuk menggandakan hasil cetakan.

5. Menggunakan scanner untuk mengcopy gambar ke dalam

komputer.

6. Menguasai program floppy disk secara benar 7. Menguasai program flashdisk secara benar.


(55)

9. Mengubah settingan komputer (misalnya : mengubah tampilan screen saver, mengubah desktop, dll).

10.Mengoperasikan komputer dengan menggunakan layar sentuh. Sumber : Penelitian Terdahulu Triyas Wulandari

.

b. Software dan Hardware

Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal

yang berhubungan dengan software maupun hardware mulai dari

mengerti berbagai istilah-istilah pada software dan hardware

samapi dengan mengatasi masalah-masalah pada software dan

hardware tersebut.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala sematik defferensial. Responden diminta memilih jawaban dalam bentuk skala interval lima poin yang menunjukkan tingkat keahlian yang rendah untuk skala rendah (1) dan menunjukkan tingkat keahlian yag tinggi untuk skala (5).

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 sangat

mampu.

Keterangan : Sangat Tidak Mampu = 1

Tidak Mampu = 2

Ragu-Ragu = 3

Mampu = 4

Sangat Mampu = 5


(56)

1. Mengerti istilah-istilah pada software komputer. 2. Mengerti istilah-istilah pada hardware komputer. 3. Menggunakan ≥ 2 macam program software.

4. Dapat mendefinisikan fungsi-fungsi komputer hardware seperti : keyboard, monitor, disk drive, computer processing unit, dll. 5. Dapat mengatasi masalah-masalah hardware dan software. 6. Dapat menginstal berbagai macam software.

7. Dapat menghapus software dari komputer. Sumber : Penelitian Terdahulu Triyas Wulandari.

c Kemampuan menggunakan internet

Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal penggunaan internet mulai dari frekuensi user dalam mengakses internet sampai dengan memanfaatkan fasilitas lainnya untuk berkomunikasi lewat internet.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala sematik defferensial. Responden diminta memilih jawaban dalam bentuk skala interval lima poin yang menunjukkan tingkat keahlian yang rendah untuk skala rendah (1) dan menunjukkan tingkat keahlian yag tinggi untuk skala (5).

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 sangat

mampu.

Keterangan : Sangat Tidak Mampu = 1


(57)

Ragu-Ragu = 3

Mampu = 4

Sangat Mampu = 5

Indikator untuk mengukur variabel ini adalah : 1. Menggunakan internet.

2. Mengakses informasi pada internet.

3. Mengetahui dan memanfaatkan semua fitur pada search engine pada internet.

4. Mengoperasikan 5-10 website dalam sekali pengoperasian

internet.

5. Membuat alamat e-mail.

6. Mengirimkan surat dengan e-mail. 7. Mengirim dokumen dan lampiran e-mail.

8. Membuka kiriman e-mail

9. Melakukan chatting dengan menggunakan internet.

10.Menggunakan beberapa aplikasi boser pada internet (misalnya : internet explorer, opera, dll)

11.Mendownload data dari internet.

12.Menggunakan internet melalui fasilitas WiFi. 13.Menggunakan internet melalui fitur handphone.


(58)

3.1.2. Variabel Bebas (X)

Gender

Menurut Mansour Fakih (1999) dalam penelitian Wulandari (2007: 21), pengetian gender yaitu penggolongn gramatikal terhadap kata-kata benda dan kata-kata yang lain yang berhubungan dengan dua jenis kelamin.

Skala dalam pengukuran ini digunakan untuk mengukur gender adalah skala nominal. Variabel gender merupakan kategori yang bersifat saling meniadakan yang mempunyai arti bahwa seorang responden hanya memiliki satu kategori jenis kelamin yaitu pria atau wanita. Skala pengukuran jenis kelamin dapat dinyatakan dengan angka 1 (pria) dan angka 0 (wanita).

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kelompok subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau objek yang lain dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2002: 44). Objek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur jurusan Akuntnasi yang telah mengambil pelatihan sertifikasi EBIZ dari angkatan 2006 dan yang berjumlah 182 (seratus delapan puluh dua) mahasiswa (Sumber: Biro Admik). Alasan


(59)

penelitian mengunakan mahasiswa yang mengambil pelatihan sertifikasi EBIZ adalah mata kuliah ini berhubungan langsung dengan pemakaian komputer dalam prakteknya.

b Sampel

Sample adalah bagian dari populasi, yang masih mempunyai ciri dam karakteristik yang sama dengan populasi (Sumarsono 2002: 44). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Dimana setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan menjadi sampel. Cara pengambilan sampel dengan cara undian, dimana cara ini memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi lalu secara acak dipilih nomor-nomor yang sesuai dengan banyaknya sampel yang dibutuhkan. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara pengambilan sampel tanpa pengembalian (Husein, 2004: 76). Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus slovin.

N

n = ……… (Husein, 2004: 78)

1 + Ne 2 Keterangan :

n = Ukuran sample N = Ukuran Populasi


(60)

e = Persentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 10 %.

Jadi :

182 n =

1 + 182 (10%)2

182

n = = 65 orang

2,82

Sebanyak enam puluh lima mahasiswa yang dijadikan sebagai sample penelitian berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa jumlah tersebut merupakan representative dari populasi berdasarkan karakteristik yang dipertimbangkan oleh peneliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang di dapat dalam penyusunan penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsug dari sumbernya dengan menyebar kuesioner kepada responden. Data di dapat langsung dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur jurusan Akuntnasi yang telah mengambil pelatihan sertifikasi EBIZ dari angkatan 2006.


(61)

3.3.2. Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula mengambil data, yaitu sumber

data dalam penelitian ini diambil dari sumber intern Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala sematik defferensial yaitu skala dengan pengukuran skor satu sampai dengan lima.

Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada mahasiswa yang telah mengambil pelatihan sertifikasi EBIZ angkatan 2006.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Uji Kualitas Data

3.4.1.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan prosedur statistic untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas suatu variabel (Hasan, 2002: 136). Analisis ini digunakan untuk menggambarkan objek penelitian yang diteliti dan hasil penelitian di lapangan. Pada analisis deskriptif ini dijelaskan mengenai distribusi dan karakteristik responden, dan juga distribusi dan karakteristik responden, dan juga distribusi dari


(62)

masing-masing variabel, yaitu veriabel bebas yaitu gender (X) dan variabel tidak bebas yaitu Computer Self Efficacy (Y).

3.4.1.2. Uji Validitas

Digunakan untuk mengukur apakah kuesioner yang telah diisi para responden itu sah atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur. Sebagai kriteria pemilihan aitem otal berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan > 0,30. semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan (Azwar, 2000:65).

Apabila jumlah aitem yang lolos atau valid masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria menjadi 0,25 (Azwar, 2000:65).

3.4.1.3. Uji Reliabilitas

Digunkana untuk mengukur apakah kuesioner tersebut merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabi dari waktu ke waktu. Kriteria suatu kuesioner dinyatakan reliabel yaitu nilai signifikansinya > dari 0,6 dengan cara melihat hasil dari Cronbach’s Alpha Cofficient (Ghozali, 2006: 46).

. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software aplikasi statistic SPSS.


(63)

3.4.1.4. Uji Normalitas

Digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yang digunkan dalam penelitian ini adalah Kolmogorof-Smirnov test. Untuk suatu data normal dapat dilakukan pengujian dengan uji parametic independent sample t-test sedangkan untuk suatu data yang tidak normal maka dapat diuji dengan menggunakan uji

non parametic Wilcoxxon Mann Whitney Test. Kriteria untuk data

terdistribusi dengan normal yaitu nilai signifikansinya > 0,05 (Ghozali, 2006: 28).

3.4.1.5. Uji Independent t-test

Sebelum menganalisis t-test, maka terlebih dahulu menganalisis dengan Levene Test. Pengujian ini betujuan apakah varians populasi kedua sampel sama atau berbeda. Jika hasil Levene Test menunjukkan bahwa kedua populasi sama, maka analisis menggunakan asumsi equal variance yaitu dengan melihat t hitung dibandingkan t tabel (Ghozali, 2002: 26). H0 : Variance populasi Kepribadian antara responden laki-laki dan wanita

adalah sama

H1 : Variance populasi Kepribadian antara responden laki-laki dan wanita adalah berbeda


(64)

Pengambilan keputusan:

Jika probabilitas > 0.05, maka H0 tidak dapat ditolak jadi variance sama Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak jadi variance berbeda

Uji independent t-test ini digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara Computer Self Efficacy pria dan wanita. Jika data normal maka menggunakan uji parametic independent sample test karena uji ini bertujuan untuk membandingkan apakah rata-rata antara laki-laki dan perempuan dalam penggunaan CSE sama atau tidak secara signifikan (Ghozali, 2002: 13).

Jika data tidak normal maka menggunakan uji non parametic Wilcoxxon Mann Whitney karena uji ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata antara laki-laki dan perempuan dalam penggunaan CSE berasal dari populasi yang sama (Ghozali, 2002: 13).

3.5. Uji Hipotesis

a. Menyusun hipotesis statistik :

H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan antara Computer Self

Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi berdasarkan gender.

H1 : ada perbedaan yang signifikan antara Computer Self Efficacy (CSE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi berdasarkan gender.


(65)

b Menyusun taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah α = 0,05 (Ghozali, 2002: 77). c Menentukan kriteria penolakan hipotesis yaitu :

H0 ditolak jika probabilitas signifikannya < 0,05

H0 tidak dapat ditolak jika probabilitas signifikannya ≥ 0,05 (Ghozali, 2002: 77).


(66)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di Indonesia yang didirikan oleh pejuang kemerdekaan RI pada tanggal 5 Juli 1959, dengan nama Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya.

Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Kementrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi tiga Fakultas yaitu Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia. Berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No.062/KPTS/MENTRANVED/68 status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI berlangsung pada tahun 1976, yang selanjutnyapada tanggal 31 Juni 1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Keamanan Nomor : KEP/01/11/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN “Veteran” Cabang Jawa Timur , yang semula di bawah UPN “Veteran” Yogyakarta, menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang Rektor sehingga namanya berubah menjadi UPN “Veteran” Jawa Timur.


(67)

Berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam Nomor : Kep/0307/U/1994-10/XI/1994 tanggal 29 November 1994 tentang Peningkatan Pengabdian Universitas Pembangunan Nasional melalui Pelaksanaan Keterkaitan dan Kesepadanan telah dialihkan statusnya dari Perguruan Tinggi Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi Swasta. UPN “Veteran” Jawa Timur sejak tahun 1993 memiliki 5 Fakultas dengan 16 Program Studi (Progdi), yang telah terakreditasi BAN-PT.

Sesuai dengan Intruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor : Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang pelaksanaan Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab pembinaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) yang berkedudukan di bawah Departemen Pertahanan Jl. Wachid Hasyim No. 7 Jakarta, yang juga membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.

Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/DIKTI/KEP/1999 telah dibuka Program Magister Manajemen Agribisnis (MMA) dan disusul kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (MAk) dengan ijin penyelenggaraan No. 2307/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001. Mulai TA 2003/2004 menambah satu program studi baru, yaitu Teknik Informatika dibawah Fakultas Teknologi Industri, dengan ijin Operasi No. 2140/D/T/2005 tanggal 11 Juli 2005 serta program studi Ilmu Hukum dengan ijin operasinal Nomor : 183/D/T/2007 tanggal 30 Januari 2007.


(68)

Saat ini UPN “Veteran” Jawa Timur telah memiliki lima (5) Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B). c. Akuntansi (Akreditasi A).

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut: a. Agriteknologi (Akreditasi B).

b. Agribisnis (Akreditasi B).

3. Fakultas Teknologi, dengan 2 program studi, sebagai berikut: a. Teknik Kimia (Akreditasi B).

b. Teknik Industri (Akreditasi A). c. Teknik Pangan (Akreditasi A). d. Teknik Informatika (Akreditasi B).

4. Fakultas Ilmu Sosial Politik, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Administrasi Publik (Akreditasi B). b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A). c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program

studi, sebagai berikut:


(69)

b. Teknik Lingkungan (Akreditasi B). c. Teknik Sipil (Akreditasi B).

6. Fakultas Hukum, dengan jurusan Ilmu Hukum (Proses

Akreditasi)

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut: a. Manajemen Agribisnis (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B). c. Akuntansi (Akreditasi B).

Pelaksanaan tata karma mahasiswa di lingkungan UPN”Veteran” Jawa Timur yang sesuai dengan PP No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang pada prinsipnya mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP No.60 tahun 1999 tersebut.

4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur

Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 program studi yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu Studi Pembangunan memiliki status akreditasi B, sedangkan Akuntansi memiliki status akreditasi A.


(70)

4.1.3 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi

Program Studi Akuntansi dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu :

1. Akuntansi Keuangan bertujuan untuk mencetak mahasiswa lulusan

akuntansi dengan konsentrasi keuangan (akuntan publik) yang handal dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pemeriksa laporan keuangan, penilaian kinerja perusahaan maupun sebagai pembuat laporan keuangan perusahaan.

2. Akuntansi Manajemen bertujuan mencetak mahasiswa lulusan akuntansi

dengan konsentrasi manajemen (akuntan internal) yang handal dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan keuangan, penilaian kinerja perusahaan untuk pengambilan keputusan pihak manajemen.

3. Akuntansi Sektor Publik bertujuan mencetak mahasiswa lulusan

akuntansi dengan konsentrasi sektor publik (akuntan pemerintah) yang handal dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan keuangan pemerintah daerah dan pusat di sektor pemerintahan dan penanggung jawab pemerintah daerah ke pusat.

4.1.4 Visi dan Misi Program Studi Akuntansi

4.1.4.1Visi

Sebagai pusat keunggulan dalam proses belajar mengajar dalam bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan praktis dalam menghadapi dinamika.


(71)

4.1.4.2Misi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi

yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi

yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai komitmen

terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan dan orientasi global.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Progdi Akuntansi Angkatan 2006 yang telah menempuh atau mengambil pelatiahan sertifikasi EBIZ dari angkatan 2006 dengan jumlah 182 mahasiswa. Dan penyebaran kuesioner yang telah disebar sebanyak 65 kuesioner.

1. Deskripsi Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :


(72)

Tabel 4.1.

Karekteristik Responden Berdasarkan Usia

No Jenis kelamin Jumlah Persen (%)

1 Laki –Laki 25 38.5

2 Perempuan 40 61.5

Total 65 100

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 40 orang atau sebesar 61.5%, kemudian responden yang mempunyai jenis kelamin laki – laki yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 38.5%.

2. Deskripsi Karekteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan usia sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Karekteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persen (%)

1 21 13 20.0

2 22 40 61.5

3 23 8 12.5

4 24 1 1.5

5 25 0 0.0

6 26 2 3

7 27 1 1.5

Total 65 100


(1)

Rustiana, 2004, “Computer Self Efficacy Mahasiswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 6 No 1.

, 2005, “Studi Computer Self Efficacy Dalam Era Digitalisasi : Komparasi Antara Novice Accountant dan Akuntan Pendidik”. MODUS Volume 17 No 1.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi.

Suyanto, M, 2005, Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Suryanah R, Mawarti, 2006, “Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Terhadap Computer Self Efficacy (CSE) pada Mahaiswa Akuntansi dalam Penggunaan Teknologi Informasi Ditinjau dai Perspektif Gender (Studi Kasus di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.”, Fakultas Ekonomi, UPN “Veteran” JATIM, Surabaya.

Umar, Husein, 2004, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Wulandari, Triyas, 2007, “Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender”, Fakultas Ekonomi, PERBANAS, Surabaya.


(2)

KUISIONER

A. IDENTITAS

JENIS KELAMIN :

UMUR :

IPK : 0,00 – 1,00 1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Dimohon dengan hormat mengisi dan menjawab semua pertanyaan berikut ini sesuai dengan pendapat anda.

2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu nomer jawaban yang sesuai.

3. Apabila terjadi kekeliruan dalam menjawab cukup memperbaikinya dengan memberi tanda (=) pada jawaban yang anda anggap salah kemudian memberi tanda (X) pada nomer jawaban yang benar.


(3)

4. Setiap pertanyaan mempunyai alternative jawaban yang berkisar antara 1-5 dengan kriteria sebagai berikut :

Sangat Tidak Mampu = 1 Tidak Mampu = 2 Ragu-Ragu = 3 Mampu = 4 Sangat Mampu = 5

KEMAMPUAN PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER

1. Menggunakan beberapa sistem operasi pada komputer (misalnya : windows, linux, dll)

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 2. Membantu jika ada yang memerlukan sebuah bantuan.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 3. Mengatasi masalah troubles shooting pada komputer.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 4. Menggunakan printer untuk menggandakan hasil cetakan.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 5. Menggunakan scanner untuk mengcopy gambar ke dalam komputer.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 6. Menguasai program floppy disk secara benar


(4)

7. Menguasai program flashdisk secara benar.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 8. Menguasai program CD/DVD RW disk secara benar

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 9. Mengubah settingan komputer (misalnya : mengubah tampilan screen saver,

mengubah desktop, dll).

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 10. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan layar sentuh.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu

SOFTWARE DAN HARDWARE

1. Mengerti istilah-istilah pada software komputer.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 2. Mengerti istilah-istilah pada hardware komputer.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 3. Menggunakan ≥ 2 macam program software.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 4. Dapat mendefinisikan fungsi-fungsi komputer hardware seperti : keyboard,

monitor, disk drive, komputer processing unit, dll.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 5. Dapat mengatasi masalah-masalah hardware dan software.


(5)

6. Dapat menginstal berbagai macam software.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 7. Dapat menghapus software dari komputer.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN INTERNET 1. Menggunakan internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 2. Mengakses informasi pada internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 3. Mengetahui dan memanfaatkan semua fitur pada search engine pada internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 4. Mengoperasikan 5-10 website dalam sekali pengoperasian internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 5. Membuat alamat e-mail.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 6. Mengirimkan surat dengan e-mail.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 7. Mengirim dokumen dan lampiran melalui e-mail.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 8. Membuka kiriman e-mail


(6)

9. Melakukan chatting dengan menggunakan internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 10. Menggunakan beberapa aplikasi boser pada internet (misalnya : internet explorer,

opera, dll)

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 11. Mendownload data dari internet.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 12. Menggunakan internet melalui fasilitas WiFi.

Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu 13. Menggunakan internet melalui fitur handphone.


Dokumen yang terkait

Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

4 62 69

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP COMPUTER SELF EFFICACY MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Survei pada mahasiswa akuntansi UMS dan UNS).

1 2 23

ANALISIS KEPRIBADIAN TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN PRIBADI DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 25 101

PERSEPSI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DITINJAU DARI SISI GENDER DI UPN ’’VETERAN’’ JAWA TIMUR ( study empiris pada mahasiswa akuntansi upn veteran jawa timur ).

0 0 68

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 83

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER.

6 20 92

Sistem Informasi Mahasiswa Baru UPN Veteran Jawa Timur

0 0 1

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

0 1 18

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 17