KOMPOSISI MINYAK KELAPA SAWIT STANDAR MUTU MNYAK KELAPA SAWIT

2.4. KOMPOSISI MINYAK KELAPA SAWIT

Minyak kelapa sawit tersusun atas lemak dan minyak alam yang terdiri atas trigliserida, digliserida dan monogliserida, asam lemak bebas, moisture, pengotor dan komponen-komponen minor bukan minyak lemak yang secara umum disebut dengan senyawa yang tidak dapat disabunkan sekjen deperindag, 2007. Disamping komponen utama penyusun minyak kelapa sawit berupa asam lemak jenuh dan tak jenuh stearin dan olein, juga terdapat komponen minor yang terdapat pada minyak kelapa sawit dalam jumlah kecil. Minyak kelapa sawit mengandung sekitar 1 komponen minor diantaranya: karoten, vitamin E tokoferol dan tokotrienol, sterol, posfolipid, glikolipid, terpen dan hidrokarbon alifatik. Kegunaan yang terpenting dari karoten dan vitamin E adalah memberikan kontribusi sifat fisiologis yang penting pada tubuh Choo Yen, 1994. No Senyawa Konsentrasi ppm 1 Karotenoid 500-700 2 Tokoperol dan Tokotrienol 600-1.000 3 Sterol 326-527 4 Phospholipid 5-130 5 Triterpen Alkohol 40-80 6 Metil Sterol 40-80 7 Squalen 200-500 8 Alkohol Alifatik 100-200 9 Hidrokarbon Alifatik 50 Tabel 1. Komponen minor dari minyak kelapa sawit Tan, 1981 Minyak kelapa sawit Crude Palm Oil dan inti minyak kelapa sawit Kernel Palm Oil merupakan susunan dari fatty acids,esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50 dan 80 dari masing-masingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit Universitas Sumatera Utara sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium sekjen deperindag, 2007.

2.5. STANDAR MUTU MNYAK KELAPA SAWIT

Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benar-benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing- masing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor- faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan sekjen deperindag, 2007. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin kurang lebih 2 persen, bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam Ketaren, 1986. Universitas Sumatera Utara Produk minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnian produk. Kelapa sawit bermutu prima SQ, Special Quality mengandung asam lemak FFA, Free Fatty Acid tidak lebih dari 2 pada saat pengapalan. Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 FFA. Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 - 22,2 tertinggi dan kadar asam lemak bebas 1,7 - 2,1 terendah sekjen deperindag, 2007. Minyak sawit hasil ekstraksi ini masih merupakan bentuk kasar sehingga dinamai CPO yang mengandung bahan-bahan lain impurities, ALB, Phosphatides, zat warna, zat pembau, air dan lai-lain. CPO berupa minyak kental berwarna kuning jingga kemerah- merahan yang mengandung FFA 5 dan provitamin E 800-900 ppm PT. International Contact Business System, 2000.

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU MINYAK SAWIT