Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil (CPO) Untuk Tahun 2007 - 2011 PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan

(1)

PROYEKSI VOLUME PENJUALAN CRUDE PALM OIL

(CPO) UNTUK TAHUN 2007 – 2011 PT. PP.

LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

MEDAN

TUGAS AKHIR

ELFI ZAHARA MATONDANG

052407075

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

ii

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI VOLUME PENJUALAN CRUDE PALM

OIL (CPO) UNTUK TAHUN 2007 – 2011 PT. PP.

LONDONSUMATRA INDONESIA Tbk MEDAN

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ELFI ZAHARA MATONDANG

Nomor Induk Mahasiswa : 052407075

Program Studi : D-III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2008

Diketahui / Disetujui

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si


(3)

iii

PERNYATAAN

PROYEKSI VOLUME PENJUALAN CRUDE PALM OIL (CPO) UNTUK TAHUN 2007 – 2011 PT. PP.

LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk MEDAN

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

ELFI ZAHARA MATONDANG 052407075


(4)

iv

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa kejernihan dalam berfikir, kesehatan, kesempatan dan nikmat lainnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi Diploma III Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Jugashalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW. sebagai pemimpin umat yang telah meninggalkan pedoman yang mulia dalam bentuk Al-Qur’an dan sunnah beliau.

Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm

Oil (CPO) untuk Tahun 2007 – 2011 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan”. Dimana membahas tentang bagaimana prediksi volume penjualan CPO pada 5 (lima) tahun ke depan dengan menggunakan metode Eksponential.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dari pihak yang ikut terlibat yang sangat berarti. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada Ibunda tercinta Derliana Hutabarat, Ayahanda tercinta Lukman Hakim Matondang dan Kakanda-kakandaku tercinta Indra Hakim Mtd, Andri Hakim Mtd, Asrul Hakim Mtd serta adindaku tersayang Rahmadhani Fitra Mtd yang telah banyak memberikan dukungan baik moril serta nasehat berupa dorongan sehingga Tugas Akhir ini selesai.

Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc., selaku Pembantu Dekan I yang telah memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Bapak Dr.Saib Suwilo, M.Sc., selaku Ketua Pelaksana Program Studi Ilmu Komputer dan Statistika dan selaku Dosen Wali yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan. Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan tenaga dan waktu dalam memberikan bimbingan, petunjuk dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Bapak/Ibu staf pengajar serta seluruh staf pegawai FMIPA USU yang telah mengajari dan membantu penulis selama masa perkuliahan. Bapak/Ibu staf pegawai PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan.

Teman-teman Statistika FMIPA USU stambuk 2005, khususnya Stat B’05. Terutama buat sohib-sohibku FyZa yang selalu membantu dan menungguku serta menolongku disaat aku butuh pertolongan, AuRiz yang dengan kuat menjalani cobaan hidup ini (SEMANGAT) dan buat Icha, Inez, PuPoet, Mey, Imoy dan lie-lie. Terima kasih telah menjadi tempat curhat dan teman dekat ku. Semoga hubungan kita semua tidak berakhir sampai disini. Terima kasih atas semua kesempatan ini.


(5)

v

Terima kasih atas semua kenangan-kenangan indah semasa SMP untuk sahabat sejatiku Khairina Novriani. Thanks for everything that you give to me and thanks for all.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi menyempurnakan Tugas Akhir ini dan semoga Tugas akhir ini bemanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Akhrinya semoga segala bantuan, kebaikan serta perhatian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini kiranya mendapatkan ridho dari Allah SWT, Amin...

Medan, Mei 2008

Penulis


(6)

vi

ABSTRAK

Proyeksi volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) dengan menggunakan rumus Exponential dapat digunakan untuk memproyeksikan tingkat penjualan CPO untuk tahun yang akan datang dan rata-rata persentase tingkat penjualan CPO pertahunnya pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Exponential tersebut, maka diperoleh rata-rata persentase tingkat penjualan CPO sebesar 2,075%. Jika dilihat dari strategi perusahaan, maka dapat diketahui bahwa pihak perusahaan sudah menerapkan strategi pemasaran penjualan yang cukup baik. Terbukti dari perkembangan volume penjualan CPO yang cenderung fruktuaktif ke arah peningkatan. Oleh karena itu, sebaiknya strategi penjualan dapat ditingkatkan lagi pada suatu perusahaan.


(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 5

1.6 Metodologi Penelitian 6

1.7 Tinjauan Pustaka 7

1.8 Sistematika Penulisan 8

Bab 2 Tinjauan Teoritis 10

2.1 Proyeksi 10

2.2 Penjualan dan Volume Penjualan 12

2.3 Kelapa Sawit 15

Bab 3 Gambaran Perusahaan 18

3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PP. London Sumatra Indonesia 18

3.2 Tujuan, Misi dan Visi PT. PP. London Sumatra Indonesia 21

3.3 Ruang Lingkup PT. PP. London Sumatra Indonesia 22

3.4 Makna Logo PT. PP. London Sumatra Indonesia 24

3.5 Struktur Organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia 24

3.6 Kegiatan dan Jaringan Kerja PT. PP. London Sumatra Indonesia 25

Bab 4 Analisa Data 29

4.1 Pengolahan Data 29

4.2 Analisa Volume Penjualan Crude Palm Oil 30

4.3 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2007 dengan

Menggunakan Rumus Eksponential 32

4.4 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2008 dengan

Menggunakan Rumus Eksponential 32

4.5 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2009 dengan

Menggunakan Rumus Eksponential 33

4.6 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2010 dengan


(8)

viii

4.7 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2011 dengan

Menggunakan Rumus Eksponential 34

Bab 5 Implementasi Sistem 38

5.1 Tahap Implementasi 38

5.2 Sekilas Tentang Microsoft Excel 38

5.3 Mengaktifkan Microsoft Excel 39

5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel 40

5.5 Pengisian Data Microsoft Excel 41

5.6 Pembuatan Grafik 42

Bab 6 Penutup 44

6.1 Kesimpulan 44

6.2 Saran 45

Daftar Pustaka 46


(9)

ix

Crude Palm Oil Sales


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Produksi hasil perkebunan merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang dapat menambah devisa negara. Salah satu dari hasil perkebunan tersebut adalah

kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil

minyak masak, minyak industri maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenalah jenis sawit ”Deli Dura”. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan


(11)

2

dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 hektar.

Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan serta bercabang banyak. Buahnya kecil, apabila masak berwarna merah kehitaman dan daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyak itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Kelapa sawit yang berkembang biak dengan biji, tumbuh di daerah tropik pada ketinggian 0 – 500 meter di atas aras laut. Kelapa sawit menyukai tanah yang subur dan tempat terbuka dengan kelembaban tinggi. Kelembaban tinggi itu antara lain ditentukan oleh adanya curah hujan tinggi sekitar 2.000 – 2.500 mm setahun.

Produksi kelapa sawit menghasilkan produk awal berupa Tandan Buah Segar (TBS) yang kelak akan diolah menjadi minyak sawit kasar CPO (Crude Palm Oil), inti sawit (Palm Kernel) dan sabut sawit (Palm Fibre). Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolestrol dan memiliki kandungan karoten tinggi. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi pertama. Oleh karena itu, kelapa sawit sekarang ini menjadi primadona dalam bidang perdagangan.


(12)

3 Table 1.1 Produksi, Konsumsi dan Ekspor CPO Indonesia (Ton)

Periode Sektor

2002 2003 2004 2005 2006 Produksi 9.623.000 10.441.000 11.807.000 12.620.000 13.272.000 Konsumsi 6.818.208 7.548.870 7.840.029 8.054.375 8.554.375 Ekspor 2.804.792 2.892.130 3.966.971 4.565.625 4.617.625 Sumber: BPS & Direktorat Jenderal Perkebunan (diolah)

Permintaan domestik terhadap komoditas minyak sawit terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada Konferensi Internasional tentang kelapa sawit di Nusa Dua, Bali pada tahun 1998, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menuliskan bahwa hingga tahun 2010 diperkirakan kebutuhan minyak sawit mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun. Sementara itu, di pasar dunia dalam dua dekade terakhir kebutuhan terhadap minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya juga semakin meningkat, menggeser kedudukan minyak nabati lain, seperti minyak kedelai. Jurnal minyak nabati World meramalkan pula pada tahun 2015 minyak kelapa sawit juga akan meningkat.

Table 1.2 Produksi dan Konsumsi CPO Dunia (dalam juta Ton)

Tahun Jumlah Produksi Jumlah Konsumsi

2002 25.033.000 25.000.000

2003 25.905.000 26.000.000

2004 26.000.000 26.850.000

2005 27.680.000 27.690.000

2006 29.750.000 31.520.000


(13)

4

Oleh karena perencanaan dan kebijakan penjualan suatu perusahaan didasarkan oleh perkiraan tentang kejadian-kejadian dan volume penjualan dimasa yang akan datang, maka pada hakekatnya sebuah perusahaan perlu melakukan proses atau teknik proyeksi penjualan untuk memperoleh tentang volume penjualan dimasa yang akan datang. Dimana volume penjualan adalah jumlah kuantitas barang atau jasa yang terjual atau berpindah kepemilikan dari penjual kepada pembeli pada suatu periode waktu tertentu. Volume penjualan dapat dinyatakan dalam bentuk uang, unit-unit bagian atau persentasi. Meskipun secara statistik tidak dapat memproyeksikan kebenaran tanpa kesalahan dimasa depan, tetapi pada saat ini dengan bantuan statistik itu pulalah dapat diketahui dan diukur perubahan dan peningkatan dari proyeksi.

Bertitik tolak dari uraian di atas, nyatalah telihat betapa pentingnya suatu proyeksi terhadap perencanaan dan kebijakan dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Maka untuk mengimplementasikan

keadaan di atas dalam Tugas Akhir ini penulis mengambil judul ”Proyeksi Volume

Penjualan Crude Palm Oil (CPO) Untuk Tahun 2007 – 2011 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah penjualan pada suatu perusahan perkebunan merupakan masalah pokok karena hasil produksi perkebunan tersebut harus dijual agar perusahaan mendapatkan untung dari apa yang dikerjakannya selama ini. Oleh karena adanya proyeksi maka setidaknya hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dapat dihindari karena proyeksi adalah merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang. Maka berdasarkan


(14)

5

pengertian proyeksi tersebut dan latar belakang masalah di atas yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peluang pemasaran Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia.

2. Faktor apa yang mempengaruhi pemasaran produk CPO di pasaran dunia.

3. Berapa besarnya perkiraan volume penjualan CPO untuk tahun 2007-2011

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan.

I.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari kerancuan permasalahan dalam penelitian ini, maka dilakukan pembatasan terhadap masalah. Masalah yang diteliti ini adalah berapa besarnya perkiraan volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) untuk tahun 2007 – 2011 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) untuk tahun 2007 – 2011 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan. Apakah mengalami peningkatan atau penurunan pada bidang penjualannya sehingga resiko-resiko kerugian dapat dihindari.

1.5Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) diperoleh dari PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan yang beralamatkan di


(15)

6

Jl. Jend. A. Yani No. 2 Medan. Data ini merupakan data volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) PT. PP. LONSUM Medan dari tahun 2002 – 2006. Waktu pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 11 – 15 Januari 2008.

1.6Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Dalam penelitian Tugas Akhir ini metode yang penulis gunakan adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data yang berhubungan dengan objek penelitian dengan membaca, menelaah serta mengkaji buku– buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diperlukan.

2. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu:

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.

b. Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, majalah, internet serta keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.


(16)

7

Adapun data yang digunakan untuk penulisan ini merupakan data sekunder dari PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan. Ruang lingkup datanya adalah volume penjualan CPO.

1.7Tinjauan Pustaka

Teori penunjang yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari beberapa buku di dalam melakukan proyeksi adalah model proyeksi yang relevan memungkinkan perhitungan proyeksi untuk fenomena yang bersifat penjualan. Model proyeksi tersebut dapat digunakan dengan asumsi bahwa rata-rata angka atau tingkat penjualan tiap tahun cenderung stabil/konstan.

Dalam masalah bisnis dan ekonomi, sering kali dibutuhkan data untuk mengikuti rata-rata persentase tingkat penjualan sepanjang waktu. Misalnya rata-rata persentase pertumbuhan hasil penjualan atau harga setiap 5 (lima) tahun mendatang. Berapa besarnya penjualan 5 (lima) tahun mendatang? Pertanyaan itu sebetulnya sama dengan menghitung dari persentase tingkat pertumbuhan tahunan yang terjadi secara alami. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan metode Eksponensial yang berguna untuk menghitung besarnya volume penjualan yang berlangsung terus-menerus. Rumus proyeksi dengan metode Eksponensial terlihat seperti di bawah ini.

Pt = Po.e r.t atau r =

t Po

Pt


(17)

8

Dimana:

Pt : Jumlah penjualan pada tahun ke-t.

Po : Jumlah penjualan pada tahun awal yang dijadikan tahun dasar perhitungan.

r : Angka penjualan rata-rata.

t : Tenggang waktu dimulai dari tahun dasar ke tahun yang akan diproyeksikan.

e : Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan

2.71828.

I.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir secara garis besarnya di bagi dalam 6 (enam) bab yang masing-masing bab dibagi atas beberapa sub-sub bab sebagai berikut.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi sesuai dengan judul yang diutarakan.


(18)

9 BAB 3 : GAMBARAN PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran dari perusahaan tempat peneliti mengambil dan memperoleh data untuk diteliti.

BAB 4 : ANALISA DATA

Bab ini menguraikan tentang data yang telah diamati dan beserta analisanya.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Penulis menggunakan software Microsoft Excel untuk melakukan pengolahan data.

BAB 6 : PENUTUP

Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan sesuai dengan hasil analisa yang dilakukan dan beberapa saran.


(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Proyeksi

Sebuah perencanaan penjualan harus ditunjang dengan informasi tentang kondisi pasar, modal, kondisi struktur organisasi perusahaan dan lainnya. Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana tadi disusun, tetapi lebih penting lagi mengenai perkiraan pada waktu yang akan datang. Guna memperoleh landasan yang kuat bagi perencanaan perlu dibuat prediksi penjualan. Dimana prediksi tersebut sering dikenal dengan istilah proyeksi atau peramalan. Proyeksi atau peramalan pada dasarnya memiliki arti sebagai suatu cara untuk dapat memperkirakan suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) secara kwantitatif yang terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relevan pada masa lalu dimana hasilnya kemungkinan tidak selalu sama dengan kenyataannya.

Proyeksi ini digunakan untuk mengambil suatu keputusan dalam menghindari atau mengurangi tingkat resiko dari suatu kesalahan yang dilakukan oleh pihak pengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan harus didasarkan pertimbangan


(20)

11

atas apa yang akan terjadi pada saat keputusan ini dilaksanakan. Apabila proyeksi yang didapat kurang tepat maka makin kurang baik keputusan yang diambil. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu proyeksi adalah tetap proyeksi atau ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang terpenting adalah mengusahakan untuk memperkecil kemungkinan kesalahan tersebut.

Untuk mendapatkan hasil proyeksi yang baik maka perlu dilakukan perhitungan proyeksi. Dimana proyeksi yang kita gunakan bersifat alami mengingat bahwa faktor-faktor yang ikut berperan terjadi secara alami pula. Perhitungan proyeksi tersebut dapat digunakan dengan asumsi bahwa rata-rata angka atau tingkat penjualan tiap tahun cenderung stabil/konstan. Perhitungan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan metode Eksponensial yang berguna untuk menghitung besarnya volume penjualan yang berlangsung terus-menerus. Rumus proyeksi dengan metode Eksponensial terlihat seperti di bawah ini.

Pt = Po.e r.t atau r =

t Po

Pt

ln

Dimana:

Pt : Jumlah penjualan pada tahun ke-t.

Po : Jumlah penjualan pada tahun awal yang dijadikan tahun dasar perhitungan.

r : Angka penjualan rata-rata.

t : Tenggang waktu dimulai dari tahun dasar ke tahun yang akan diproyeksikan.

e : Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan


(21)

12

2.2 Penjualan dan Volume Penjualan

Penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dengan pembeli yang saling menguntungkan. Penjualan juga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli barang-barang yang ditawarkannya. Penjualan bisa pula diartikan sebagai proses mendistribusikan produk kepada konsumen, baik konsumen akhir maupun konsumen industri yang mengolah kembali produk tersebut.

Menurut pendapat Susanto (1993:1) menyatakan bahwa “Penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan sejumlah barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang memerlukannya dengan imbalan menurut harga yang ditentukan atas persetujuan secara bersama-sama”. Sedangkan menurut Swastha (1998:8) menyatakan bahwa “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkannya”.

Penjualan bagi sebuah perusahaan merupakan cara untuk memperoleh pendapatan yang menjadi tujuan dan kegiatan utama perusahaan tersebut. Hasil penjualan merupakan kesepakatan antara produsen dan konsumen atau pemakai, dimana pihak produsen menerima sejumlah uang yang senilai dengan barang yang diberikan kepada konsumen.

Dalam melakukan penjualan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penjualan tersebut yaitu:


(22)

13

1. Kondisi dan kemampuan penjual

Penjual harus dapat meyakinkan pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang berkaitan yaitu:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.

b. Harga produk.

c. Syarat penjual seperti pembayaran, pengantaran, pelayanan sesudah

penjualan dan garansi.

2. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran penjualan. Faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah atau pasar internasional.

b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

c. Frekuensi pembeliannya.

d. Kegiatan dan kebutuhan.

e. Sarana penjualan.

3. Kondisi organisasi dan perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang ahli dalam bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang melakukan fungsi lain.


(23)

14

4. Faktor-faktor lainnya

Faktor lainnya adalah periklanan, peragaan kampanye, pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan. Taktik penjualan harus digunakan agar pelayanan yang diberikan kepada orang lain dapat memberi kepuasan.

Sedangkan volume penjualan memiliki pengertian berupa jumlah kuantitas barang atau jasa yang terjual atau berpindah kepemilikan dari penjual kepada pembeli pada suatu periode waktu tertentu. Volume penjualan dapat dinyatakan dalam bentuk uang, dapat pula dinyatakan dalam bentuk unit-unit, bagian atau persentasi.

Adapun faktor yang mempengarui volume penjualan dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu:

1. Faktor internal

Faktor yang dikendalikan oleh pihak perusahaan, pada umumnya faktor internal ini adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan perusahaan untuk mengelola produk yang akan

dipasarkan.

b. Kebijakan harga dan promosi yang digariskan oleh perusahaan.

c. Kebijakan untuk memilih perantaraan yang digunakan.

2. Faktor eksternal

a. Perkembangan ekonomi dan perdagangan baik nasional maupun

internasional.

b. Kebijakan pemerintah dibidang ekonomi, perdagangan dan moneter


(24)

15

2.3 Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan sebuah pohon yang tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina terpisah namun

berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda

sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Minyak dihasilkan oleh buah dan kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam

lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan


(25)

16

Bagian daging buah yang menghasilkan minyak kelapa sawit mentah diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.

Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.

Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 – 500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80 – 90%. Sawit membutuhkan iklim dengan


(26)

17

curah hujan stabil, 2000 – 2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan mempengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera dan Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.

Penyakit yang berkaitan dengan kelapa sawit dikaitkan dengan serangga perusak daun sawit seperti ulat bungkus dan beluncas. Ulat bungkus ataupun beluncas yang banyak akan memakan daun sawit, sehingga menyebabkan daun tinggal bagian lidinya saja. Pokok sawit akan kehilangan permukaan daun untuk melakukan proses fotosintesis yang bertujuan untuk menghasilkan buah. Jumlah ulat bungkus melebihi 10 ekor larva hidup dan memakan daun pada setiap pelepah sudah dianggap melebihi batas ambang dan perlu diatasi dengan menggunakan racun serangga. Cuaca panas yang berkepanjangan menyebabkan jumlah serangga berkembang lebih cepat daripada biasa. Hal ini akan menyebabkan serangga perusak mencapai jumlah besar dengan lebih cepat, bertelur dan seterusnya meningkatkan populasinya.


(27)

BAB 3

GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1Sejarah Singkat Berdirinya PT. PP. London Sumatra Indonesia

Sejalan dengan perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa pembangunan saat ini, perusahaan perkebunan di Indonesia khususnya dikawasan Sumatera Utara yang dikenal dengan daerah perkebunannya yang banyak mengalami perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di daerah Sumatera Utara ini.

Kesempatan ini diambil oleh Horrison & Crossfield Ltd. yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd. yang disyahkan resident Sumatera Timur. Dalam Rangka konfersi Undang-Undang Pokok Agraria (UU No.5 Tahun 1960) hak Concessie tersebut dikonversi menjadi Hak Guna Usaha sebagaimana ditegaskan dalam surat menteri Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 13/7/1.


(28)

19

Pada tahun 1962 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dangan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini terbentuklah PT. PP. London Sumatra Indonesia.

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk didirikan dengan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapan notaris Raden Kardiman di Jakarta dan naskah No. 20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapan notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris. Pemerintah Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya kepada bangsa Indonesia. Pengambil alihan ini segera dilaksanaan pada tanggal 22 Januari 1964.

Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No. 6 Tahun 1967, diadakanlah suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison dan Crossfield Ltd. dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 Maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan ini adalah:

a. Pengembangan hak milik penguasaan dan pengusahaan dari pemerintah

Republik Indonesia kepada Horrison & Crossfield Ltd. terhadap perkebunan yang pernah dikelolanya.

b. Melakukan kerjasama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan

karet dan kelapa sawit dan proyek pertanian lainnya serta proyek-proyek pangan yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan.


(29)

20

Terwujudnya perjanjian ini juga didasarkan atas pertimbangan:

a. Instruksi Presiden Kabinet No. 28/U/1996 tertanggal 12 Desember 1996 dan

semua peraturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.

b. Undang-undang No. 1 Tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan

semua peraturan lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia.

Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan perusahaan tersebut oleh pemerintah Republik Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison & Crossfield Ltd. pada tanggal 1 April 1968 dan diganti kembali namanya menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

Pada tanggal 21 Nopember 1991, PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. melakukan merger dengan beberapa perusahaan dibawah ini:

1. PT Nagodang Plantation Company. 2. PT Seibulan Plantation Company.

3. PT Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel. 4. PT Perusahaan Perkebunan Sulawesi.

Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Status PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk yaitu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Tanggal 12 Nopember 1991 Nomor 794/III/PMA/1991.


(30)

21

Pada tanggal 27 Juli 1994, kepemilikan saham PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi saham 100%, dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia menyebabkan komposisi saham mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. adalah Pan London Sumatra Plantatioan dengan komposisi saham sebesar 47,23%, Commerzbank (SEA) Ltd. Singapura sebesar 5.83% dan sisanya sebesar 46,94% dimiliki oleh masyarakat.

Sejak tahun 1996, perusahaan ini menjadi perusahaan yang Go Public. Dengan demikian PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah dituntut untuk menjalankan aktivitasnya secara lebih professional lagi. Untuk melanjutkan usahanya PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah memperpanjang Hak Guna Usaha yaitu terhitung tanggal 1 Januari 2024.

3.2Tujuan, Misi dan Visi PT. PP. London Sumatra Indonesia

Tujuan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. adalah menjadi perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang telah ditargetkan. Sedangkan misi perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk negara. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan perkebunan yang paling efisien dengan memberikan strategi yang meliputi:

1. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi. 2. Efisiensi operasi dan biaya.


(31)

22

3. Pengembangan secara terus-menerus dalam program penelitian,

pengembangan serta produksi CPO (Crude Palm Oil), karet dan cokelat.

3.3 Ruang Lingkup PT. PP. London Sumatra Indonesia

PT. PP. London Sumatra Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan hasil produksi dari bahan mentah menjadi bahan baku. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan dan penjualan hasil produksi.

Perusahaan ini mempunyai perkebunan yang tersebar di wilayah Republik Indonesia yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Khusus wilayah kabupaten Dati-II Deli Serdang terdapat 4 (empat) perkebunan yang terletak di kecamatan Galang, Tanjung Morawa, Rampah dan Tebing tinggi. Total luas areal seluruhnya adalah 13.114,5 Ha.

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. menanam berbagai jenis tanaman meliputi kelapa sawit, karet dan coklat (cocoa) yang lokasi perkebunannya mayoritas berada di Sumatera Utara, sedangkan untuk tanaman karet dan kopi berada di daerah Jawa yaitu di Jember dan Surabaya. Perkebunan-perkebunannya yang lain terletak di Ujung Pandang, Palembang, Jakarta, Samarinda, Sampit dan Kertasari (Bandung).

Perusahaan ini memiliki pabrik pengolahan sendiri sehingga seluruh hasil perkebunan dapat diolah sendiri tanpa harus mengirimkannya ke tempat lain. Semua produk yang dihasilkan merupakan komoditi eksport seperti CPO, Latek dan biji


(32)

23

cokelat kering. Oleh karena itu produk tersebut termasuk komoditi yang mutunya diawasi oleh pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan. Hasil produksi yang akan dieksport tersebut dikirimkan ke negara pengimpor. Hasil produksi tersebut dikirimkan dengan menggunakan jasa perkapalan melalui pelabuhan Belawan.

Dari tahun ke tahun PT. PP. London Sumatra Tbk. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini telah memiliki metode pengelolahan organisasi yang baik. Dengan keberhasilan yang diperoleh PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah banyak memberikan manfaat kepada pemerintah antara lain:

a. Penghasil devisa Negara.

b. Memberikan bantuan modal dalam pelaksanaan pembangunan.

c. Mempertahankan dan melestarikan alam Indonesia.

d. Menyerap tenaga kerja dengan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga

dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Pada tahun 2000 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah memperkerjakan lebih dari 26.000 tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Untuk kebun di Sumatera Utara, Jawa, Sulawesi, Sumatera Selatan dan Kalimantan. Jumlah tersebut terdiri dari 513 orang staff, 12.867 orang tenaga kerja tidak tetap. Pengurangan tenaga kerja tidak tetap sejumlah 8000 orang pada tahun 1999 terjadi karena efisiensi yang dilakukan perusahaan akibat dampak krisis, namun pengurangan tersebut tidak


(33)

24

berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan. Perusahaan juga berusaha untuk tetap memperhatikan kesejahteraaan pekerjanya dengan memberikan sarana- sarana seperti perumahan, keagamaan, sosial, pelayanan, kesehatan dan olahraga.

3.4 Makna Logo PT. PP. London Sumatra Indonesia

Logo PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk mengandung arti:

1. Warna hijau

Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan turut menghijaukan wilayah Indonesia.

2. Daun sawit

Melambangkan daun sawit yang sedang berkembang dimana perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditi utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lain seperti karet, kopi dan teh.

3.5 Struktur Organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia

Struktur organisasi adalah susunan atau perwujudan yang mencerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban serta tanggung jawab. Pada umumnya suatu organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu sehingga dengan bagan tersebut akan dapat dilihat dengan jelas tentang tugas serta kedudukan masing-masing orang dalam organisasi tersebut.


(34)

25

Dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing serta memperlancar aktifitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi yang jelas dalam menggambarkan departemen-departemen yang dapat membantu pimpinan dalam mencapai suatu tujuan serta dapat mengetahui posisi, tugas dan wewenang setiap departemen-departemen tersebut.

Bentuk struktur organisasi pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. adalah struktur organisasi garis atau line organization yang menggambarkan pembagian tugas, fungsi tanggung jawab serta wewenang di dalam perusahaan secara vertical serta mencerminkan hubungan antar departemen secara horizontal.

3.6 Kegiatan dan Jaringan Kerja PT. PP. London Sumatra Indonesia

Berikut ini dijelaskan tentang kegiatan dan jaringan kerja pada masing-masing bagian yang terdapat di dalam PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. berdasarkan struktur organisasi yang terlampir dalam laporan.

1. Dewan Komisaris (Board of Commissioner)

Dewan Komisaris adalah posisi yang tertinggi dalam struktur organisasi di perusahaan ini dikuasai oleh pemegang saham yang pengangkatannya ditunjuk/disahkan oleh para pemegang saham. Wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi pekerjaan direksi.


(35)

26

c. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program

kerja tahunan yang diajukan Presiden Direktur.

d. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam Penggunaan

kekayaan menurut cara pandang yang baik.

2. Presiden Direktur ( Presiden Director)

Presiden Direktur adalah pimpinan tertinggi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan para direktur. Bagian ini merupakan direktur utama yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan yang mana kegiatan tersebut dikerjakan oleh beberapa direktur. Wewenang dan tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah sebagai berikut:

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan.

b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan

dengan lancar.

c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang dibuat

oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya perusahaan.

3. Director Production

a. Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan bidang produksi termasuk kelancaran proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.


(36)

27

4. Director Accounts

a. Merencanakan dan mengawasi keuangan perusahaan dalam hal pengadaan atau perolehan dana agar tidak terjadi suatu pemborosan atau penggunaan uang yang tidak tepat.

b. Bertanggung jawab terhadap pengukuan laporan keuangan perusahaan. c. Mengendalikan atau mengadakan pengawasan terhadap arus uang masuk

dan uang keluar.

5. Inspectorate

a. Meneliti dan mengawasi tanaman secara langsung ke lapangan.

b. Mengadakan percobaan-percobaan terhadap tanah, bibit dan lain-lain baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual.

6. Estate Departments

a. Membuat laporan bulanan, tahunan dan laporan rutin. b. Mengatur peredaran uang tunai.

c. Membuat perbandingan harga tiap bulan.

d. Mengatur pemakaian modal.

7. Management Department

a. Mengadakan perencanaan tenaga kerja, training, kenaikan pangkat sampai pada masalah pemberhentian maupun pension.

b. Mengurusi segala macam sekretariat, pengaturan perjalanan tamu-tamu perusahaan, tiket, akomodasi dan lain-lain.


(37)

28

c. Mengurus hal yang berhubungan dengan hukum, agraria, perizinan dan keamanan.

d. Bertindak sebagai public Relation perusahaan.

8. Accounts Administration Section

a. Melakukan pembayaran atas semua pembelian yang dilakukan

oleh perusahaan.

b. Melaksanakan pembayaran dengan memindahkan dana melalui

bank atas permintaan uang yang dibutuhkan oleh kebun ataupun kantor cabang.

c. Mengurus asuransi alat-alat, mesin, mobil serta barang-barang

komoditi yang diangkat dari kebun ke pelabuhan Belawan

9. Taxation Section

a. Mempersiapkan serta menghitung besarnya pajak yang

ditanggung oleh perusahaan seperti pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai serta pajak yang ditanggung oleh para karyawan dan tenaga kerja.

b. Menyiapkan dan mengajukan karyawan memasuki ASTEK.


(38)

BAB 4

ANALISA DATA

4.1 Pengolahan Data

Data merupakan alat dalam pengambilan keputusan yang telah dikumpulkan, baik berasal dari sampel, untuk keperluan laporan atau analisis selanjutnya yang perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik pula.

Untuk membahas masalah tentang proyeksi volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) seperti yang diuraikan pada bagian sebelumnya, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan dari PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan adalah data volume penjualan CPO. Dimana variabel volume penjualan CPO yang digunakan adalah total volume penjualan per tahun selama 5 (lima) periode dari tahun 2002 – 2006. Adapun datanya adalah sebagai berikut:


(39)

30

Tabel 4.1 Volume Penjualan Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2002 – 2006 PT. PP.

London Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

Periode Bulan

2002 2003 2004 2005 2006

Januari 24.704.346 26.986.456 20.410.577 19.439.919 23.206.139

Februari 15.250.000 7.763.244 11.496.783 9.999.719 13.243.215

Maret 8.299.752 14.110.399 10.228.550 10.690.087 15.638.148

April 13.344.697 9.845.226 10.375.949 12.463.220 13.459.644

Mei 12.290.573 14.297.361 12.814.952 11.860.469 14.789.994

Juni 13.094.496 16.498.353 15.568.921 16.245.874 14.787.496

Juli 16.421.928 16.508.560 11.462.635 21.429.996 18.455.589

Agustus 8.857.846 13.894.970 26.338.799 17.083.757 16.946.828

September 18.945.675 12.329.782 9.423.524 21.944.936 16.691.644

Oktober 12.834.456 13.736.301 15.762.501 12.659.812 18.611.702 November 12.039.175 13.080.289 13.665.023 16.074.754 12.920.137 Desember 8.390.284 12.760.808 15.271.485 16.005.957 11.351.487

Total 164.473.228 171.811.749 152.409.122 185.898.500 178.750.536

Sumber: Sales & Area Accounting Dept. LONSUM Medan (diolah)

Pada tabel di atas diperlihatkan beberapa data yang nantinya akan dianalisa dengan menggunakan rumus Eksponential. Sehingga total volume penjualan CPO pada tahun 2007 – 2011 akan dapat diramalkan.

4.2 Analisa Volume Penjualan Crude Palm Oil

Berdasarkan tabel di atas maka dapatlah kita lakukan perhitungan untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan untuk tahun 2002 – 2006 dengan menggunakan rumus Eksponential.


(40)

31

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

P2002 = 164.473.228

t = 4 tahun

r = ……?

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

P2006 = P2002. e r.t

178.750.536 = 164.473.228 x 2,718282 4r

2,718282 4r =

228 . 473 . 164 536 . 750 . 178

2,718282 4r = 1,0868

4r log 2,718282 = log 1,0868

4r x 0,4343 = 0,036

4r =

4343 , 0 036 , 0

4r = 0,083

r = 0,02075


(41)

32

4.3 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2007 dengan Menggunakan

Rumus Eksponential

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

t = 1 tahun

r = 0,02075

P2007 = ...?

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

Pt = 178.750.536 x 2,7182821(0,02075)

Pt = 178.750.536 x 2,718282 0,02075

Pt = 178.750.536 x 1,02097

Pt = 182.498.935

4.4 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2008 dengan Menggunakan

Rumus Eksponential

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

t = 2 tahun

r = 0,02075


(42)

33

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

Pt = 178.750.536 x 2,7182822(0,02075)

Pt = 178.750.536 x 2,718282 0,0415

Pt = 178.750.536 x 1,042

Pt = 186.258.059

4.5 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2009 dengan Menggunakan

Rumus Eksponential

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

t = 3 tahun

r = 0,02075

P2009 = ...?

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

Pt = 178.750.536 x 2,7182823(0,02075)

Pt = 178.750.536 x 2,718282 0,06225

Pt = 178.750.536 x 1,064


(43)

34

4.6 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2010 dengan Menggunakan

Rumus Eksponential

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

t = 4 tahun

r = 0,02075

P2010 = ...?

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

Pt = 178.750.536 x 2,7182824(0,02075)

Pt = 178.750.536 x 2,718282 0,083

Pt = 178.750.536 x 1,0865

Pt = 194.212.457

4.7 Proyeksi Volume Penjualan CPO untuk Tahun 2011 dengan Menggunakan

Rumus Eksponential

Rumus: Pt = Po.e r.t

Dengan: P2006 = 178.750.536

t = 5 tahun

r = 0,02075


(44)

35

Penyelesaian: Pt = Po.e r.t

Pt = 178.750.536 x 2,7182825(0,02075)

Pt = 178.750.536 x 2,718282 0,10375

Pt = 178.750.536 x 1,109

Pt = 198.234.344

Tabel 4.2 Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2007 – 2011

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

Tahun Total Volume Penjualan CPO

2007 182.498.935 2008 186.258.059 2009 190.190.570 2010 194.212.457 2011 198.234.344


(45)

36

Tabel 1 Volume Penjualan CPO Tahun 2002–2006 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

Periode Bulan

2002 2003 2004 2005 2006

Januari 24.704.346 26.986.456 20.410.577 19.439.919 23.206.139

Februari 15.250.000 7.763.244 11.496.783 9.999.719 13.243.215

Maret 8.299.752 14.110.399 10.228.550 10.690.087 15.638.148

April 13.344.697 9.845.226 10.375.949 12.463.220 13.459.644

Mei 12.290.573 14.297.361 12.814.952 11.860.469 14.789.994

Juni 13.094.496 16.498.353 15.568.921 16.245.874 14.787.496

Juli 16.421.928 16.508.560 11.462.635 21.429.996 18.455.589

Agustus 8.857.846 13.894.970 26.338.799 17.083.757 16.946.828

September 18.945.675 12.329.782 9.423.524 21.944.936 16.691.644

Oktober 12.834.456 13.736.301 15.762.501 12.659.812 18.611.702 November 12.039.175 13.080.289 13.665.023 16.074.754 12.920.137 Desember 8.390.284 12.760.808 15.271.485 16.005.957 11.351.487

Total 164.473.228 171.811.749 152.409.122 185.898.500 178.750.536

Sumber: Sales & Area Accounting Dept. LONSUM Medan (diolah)

Gambar 1 Grafik Volume Penjualan CPO Tahun 2002–2006 PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

0

50000000

100000000

150000000

200000000

2002

2003

2004

2005

2006

Tahun

Grafik Volume Penjualan CPO


(46)

37

Tabel 2 Proyeksi Volume Penjualan CPO Tahun 2007 – 2011 PT. PP. London

Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

Tahun Total Volume Penjualan CPO

2007 182.498.935 2008 186.258.059 2009 190.190.570 2010 194.212.457 2011 198.234.344

Gambar 2 Grafik Proyeksi Volume Penjualan CPO Tahun 2007 – 2011 PT. PP.

London Sumatra Indonesia Tbk Medan (Kg)

170000000

175000000

180000000

185000000

190000000

195000000

200000000

2007

2008

2009

2010

2011

Tahun

Total Volume Penjualan CPO


(47)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam bentuk programming (coding). Pada tahap ini seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa programming tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil akhir desain tertulis. Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui dari sistem tersebut hasil akhir yang diinginkan. Dalam data pengolahan volume penjualan, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software Microsoft Excel.

5.2 Sekilas Tentang Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja electronik) yang merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam mengolah informasi, khususnya data berbentuk angka untuk perhitungan,


(48)

39

proyeksi, analisa dan mempresentasikan data dalam bentuk grafik dengan lebih mudah.

Sejak diperkenalkannya Microsoft Excel pada tahun 1985, software ini telah diklaim sebagai spreadsheet yang paling canggih dan terpopuler hingga dekade terakhir ini. Kini pertengahan tahun 2001 Microsoft Excel hadir dengan generasi terbarunya yaitu Microsoft Excel XP (experience) yang tampil lebih terintegrasi dan fleksibel dengan program aplikasi berbasis windows lainnya dan dapat bekerja pada sistem jaringan serta dapat memanfaatkan fasilitas internet maupun intranet.

5.3 Mengaktifkan Microsoft Excel

Langkah-langkah dalam memulai MicrosoftExcel yaitu:

1. Klik tombol Start pada Taskbar, kemudian pilih All Programs. 2. Microsoft Office lalu pilih Microsoft Office Excel 2003.


(49)

40

3. Kemudian muncul jendela Microsoft Office Excel dan secara otomatis

ditampilkan lembar kerja Excel.

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel

5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel

Setelah program aplikasi Microsoft. Excel dibuka atau dijalankan, maka sebuah lembar kerja (worksheet) baru yang masih kosong otomatis akan ditampilkan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. M.S. terdiri dari tiga lembar kerja yang diwakili tab lembar kerja yang berada di bawah, yaitu Sheet1, sheet2, Sheet3. Setiap lembar kerja Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja. Perpotongan baris dan kolom disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris dilokasi sel tersebut berada. Pada lembar kerja Microsoft Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.


(50)

41

5.5 Pengisian Data Microsoft Excel

Pengisian data ke dalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan pemasukan atau penelitian data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yaitu menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan menggunakan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi

atau mengakhirinya.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah dengan menggunakan sub menu pada menu edit pada Microsoft Excel. Dengan alternatif ini memiliki lebih banyak pilihan yaitu: Dowm, Up, Right, Left dan Series (Autofill).


(51)

42

5.6 Pembuatan Grafik

Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya.

Untuk membuat grafik pada MS. Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut:

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

2. Klik icon Chart Wizard. Tampil kotak dialog Chart Type.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak dialog Chart

Source Data.


(52)

43

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton rows atau coloums yang diinginkan, klik Next. Tampil kotak dialog Chart Option.

5. Pada Chart Option, ketik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak

dialog Chart Location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini lalu klik Finish. Maka

grafik akan ditempatklan di lembar kerja Anda.


(53)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil peramalan data volume penjualan Crude Palm Oil untuk tahun 2007 –

2011 berturut-turut yaitu: 182.498.935, 186.258.059, 190.190.570, 194.212.457, 198.234.344. Dengan asumsi bahwa rata-rata angka atau tingkat penjualan tiap tahun cenderung stabil/konstan (r = 2,075%).

2. Dari hasil peramalan data volume penjualan Crude Palm Oil untuk tahun

2007 – 2011 dapat kita lihat bahwa, volume penjualan tiap tahun ke depannya selalu mengalami kenaikan. Hasil dari proyeksi ini dapat digunakan oleh pihak pengambil keputusan dalam melakukan pemilihan keputusan untuk kebaikan perusahaan dalam bidang perdagangan.


(54)

45

6.2 Saran

Dari analisis dan kesimpulan yang telah didapat, ada beberapa saran yang mungkin bisa membantu dalam masalah volume penjualan sebagai berikut:

1. Perlu dibuatnya suatu proyeksi peramalan volume penjualan yang

melibatkan beberapa faktor seperti jumlah produk yang dihasilkan, besarnya biaya pendistribusian, persaingan pasar dan faktor-faktor lainnya sebagai kelanjutan dari proyeksi volume penjualan dan menghasilkan penyelesaian agar tidak menimbulkan suatu kesenjangan dalam masalah harga.

2. Perlunya mengganti tanaman yang sudah renta dengan tanaman yang baru

dan areal yang belum ditanami segera ditanami dalam upaya peningkatan hasil produksi.

3. Sebaiknya perusahaan mengolah sendiri produk mereka, dari minyak sawit

mentah (CPO) menjadi minyak goreng. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan volume penjualan minyak sawit yang dihasilkan oleh perusahaan baik itu untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor).


(55)

46

DAFTAR PUSTAKA

J. Kodoatie, Robert. Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: PT. Andi.

Kartadinata, Abas. Akuntansi dan Analisis Biaya. 2000. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Dasar-dasar

Demografi. 1981. Jakarta.

Mantra, Ida Bagus. Pengantar Studi Demografi. 1991. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muliakusuma, Sutarsih. Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. 2006. Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Team Work Potensi Utama. Buku Paduan Belajar Microsoft Excel XP. Medan.

http://www.google.com

http://www.londonsumatra.com http://www.oilword.com


(1)

41

5.5 Pengisian Data Microsoft Excel

Pengisian data ke dalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan pemasukan atau penelitian data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yaitu menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan menggunakan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah dengan menggunakan sub menu pada menu edit pada Microsoft Excel. Dengan alternatif ini memiliki lebih banyak pilihan yaitu: Dowm, Up, Right, Left dan Series (Autofill).


(2)

5.6 Pembuatan Grafik

Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya.

Untuk membuat grafik pada MS. Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut:

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

2. Klik icon Chart Wizard. Tampil kotak dialog Chart Type.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak dialog Chart Source Data.


(3)

43

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton rows atau coloums yang diinginkan, klik Next. Tampil kotak dialog Chart Option.

5. Pada Chart Option, ketik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog Chart Location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini lalu klik Finish. Maka grafik akan ditempatklan di lembar kerja Anda.


(4)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil peramalan data volume penjualan Crude Palm Oil untuk tahun 2007 – 2011 berturut-turut yaitu: 182.498.935, 186.258.059, 190.190.570, 194.212.457, 198.234.344. Dengan asumsi bahwa rata-rata angka atau tingkat penjualan tiap tahun cenderung stabil/konstan (r = 2,075%).

2. Dari hasil peramalan data volume penjualan Crude Palm Oil untuk tahun 2007 – 2011 dapat kita lihat bahwa, volume penjualan tiap tahun ke depannya selalu mengalami kenaikan. Hasil dari proyeksi ini dapat digunakan oleh pihak pengambil keputusan dalam melakukan pemilihan keputusan untuk kebaikan perusahaan dalam bidang perdagangan.


(5)

45

6.2 Saran

Dari analisis dan kesimpulan yang telah didapat, ada beberapa saran yang mungkin bisa membantu dalam masalah volume penjualan sebagai berikut:

1. Perlu dibuatnya suatu proyeksi peramalan volume penjualan yang melibatkan beberapa faktor seperti jumlah produk yang dihasilkan, besarnya biaya pendistribusian, persaingan pasar dan faktor-faktor lainnya sebagai kelanjutan dari proyeksi volume penjualan dan menghasilkan penyelesaian agar tidak menimbulkan suatu kesenjangan dalam masalah harga.

2. Perlunya mengganti tanaman yang sudah renta dengan tanaman yang baru dan areal yang belum ditanami segera ditanami dalam upaya peningkatan hasil produksi.

3. Sebaiknya perusahaan mengolah sendiri produk mereka, dari minyak sawit mentah (CPO) menjadi minyak goreng. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan volume penjualan minyak sawit yang dihasilkan oleh perusahaan baik itu untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor).


(6)

DAFTAR PUSTAKA

J. Kodoatie, Robert. Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: PT. Andi.

Kartadinata, Abas. Akuntansi dan Analisis Biaya. 2000. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Dasar-dasar Demografi. 1981. Jakarta.

Mantra, Ida Bagus. Pengantar Studi Demografi. 1991. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muliakusuma, Sutarsih. Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. 2006. Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Team Work Potensi Utama. Buku Paduan Belajar Microsoft Excel XP. Medan.

http://www.google.com

http://www.londonsumatra.com http://www.oilword.com