BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Juliandi 2013:14, penelitian
untuk perumusan masalah deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah yang akan diteliti dalam penelitian. Adapun yang dijadikan tempat Penelitian ini adalah RM Babi Panggang
Karo Haleluya yang terletak di Jalan Berdikari No 74 Pasar Satu Padang Bulan Medan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Menurut Sugiyono 1999:72, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Universitas Sumatera Utara
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang beradapada RM Babi Panggang Karo Haleluya Medan yang berkunjung selama satu 1 bulan sejak dimulainya penelitian pada
bulan Januari, dengan alasan rumah makan ini di buka setiap hari yang akan memudahkan peneliti untuk mengambil data selain itu pada waktu
tersebut peneliti tidak mengambil mata kuliah lagi sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan terfokus. Berdasarkan data dari pemilik
RM Babi Panggang Haleluya Medan jumlah rata-rata konsumen per harinya dengan melihat jumlah bangku yang ada di rumah makan ialah
sebanyak80 orang, sehingga populasi yang diperoleh dari konsumen yang berkunjung di RM Babi Panggang Karo Haleluya selama satu bulan
adalah 2.400 Orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebutSugiyono1999:73.Dalam penelitian ini peneliti tidak
mengambil seluruh populasi dikarenakan jumlahnya yang besar yaitu :2.400 orang. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil
digunakan rumus Slovin, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: n :
Ukuran Sampel
N : Ukuran
Populasi e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Di dalam penelitian ini terdapat jumlah populasi yang cukup besar
maka jumlah kesalahan yang mungkin terjadi juga cukup besar. Dengan pertimbangan tersebut maka peneliti menggunakan taraf
kepercayaan sebesar 90 dan taraf kesalahan yang dapat diterima sebesar 10 e= 0,1.
Maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang diperoleh ialah:
n = 96
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 96 Orang.Sampel yang diambil adalah konsumen yang berkunjung ke RM
Babi Panggang Haleluya Medan lebih dari2 kali, dimana konsumen dilihat berdasarkan jenis kelamin, skala usia, suku, dan berdasarkan
pekerjaan konsumen. Dengan teknik pengambilan sampel ialah sampling purposive. Sampilng Purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyino 2010: 122.
3.4 Hipotesis
Menurut Cresswell 2010:197 hipotesis kuantitatif merupakan prediksi-prediksi yang dibuat peneliti tentang hubungan antara variabel yang ia harapkan.
Berdasarkan dengan masalah yang diteliti, maka peneliti membuat hipotesa sebagai berikut:
Ha : Terdapat faktor dominan yang mempengaruhi perilaku konsumen
terhadapkeputusan pembelian di RM Babi Panggang Karo Haleluya Medan.
H0 : Tidak Terdapat faktor dominan yang mempengaruhi perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian di RM Babi Panggang Karo Haleluya Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun 1995:33, konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu
istilah untuk beberapa kejadian events yang berkaitan satu sama lainnya. Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, terdapat dua variabel yang
akan diteliti untuk menggambarkan pola hubungan dalam bentuk defenisi konsep yakni:
1. Menurut Schiffman dan Kanuk 1994 dalam buku Ujang Sumarwan
2002:25 mendefenisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.Beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yakni Setiadi, 2003:11: 1. Faktor Kebudayaan
a. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
b. Sub – Budaya
Universitas Sumatera Utara
Sub Budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis : kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
c. Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara
hierarki dan keanggotaannya memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Faktor budaya yang akan di teliti oleh peneliti ialah kebudayaan dan kelas sosial, hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus.
2. Faktor Sosial a.
Kelompok Referensi Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
b. Keluarga
Keluarga dibedakan kedalam dua jenis dalam kehidupan pembeli, yang pertama adalah keluarga orientasi, yang merupakan orang tua
seseorang.Dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai
atau harga diri dan cinta.Kedua adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisai
Universitas Sumatera Utara
pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara insentif.
c. Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya – keluarga, klub, organisasi.Posisi seseorang dalam setiap kelompok
dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Faktor sosial yang akan di teliti oleh peneliti ialah kelompok referensi
dan keluarga, hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus. 3. Faktor Pribadi
a. Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. b.
Pekerjaan Pasar pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. c.
Keadaan Ekonomi Keadaan yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah
terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
mengeluarkan lawan menabung.
Universitas Sumatera Utara
d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.Gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. e.
Kepribadian dan Konsep Diri Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis
yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
Faktor pribadi yang akan di teliti oleh peneliti ialah keadaan ekonomi dan gaya hidup, hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus.
4. Faktor Psikologis a.
Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu
keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik
yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
b. Persepsi
Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Proses Belajar
Proses Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu.
Faktor Psikologis yang akan di teliti oleh peneliti ialah motivasi dan persepsi, hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus.
2. Schiffman dan Kanuk 1994 dalam buku Ujang Sumarwan 2002:289
mendefenisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.Seorang konsumen yang hendak melakukan
pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Beberapa tahapanproses pengambilan keputusanyakni:
a. Mengenali kebutuhan
Pada tahap ini konsumen merasakan bahwa ada hal yang dirasakan kurang dan menuntut untuk dipenuhi. Konsumen menyadari bahwa
terdapat perbedaan antara apa yang dialaminya dengan yang diharapkan. Kesadaran akan perlunya memenuhi kebutuhan ini terjadi karena adanya
rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Universitas Sumatera Utara
b. Mencari informasi
Apa yang terbaik yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pertanyaan ini akan muncul pada konsumen. Supaya dirinya
dapat memenuhi kebutuhan dengan cara terbaik, maka konsumen berusaha untuk mencari informasi. Pencarian informasi ini akan berbeda
tingkatannya tergantung pada persepsi konsumen atas risiko dari produk yang akan dibelinya. Produk yang dinilai berisiko akan menyebabkan
situasi pengambilan keputusan lebih kompleks, sehingga upaya pencarian informasi akan lebih banyak. Sebaliknya produk yang dipersepsikan
kurang berisiko akan mendorong konsumen untuk tidak terlalu intensif mencari informasi. Konsumen umumnya mencari informasi dari berbagai
sumber. Tidak hanya dari sumber yang resmi yang dikeluarkan perusahaan seperti iklan atau dari pemasar melalui tenaga penjual, tetapi
juga informasi dari pihak lain untuk mendapatkan informasi yang benar- benar obyektif. Media juga menjadi salah satu sumber informasi penting
bagi konsumen. Konsumen juga akan mencari informasi dari keluarga, teman, kenalan, dan tetangga.
c. Mengevaluasi alternatif
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan.
Konsumen akanmempertimbangkan manfaat termasuk keterpercayaan merek dan biaya atau risiko yang akan diperoleh jika membeli suatu
Universitas Sumatera Utara
produk. Berbagai risiko seperti waktu, tenaga, biaya, risiko psikologis, sosial akan dipertimbangkan oleh konsumen.
d. Mengambil keputusan
Setelah melalui evaluasi dengan pertimbangan yang matang, konsumen akan mengambil keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli dan tujuan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak dapat diprediksikan tidak terduga.
Pengaruh dari sikap orang lain tergantung pada intensitas sikap negatifnya terhadap alternatif pilihan konsumen yang akan membeli dan
derajat motivasi dari konsumen yang akan membeli untuk mengikuti orang lain. Sedangkan keadaan tidak terduga merupakan faktor
situasional yang menyebabkan konsumen mengubah tujuan pembelian maupun keputusan pembelian.
e. Evaluasi paskapembelian
Setelah membeli, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika konsumen menilai kinerja produk atau
layanan yang dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau jasa yang
diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh
terhadap perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka dia akan, memperlihatkan sikap dan perilaku positif terhadap produk atau jasa yang
Universitas Sumatera Utara
dibelinya. Dia kemungkinan akan kembali, akan loyal atau bahkan tidak segan-segan akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli
jika ditanya. Sebaliknya jika konsumen kecewa, maka dia cenderung akan bersikap negatif, menghentikan untuk pembelian berikutnya atau
menceritakan hal-hal yang tidak menyenangkan mengenai produk atau jasa yang dibelinya kepada konsumen lain. Akibatnya hal ini dapat
berdampak buruk pada promosi yang dilakukan perusahaan.
3.6 Defenisi Operasional