Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa. Pelafalan bisa diandaikan seperti bentuk luar dari bahasa, kosakata adalah seperti bahan konstruksinya, sedangkan tata bahasa adalah peraturan penyusunan bahasa. Dengan mengandalkan kosakata saja tidaklah dapat membentuk suatu bahasa. Hanya dengan menggunakan peraturan tata bahasa untuk menggabungkan kata atau gabungan kata, barulah bisa menjadi alat komunikasi. Dengan menggabungkan kata menjadi kalimat serta menggunakan suara untuk menyampaikannya barulah bisa terjadi komunikasi. Inilah yang dinamakan bahasa. Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional china Han yang mana lebih dari 90 dari total populasi china, memakai bahasa Mandarin ini sebagai bahasa sosial yang lazim digunakan oleh bangsa China. Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berasal dari rumpun yang berbeda, yaitu bahasa Mandarin termasuk ke dalam rumpun Sino-Tibet, sedang bahasa Indonesia termasuk ke dalam rumpun Austronesia Keraf:1983:26. Berdasarkan tata bahasanya, bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia mempunyai pengulangan kata. Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruh maupun sebagian, baik bervariasai fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks Universitas Sumatera Utara maupun tidak Muslich:2008:48. Proses pengulangan disebut dengan reduplikasi. Dalam bahasa Mandarin, ada beberapa jenis kata yang terjadi pengulangan seperti pada kata benda, kata bantu bilangan, kata kerja, dan kata sifat. Contoh pengulangan kata sifat dalam bahasa Mandarin : ‘ 净净 ’ dibaca gan gan jing jing , dari bentuk dasar ‘ 净 ’ gan jing yaitu bersih Jika dilihat dari bentuk dasarnya yaitu ‘ 净 ’, kata tersebut terdiri dari 2 morfem yaitu dibaca gan, dan 净 dibaca jing. Sesudah terjadi pengulangan maka mendapatkan pola AABB yaitu 净 净 dibaca gan gan jing jing. Sedangkan makna sesudah diulang menyatakan suatu tingkatanderajat sehingga tidak lagi ditambahkan kata keterangan tingkatanderajat seperti 很 dan 非常 yang artinya sangat. Berarti dari kata 净净 mengandung arti sangat bersih. Contoh pengulangan kata sifat dalam bahasa Indonesia : Bersih-bersih, dari bentuk dasar ‘bersih’ Jika dilihat dari bentuk dasarnya yaitu ‘bersih’, kata tersebut terdiri dari 1 morfem yaitu bersih yang dapat berdiri sendiri dan merupakan kata. Sesudah terjadi pengulangan menjadi bersih-bersih yang merupakan proses pengulangan seluruh, sehingga didapati makna lebih intensitas. Universitas Sumatera Utara Dari kedua contoh yang diberikan, terlihat suatu perbedaan dalam pengulangan kata sifat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Pengulangan kata sifat dalam bahasa Mandarin terjadi karena adanya morfem yang diulang, sedangkan pengulangan kata sifat dalam bahasa Indonesia terjadi karena adanya kata yang diulang. Adanya perbedaaan proses pembentukan salah satu contoh jenis kata yaitu kata sifat yang terjadi pada pengulangan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, maka cabang linguistik yang sesuai untuk membicarakan ini adalah morfologi. Morfologi adalah bagian linguistik yang mempelajari morfem serta menganalisis struktur, bentuk, klasifikasi kata-kata Alwasilah:1993:110. Jadi, kajian morfologi terutama dilakukan untuk menemukan morfem dan kata dari suatu bahasa. Morfologi sebagai ilmu bahasa yang salah satunya membicarakan proses pengulangan reduplikasi penting untuk dipelajari karena kata yang berubah bentuk akan mengalami perubahan makna. Persoalan tersebut merupakan persoalan yang menarik untuk dikaji dengan analisis kontrastif. Analisis kontrastif adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa pertama dengan struktur bahasa kedua untuk mengidentifikasikan perbedaaan- perbedaan di antara kedua bahasa Tarigan:1988:23. Kesimpulannya linguistik kontrastif merupakan salah satu cabang linguistik yang fungsinya mengontraskan dua bahasa atau lebih. Universitas Sumatera Utara Dari pengamatan tersebut, penulis tertarik sekali untuk menganalisis dan membandingkan proses pengulangan reduplikasi bahasa Mandarin dan proses pengulangan reduplikasi bahasa Indonesia dari segi morfologinya serta untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara dua bahasa tersebut.

1.2 Ruang Lingkup Masalah