Nilai-nilai dalam Ta’aruf Komunitas pelaku yang melakukan Ta’aruf

10. Selalu istikharah Laki-laki dan perempuan yang sedang menjalani proses ta’aruf harus selalu melaksanakan solat istikharah meskipun ta’aruf yang mereka lakukan sudah mendapat informasi yang cukup dari masing-masing calon pasangan. Solat istikharah ini dilakukan untuk mendapatkan kemantapan hati dalam menentukan pilihan untuk menjadi pasangan hidup.

2.3.4 Nilai-nilai dalam Ta’aruf

Ta’aruf dilakukan dengan penuh tanggung jawab disertai adanya keseriusan untuk segera menikah dalam jangka waktu yang telah disepakati. Sedangkan pacaran bisa dimulai kapan saja bahkan sejak belum balig dan mengakhirinya pun bisa kapan saja. Tak ada pula pembicaraan yang serius tentang pernikahan sejak awal pacaran asri widarti, 2010 : 30 Pacaran menuntut perlakuan khusus antara dia dan kekasihnya. Sang pacar tak akan merasa istimewa bila ia diperlakukan sama saja dengan orang lain selain dirinya. Ia akan menuntut lebih, keluar rumah berdua, makan berdua, dan melakukan aktifitas apa pun berdua. Sedangkan ta’aruf adalah proses mengenal calon pasangan dengan adanya pendamping untuk menjaga diri dari fitnah. Proses ta’aruf mengikuti seleksi alam. Mereka yang ikhlas mengikuti aturan main dalam ta’aruf biasanya perilakunya memang baik sehingga mendapatkan rekomendasi dari pendamping murobbi atau murobbiyah. Apabila antara laki-laki dan perempuan sudah jatuh cinta sebelum proses ta’aruf dilaksanakan maka diharuskan kepada keduanya untuk tetap menjaga diri dari perbuatan yang melanggar syariat islam, seperti berdua-duaan tanpa pendamping, bersentuhan fisik dan perbuatan lainnya yang dapat merugikan salah satu pihak.

2.3.5 Komunitas pelaku yang melakukan Ta’aruf

Kelompok Pengajian yang melakukan ta’aruf salah satunya adalah kelompok pengajian X. Proses ta’aruf yang dilakukan oleh anggota dalam kelompok pengajian X didampingi oleh seorang guru ngaji yang disebut dengan murobbi untuk guru mengaji laki-laki dan murobbiyah untuk guru mengaji perempuan. Untuk menjadi murobbi atau murobbiyah, kedalaman pengetahuan agama memang dianjurkan tetapi tidak selalu menjadi syarat. Azis dan Qodari dalam Donna, 2009 : 9 - 10 mengatakan bahwa Otoritas seorang murobbi atau murobbiyah terhadap kelompok yang dipimpinnya sangat besar, bahkan seorang murobbi atau murobbiyah sangat dipercaya untuk mencarikan jodoh atau pekerjaan yang cocok bagi anggotanya. Perkawinan yang dilakukan dengan cara ta’aruf pada komunitas pengajian X adalah hal yang harus ditempuh oleh setiap anggota dalam komunitas pengajian taersebut. Sehingga apabila ada anggota komunitas pengajian X yang menikah tanpa melakukan proses ta’aruf yang didampingi oleh murobbi atau murobbiyah dengan kata lain anggota tersebut melakukan pacaran sebagai cara untuk mengenal calon pasangan, maka anggota tersebut akan mendapatkan perlakuan yang dapat disebut sebagai hukuman. Hukuman tersebut yaitu pada resepsi perkawinan wanita dan pria yang menikah tidak dengan cara ta’aruf tidak akan dihadiri baik oleh murobbi, murobbiyah ataupun teman-teman yang ada pada komunitas pengajian X tersebut. Hukuman tersebut adalah salah satu contoh bahwa murobbi dan murobbiyah dalam komunitas pengajian X memiliki otoritas yang tinggi dalam mencarikan jodoh untuk mutarobbi dan mutarobbiyah-nya.

2.4 Kajian Pustaka

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami)

3 26 18

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH KEMBALI ( REMARRIED )

4 10 19

PENERIMAAN TERHADAP PASANGAN DAN RELIGIUSITAS SEBAGAI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH MELALUI PROSES TA’ARUF : Studi Kasus Pada Pasangan yang Menikah Melalui Proses Ta’aruf di Kota Bandung.

1 6 39

Perancangan Dan Pelaksanaan Modul Treatment Pelatihan Psikologi Berdasarkan Gaya Resolusi Konflik Untuk Meningkatkan Penyesuaian Perkawinan Pasangan Suami Istri Katolik (Studi Pada Pasangan Suami Istri Katolik Dengan Usia Perkawinan 1 2 Tahun).

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyesuaian Perkawinan pada Istri yang Menikah dengan Perbedaan Usia: usia istri lebih tua dari suami

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyesuaian Perkawinan pada Istri yang Menikah dengan Perbedaan Usia: usia istri lebih tua dari suami

0 0 2

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DEWASA MUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PERKAWINAN DAN MOTIVASI MENIKAH - Unika Repository

0 1 14

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DEWASA MUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PERKAWINAN DAN MOTIVASI MENIKAH - Unika Repository

0 0 52

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN PERKAWINAN BEDA USIA (SUAMI LEBIH MUDA DARI ISTRI) SKRIPSI

0 0 18