Observasi Metode dan Alat Pengumpulan Data

Usia perkawinan subjek dalam penelitian ini kurang lebih dua tahun, subjek menikah dengan cara ta’aruf melalui guru ngaji murobbi atau murobbiyah. Proses ta’aruf tersebut berjalan selama satu bulan. Proses ta’aruf yang singkat tersebut membuat subjek dalam penelitian ini harus menyesuaikan diri dengan pasangannya, karena banyak hal yang baru subjek ketahui setelah menikah dan hal tersebut tidak ada dalam proposal ta’aruf. Penyesuaian diri yang termasuk dalam empat pokok penyesuaian perkawinan tetap harus dilakukan baik oleh pihak suami maupun istri meskipun mereka merasa tidak sesuai dengan konsep pasangan ideal yang diharapkan.

3.4.2 Observasi

Selain melakukan wawancara, pengambilan data penelitian ini juga dilakukan melalui observasi. observasi ini digunakan untuk melengkapi instrument utama pengambilan data. Menurut Rahayu dan Tristiadi 2004 : 61 observasi adalah pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga akan diperoleh suatu pemahaman atau sebagai alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai seting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas tersebut, serta untuk mengetahui makna kejadian yang akan dilihat dari perspektif individu individu yang terlibat dalam kejadian yang sedang diamati. Pendeskripsian mengenai kejadian-kejadian ini haruslah kuat, faktual sekaligus teliti tanpa tercemari oleh berbagai hal yang tidak relevan dengan penelitian yang dilakukan Rahayu Tristiadi, 2004 : 3 Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan oleh Patton dalam Rahayu Tristiadi, 2004 : 4 mengatakan bahwa data hasil observasi menjadi penting karena: a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh partisipan atau subjek penelitian sendiri kurang disadari d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal yang tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara karena berbagai sebab. e. Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh persepsi selektif individu yang diwawancarai. Berbeda dengan wawancara observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak lain. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Dalam observasi ini, peneliti tidak berperan, kehadirannya dalam area penelitian hanya untuk melakukan observasi tetapi tidak diketahui oleh subjek yang diamati Rahayu Tristiadi, 2004 : 23Peneliti menggunakan teknik observasi non partisipan sebagai teknik untuk melengkapi informasi yang tidak bisa didapatkan melalui teknik wawancara. Teknik pencatatan yang digunakan oleh peneliti adalah teknik pencatatan lapangan, yaitu catatan lapangan yang berisi tentang hal-hak yang diamati yang dianggap penting oleh peneliti. Catatan lapangan ditulis dengan deskriptif, diberi tanggal dan dicatat dengan menyertakan informasi-informasi dasar kemudian peneliti melaporkan hasil observasinya secara deskriptif tidak interpretative. Pengamat tidak mencatat kesimpulan melainkan data konkret yang berkenaan dengan fenomena yang diamati Rahayu dan Tristiadi, 2004 : 29 - 30

3.5 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami)

3 26 18

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH KEMBALI ( REMARRIED )

4 10 19

PENERIMAAN TERHADAP PASANGAN DAN RELIGIUSITAS SEBAGAI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH MELALUI PROSES TA’ARUF : Studi Kasus Pada Pasangan yang Menikah Melalui Proses Ta’aruf di Kota Bandung.

1 6 39

Perancangan Dan Pelaksanaan Modul Treatment Pelatihan Psikologi Berdasarkan Gaya Resolusi Konflik Untuk Meningkatkan Penyesuaian Perkawinan Pasangan Suami Istri Katolik (Studi Pada Pasangan Suami Istri Katolik Dengan Usia Perkawinan 1 2 Tahun).

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyesuaian Perkawinan pada Istri yang Menikah dengan Perbedaan Usia: usia istri lebih tua dari suami

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyesuaian Perkawinan pada Istri yang Menikah dengan Perbedaan Usia: usia istri lebih tua dari suami

0 0 2

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DEWASA MUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PERKAWINAN DAN MOTIVASI MENIKAH - Unika Repository

0 1 14

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DEWASA MUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PERKAWINAN DAN MOTIVASI MENIKAH - Unika Repository

0 0 52

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN PERKAWINAN BEDA USIA (SUAMI LEBIH MUDA DARI ISTRI) SKRIPSI

0 0 18