Gambar 8. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada unit usaha kecil yang bergerak pada bidang usaha perdagangan tanaman pertanian, yang berlokasi di daerah Desa
Babakan Kecamatan Dramaga, Bogor. Kegiatan Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei 2007.
Pendekatan Sistem
Perancangan Sistem
Model Sistem Informasi UKM
Laporan Keuangan
Evaluasi Kinerja Keuangan
Kebutuhan UKM A terhadap sistem informasi akuntansi
Analisis Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas
Rasio Leverage
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
Buku Pembantu
Persediaan
3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Primer
Yaitu data tentang perusahaan yang diperoleh dengan metode wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan Direktur Utama UKM
A sebagai orang yang paling mengetahui seluk beluk UKM A. Proses wawancara ini dilakukan dalam rangka mengidentifikasi dengan lebih
jelas permasalahan UKM A dan untuk melaksanakan proses pendekatan awal sistem, yaitu identifikasi kebutuhan akan Sistem Informasi
Akuntansi. 2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan metode studi literatur, dan analisis transaksi bisnis UKM A. Analisis transaksi bisnis ini
dilakukan pada semua kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari tahap pendekatan sistem
untuk dapat merancang Sistem Informasi Akuntansi yang sesuai untuk UKM A.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, maka dilakukan proses pengolahan data hasil wawancara dan data hasil analisis transaksi bisnis.
Pengolahan data ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 3. Diagram Alir Pendekatan Sistem
Diagram alir pendekatan sistem merupakan bahasa sistem dari hasil wawancara yang dilakukan, dimana dari diagram alir tersebut akan dapat
dibaca, kebutuhan pengguna akan bagaimana bentuk dan seberapa rinci sistem yang dibutuhkan.
4. Diagram Alir Fase Perencanaan Sistem Diagram Alir Fase Perencanaan Sistem merupakan penggambaran
sistem mulai dari perencanaan sistem, peninjauan teknis dan manajemen, sampai pengembangan sistem.
5. Diagram Alir Mekanisme Kerja Sistem Diagram Alir Mekanisme Kerja Sistem merupakan kumpulan beberapa
diagram alir yang menggambarkan tentang bagaimana Sistem Informasi Akuntansi tersebut bekerja.
4. Evaluasi Kinerja Keuangan Untuk mengevaluasi kinerja keuangan, penulis menggunakan metode
analisis rasio keuangan. Sehingga dari laporan keuangan yang telah dihasilkan dari Sistem Informasi Akuntansi dapat dihitung rasio-rasio
keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan UKM A Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan
UKM adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung
berdasarkan informasi modal kerja dari pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Beberapa jenis rasio likuiditas dan rumus perhitungannya
dijelaskan sebagai berikut : a. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio Lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva
lancar yang dimiliki. Rumus untuk menghitung current ratio yaitu : Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
b. Rasio Kas Cash Ratio Rasio Kas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban yang harus segera dipenuhidengan kas yang tersedia. Rumus untuk menghitung Cash Ratio yaitu :
Rasio Kas = Kas Kewajiban Lancar c. Rasio Cepat Quick Ratio
Rasio Cepat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva
lancar yang lebih likuid Liquid Assets. Rumus untuk menghitung Rasio Cepat yaitu :
Rasio Cepat = Kas + Piutang Kewajiban Lancar
d. Working Capital to Total Assets Ratio Working Capital to Total Assets Ratio digunakan untuk mengukur
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto. Rumus untuk menghitungnya yaitu :
Working Capital to Total Assets Ratio = Aktiva Lancar – Kewaiban Lancar Jumlah Aktiva
2. Rasio Hutang Rasio Hutang digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang atau dibiayai pihak luar. Data yang digunakan untuk analisis rasio utang adalah neraca dan laporan laba rugi. Rasio
Hutang diantaranya sebagai berikut : a.Rasio Total Hutang terhadap Modal Total Debt to Equity Ratio
Rasio Total Hutang terhadap Modal digunakan untuk mengukur bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
kewajiban atau hutang. Rumus untuk menghitung Rasio Total Hutang terhadap Modal yaitu :
Rasio Total Hutang terhadap Modal = Total Kewajiban : Jumlah Modal Sendiri
b. Total Hutang terhadap Total Aktiva Total Debt to Total Capital Assets Total Hutang terhadap Total Aktiva digunakan untuk mengukur bagian
aktiva yang digunakan untuk menjamin seluruh kewajiban atau hutang. Rumus untuk menghitung Total Hutang terhadap Total Aktiva yaitu :
Rasio Total Hutang terhadap Modal = Total Kewajiban : Jumlah Aktiva
3. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber daya yang dimiliki. Jenis-jenis rasio aktivitas diantaranya adalah :
a. Perputaran Total Aset Total Assets Turn Over
Perputaran Total Aset digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu
periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan. Rumus untuk menghitungnya yaitu :
Perputaran Total Aset = Penjualan Bersih : Total Aktiva b. Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over
Perputaran Modal Kerja digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja neto yang berputar pada suatu periode siklus kas yang
terdapat pada perusahaan, dihitung dengan rumus sebagai berikut : Perputaran Modal Kerja = Penjualan Bersih : Aktiva Lancar-
Kewajiban Lancar 4. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.
Jenis-jenis rasio profitabilitas yang akan digunakan yaitu : a. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin
Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bruto per rupiah penjuaan,
dihitung dengan rumus : Margin Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPP : Penjualan Bersih
b. Margin Laba Operasi Operating Profit Margin
Margin Laba Operasi digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang
dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumus untuk menhitungnya yaitu:
Margin Laba Operasi = Penjualan Bersih- HPP- Biaya Total : Penjualan Bersih
c. Rasio Operasi Operating Ratio Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah
penjualan, semakin kecil angka rasio menunjukkan kinerja yang semakin baik. Rumus untuk menghitungnya yaitu :
Rasio Operasi = HPP + Biaya Administrasi dan Penjualan : Penjualan Bersih
d. Pengembalian Investasi Return On Investment
Pengembalian Investasi digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bersih. Rumus untuk menghitungnya yaitu : Pengembalian Investasi = Laba Bersih : Jumlah Aktiva
e. Pengembalian Modal Pemilik Rate of Return For The Owners
Pengembalian Modal Pemilik digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi penanam modal.
Rumus untuk menghitungnya yaitu : Pengembalian Modal Pemilik = Laba Bersih : Jumlah Modal
Sendiri
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran umum Usaha Kecil Menengah A