Siklus Hidup Sistem System Life Cycle Evaluasi Kinerja Keuangan

Gambar 7. Data Flow Diagram DFD Level 3 Sistem Distribusi DFD Mikro sistem pengisian jurnal umum

2.4. Siklus Hidup Sistem System Life Cycle

Setiap subsistem dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer menyerupai organisme hidup, lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut Siklus Hidup Sistem. Tahapan Siklus Hidup Sistem terdiri dari Perencanaan, Analisis, Rancangan, Penerapan, dan Penggunaan Sistem Mc. Leod, Jr., 2001. Siklus Hidup Sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin beberapa tahun. Cepat atau lambat, sifat dinamis bisnis akan melampaui kemampuan sistem informasi, dan sistem itu harus diperbaharui Mc. Leod, Jr., 2001. Data Buku Besar Catatan Jurnal Piutang Umum Data Buku Besar Memperbaharui Persediaan Catatan Jurnal Umum Data Buku Besar Hutang Data Laporan Manajemen Laporan Lain Laporan Anggaran Neraca Laporan Rugi Laba 3.1. Pengisian Jurnal Umum 3.2. Persiapan Laporan Manajemen Jurnal Umum Manajemen 1 1 2

2.4. Evaluasi Kinerja Keuangan

Menurut Keown 2001, Evaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan. Rasio keuangan membantu mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Beberapa manfaat analisa rasio keuangan perusahaan yaitu : 1. Untuk mengetahui liquiditas perusahaan 2. Mengukur kecukupan laba operasi atas aktiva perusahaan 3. Mengetahui pendanaan aktiva perusahaan 4. Menetapkan standar pengukuran atas prestasi perusahaan Beberapa jenis rasio keuangan yang dipergunakan dan rumus untuk menghitungnya dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Jenis Rasio Keuangan Rasio Keuangan Rumus Interpretasi Rasio Lancar Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Kemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar Rasio Cepat Aktiva Lancar – Persediaan Kewajiban Lancar Kemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid Rasio Likuiditas Rasio Modal Kerja Aktiva lancar- Kewajiban Lancar Jumlah Aktiva Mengukur liquiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja Rasio Leverage Rasio utang Total Hutang Total Aktiva Bagian Aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang Rasio Provitabilitas Margin Laba Operasi Laba Operasi Penjualan Menunjukkan laba bersih yang dihasilkan per rupiah penjualan Perputaran Total Aktiva Penjualan Total Aktiva Menunjukkan efisiensi penggunaan Total Aktiva dalam aktivitas operasi penjualan Perputaran Piutang Dagang Penjualan Piutang Dagang Menunjukkan efisiensi penggunaan piutang dagang dalam aktivitas operasi penjualan Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan Persediaan Menunjukkan efisiensi perputaran persediaan Sumber : Keown, J. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1. Salemba Empat. Yogyakarta 1. Rasio Likuiditas Analisis likuiditas digunakan untuk mengetahui gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo maupun yang belum. Selain itu, analisis rasio ini dapat juga menunjukkan bagaimana posisi keuangan dalam jangka pendek. Nilai rasio likuiditas dipengaruhi oleh komponen- komponen dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar perusahaan. 2. Rasio Hutang Leverage Rasio Hutang digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Data yang digunakan untuk menghitung Rasio Hutang adalah Neraca dan Laporan Rugi Laba. 3. Rasio Aktivitas Analisis Aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran tingkat aktivitas perusahaan dilakukan dengan menilai tingkat perputaran piutang, tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran total aktiva dan tingkat perputaran aktiva tetap. 4. Rasio Profitabilitas Analisis Rasio Profitabilitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas yang baik akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahaan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kebangkrutan. Arifin dan Wicaksono, 2006.

2.5. Penelitian Terdahulu